Minggu, 28 November 2010
ASUHAN KEPERAWATAN OSTEOARTRITIS
KONSEP MEDIS
A.       Defenisi 
Osteoartritis  adalah penyakit peradangan sendi yang sering muncul pada usia lanjut.  Jarang dijumpai pada usia dibawah 40 tahun dan lebih sering dijumpai  pada usia diatas 60 tahun. 
B.       Etiologi 
Penyebab  dari osteoartritis hingga saat ini masih belum terungkap, namun  beberapa faktor resiko untuk timbulnya osteoartritis antara lain adalah :  
1.      Umur. 
Dari  semua faktor resiko untuk timbulnya osteoartritis, faktor ketuaan  adalah yang terkuat. Prevalensi dan beratnya orteoartritis semakin  meningkat dengan bertambahnya umur. Osteoartritis hampir tak pernah pada  anak-anak, jarang pada umur dibawah 40 tahun dan sering pada umur  diatas 60 tahun. 
2.      Jenis Kelamin. 
Wanita  lebih sering terkena osteoartritis lutut dan sendi , dan lelaki lebih  sering terkena osteoartritis paha, pergelangan tangan dan leher. Secara  keeluruhan dibawah 45 tahun frekuensi osteoartritis kurang lebih sama  pada laki dan  wanita tetapi diatas 50 tahun frekuensi oeteoartritis lebih banyak pada  wanita dari pada pria hal ini menunjukkan adanya peran hormonal pada  patogenesis osteoartritis. 
3.      Genetic 
Faktor  herediter juga berperan pada timbulnya osteoartritis missal, pada ibu  dari seorang wanita dengan osteoartritis pada sendi-sendi inter falang  distal terdapat dua kali lebih sering osteoartritis pada sendi-sendi  tersebut, dan anak-anaknya perempuan cenderung mempunyai tiga kali lebih  sering dari pada ibu dananak perempuan dari wanita tanpa  osteoarthritis. 
4.      Suku. 
Prevalensi  dan pola terkenanya sendi pada osteoartritis nampaknya terdapat  perbedaan diantara masing-masing suku bangsa, misalnya osteoartritis  paha lebih jarang diantara orang-orang kulit hitam dan usia dari pada  kaukasia. Osteoartritis lebih sering dijumpai pada orang – orang Amerika  asli dari pada orang kulit putih. 
Hal ini mungkin berkaitan dengan perbedaan cara hidup maupun perbedaan pada frekuensi kelainan kongenital dan pertumbuhan. 
5.      Kegemukan 
Berat  badan yang berlebihan nyata berkaitan dengan meningkatnya resiko untuk  timbulnya osteoartritis baik pada wanita maupun pada pria. Kegemukan  ternyata tak hanya berkaitan dengan osteoartritis pada sendi yang  menanggung beban, tapi juga dengan osteoartritis sendi lain (tangan atau  sternoklavikula). 
C.        Patofisiologi. 
     UMUR       JENIS KELAMIN            GENETIK      SUKU          KEGEMUKAN 
    
          Kerusakan fokal tulang rawan 
                            pembentukan tulang baru pada sendi yang progresif
                                            tulang rawan, sendi dan tepi sendi
    
            
![]()
    
Perubahan metabolisme tulang
Peningkatan aktivitas enzim yang merusak
          makro molekul matriks tulang rawan sendi
 
       Penurunan kadar proteoglikan
       
 
     Berkurangnya kadar proteoglikan
   
        Perubahan sifat sifat kolagen
    
          Berkurangnya kadar air tulang rawan sendi 
![]()
                  Permukaan tulang rawan sendi terbelah pecah dengan robekan 
    
             ![]()
       Timbul laserasi 
                                                    OSTEOARTRITIS 
D.       Menifestasi klinis 
Gejala-gejala  utama ialah adanya nyeri pada sendi yang terkena, terutama waktu  bergerak. Umumnya timbul secara perlahan-lahan, mula-mula rasa kaku,  kemudian timbul rasa nyeri yang berkurang saat istirahat. Terdapat  hambatan pada pergerakan sendi, kaku pagi , krepitasi, pembesaran sendi,  dan perubahan gaya berjalan. 
E.        Penatalaksanaan 
1.    Obat obatan 
Sampai  sekarang belum ada obat yang spesifik yang khas untuk osteoartritis,  oleh karena patogenesisnya yang belum jelas, obat yang diberikan  bertujuan untuk mengurangi rasa sakit, meningkatkan mobilitas dan  mengurangi ketidak mampuan. Obat-obat anti inflamasinon steroid bekerja  sebagai analgetik dan sekaligus mengurangi sinovitis, meskipun tak dapat  memperbaiki atau menghentikan proses patologis osteoartritis. 
2.    Perlindungan sendi 
Osteoartritis  mungkin timbul atau diperkuat karena mekanisme tubuh yang kurang baik.  Perlu dihindari aktivitas yang berlebihan pada sendi yang sakit.  Pemakaian tongkat, alat-alat listrik yang dapat memperingan kerja sendi  juga perlu diperhatikan. Beban pada lutut berlebihan karena kakai yang  tertekuk (pronatio). 
3.    Diet 
Diet  untuk menurunkan berat badan pasien osteoartritis yang gemuk harus  menjadi program utama pengobatan osteoartritis. Penurunan berat badan  seringkali dapat mengurangi timbulnya keluhan dan peradangan. 
4.    Dukungan psikososial 
Dukungan  psikososial diperlukan pasien osteoartritis oleh karena sifatnya yang  menahun dan ketidakmampuannya yang ditimbulkannya. Disatu pihak pasien  ingin menyembunyikan ketidakmampuannya, dipihak lain dia ingin orang  lain turut memikirkan penyakitnya. Pasien osteoartritis sering kali  keberatan untuk memakai alat-alat pembantu karena faktor-faktor  psikologis. 
5.    Persoalan Seksual 
Gangguan  seksual dapat dijumpai pada pasien osteoartritis terutama pada tulang  belakang, paha dan lutut. Sering kali diskusi karena ini harus dimulai  dari dokter karena biasanya pasien enggan mengutarakannya. 
6.    Fisioterapi 
Fisioterapi  berperan penting pada penatalaksanaan osteoartritis, yang meliputi  pemakaian panas dan dingin dan program latihan ynag tepat. Pemakaian  panas yang sedang diberikan sebelum latihan untk mengurangi rasa nyeri  dan kekakuan. Pada sendi yang masih aktif sebaiknya diberi dingin dan  obat-obat gosok jangan dipakai sebelum pamanasan. Berbagai sumber panas  dapat dipakai seperti Hidrokolator, bantalan elektrik, ultrasonic,  inframerah, mandi paraffin dan mandi dari pancuran panas. 
Program  latihan bertujuan untuk memperbaiki gerak sendi dan memperkuat otot  yang biasanya atropik pada sekitar sendi osteoartritis. Latihan  isometric lebih baik dari pada isotonic karena mengurangi tegangan pada  sendi. Atropi rawan sendi dan tulang yang timbul pada tungkai yang  lumpuh timbul karena berkurangnya beban ke sendi oleh karena kontraksi  otot. Oleh karena otot-otot periartikular memegang peran penting  terhadap perlindungan rawan senadi dari beban, maka penguatan otot-otot  tersebut adalah penting. 
7.    Operasi
Operasi  perlu dipertimbangkan pada pasien osteoartritis dengan kerusakan sendi  yang nyata dengan nyari yang menetap dan kelemahan fungsi. Tindakan yang  dilakukan adalah osteotomy untuk mengoreksi ketidaklurusan atau  ketidaksesuaian, debridement sendi untuk menghilangkan fragmen tulang  rawan sendi, pebersihan osteofit.
KONSEP DASAR KEPERAWATAN
A.      DASAR DATA PENGKAJIAN PASIEN
Aktivitas/Istirahat
Gejala:  Nyeri sendi karena gerakan, nyeri tekan, memburuk dengan stress pada sendi : kekakuan pada pagi hari.
Keletihan
Tanda:  Malaise
Keterbatasan rentang gerak ; atrofi otot, kulit : kontraktur atau kelainan pada sendi dan otot
Kardiovaskuler
Gejala :  Jantung cepat, tekanan darah menurun
Integritas Ego
Gejala: Faktor-faktor stress akut atau kronis : Misalnya finansial, pekerjaan, ketidakmampuan, factor-faktor hubungan
Keputusasaan dan ketidak berdayaan
Ancaman pada konsep diri, citra tubuh, identitas pribadi misalnya ketergantungan pada orang lain
Makanan Atau Cairan
Gejala:   Ketidakmampuan untuk menghasilkan/ mengkonsumsi makanan/ cairan adekuat : mual.
Anoreksia
Kesulitan untuk mengunyah
Tanda:   Penurunan berat badan
Kekeringan pada membran mukosa
Higiene
Gejala:   berbagai kesulitan untuk melaksanakan aktivitas pribadi, ketergantungan pada orang lain.
Neurosensori
Gejala:  kebas/kesemutan pada tangan dan kaki, hilangnya sensasi pada jari tangan
Tanda:  Pembengkakan sendi
Nyeri / Kenyamanan
Gejala:  fase akut dari nyeri
         Terasa nyeri kronis dan kekakuan
Keamanan
Gejala:  Kesulitan dalam menangani tugas/pemeliharaan rumah tangga
               Kekeringan pada mata dan membran mukosa
Interaksi Sosial
Gejala:  kerusakan interaksi dan keluarga / orang lsin : perubahan peran: isolasi
B.       ASUHAN KEPERAWATAN
Diagnosa 1: Nyeri b/d penurunan fungsi tulang
Kriteria hasil: nyeri hilang atau tekontrol
|     INTERVENSI  |        RASIONAL  |   
|     Mandiri Ø kaji  keluhan nyeri, catat lokasi dan intensitas (skala 0 –   10). Catat  faktor-faktor yang mempercepat dan tanda-tanda rasa sakit non   verbal Ø berikan matras atau kasur keras, bantal kecil. Tinggikan   linen tempat tidur sesuai kebutuhan Ø biarkan  pasien mengambil posisi yang nyaman pada waktu tidur   atau duduk di  kursi. Tingkatkan istirahat di tempat tidur sesuai indikasi Ø dorong  untuk sering mengubah posisi. Bantu pasien untuk   bergerak di tempat  tidur, sokong sendi yang sakit di atas dan di bawah,   hindari gerakan  yang menyentak Ø anjurkan  pasien untuk mandi air hangat atau mandi pancuran   pada waktu bangun.  Sediakan waslap hangat untuk mengompres sendi-sendi yang   sakit  beberapa kali sehari. Pantau suhu air kompres, air mandi Ø berikan masase yang lembut kolaborasi Ø Beri obat sebelum aktivitas atau latihan yang direncanakan   sesuai petunjuk seperti asetil salisilat.   |        ü Membantu dalam menentukan kebutuhan managemen nyeri dan   keefektifan program. ü Matras  yang lembut/empuk, bantal yang besar akan mencegah   pemeliharaan  kesejajaran tubuh yang tepat, menempatkan setres pada sendi yang    sakit. Peninggian linen tempat tidur menurunkan tekanan pada sendi yang    terinflamasi / nyeri ü Pada penyakit berat, tirah baring mungkin diperlukan untuk   membatasi nyeri atau cedera sendi. ü Mencegah terjadinya kelelahan umum dan kekakuan sendi.   Menstabilkan sendi, mengurangi gerakan/rasa sakit pada sendi ü Panas  meningkatkan relaksasi otot dan mobilitas, menurunkan   rasa sakit dan  melepaskan kekakuan di pagi hari. Sensitifitas pada panas   dapat  dihilangkan dan luka dermal dapat disembuhkan ü Meningkatkan elaksasi/mengurangi tegangan otot ü Meningkatkan relaksasi, mengurangi tegangan otot,   memudahkan untuk ikut serta dalam terapi.  |   
Diagnosa 2 : Intoleran aktivitas b/d perubahan otot.
Kriteria Hasil : Klien mampu berpartisipasi pada aktivitas yang diinginkan.
|     INTERVENSI  |        RASIONAL  |   
|     Ø Pertahankan istirahat tirah baring/duduk jika diperlukan. Ø Bantu bergerak dengan bantuan seminimal mungkin. Ø Dorong klien mempertahankan postur tegak, duduk tinggi,   berdiri dan berjalan.  Ø Berikan lingkungan yang aman dan menganjurkan untuk   menggunakan alat bantu.  Ø Berikan obat-obatan sesuai indikasi seperti steroid.   |        ü Untuk mencegah kelelahan dan mempertahankan kekuatan. ü Meningkatkan fungsi sendi, kekuatan otot dan stamina umum. ü Memaksimalkan fungsi sendi dan mempertahankan mobilitas. ü Menghindari cedera akibat kecelakaan seperti jatuh. ü Untuk menekan inflamasi sistemik akut.  |   
Diagnosa 3 : Risiko cedera b/d penurunan fungsi tulang.
Kriteria Hasil : Klien dapat me mpertahankan keselamatan fisik.
|     INTERVENSI  |        RASIONAL  |   
|     Ø Kendalikan  lingkungan dengan : Menyingkirkan bahaya yang tampak   jelas,  mengurangi potensial cedera akibat jatuh ketika tidur misalnya    menggunakan penyanggah tempat tidur, usahakan posisi tempat tidur  rendah,   gunakan pencahayaan malam  siapkan lampu panggil  Ø   Memantau regimen   medikasi  Ø   Izinkan  kemandirian   dan kebebasan maksimum dengan memberikan kebebasan dalam  lingkungan yang   aman, hindari penggunaan restrain, ketika pasien  melamun alihkan perhatiannya   ketimbang   mengagetkannya.  |        ü Lingkungan yang bebas bahaya akan mengurangi resiko cedera dan   membebaskan keluarga dari kekhawatiran yang konstan. ü Hal ini akan memberikan pasien merasa otonomi, restrain dapat   meningkatkan agitasi, mengegetkan pasien akan meningkatkan   ansietas.  |   
Diagnosa 4 : Perubahan pola tidur b/d nyeri
Kriteria Hasil : Klien dapat memenuhi kebutuhan istirahat atau tidur. 
|     INTERVENSI  |        RASIONAL  |   
|     Madiri  Ø Tentukan kebiasaan tidur biasanya dan biasanya dan perubahan   yang terjadi. Ø Berikan tempat tidur yang nyaman Ø Buat rutinitas tidur baru yang dimasukkan dalam pola   lama dan lingkungan baru Ø Instruksikan tindakan relaksasi   Ø Tingkatkan regimen kenyamanan waktu tidur, misalnya mandi hangat   dan massage. Ø Gunakan pagar tempat tidur sesuai indikasi: rendahkan tempat tidur   bila mungkin. Ø Hindari mengganggui bila mungkin, misalnya membangunkan  untuk obat atau terapi Kolaborasi Ø Berikan sedative, hipnotik sesuai indikasi  |        ü Mengkaji perlunya dan mengidentifikasi intervensi yang tepat.  ü Meningkatkan kenyamaan tidur serta dukungan   fisiologis/psikologis  ü Bila rutinitas baru mengandung aspek sebanyak kebiasaan lama,   stress dan ansietas yang berhubungan dapat berkurang ü Membantu menginduksi tidur ü Meningkatkan efek relaksasi   ü Dapat merasakan takut jatuh karena perubahan ukuran dan tinggi   tempat tidur, pagar tempat untuk membantu mengubah posisi  ü Tidur tanpa gangguan lebih menimbulkan rasa segar dan pasien   mungkin mungkin tidak mampu kembali tidur bila terbangun. ü Mungkin diberikan untuk membantu pasien tidur atau istirahat.  |   
Diagnosa 5 : Defisit perawatan diri b/d nyeri
Kriteri Hasil : Klien dapat melaksanakan aktivitas per awatan sendiri secara mandiri
|     . INTERVENSI  |        RASIONAL  |   
|     Ø Kaji tingkat fungsi fisik  Ø Pertahankan mobilitas, kontrol terhadap nyeri dan progran   latihan Ø Kaji hambatan terhadap partisipasi dalam perawatan diri,   identifikasi untuk modifikasi lingkungan Ø Identifikasikasi    untuk perawatan yang diperlukan, misalnya; lift, peninggian dudukan toilet, kursi   roda  |        ü Mengidentifikasi tingkat bantuan/dukungan yang diperlukan ü Mendukung kemandirian fisik/emosional ü Menyiapkan untuk meningkatkan kemandirian yang akan   meningkatkan harga diri ü Memberikan kesempatan untuk dapat melakukan aktivitas secara   mandiri  |   
Diagnosa 6 : Gangguan citra tubuh/ perubahan penampilan peran b/d perubahan kemampuan untuk melakukan tugas-tugas umum.
Kriteria hasil : mengungkapkan peningkatan rasa percaya kemampuan
Untuk menghadapi penyakit, perubahan gaya hidup dan kemungkinan keterbatasan.
|     INTERVENSI  |        RASIONAl  |   
|     Mandiri Ø Dorong pengungkapan mengenai masalah mengenai   proses penyakit,       harapan masa depan. Ø Diskusikan  arti dari kehilangan/perubahan pada pasien/orang   terdekat. Memastikan  bagaimana pandangan pribadi psien dalam memfungsikan   gaya hidup  sehari-hari termasuk aspek-aspek seksual. Ø Diskusikan persepsi pasien mengenai bagaiman orang terdekat   menerima keterbatasan. Ø Akui dan terima perasaan berduka, bermusuhan, ketergantungan Ø Perhatikan perilaku menarik diri, penguanan menyangkal atau terlalu       memperhatikan tubuh/perubahan. Ø Susun batasan pada prilaku maladaptive. Bantu pasien untuk   mengidentifikasi perilaku positif yang dapat membantu koping. Ø Ikut sertakan pasien dalam merencanakan perawatan dan   membuat jadwal aktivitas. Kolaborasi Ø Rujuk pada konseling psikiatri Ø Berikan obat-obat sesuai petunjuk  |        ü Beri kesempatan untuk mengidentifikasi rasa takut/kesal menghadapinya secara   langsung. ü Mengidentifikasi  bagaimana penyakit mempengaruhi persepsi   diri dan interaksi dengan  orang lain akan menentukan kebutuhan terhadap   intervensi atau  konseling lebih lanjut.  ü Isyarat verbal/nonverbal orang terdekat dapat mempunyai   pengaruh mayor pada bagaimana pasien memandang dirinya sendiri.  ü Nyeri melelahkan, dan perasaan marah, bermusuhan umum   terjadi.  ü Dapat menunjukkan emosional atau metode maladaptive,   membutuhkan intervensi lebih lanjut atau dukungan psikologis.  ü Membantu pasien mempertahankan kontrol diri yang dapat   meningkatkan perasaan harga diri.  ü Meningkatkan perasaan kompetensi/harga diri, mendorong   kemandirian, dan mendorong partisipasi dan terapi.  ü Pasien/orang terdekat mungkin membutuhkadukungann selama   berhadapan dengan proses jangka panjang/ketidakmampuan ü Mungkin dibutuhkan pada saat   munculnya depresi hebat sampai pasien mengembangkan kemampuankoping yang   efektif.  |   
DAFTAR PUSTAKA 
Doenges E Marilynn, 2000,  Rencana Asuhan Keperawatan, EGC, Jakarta 
Kalim, Handono, 1996., Ilmu Penyakit Dalam, Balai Penerbit FKUI, Jakarta. 
Mansjoer, Arif, 2000., Kapita Selekta Kedokteran, Media Aesculapius FKUI, Jakarta. 
Prince, Sylvia Anderson, 2000., Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit., Ed. 4, EGC, Jakarta. 
Blog Archive
- 
2016
(1)
- 09/18 - 09/25 (1)
 
 
- 
2015
(10)
- 10/11 - 10/18 (1)
 
- 09/13 - 09/20 (1)
 
- 09/06 - 09/13 (1)
 
- 07/05 - 07/12 (1)
 
- 05/17 - 05/24 (6)
 
 
- 
2014
(1)
- 04/13 - 04/20 (1)
 
 
- 
2012
(770)
- 02/19 - 02/26 (5)
 
- 02/12 - 02/19 (10)
 
- 02/05 - 02/12 (4)
 
- 01/29 - 02/05 (27)
 
- 01/22 - 01/29 (88)
 
- 01/15 - 01/22 (101)
 
- 01/08 - 01/15 (169)
 
- 01/01 - 01/08 (366)
 
 
- 
2011
(4477)
- 12/25 - 01/01 (336)
 
- 12/18 - 12/25 (62)
 
- 12/11 - 12/18 (70)
 
- 12/04 - 12/11 (77)
 
- 11/27 - 12/04 (40)
 
- 11/20 - 11/27 (67)
 
- 11/13 - 11/20 (198)
 
- 11/06 - 11/13 (187)
 
- 10/30 - 11/06 (340)
 
- 10/23 - 10/30 (32)
 
- 10/16 - 10/23 (109)
 
- 10/09 - 10/16 (80)
 
- 08/14 - 08/21 (75)
 
- 08/07 - 08/14 (81)
 
- 07/31 - 08/07 (82)
 
- 07/24 - 07/31 (65)
 
- 07/17 - 07/24 (91)
 
- 07/10 - 07/17 (47)
 
- 07/03 - 07/10 (44)
 
- 06/26 - 07/03 (53)
 
- 06/19 - 06/26 (59)
 
- 06/12 - 06/19 (47)
 
- 06/05 - 06/12 (65)
 
- 05/29 - 06/05 (63)
 
- 05/22 - 05/29 (77)
 
- 05/15 - 05/22 (115)
 
- 05/08 - 05/15 (65)
 
- 05/01 - 05/08 (104)
 
- 04/24 - 05/01 (45)
 
- 04/17 - 04/24 (70)
 
- 04/10 - 04/17 (134)
 
- 04/03 - 04/10 (72)
 
- 03/27 - 04/03 (18)
 
- 03/20 - 03/27 (47)
 
- 03/13 - 03/20 (68)
 
- 03/06 - 03/13 (40)
 
- 02/27 - 03/06 (56)
 
- 02/20 - 02/27 (77)
 
- 02/13 - 02/20 (76)
 
- 02/06 - 02/13 (198)
 
- 01/30 - 02/06 (194)
 
- 01/23 - 01/30 (132)
 
- 01/16 - 01/23 (196)
 
- 01/09 - 01/16 (202)
 
- 01/02 - 01/09 (121)
 
 
- 
2010
(2535)
- 12/26 - 01/02 (156)
 
- 12/19 - 12/26 (65)
 
- 12/12 - 12/19 (73)
 
- 12/05 - 12/12 (84)
 
- 
11/28 - 12/05
(80)
- Konsep Rencana Asuhan Keperawatan
 - Fakta Sebenarnya Tentang “Terbelahnya Bulan” Yang ...
 - 10 Reaksi Kimia yang Paling Menakjubkan
 - Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian abo...
 - Protap Manajemen Kala III
 - HIV/ AIDS bagaikan gunung es yang mengancam
 - DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN
 - Asuhan Keperawatan Tetanus
 - Asuhan Keperawatan Vertigo
 - Asuhan Keperawatan Pankreatitis
 - Rencana Asuhan Keperawatan
 - Padang kembali gempa warga panik
 - Diet Sehat Golongan Darah
 - ASKEP PLEURITIS
 - Pinang Efektif Keluarkan Cacing Dalam Tubuh
 - Pengumuman Seleksi Administrasi CPNSD 2010
 - Asuhan keperawatan variola
 - asuhan keperawatan hipertiroidisme
 - Meningkatkan MUTU ASUHAN KEPERAWATAN
 - GANGGUAN HAID & SIRKULASINYA
 - FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN
 - ENDROMETRIOSIS
 - MoDEl ASUHAN KeperawataN
 - Asuhan keperawatan klien dengan kehamilan ganda
 - Perawat menuntut kebijaksanaan DPR
 - Nursing Job - The Noble Profession
 - ASUHAN KEPERAWATAN SKIZOFRENIA
 - ASUHAN KEPERAWATAN THALASEMIA
 - Inikah yang dinamakan kecanduan ngeblog
 - SAP Avian Influenza
 - SAP keratitis
 - Sindroma Sakit Eutiroid
 - Mau Domain murah berkualitas, lapor segera ke IDwe...
 - Sisik Naga Obati Kencing Nanah
 - SLE Systemic Lupus Erythemathosis
 - asuhan keperawatan ppok
 - ASUHAN KEPERAWATAN TALASEMIA
 - ASUHAN KEPERAWATAN SLE
 - ASUHAN KEPERAWATAN RETINOBLASTOMA
 - SAP konjungtivitis
 - Tema Hari AIDS sedunia tahun 2010
 - NILAI MID SEMESTER V TAHUN 2010
 - Prediksi Hipertensi dalam Kehamilan
 - Konsep Dasar Gizi Seimbang
 - 12 PESAN DASAR GIZI SEIMBANG
 - Contoh Asuhan Keperawatan
 - Asuhan Keperawatan Peritonitis
 - Tiroiditis Granulomatosa Subakut
 - ASUHAN KEPERAWATAN NYERI
 - Standar Asuhan Keperawatan
 - KONSEP BELAJAR & PROSES BERPIKIR
 - Evolusi Mutu
 - ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
 - Air Putih Untuk Bayi
 - Leadership
 - PERANAN CI (CLINICAL INSTRUCTOR) DALAM PEMBELAJARA...
 - Ramuan Alami Untuk Atasi Hepatitis
 - cara Merusak Peralatan Mahal kita
 - cara menguruskan badan gendut
 - Cara Membuat Tulisan Besar Pada Awal Postingan
 - Cara Membuat Label Cloud
 - Tips Promosi Blog
 - Cara Jitu Artikel Baru Langsung di Top 10 Mbah Google
 - 10 Cara Mengoptimalkan Blog di Blogdetik
 - ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN BRONCHOPNEUMONIA
 - Cara Memasang Fungsi Scroll Pada Blog
 - Panduan membuat Blog di Blogspot
 - Cara Membuat Breadcrumbs Pada Blogger
 - UNICEF Apresiasi Keberhasilan Indonesia Atasi Tet...
 - Cara Mudah Download Video di youtube Versi Terbaru
 - ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI/ANAK DENGAN GLOMER...
 - Askep Anak Dengan Hidrosefalus
 - ASUHAN KEPERAWATAN REMATIK
 - ASUHAN KEPERAWATAN OSTEOARTRITIS
 - Skype Rencanakan IPO US$100 Juta
 - Paket Bundling Diskon Hingga 50 Persen
 - Penipuan SMS Marak, Warga Diminta Waspada
 - Abses Hati (hepar Abscesses)
 - LG GW305 Review, Harga dan Spesifikasi
 - LG GW305 Ciamik Untuk Memutar Musik
 
 
- 11/21 - 11/28 (68)
 
- 11/14 - 11/21 (63)
 
- 11/07 - 11/14 (50)
 
- 10/31 - 11/07 (50)
 
- 10/24 - 10/31 (36)
 
- 10/17 - 10/24 (58)
 
- 10/10 - 10/17 (35)
 
- 10/03 - 10/10 (31)
 
- 09/26 - 10/03 (21)
 
- 09/19 - 09/26 (26)
 
- 09/12 - 09/19 (55)
 
- 09/05 - 09/12 (65)
 
- 08/29 - 09/05 (33)
 
- 08/22 - 08/29 (70)
 
- 08/15 - 08/22 (45)
 
- 08/08 - 08/15 (35)
 
- 08/01 - 08/08 (37)
 
- 07/25 - 08/01 (27)
 
- 07/18 - 07/25 (19)
 
- 07/11 - 07/18 (30)
 
- 07/04 - 07/11 (56)
 
- 06/27 - 07/04 (28)
 
- 06/20 - 06/27 (22)
 
- 06/13 - 06/20 (30)
 
- 06/06 - 06/13 (21)
 
- 05/30 - 06/06 (5)
 
- 05/16 - 05/23 (6)
 
- 05/09 - 05/16 (29)
 
- 05/02 - 05/09 (59)
 
- 04/25 - 05/02 (28)
 
- 04/18 - 04/25 (38)
 
- 04/11 - 04/18 (70)
 
- 04/04 - 04/11 (59)
 
- 03/28 - 04/04 (65)
 
- 03/21 - 03/28 (89)
 
- 03/14 - 03/21 (218)
 
- 03/07 - 03/14 (95)
 
- 02/28 - 03/07 (135)
 
- 02/21 - 02/28 (102)
 
- 01/03 - 01/10 (68)
 
 
- 
2009
(1652)
- 12/27 - 01/03 (36)
 
- 12/20 - 12/27 (22)
 
- 12/13 - 12/20 (100)
 
- 12/06 - 12/13 (45)
 
- 11/29 - 12/06 (24)
 
- 11/22 - 11/29 (22)
 
- 11/15 - 11/22 (19)
 
- 11/08 - 11/15 (28)
 
- 11/01 - 11/08 (11)
 
- 10/25 - 11/01 (17)
 
- 10/18 - 10/25 (38)
 
- 10/11 - 10/18 (33)
 
- 10/04 - 10/11 (15)
 
- 09/27 - 10/04 (21)
 
- 09/20 - 09/27 (7)
 
- 09/13 - 09/20 (84)
 
- 09/06 - 09/13 (35)
 
- 08/30 - 09/06 (48)
 
- 08/23 - 08/30 (118)
 
- 08/16 - 08/23 (26)
 
- 08/09 - 08/16 (34)
 
- 08/02 - 08/09 (35)
 
- 07/26 - 08/02 (31)
 
- 07/19 - 07/26 (14)
 
- 07/12 - 07/19 (16)
 
- 07/05 - 07/12 (28)
 
- 06/28 - 07/05 (26)
 
- 06/21 - 06/28 (76)
 
- 06/14 - 06/21 (26)
 
- 06/07 - 06/14 (21)
 
- 05/31 - 06/07 (43)
 
- 05/24 - 05/31 (38)
 
- 05/17 - 05/24 (26)
 
- 05/10 - 05/17 (52)
 
- 05/03 - 05/10 (15)
 
- 04/26 - 05/03 (38)
 
- 04/19 - 04/26 (32)
 
- 04/12 - 04/19 (22)
 
- 04/05 - 04/12 (20)
 
- 03/29 - 04/05 (40)
 
- 03/22 - 03/29 (43)
 
- 03/15 - 03/22 (18)
 
- 03/08 - 03/15 (14)
 
- 03/01 - 03/08 (22)
 
- 02/22 - 03/01 (12)
 
- 02/15 - 02/22 (9)
 
- 02/08 - 02/15 (11)
 
- 02/01 - 02/08 (19)
 
- 01/25 - 02/01 (37)
 
- 01/18 - 01/25 (21)
 
- 01/11 - 01/18 (33)
 
- 01/04 - 01/11 (31)
 
 
- 
2008
(700)
- 12/28 - 01/04 (13)
 
- 12/21 - 12/28 (9)
 
- 12/14 - 12/21 (57)
 
- 12/07 - 12/14 (5)
 
- 11/30 - 12/07 (18)
 
- 11/23 - 11/30 (33)
 
- 11/16 - 11/23 (31)
 
- 11/09 - 11/16 (23)
 
- 11/02 - 11/09 (18)
 
- 10/26 - 11/02 (11)
 
- 10/19 - 10/26 (15)
 
- 10/12 - 10/19 (13)
 
- 10/05 - 10/12 (25)
 
- 09/28 - 10/05 (2)
 
- 09/21 - 09/28 (14)
 
- 09/14 - 09/21 (19)
 
- 09/07 - 09/14 (43)
 
- 08/31 - 09/07 (3)
 
- 08/24 - 08/31 (33)
 
- 08/17 - 08/24 (65)
 
- 08/10 - 08/17 (4)
 
- 08/03 - 08/10 (26)
 
- 07/27 - 08/03 (6)
 
- 07/20 - 07/27 (19)
 
- 07/13 - 07/20 (18)
 
- 07/06 - 07/13 (60)
 
- 06/29 - 07/06 (53)
 
- 06/22 - 06/29 (49)
 
- 06/15 - 06/22 (11)
 
- 06/08 - 06/15 (4)
 
 
Popular Posts
- 
ASUHAN KEPERAWATAN IBU NIFAS DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM A. PengertianPost partum / puerperium adalah masa dimana tubuh menyesuaikan, baik...
 - 
KTI KEBIDANAN HUBUNGAN USIA TERHADAP PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan wanita merupakan hal yang s...
 - 
PATHWAY ASFIKSIA NEONATORUM Klik pada gambar untuk melihat pathway Download Pathway Asfiksia Neonatorum Via Ziddu Download Askep Asfiksia N...
 - 
PROSES KEPERAWATAN KOMUNITAS Pengertian - Proses keperawatan adalah serangkaian perbuatan atau tindakan untuk menetapkan, merencana...
 - 
Pathway Hematemesis Melena Klik pada gambar untuk melihat pathway Download Pathway Hematemesis Melena Via Ziddu
 - 
Setelah beberapa minggu ini cari materi buat postingan baru, mendadak dapat inspirasi setelah rekan Anton Wijaya menulis di buku tamu Keper...
 - 
Taksiran Berat Badan Janin (TBBJ) PERBANDINGAN AKURASI TAKSIRAN BERAT BADAN JANIN MENGGUNAKAN RUMUS JOHNSON TOHSACH DENGAN MODIFIKASI RUMUS...
 - 
Konsep Dasar Diagnosa Keperawatan Aktual BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai suatu aspek yang terpenting dalam proses kepera...
 - 
Metode Kalender atau Pantang Berkala (Calendar Method Or Periodic Abstinence) Pendahuluan Metode kalender atau pantang berkala merupakan met...
 - 
Konsep Teori Transkultural dalam Keperawatan APLIKASI TEORI TRANSCULTURAL NURSING DALAM PROSES KEPERAWATAN Rahayu Iskandar, Ners, M.Kep PEND...
 
© ASUHAN KEPERAWATAN 2013 . Powered by Bootstrap , Blogger templates and RWD Testing Tool Published..Gooyaabi Templates

