Sabtu, 12 Juli 2008
Botox Pengaruhi Otak?
BEBERAPA peneliti telah mendapati bahwa "botulinum neurotoxin" jenis A, yang lebih dikenal dengan nama "botox", penghilang kerutan yang terkenal, dapat bergerak ke dalam sistem saraf pusat setelah disuntikkan ke dalam kulit, demikian "The Journal of Neuroscience" terbitan paling akhir yang disiarkan Jumat.
Temuan oleh beberapa peneliti Italia tersebut telah mencuatkan keprihatinan baru mengenai bagaimana toksin itu bekerja dan apa konsekuensi tak diinginkan yang mungkin ada.
"Botulinum toxin" memutuskan hubungan antara sel-sel saraf dengan merusak protein yang disebut SNAP-25. Gangguan itu melumpuhkan otot yang dikendalikan oleh sel-sel saraf tersebut. Benda yang lumpuh itu memungkinkan para dokter merawat beberapa penyakit seperti "strabismus" (atau mata juling). Operasi plastik juga menggunakan dosis rendah untuk melumpuhkan otot wajah, sehingga garis dan kerutan jadi tak terlihat.
Satu tim peneliti Italia meneliti penggunaan potensial lain toksin tersebut: untuk merawat epilepsi. Namun saat mempelajari dampaknya pada tikus yang menderita epilepsi, mereka menemukan bukti mengenai toksin pada kedua sisi otak hewan itu, sekalipun mereka hanya telah menyuntiknya di satu sisi.
Dengan menggunakan dosis yang sesuai dengan yang disarankan pada manusia, para peneliti kemudian menyuntikkan "botulinum" ke dalam mata, dagu, dan otak pada tikus normal. Mereka melacak toksin itu --SNAP-25 yang tergantung-- untuk melihat di mana dan bagaimana zat tersebut bergerak melewati sistem saraf.
Dalam kasus "botulinum" jenis A, jenis yang digunakan pada Botox, mereka mendapati bahwa rongsokan di sepanjang saraf berasal dari tempat suntikan dan di saraf yang berdekatan. Toksin itu bahkan mencapai bagian pangkal otak.
"Satu bagian penting toksin itu aktif di tempat yang bukan diperuntukkan baginya," kata Matteo Caleo, pemimpin peneliti tersebut. Percobaan itu adalah yang pertama yang memperlihatkan bahwa "botulinum" bergerak.
Namun, Christopher von Bartheld, ahli saraf dari University of Nevada, mengatakan orang tak perlu takut. "Botox telah digunakan selama lebih dari 25 tahun dengan sangat sedikit komplikasi, kecuali Anda kelebihan dosis."
Ia menambahkan bahwa kemampuan toksin itu untuk menyebar mungkin memiliki sisi positif, sehingga memungkinkan dokter mengobati penyakit yang berpusat di otak seperti epilepsi.
Temuan oleh beberapa peneliti Italia tersebut telah mencuatkan keprihatinan baru mengenai bagaimana toksin itu bekerja dan apa konsekuensi tak diinginkan yang mungkin ada.
"Botulinum toxin" memutuskan hubungan antara sel-sel saraf dengan merusak protein yang disebut SNAP-25. Gangguan itu melumpuhkan otot yang dikendalikan oleh sel-sel saraf tersebut. Benda yang lumpuh itu memungkinkan para dokter merawat beberapa penyakit seperti "strabismus" (atau mata juling). Operasi plastik juga menggunakan dosis rendah untuk melumpuhkan otot wajah, sehingga garis dan kerutan jadi tak terlihat.
Satu tim peneliti Italia meneliti penggunaan potensial lain toksin tersebut: untuk merawat epilepsi. Namun saat mempelajari dampaknya pada tikus yang menderita epilepsi, mereka menemukan bukti mengenai toksin pada kedua sisi otak hewan itu, sekalipun mereka hanya telah menyuntiknya di satu sisi.
Dengan menggunakan dosis yang sesuai dengan yang disarankan pada manusia, para peneliti kemudian menyuntikkan "botulinum" ke dalam mata, dagu, dan otak pada tikus normal. Mereka melacak toksin itu --SNAP-25 yang tergantung-- untuk melihat di mana dan bagaimana zat tersebut bergerak melewati sistem saraf.
Dalam kasus "botulinum" jenis A, jenis yang digunakan pada Botox, mereka mendapati bahwa rongsokan di sepanjang saraf berasal dari tempat suntikan dan di saraf yang berdekatan. Toksin itu bahkan mencapai bagian pangkal otak.
"Satu bagian penting toksin itu aktif di tempat yang bukan diperuntukkan baginya," kata Matteo Caleo, pemimpin peneliti tersebut. Percobaan itu adalah yang pertama yang memperlihatkan bahwa "botulinum" bergerak.
Namun, Christopher von Bartheld, ahli saraf dari University of Nevada, mengatakan orang tak perlu takut. "Botox telah digunakan selama lebih dari 25 tahun dengan sangat sedikit komplikasi, kecuali Anda kelebihan dosis."
Ia menambahkan bahwa kemampuan toksin itu untuk menyebar mungkin memiliki sisi positif, sehingga memungkinkan dokter mengobati penyakit yang berpusat di otak seperti epilepsi.
Blog Archive
-
2016
(1)
- 09/18 - 09/25 (1)
-
2015
(10)
- 10/11 - 10/18 (1)
- 09/13 - 09/20 (1)
- 09/06 - 09/13 (1)
- 07/05 - 07/12 (1)
- 05/17 - 05/24 (6)
-
2014
(1)
- 04/13 - 04/20 (1)
-
2012
(770)
- 02/19 - 02/26 (5)
- 02/12 - 02/19 (10)
- 02/05 - 02/12 (4)
- 01/29 - 02/05 (27)
- 01/22 - 01/29 (88)
- 01/15 - 01/22 (101)
- 01/08 - 01/15 (169)
- 01/01 - 01/08 (366)
-
2011
(4478)
- 12/25 - 01/01 (336)
- 12/18 - 12/25 (62)
- 12/11 - 12/18 (70)
- 12/04 - 12/11 (77)
- 11/27 - 12/04 (40)
- 11/20 - 11/27 (67)
- 11/13 - 11/20 (198)
- 11/06 - 11/13 (187)
- 10/30 - 11/06 (340)
- 10/23 - 10/30 (32)
- 10/16 - 10/23 (109)
- 10/09 - 10/16 (80)
- 08/14 - 08/21 (75)
- 08/07 - 08/14 (81)
- 07/31 - 08/07 (82)
- 07/24 - 07/31 (66)
- 07/17 - 07/24 (91)
- 07/10 - 07/17 (47)
- 07/03 - 07/10 (44)
- 06/26 - 07/03 (53)
- 06/19 - 06/26 (59)
- 06/12 - 06/19 (47)
- 06/05 - 06/12 (65)
- 05/29 - 06/05 (63)
- 05/22 - 05/29 (77)
- 05/15 - 05/22 (115)
- 05/08 - 05/15 (65)
- 05/01 - 05/08 (104)
- 04/24 - 05/01 (45)
- 04/17 - 04/24 (70)
- 04/10 - 04/17 (134)
- 04/03 - 04/10 (72)
- 03/27 - 04/03 (18)
- 03/20 - 03/27 (47)
- 03/13 - 03/20 (68)
- 03/06 - 03/13 (40)
- 02/27 - 03/06 (56)
- 02/20 - 02/27 (77)
- 02/13 - 02/20 (76)
- 02/06 - 02/13 (198)
- 01/30 - 02/06 (194)
- 01/23 - 01/30 (132)
- 01/16 - 01/23 (196)
- 01/09 - 01/16 (202)
- 01/02 - 01/09 (121)
-
2010
(2535)
- 12/26 - 01/02 (156)
- 12/19 - 12/26 (65)
- 12/12 - 12/19 (73)
- 12/05 - 12/12 (84)
- 11/28 - 12/05 (80)
- 11/21 - 11/28 (68)
- 11/14 - 11/21 (63)
- 11/07 - 11/14 (50)
- 10/31 - 11/07 (50)
- 10/24 - 10/31 (36)
- 10/17 - 10/24 (58)
- 10/10 - 10/17 (35)
- 10/03 - 10/10 (31)
- 09/26 - 10/03 (21)
- 09/19 - 09/26 (26)
- 09/12 - 09/19 (55)
- 09/05 - 09/12 (65)
- 08/29 - 09/05 (33)
- 08/22 - 08/29 (70)
- 08/15 - 08/22 (45)
- 08/08 - 08/15 (35)
- 08/01 - 08/08 (37)
- 07/25 - 08/01 (27)
- 07/18 - 07/25 (19)
- 07/11 - 07/18 (30)
- 07/04 - 07/11 (56)
- 06/27 - 07/04 (28)
- 06/20 - 06/27 (22)
- 06/13 - 06/20 (30)
- 06/06 - 06/13 (21)
- 05/30 - 06/06 (5)
- 05/16 - 05/23 (6)
- 05/09 - 05/16 (29)
- 05/02 - 05/09 (59)
- 04/25 - 05/02 (28)
- 04/18 - 04/25 (38)
- 04/11 - 04/18 (70)
- 04/04 - 04/11 (59)
- 03/28 - 04/04 (65)
- 03/21 - 03/28 (89)
- 03/14 - 03/21 (218)
- 03/07 - 03/14 (95)
- 02/28 - 03/07 (135)
- 02/21 - 02/28 (102)
- 01/03 - 01/10 (68)
-
2009
(1652)
- 12/27 - 01/03 (36)
- 12/20 - 12/27 (22)
- 12/13 - 12/20 (100)
- 12/06 - 12/13 (45)
- 11/29 - 12/06 (24)
- 11/22 - 11/29 (22)
- 11/15 - 11/22 (19)
- 11/08 - 11/15 (28)
- 11/01 - 11/08 (11)
- 10/25 - 11/01 (17)
- 10/18 - 10/25 (38)
- 10/11 - 10/18 (33)
- 10/04 - 10/11 (15)
- 09/27 - 10/04 (21)
- 09/20 - 09/27 (7)
- 09/13 - 09/20 (84)
- 09/06 - 09/13 (35)
- 08/30 - 09/06 (48)
- 08/23 - 08/30 (118)
- 08/16 - 08/23 (26)
- 08/09 - 08/16 (34)
- 08/02 - 08/09 (35)
- 07/26 - 08/02 (31)
- 07/19 - 07/26 (14)
- 07/12 - 07/19 (16)
- 07/05 - 07/12 (28)
- 06/28 - 07/05 (26)
- 06/21 - 06/28 (76)
- 06/14 - 06/21 (26)
- 06/07 - 06/14 (21)
- 05/31 - 06/07 (43)
- 05/24 - 05/31 (38)
- 05/17 - 05/24 (26)
- 05/10 - 05/17 (52)
- 05/03 - 05/10 (15)
- 04/26 - 05/03 (38)
- 04/19 - 04/26 (32)
- 04/12 - 04/19 (22)
- 04/05 - 04/12 (20)
- 03/29 - 04/05 (40)
- 03/22 - 03/29 (43)
- 03/15 - 03/22 (18)
- 03/08 - 03/15 (14)
- 03/01 - 03/08 (22)
- 02/22 - 03/01 (12)
- 02/15 - 02/22 (9)
- 02/08 - 02/15 (11)
- 02/01 - 02/08 (19)
- 01/25 - 02/01 (37)
- 01/18 - 01/25 (21)
- 01/11 - 01/18 (33)
- 01/04 - 01/11 (31)
-
2008
(700)
- 12/28 - 01/04 (13)
- 12/21 - 12/28 (9)
- 12/14 - 12/21 (57)
- 12/07 - 12/14 (5)
- 11/30 - 12/07 (18)
- 11/23 - 11/30 (33)
- 11/16 - 11/23 (31)
- 11/09 - 11/16 (23)
- 11/02 - 11/09 (18)
- 10/26 - 11/02 (11)
- 10/19 - 10/26 (15)
- 10/12 - 10/19 (13)
- 10/05 - 10/12 (25)
- 09/28 - 10/05 (2)
- 09/21 - 09/28 (14)
- 09/14 - 09/21 (19)
- 09/07 - 09/14 (43)
- 08/31 - 09/07 (3)
- 08/24 - 08/31 (33)
- 08/17 - 08/24 (65)
- 08/10 - 08/17 (4)
- 08/03 - 08/10 (26)
- 07/27 - 08/03 (6)
- 07/20 - 07/27 (19)
- 07/13 - 07/20 (18)
-
07/06 - 07/13
(60)
- Botox Pengaruhi Otak?
- Pengaruh beberapa induser terhadap produksi enzim ...
- Pemurnian enzim kolesterol oksidase dari Pseudomon...
- Kisah Bocah Tanpa Lubang Anus Berakhir Bahagia
- Hidup Bersih Tanpa Harus Paranoid!
- 4 Makanan Pendongkrak Kejantanan
- KB pun Butuh Teknologi Informasi
- Kesehatan Terkait Erat dengan Ketahanan Nasional
- Masturbasi Bikin Disfungsi Ereksi?
- Vagina Kering Bikin Lecet Penis Suami
- Awas, Makin Banyak Orang Sakit Jiwa!
- Telat Kenal Susu Sapi Bikin Alergi?
- Rokok Gerbang Menuju Tumor Paru
- Edukasi Seks Jadi Ekstrakurikuler SMA
- Vegetarian, Sekarang Jadi Gaya Hidup
- Penanganan Menopause di Asia Belum Optimal
- Awas Keseringan Makan Tahu! Lansia Bisa Pikun
- Wah, Pria Gemuk Spermanya pun Buruk!
- ASKEP FRAKTUR
- ASKEP VERTIGO
- DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
- Fraktur klavikula
- Nuclear Application in Agriculture, Health Care Pr...
- Evaluasi kandungan flavanol teh hijau jenis super,...
- Efek tempe pada diet rendah Cu terhadap aktivitas ...
- Nenek Lahirkan Kembar Tiga
- TYPHOID ABDOMINALIS
- Prosedur pemeriksaan laboratorium
- Mati Saat Lahir, Bayi Hidup Lagi
- ASKEP ANEMIA
- ASKEP TRAUMA DADA
- ASKEP TRAUMA ABDOMEN
- ASKEP MYOCARDITIS
- ASKEP
- Seks Sehat Meski Menopause
- Loyo di Rumah, Greng di Luar
- Mampukah Musik Mengusik Gairah Seks?
- Kendalikan Stres dan Hipertensi, Raih Produktifitas
- Tip Kurangi Stres Selama Perjalanan
- Tip Percepat Bakar Kalori dan Lemak
- Kurangi Asupan Garam, Cegah Hipertensi
- NFL, Layanan Nutrisi dan Kesehatan di Mall
- Weekend Datang, Lemak Menghadang
- Hepatitis B Bisa Bunuh Anda Diam-diam
- Hepatitis B Lebih Infeksius dari HIV
- Pasien Gagal Jantung Terlalu Optimistis?
- Lima Langkah Cegah HIV/AIDS
- Pemerintah Harus Lebih Maksimal Lindungi Warganya
- Gemuk Bisa Disebabkan Kelainan Gen
- Hadiah Jutaan Rupiah untuk Perokok
- Kolesterol Sebabkan Kepikunan
- Bijak Gunakan Antibiotik
- Lima Jamu Berbahaya Beredar di Yogyakarta
- BPOM "Buru" 54 Jamu Berbahaya
- Kurang Vitamin D Picu Rematik
- Sorafenib Bantu Penderita Kanker Hati
- KPPU Diminta Awasi Promosi dan Etika Bisnis Obat
- Alat Baru Penguji Resistensi Obat TB
- Terapi Metadon Hanya Mengalihkan Saja
- Aspirin Turunkan Risiko Kanker
- 06/29 - 07/06 (53)
- 06/22 - 06/29 (49)
- 06/15 - 06/22 (11)
- 06/08 - 06/15 (4)
Popular Posts
-
ASUHAN KEPERAWATAN IBU NIFAS DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM A. PengertianPost partum / puerperium adalah masa dimana tubuh menyesuaikan, baik...
-
KTI KEBIDANAN HUBUNGAN USIA TERHADAP PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan wanita merupakan hal yang s...
-
Setelah beberapa minggu ini cari materi buat postingan baru, mendadak dapat inspirasi setelah rekan Anton Wijaya menulis di buku tamu Keper...
-
PATHWAY ASFIKSIA NEONATORUM Klik pada gambar untuk melihat pathway Download Pathway Asfiksia Neonatorum Via Ziddu Download Askep Asfiksia N...
-
DEFINISI Ikterus ialah suatu gejala yang perlu mendapat perhatian sungguh-sungguh pada neonatus. Ikterus ialah suatu diskolorasi kuning pa...
-
Metode Kalender atau Pantang Berkala (Calendar Method Or Periodic Abstinence) Pendahuluan Metode kalender atau pantang berkala merupakan met...
-
Pathway Combustio Klik Pada Gambar Untuk melihat pathway Download Pathway Combustio Via Ziddu Tag: Pathways combustio , pathways luka baka...
-
Pathway Hematemesis Melena Klik pada gambar untuk melihat pathway Download Pathway Hematemesis Melena Via Ziddu
-
PROSES KEPERAWATAN KOMUNITAS Pengertian - Proses keperawatan adalah serangkaian perbuatan atau tindakan untuk menetapkan, merencana...
-
Metode Suhu Basal Tubuh (Basal Body Temperature Method) Suhu tubuh basal adalah suhu terendah yang dicapai oleh tubuh selama istirahat atau ...
© ASUHAN KEPERAWATAN 2013 . Powered by Bootstrap , Blogger templates and RWD Testing Tool Published..Gooyaabi Templates