Kamis, 19 Januari 2012
Risiko Seksi Ala Britney Spears
Usia Mella baru sweet seventeen. Namun seperti anggota geng gaulnya, dia gemar tampil seksi dengan kaus pas badan plus celana ketat sebatas pinggul. Biar lebih pede, kilahnya. Entahlah, apakah dia bakal tetap pede, jika tahu kebiasaan berketat ria itu bisa merongrong saraf dan kulitnya nan mulus.
Sebenarnya, bukan salah bunda mengandung, jika Mella tergiur berdandan ala Britney Spears, Jennifer Lopez, Shakira, atau Nafa Urbach. Wanita mana sih yang enggak kepingin tampil seksi dan dipuja lelaki seperti para bintang itu? Kalau kerut di kulit bisa dihapus, barangkali nenek-nenek pun banyak yang ikut. "Gaya hip memang sedang in. Bukan hanya di kalangan anak muda dan remaja, orang dewasa pun banyak yang suka," bilang Barli Perdana Asmara, perancang busana dari rumah mode Nuimasa, Jakarta.
Sesuai namanya, hip dalam bahasa Inggris berarti pinggul, hip style ditandai dengan celana panjang ketat yang tak sepanjang biasanya. Jika celana panjang normal menempel di pinggang, model hipster nyangkut di pinggul. Kalau dipadukan dengan kaus pendek ketat, pemakainya jelas terlihat lebih seksi. "Prinsipnya memang untuk membuat tubuh pemakai lebih ramping dan seksi," imbuh Barli.
Sepintas, gaya ini lebih cocok buat pemilik badan kurus, meski tak jarang wanita? sedikit "gemuk" pun ikut menjajal. Maklum, aku perancang busana berusia 25 tahun itu, hipster kini identik dengan busana orang modern. Kalau enggak bergaya hip, sepertinya ketinggalan zaman.
"Padahal, mode itu cocok-cocokan dan tidak bisa disamaratakan," sambung Barli. Kalau pas di badan, tentu bikin seksi. Kalau enggak cocok, hmmm, tebak sendiri.
Waspadai Jepitan Sementara
Nah, sembari memikirkan apakah hip style cocok untuk gaya berbusana Anda, sebaiknya pertimbangkan juga kabar terakhir dari seberang lautan.
Dr. Malvinder Parmar dari Timmins & District Hospital, Ontario, Kanada, baru-baru ini menyatakan, celana ketat sepinggul berpeluang menimbulkan penyakit paresthesia. Istilah paresthesia sendiri, menurut Kamus Kedokteran Dorland, berarti perasaan sakit atau abnormal seperti kesemutan, rasa panas seperti terbakar dan sejenisnya.
Dalam tulisannya di Canadian Medical Association Journal, Parmar mengaku, setahun terakhir ini kedatangan cukup banyak pasien yang bisa dikategorikan sebagai korban paresthesia. Dia sudah mengobati sedikitnya tiga wanita berusia 22 - 35 tahun yang mengeluhkan rasa panas dan gatal di sekitar paha. Gangguan saraf ringan itu terjadi lantaran mereka suka sekali memakai celana ketat sebatas pinggul, setidaknya dalam enam bulan terakhir.
"Mereka mengalami gejala yang sama, gatal dan panas serta kulit di sekitar paha menjadi lunak," kata Parmar. Walaupun kerusakan saraf itu tidak masuk kategori serius, hal itu cukup mengganggu aktivitas korbannya. Hasil penelitian Parmar menunjukkan, kelainan itu menjadi permanen selama celana ketat sepinggul melilit di tubuh. Itu sebabnya Parmar menyarankan menjauhi segala macam pakaian ketat selama terapi.
Resep puasa seksi itu terbukti manjur. Setelah enam minggu mengubah gaya pakaian, pasien-pasien mulai menunjukkan tanda-tanda perbaikan. Namun, dia tak bisa menjamin para korban mode ini tak akan mengalami gangguan serupa jika kembali tergoda ber-hip style. Apa kalau pakaian itu dikenakan dalam waktu lama, entah karena tuntutan profesi maupun hobi. "Saya sarankan, sebaiknya tinggalkan pakaian sepinggul. Pakailah yang longgar-longgar atau baju terusan saja", sambung Parmar.
Pendapat ahli medis bule itu diamini tenaga medis lokal Dr. Andradi Suryamiharia Sp.S(K), spesialis saraf yang sehari-harinya bertugas di RSUPN Cipto Mangun Kusumo, Jakarta. Menurut staf pengajar FK-UI itu, sebagai gangguan saraf, paresthesia gampang dikenali dan dua gejalanya kesemutan dan lama-kelamaan berubah menjadi mati rasa.
Kesemutan terjadi lantaran terganggunya saraf tepi, yakni saraf yang berada di luar jaringan otak di sekujur tubuh. Umumnya karena tertekan, infeksi, maupun gangguan metabolisme.
"Sebetulnya, ini gejala yang biasa kita rasakan sehari-hari. Misalnya, saat duduk atau menekuk kaki terlalu lama, saraf dan aliran darah pasti terganggu. Mirip kabel listrik yang tertekan, aliran setrumnya kan enggak lancar," ujar Andradi. Nah, pemakai celana ketat sepinggul yang ingin terus-menerus tampil seksi, berpeluang mengalami gangguan saraf, karena jepitan sementara tadi. Memang, saraf tak sampai putus, tapi yakinlah, penderitanya bakal sangat terganggu.
Ancaman Jamur
Selain paresthesia, penggila berat pakaian ketat juga kudu mempertimbangkan faktor kesehatan kulit. Pasalnya, gangguan saraf masih bisa sembuh tanpa meninggalkan bekas, tapi iritasi dan eksim. Weleh-weleh, percuma punya bodi sintal kalau dalemnya belang-belang.
Versi Dr. Kusmarinah Bramono SpKK, spesialis kulit dan kelamin RSCM, pada dasamya semua jenis pakaian ketat berpotensi menimbulkan tiga macam gangguan kulit. Apakah itu sebatas pinggul maupun di atas pinggul.
Pertama, masalah kelembapan yang memungkinkan jamur subur berkembang biak. Belakangan ini, pasien korban jamur yang berobat ke Klinik Kulit dan Kelamin RSCM meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Sepanjang tahun 2002, sekitar 35% pasien terbukti kena serangan jamur. Usia mereka berkisar 15 - 45 tahun. Meski tak semuanya berhubungan dengan kebiasaan berbusana, tetapi kecenderungan meningkatnya jamur sebagai sumber penyakit kulit mesti diwaspadai.
Idealnya, di negara tropis seperti Indonesia, pakaian ketat atau terlalu tebal memang kudu dihindari. Kulit jadi kurang ruang untuk "bernapas?, sementara cairan yang keluar dari dari tubuh lumayan banyak. Akibatnya, permukaan kulit menjadi lembap. Kalau tak diimbangi busana yang tepat, jamur akan lebih mudah beranak pinak. Yang banyak ditemui adalah jamur panu (bercak putih, cokelat, atau kemerahan), jamur kurap dengan bintik menonjol gatal, serta jamur kandida yang basah dan gatal.
Berbekas Hitam
Setelah kelembapan, kontak langsung antara kulit dengan benda asing juga memungkinkan terjadinya iritasi. Salah satu penyakit kulit yang masuk golongan ini adalah dermatitis kontak.
Sesuai namanya, gejala gatal dan beruntusan yang menjadi trade mark sang dermatitis hanya muncul bila terjadi gesekan antara kulit dengan benda dan luar tubuh.
Benda asing yang berpotensi gesek tinggi tak cuma benda keras, semisal perhiasan, jam tangan, atau ikat pinggang. Busana sehari-hari, jika terlalu ketat menempel di tubuh, atau terbuat dari bahan berkontur kasar, juga dapat memicu luka.
"Gampangnya, lihat saja pasien yang harus lama berbaring di tempat tidur. Kalau perawatnya kurang telaten bagian belakang tubuh si pasien biasanya agak memerah dan lecet", bilang Andradi.
Sedangkan celana ketat terutama berpengaruh pada kondisi kulit di sela-sela paha. Awalnya mungkin cuma radang ringan. Tapi, kalau prosesnya berlangsung lama, bisa menimbulkan bercak hitam di pangkal paha," kata Kusmarinah Bramono. Jika si pemilik tubuh insaf dan menjauhkan diri dari busana ketat, warna hitam tadi mungkin saja berkurang atau hilang sama sekali. Namun, Kusmarinah mengingatkan, proses menghilangkan noda hitam itu tak bisa dilakukan secepat membalik telapak tangan.
"Tidak bisa dipercepat, memakai krem pemutih sekali pun," cetusnya. Soalnya, produk pemutih yang kini banyak beredar di pasar lebih berfungsi sebagai pencegah terbentuknya pigmen atau zat pewarna kulit yang baru. Jadi, sama sekali bukan penghilang noda. Bila pigmen masih berada di lapisan tanduk atau lapisan kulit paling luar, noda hitam dapat lebih cepat hilang. Lain halnya kalau sudah menembus lapisan kulit lebih dalam, raibnya bisa dalam hitungan tahun.
Jenis penyakit kulit lain yang biasa menghinggapi pemakai celana ketat adalah biduran atau kaligata. Bentuknya bentol-bentol minip bekas gigitan ulat bulu. Tingkat keparahannya mulai bentol sebesar biji jagung hingga bibir bengkak. Penyakit itu bisa muncul di bagian tubuh mana pun. Berdasarkan pengamatan Kusmarinah, banyak pasien tidak menyadari, biduran dapat juga disebabkan oleh tekanan serta ketatnya pakaian.
Untuk mengusir iritasi dan biduran, sebagian orang menyiasatinya dengan memakai bedak. "Tapi fungsi bedak kan cuma mengeringkan. Jika ternyata bedak tadi tak cukup bagus untuk menyerap keringat, kulit menjadi lebih lembap. Akhirnya, malah dihampiri jamur", jelas Kusmarinah lagi.
Setelah Ketat Terus Longgar
Jadi, bagaimana cara aman agar bisa tetap tampil seksi tanpa kehilangan bodi halus nan mulus? Paling aman, ikuti saja saran Parmer dan Andradi, yakni say goodbye pada pakaian ketat. Baik yang sepinggul, di atas pinggul, apalagi di bawah pinggul.
Kalaupun terpaksa berketat ria, "Jangan terlalu sering dan terlalu lama memakainya", saran Andradi. Menurut perhitungan medis pria setengah baya itu, mengenakan celana ketat, apalagi sebatas pinggul mestinya paling lama dua jam. Setelah itu, segera ganti dengan celana longgar atau baju terusan, agar peredaran darah lancar dan pori-pori kulit dapat leluasa bernapas.
Saran untuk tidak berlama-lama dalam berbusana seksi ini didukung penuh oleh Barli Perdana Asmara. Pria modis itu mengaku, pernah merasakan gejala awal paresthesia. "Saat itu saya menghadiri sebuah acara dengan celana ketat dari kulit. Walau hanya dipakai beberapa jam, paha saya sempat terasa panas. Ini mirip gejala yang dibilang para dokter. Barangkali karena gesekan dan kelembapan yang tinggi," kisahnya lagi.
Bukan cuma tingkat keketatan yang harus diperhatikan, bahan yang dipilih pun ikut menentukan tingkat kelembapan. Bahan jin dan kulit, jika diaplikasi mengikuti mode celana sepinggul dan dipakai dalam jangka waktu panjang, jelas gampang mengundang paresthesia. Sebagai gantinya, Barli merekomendasikan celana dari bahan katun, poliester, atau bludru elastis. Tiga jenis kain yang disebut terakhir itu lumayan mengikuti bentuk tubuh, hingga dapat meminimalkan gesekan. Sebagai perancang busana, Barli memang tak mungkin menyarankan kaum muda atau remaja yang tergila-gila dengan dandanan hip style mengubah total gaya hidupnya. Apalagi untuk membumihanguskan gaya yang tengah mendominasi dunia mode itu, rasanya hal yang mustahil. "Tapi kalau memang hip style berpotensi mengganggu kesehatan, sebaiknya celana sepinggul memang tidak dipakai sembarangan. Tampil modis kan enggak harus mengorbankan kesehatan", terang Barli.
Jalan tengah, dia menyarankan penyuka hipster agar pilih-pilih tempat dan waktu saat memamerkan busana yang dipopulerkan para selebriti ini. "Lagi pula, tidak semua aktivitas layak dihadiri dengan memakai celana sebatas pinggul", tambah Barli.
Pada acara dan tempat tertentu, gaya berpakaian yang kerap menampilkan pusar pemakainya ini bisa saja dianggap melecehkan nilai kesopanan. Kalau kebetulan punya calon mertua kolot, pacar tersayang bisa-bisa melayang.
Artinya, tampil seksi memang hak asasi. Namun, kalau ujung-ujungnya mesti ke dokter saraf atau dokter kulit, bahkan kehilangan "gandengan", jadinya gawat juga kan?
Sebenarnya, bukan salah bunda mengandung, jika Mella tergiur berdandan ala Britney Spears, Jennifer Lopez, Shakira, atau Nafa Urbach. Wanita mana sih yang enggak kepingin tampil seksi dan dipuja lelaki seperti para bintang itu? Kalau kerut di kulit bisa dihapus, barangkali nenek-nenek pun banyak yang ikut. "Gaya hip memang sedang in. Bukan hanya di kalangan anak muda dan remaja, orang dewasa pun banyak yang suka," bilang Barli Perdana Asmara, perancang busana dari rumah mode Nuimasa, Jakarta.
Sesuai namanya, hip dalam bahasa Inggris berarti pinggul, hip style ditandai dengan celana panjang ketat yang tak sepanjang biasanya. Jika celana panjang normal menempel di pinggang, model hipster nyangkut di pinggul. Kalau dipadukan dengan kaus pendek ketat, pemakainya jelas terlihat lebih seksi. "Prinsipnya memang untuk membuat tubuh pemakai lebih ramping dan seksi," imbuh Barli.
Sepintas, gaya ini lebih cocok buat pemilik badan kurus, meski tak jarang wanita? sedikit "gemuk" pun ikut menjajal. Maklum, aku perancang busana berusia 25 tahun itu, hipster kini identik dengan busana orang modern. Kalau enggak bergaya hip, sepertinya ketinggalan zaman.
"Padahal, mode itu cocok-cocokan dan tidak bisa disamaratakan," sambung Barli. Kalau pas di badan, tentu bikin seksi. Kalau enggak cocok, hmmm, tebak sendiri.
Waspadai Jepitan Sementara
Nah, sembari memikirkan apakah hip style cocok untuk gaya berbusana Anda, sebaiknya pertimbangkan juga kabar terakhir dari seberang lautan.
Dr. Malvinder Parmar dari Timmins & District Hospital, Ontario, Kanada, baru-baru ini menyatakan, celana ketat sepinggul berpeluang menimbulkan penyakit paresthesia. Istilah paresthesia sendiri, menurut Kamus Kedokteran Dorland, berarti perasaan sakit atau abnormal seperti kesemutan, rasa panas seperti terbakar dan sejenisnya.
Dalam tulisannya di Canadian Medical Association Journal, Parmar mengaku, setahun terakhir ini kedatangan cukup banyak pasien yang bisa dikategorikan sebagai korban paresthesia. Dia sudah mengobati sedikitnya tiga wanita berusia 22 - 35 tahun yang mengeluhkan rasa panas dan gatal di sekitar paha. Gangguan saraf ringan itu terjadi lantaran mereka suka sekali memakai celana ketat sebatas pinggul, setidaknya dalam enam bulan terakhir.
"Mereka mengalami gejala yang sama, gatal dan panas serta kulit di sekitar paha menjadi lunak," kata Parmar. Walaupun kerusakan saraf itu tidak masuk kategori serius, hal itu cukup mengganggu aktivitas korbannya. Hasil penelitian Parmar menunjukkan, kelainan itu menjadi permanen selama celana ketat sepinggul melilit di tubuh. Itu sebabnya Parmar menyarankan menjauhi segala macam pakaian ketat selama terapi.
Resep puasa seksi itu terbukti manjur. Setelah enam minggu mengubah gaya pakaian, pasien-pasien mulai menunjukkan tanda-tanda perbaikan. Namun, dia tak bisa menjamin para korban mode ini tak akan mengalami gangguan serupa jika kembali tergoda ber-hip style. Apa kalau pakaian itu dikenakan dalam waktu lama, entah karena tuntutan profesi maupun hobi. "Saya sarankan, sebaiknya tinggalkan pakaian sepinggul. Pakailah yang longgar-longgar atau baju terusan saja", sambung Parmar.
Pendapat ahli medis bule itu diamini tenaga medis lokal Dr. Andradi Suryamiharia Sp.S(K), spesialis saraf yang sehari-harinya bertugas di RSUPN Cipto Mangun Kusumo, Jakarta. Menurut staf pengajar FK-UI itu, sebagai gangguan saraf, paresthesia gampang dikenali dan dua gejalanya kesemutan dan lama-kelamaan berubah menjadi mati rasa.
Kesemutan terjadi lantaran terganggunya saraf tepi, yakni saraf yang berada di luar jaringan otak di sekujur tubuh. Umumnya karena tertekan, infeksi, maupun gangguan metabolisme.
"Sebetulnya, ini gejala yang biasa kita rasakan sehari-hari. Misalnya, saat duduk atau menekuk kaki terlalu lama, saraf dan aliran darah pasti terganggu. Mirip kabel listrik yang tertekan, aliran setrumnya kan enggak lancar," ujar Andradi. Nah, pemakai celana ketat sepinggul yang ingin terus-menerus tampil seksi, berpeluang mengalami gangguan saraf, karena jepitan sementara tadi. Memang, saraf tak sampai putus, tapi yakinlah, penderitanya bakal sangat terganggu.
Ancaman Jamur
Selain paresthesia, penggila berat pakaian ketat juga kudu mempertimbangkan faktor kesehatan kulit. Pasalnya, gangguan saraf masih bisa sembuh tanpa meninggalkan bekas, tapi iritasi dan eksim. Weleh-weleh, percuma punya bodi sintal kalau dalemnya belang-belang.
Versi Dr. Kusmarinah Bramono SpKK, spesialis kulit dan kelamin RSCM, pada dasamya semua jenis pakaian ketat berpotensi menimbulkan tiga macam gangguan kulit. Apakah itu sebatas pinggul maupun di atas pinggul.
Pertama, masalah kelembapan yang memungkinkan jamur subur berkembang biak. Belakangan ini, pasien korban jamur yang berobat ke Klinik Kulit dan Kelamin RSCM meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Sepanjang tahun 2002, sekitar 35% pasien terbukti kena serangan jamur. Usia mereka berkisar 15 - 45 tahun. Meski tak semuanya berhubungan dengan kebiasaan berbusana, tetapi kecenderungan meningkatnya jamur sebagai sumber penyakit kulit mesti diwaspadai.
Idealnya, di negara tropis seperti Indonesia, pakaian ketat atau terlalu tebal memang kudu dihindari. Kulit jadi kurang ruang untuk "bernapas?, sementara cairan yang keluar dari dari tubuh lumayan banyak. Akibatnya, permukaan kulit menjadi lembap. Kalau tak diimbangi busana yang tepat, jamur akan lebih mudah beranak pinak. Yang banyak ditemui adalah jamur panu (bercak putih, cokelat, atau kemerahan), jamur kurap dengan bintik menonjol gatal, serta jamur kandida yang basah dan gatal.
Berbekas Hitam
Setelah kelembapan, kontak langsung antara kulit dengan benda asing juga memungkinkan terjadinya iritasi. Salah satu penyakit kulit yang masuk golongan ini adalah dermatitis kontak.
Sesuai namanya, gejala gatal dan beruntusan yang menjadi trade mark sang dermatitis hanya muncul bila terjadi gesekan antara kulit dengan benda dan luar tubuh.
Benda asing yang berpotensi gesek tinggi tak cuma benda keras, semisal perhiasan, jam tangan, atau ikat pinggang. Busana sehari-hari, jika terlalu ketat menempel di tubuh, atau terbuat dari bahan berkontur kasar, juga dapat memicu luka.
"Gampangnya, lihat saja pasien yang harus lama berbaring di tempat tidur. Kalau perawatnya kurang telaten bagian belakang tubuh si pasien biasanya agak memerah dan lecet", bilang Andradi.
Sedangkan celana ketat terutama berpengaruh pada kondisi kulit di sela-sela paha. Awalnya mungkin cuma radang ringan. Tapi, kalau prosesnya berlangsung lama, bisa menimbulkan bercak hitam di pangkal paha," kata Kusmarinah Bramono. Jika si pemilik tubuh insaf dan menjauhkan diri dari busana ketat, warna hitam tadi mungkin saja berkurang atau hilang sama sekali. Namun, Kusmarinah mengingatkan, proses menghilangkan noda hitam itu tak bisa dilakukan secepat membalik telapak tangan.
"Tidak bisa dipercepat, memakai krem pemutih sekali pun," cetusnya. Soalnya, produk pemutih yang kini banyak beredar di pasar lebih berfungsi sebagai pencegah terbentuknya pigmen atau zat pewarna kulit yang baru. Jadi, sama sekali bukan penghilang noda. Bila pigmen masih berada di lapisan tanduk atau lapisan kulit paling luar, noda hitam dapat lebih cepat hilang. Lain halnya kalau sudah menembus lapisan kulit lebih dalam, raibnya bisa dalam hitungan tahun.
Jenis penyakit kulit lain yang biasa menghinggapi pemakai celana ketat adalah biduran atau kaligata. Bentuknya bentol-bentol minip bekas gigitan ulat bulu. Tingkat keparahannya mulai bentol sebesar biji jagung hingga bibir bengkak. Penyakit itu bisa muncul di bagian tubuh mana pun. Berdasarkan pengamatan Kusmarinah, banyak pasien tidak menyadari, biduran dapat juga disebabkan oleh tekanan serta ketatnya pakaian.
Untuk mengusir iritasi dan biduran, sebagian orang menyiasatinya dengan memakai bedak. "Tapi fungsi bedak kan cuma mengeringkan. Jika ternyata bedak tadi tak cukup bagus untuk menyerap keringat, kulit menjadi lebih lembap. Akhirnya, malah dihampiri jamur", jelas Kusmarinah lagi.
Setelah Ketat Terus Longgar
Jadi, bagaimana cara aman agar bisa tetap tampil seksi tanpa kehilangan bodi halus nan mulus? Paling aman, ikuti saja saran Parmer dan Andradi, yakni say goodbye pada pakaian ketat. Baik yang sepinggul, di atas pinggul, apalagi di bawah pinggul.
Kalaupun terpaksa berketat ria, "Jangan terlalu sering dan terlalu lama memakainya", saran Andradi. Menurut perhitungan medis pria setengah baya itu, mengenakan celana ketat, apalagi sebatas pinggul mestinya paling lama dua jam. Setelah itu, segera ganti dengan celana longgar atau baju terusan, agar peredaran darah lancar dan pori-pori kulit dapat leluasa bernapas.
Saran untuk tidak berlama-lama dalam berbusana seksi ini didukung penuh oleh Barli Perdana Asmara. Pria modis itu mengaku, pernah merasakan gejala awal paresthesia. "Saat itu saya menghadiri sebuah acara dengan celana ketat dari kulit. Walau hanya dipakai beberapa jam, paha saya sempat terasa panas. Ini mirip gejala yang dibilang para dokter. Barangkali karena gesekan dan kelembapan yang tinggi," kisahnya lagi.
Bukan cuma tingkat keketatan yang harus diperhatikan, bahan yang dipilih pun ikut menentukan tingkat kelembapan. Bahan jin dan kulit, jika diaplikasi mengikuti mode celana sepinggul dan dipakai dalam jangka waktu panjang, jelas gampang mengundang paresthesia. Sebagai gantinya, Barli merekomendasikan celana dari bahan katun, poliester, atau bludru elastis. Tiga jenis kain yang disebut terakhir itu lumayan mengikuti bentuk tubuh, hingga dapat meminimalkan gesekan. Sebagai perancang busana, Barli memang tak mungkin menyarankan kaum muda atau remaja yang tergila-gila dengan dandanan hip style mengubah total gaya hidupnya. Apalagi untuk membumihanguskan gaya yang tengah mendominasi dunia mode itu, rasanya hal yang mustahil. "Tapi kalau memang hip style berpotensi mengganggu kesehatan, sebaiknya celana sepinggul memang tidak dipakai sembarangan. Tampil modis kan enggak harus mengorbankan kesehatan", terang Barli.
Jalan tengah, dia menyarankan penyuka hipster agar pilih-pilih tempat dan waktu saat memamerkan busana yang dipopulerkan para selebriti ini. "Lagi pula, tidak semua aktivitas layak dihadiri dengan memakai celana sebatas pinggul", tambah Barli.
Pada acara dan tempat tertentu, gaya berpakaian yang kerap menampilkan pusar pemakainya ini bisa saja dianggap melecehkan nilai kesopanan. Kalau kebetulan punya calon mertua kolot, pacar tersayang bisa-bisa melayang.
Artinya, tampil seksi memang hak asasi. Namun, kalau ujung-ujungnya mesti ke dokter saraf atau dokter kulit, bahkan kehilangan "gandengan", jadinya gawat juga kan?
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Blog Archive
-
2016
(1)
- 09/18 - 09/25 (1)
-
2015
(10)
- 10/11 - 10/18 (1)
- 09/13 - 09/20 (1)
- 09/06 - 09/13 (1)
- 07/05 - 07/12 (1)
- 05/17 - 05/24 (6)
-
2014
(1)
- 04/13 - 04/20 (1)
-
2012
(770)
- 02/19 - 02/26 (5)
- 02/12 - 02/19 (10)
- 02/05 - 02/12 (4)
- 01/29 - 02/05 (27)
- 01/22 - 01/29 (88)
-
01/15 - 01/22
(101)
- Hindari Flu dengan Rajin Cuci Tangan
- Hindari Stroke dengan Konsumsi Aspirin
- Madu, Si Manis Yang Banyak Manfaatnya
- Hindari Berpakaian Ketat Saat Tidur
- Plag Gigi pun Ternyata Membahayakan
- Riset: Bunuh Diri Ditentukan Sejak Bayi
- Bayi Prematur Terancam Kesulitan Belajar
- Dampak Orang Tua Perokok pada Anak
- Vitamin C dan Wanita Hamil Perokok
- Sepuluh Kiat Perkawinan Awet
- Situs Porno Picu Hilangnya Keperawanan
- Pertanyaan Seputar Mati Suri
- Hati-hati! ABG Biasa Akses Pornografi Saat Belajar
- Sama-sama Suka, Ayah Hamili Anaknya
- Menikah, Indahnya Cuma Lima Tahun?
- Kenapa Si Kecil Belum Bisa Ngomong ?
- 300 Ribu Tentara AS Sakit Jiwa
- Waspadai Penyakit Maag Karena Bakteri
- Manfaat Sayur dan Buah Bagi Kesehatan
- Serat, Gizi yang Terlupakan
- Waspada Obat Encok dan Anti Nyeri !
- Anggapan Salah Tentang Mata Merah Karena Debu
- Waspadai Diabetes pada Anak
- Risiko Seksi Ala Britney Spears
- Aura Sehat, Hidup Lebih Bahagia
- Stres, Atasi dengan Bersyukur
- Mengatasi Depresi Pada Anak-Anak
- Agar Cerdas, Ajari Si Kecil Sarapan
- Kelola Asma, Hidup pun Nyaman
- Soal Gizi Buruk, Perlu Optimalkan Penyuluh Kesehatan
- Gemuk, Hamil Lebih Berisiko
- RS DKT Akan Kirim Pasien Mirip Manusia Akar ke RSPAD
- Sejak Awal 2008, Kasus DBD Turun di Jakarta
- Indonesia Jajaki Riset Flu Burung dengan Bill Gates
- Sex Detox, Biar Gairah Berkobar Lagi
- Gak Bisa Seks? Saling Sentuh pun OK!
- Seks Rutin Bikin Seksi
- Suara Wanita Lebih Seksi Saat Masa Subur?
- Cewek Pintar Lebih Sulit Orgasme
- Ayo, Uji Pengetahuan Seks Anda!
- Pusat Seks Ada di Kepala Anda
- Soal Orgasme, Asia Paling Payah
- Keperawanan, Ternyata Tak Sama
- Makin Mesra Berkat Hipnosis
- Kebahagiaan, Ada Dimana?
- Diteliti, Potensi Cokelat Bagi Diabetes
- Lima Tersehat untuk Kulit
- Pasta Tomat Bikin Kulit Mulus dan Indah
- Bawang Putih Sehatkan Jantung
- Inkubator Ganggu Jantung Bayi?
- 9 Makanan Merah Penghalau Penyakit
- Agar Anak Suka Buah dan Sayur
- Manfaat Teknologi Nuklir dan Air Bersih
- wanita memang lebih identik dengan keindahan
- Efek Merkuri Terhadap Kesehatan
- APLIKASI PET (POSITRON EMISSION TOMOGRAPHY) DALAM ...
- Universal Coverage One Head at a Time — The Risks ...
- POSITRON EMISSION TOMOGRAPHY (PET) DI BIDANG PSIKI...
- Pemakaian Alat Kontrasepsi Masih Belum Membudaya p...
- Perempuan Berperan Ganda
- Gigi bungsu kenapa sih?
- APLIKASI POSITRON EMISSION TOMOGRAPHY DI BIDANG NE...
- Bisakah Anak Asma Berolahraga ?
- TIPS JITU BERHENTI MEROKOK
- Jantung sehat berkat minyak ikan
- Tetanus
- Migrain
- Prolapsus Uteri
- Faringitis
- Bronkiektasis
- Otitis Media Akut (OMA)
- Hipoglikemia
- Low Back Pain (LBP) / Nyeri
- Inkontinensia Urine
- Cholelitiasis
- Resiko Isolasi Sosial : Diagnosa keperawatan
- Askep otitis media akut - OMA
- Gagal Ginjal Akut
- Memahami Efek Ketergantungan Narkoba
- Apa yang dimaksud dengan Premenstrual Dysphoric Di...
- Nasofaring
- Gila Kerja Berpotensi Gangguan Lambung
- Sehat dengan Serat
- Perempuan Indonesia Rentan Osteoporosis
- POTENSI TEH SEBAGAI SUMBER ZAT GIZI DAN PERANNYA D...
- Kepuasan dalam melakukan hubungan seksual
- Nutrisi Penderita Penyakit Jantung
- Suplemen Asam Folat Turunkan Risiko Stroke
- Stroke: Rusaknya Sel-sel Otak
- Apakah Anak-anak Juga Bisa Terkena Stroke?
- Ikan Bakar Lebih Menyehatkan Dibanding Digoreng
- Risiko Stroke Berhubungan dengan Riwayat Dalam Kel...
- Risiko untuk Menderita Stroke dapat Diubah
- Garam dan Lemak Pertinggi Risiko Stroke
- Stroke Sepintas Juga Bahayakan Jiwa
- Gemuk Berisiko Stroke
- Efektivitas Makanan Rendah Kolesterol
- Bagaimana Caranya Mengendalikan Kolesterol?
- Seluk Beluk tentang Kolesterol
- Makanan dan Gigi
- 01/08 - 01/15 (169)
- 01/01 - 01/08 (366)
-
2011
(4478)
- 12/25 - 01/01 (336)
- 12/18 - 12/25 (62)
- 12/11 - 12/18 (70)
- 12/04 - 12/11 (77)
- 11/27 - 12/04 (40)
- 11/20 - 11/27 (67)
- 11/13 - 11/20 (198)
- 11/06 - 11/13 (187)
- 10/30 - 11/06 (340)
- 10/23 - 10/30 (32)
- 10/16 - 10/23 (109)
- 10/09 - 10/16 (80)
- 08/14 - 08/21 (75)
- 08/07 - 08/14 (81)
- 07/31 - 08/07 (82)
- 07/24 - 07/31 (66)
- 07/17 - 07/24 (91)
- 07/10 - 07/17 (47)
- 07/03 - 07/10 (44)
- 06/26 - 07/03 (53)
- 06/19 - 06/26 (59)
- 06/12 - 06/19 (47)
- 06/05 - 06/12 (65)
- 05/29 - 06/05 (63)
- 05/22 - 05/29 (77)
- 05/15 - 05/22 (115)
- 05/08 - 05/15 (65)
- 05/01 - 05/08 (104)
- 04/24 - 05/01 (45)
- 04/17 - 04/24 (70)
- 04/10 - 04/17 (134)
- 04/03 - 04/10 (72)
- 03/27 - 04/03 (18)
- 03/20 - 03/27 (47)
- 03/13 - 03/20 (68)
- 03/06 - 03/13 (40)
- 02/27 - 03/06 (56)
- 02/20 - 02/27 (77)
- 02/13 - 02/20 (76)
- 02/06 - 02/13 (198)
- 01/30 - 02/06 (194)
- 01/23 - 01/30 (132)
- 01/16 - 01/23 (196)
- 01/09 - 01/16 (202)
- 01/02 - 01/09 (121)
-
2010
(2535)
- 12/26 - 01/02 (156)
- 12/19 - 12/26 (65)
- 12/12 - 12/19 (73)
- 12/05 - 12/12 (84)
- 11/28 - 12/05 (80)
- 11/21 - 11/28 (68)
- 11/14 - 11/21 (63)
- 11/07 - 11/14 (50)
- 10/31 - 11/07 (50)
- 10/24 - 10/31 (36)
- 10/17 - 10/24 (58)
- 10/10 - 10/17 (35)
- 10/03 - 10/10 (31)
- 09/26 - 10/03 (21)
- 09/19 - 09/26 (26)
- 09/12 - 09/19 (55)
- 09/05 - 09/12 (65)
- 08/29 - 09/05 (33)
- 08/22 - 08/29 (70)
- 08/15 - 08/22 (45)
- 08/08 - 08/15 (35)
- 08/01 - 08/08 (37)
- 07/25 - 08/01 (27)
- 07/18 - 07/25 (19)
- 07/11 - 07/18 (30)
- 07/04 - 07/11 (56)
- 06/27 - 07/04 (28)
- 06/20 - 06/27 (22)
- 06/13 - 06/20 (30)
- 06/06 - 06/13 (21)
- 05/30 - 06/06 (5)
- 05/16 - 05/23 (6)
- 05/09 - 05/16 (29)
- 05/02 - 05/09 (59)
- 04/25 - 05/02 (28)
- 04/18 - 04/25 (38)
- 04/11 - 04/18 (70)
- 04/04 - 04/11 (59)
- 03/28 - 04/04 (65)
- 03/21 - 03/28 (89)
- 03/14 - 03/21 (218)
- 03/07 - 03/14 (95)
- 02/28 - 03/07 (135)
- 02/21 - 02/28 (102)
- 01/03 - 01/10 (68)
-
2009
(1652)
- 12/27 - 01/03 (36)
- 12/20 - 12/27 (22)
- 12/13 - 12/20 (100)
- 12/06 - 12/13 (45)
- 11/29 - 12/06 (24)
- 11/22 - 11/29 (22)
- 11/15 - 11/22 (19)
- 11/08 - 11/15 (28)
- 11/01 - 11/08 (11)
- 10/25 - 11/01 (17)
- 10/18 - 10/25 (38)
- 10/11 - 10/18 (33)
- 10/04 - 10/11 (15)
- 09/27 - 10/04 (21)
- 09/20 - 09/27 (7)
- 09/13 - 09/20 (84)
- 09/06 - 09/13 (35)
- 08/30 - 09/06 (48)
- 08/23 - 08/30 (118)
- 08/16 - 08/23 (26)
- 08/09 - 08/16 (34)
- 08/02 - 08/09 (35)
- 07/26 - 08/02 (31)
- 07/19 - 07/26 (14)
- 07/12 - 07/19 (16)
- 07/05 - 07/12 (28)
- 06/28 - 07/05 (26)
- 06/21 - 06/28 (76)
- 06/14 - 06/21 (26)
- 06/07 - 06/14 (21)
- 05/31 - 06/07 (43)
- 05/24 - 05/31 (38)
- 05/17 - 05/24 (26)
- 05/10 - 05/17 (52)
- 05/03 - 05/10 (15)
- 04/26 - 05/03 (38)
- 04/19 - 04/26 (32)
- 04/12 - 04/19 (22)
- 04/05 - 04/12 (20)
- 03/29 - 04/05 (40)
- 03/22 - 03/29 (43)
- 03/15 - 03/22 (18)
- 03/08 - 03/15 (14)
- 03/01 - 03/08 (22)
- 02/22 - 03/01 (12)
- 02/15 - 02/22 (9)
- 02/08 - 02/15 (11)
- 02/01 - 02/08 (19)
- 01/25 - 02/01 (37)
- 01/18 - 01/25 (21)
- 01/11 - 01/18 (33)
- 01/04 - 01/11 (31)
-
2008
(700)
- 12/28 - 01/04 (13)
- 12/21 - 12/28 (9)
- 12/14 - 12/21 (57)
- 12/07 - 12/14 (5)
- 11/30 - 12/07 (18)
- 11/23 - 11/30 (33)
- 11/16 - 11/23 (31)
- 11/09 - 11/16 (23)
- 11/02 - 11/09 (18)
- 10/26 - 11/02 (11)
- 10/19 - 10/26 (15)
- 10/12 - 10/19 (13)
- 10/05 - 10/12 (25)
- 09/28 - 10/05 (2)
- 09/21 - 09/28 (14)
- 09/14 - 09/21 (19)
- 09/07 - 09/14 (43)
- 08/31 - 09/07 (3)
- 08/24 - 08/31 (33)
- 08/17 - 08/24 (65)
- 08/10 - 08/17 (4)
- 08/03 - 08/10 (26)
- 07/27 - 08/03 (6)
- 07/20 - 07/27 (19)
- 07/13 - 07/20 (18)
- 07/06 - 07/13 (60)
- 06/29 - 07/06 (53)
- 06/22 - 06/29 (49)
- 06/15 - 06/22 (11)
- 06/08 - 06/15 (4)
Popular Posts
-
ASUHAN KEPERAWATAN IBU NIFAS DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM A. PengertianPost partum / puerperium adalah masa dimana tubuh menyesuaikan, baik...
-
KTI KEBIDANAN HUBUNGAN USIA TERHADAP PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan wanita merupakan hal yang s...
-
Setelah beberapa minggu ini cari materi buat postingan baru, mendadak dapat inspirasi setelah rekan Anton Wijaya menulis di buku tamu Keper...
-
PATHWAY ASFIKSIA NEONATORUM Klik pada gambar untuk melihat pathway Download Pathway Asfiksia Neonatorum Via Ziddu Download Askep Asfiksia N...
-
DEFINISI Ikterus ialah suatu gejala yang perlu mendapat perhatian sungguh-sungguh pada neonatus. Ikterus ialah suatu diskolorasi kuning pa...
-
Metode Kalender atau Pantang Berkala (Calendar Method Or Periodic Abstinence) Pendahuluan Metode kalender atau pantang berkala merupakan met...
-
Pathway Combustio Klik Pada Gambar Untuk melihat pathway Download Pathway Combustio Via Ziddu Tag: Pathways combustio , pathways luka baka...
-
Pathway Hematemesis Melena Klik pada gambar untuk melihat pathway Download Pathway Hematemesis Melena Via Ziddu
-
PROSES KEPERAWATAN KOMUNITAS Pengertian - Proses keperawatan adalah serangkaian perbuatan atau tindakan untuk menetapkan, merencana...
-
Metode Suhu Basal Tubuh (Basal Body Temperature Method) Suhu tubuh basal adalah suhu terendah yang dicapai oleh tubuh selama istirahat atau ...
© ASUHAN KEPERAWATAN 2013 . Powered by Bootstrap , Blogger templates and RWD Testing Tool Published..Gooyaabi Templates
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Jangan Lupa Tulis Komentarnya Gan: