Kamis, 25 Maret 2010
KONSEP KEPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS
KONSEP KEPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS
Pengertian Keperawatan Kesehatan Komunitas
- Menurut American Nurses Association (ANA) mendefinisikan keperawatan kesehatan komunitas sebagai tindakan untuk meningkatkan dan mempertahankan kesehatan dari populasi dengan mengintegrasikan ketrampilan dan pengetahuan yang sesuai dengan keperawatan dan kesehatan masyarakat.
- Menurut American Public Health Association, yaitu sintesis dari ilmu kesehatan masyarakat dan teori keperawatan professional yang bertujuan meningkatkan derajat kesehatan pada keseluruhan komunitas.
- Rapat kerja keperawatan kesehatan masyarakat mendefinisikan keperawatan komunitas sebagai suatu bidang perawatan yang merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan dengan dukungan peran serta masyarakat secara aktif serta mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitative secara menyeluruh dan terpadu yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, serta masyarakat sebagai kesatuan utuh melalui proses keperawatan untuk meningkatkan fungus kehidupan manusia secara optimal, sehingga mampu mandiri dalam upaya kesehatan.
Perbedaan Keperawatan Komunitas dengan Disiplin Keperawatan yang lain.
Keperawatan kesehatan komunitas dibedakan dari spesialis keperawatan lainnya berdasarkan delapan prinsip dibawah ini:
- Klien atau unit keperawatan merupakan suatu populasi.
Selain memberikan asuhan pada individu, keluarga dan kelompok tetapi tanggung jawab tetap lebih dominan pada populasi.
- Tugas utama adalah meraih yang terbaik bagi sejumlah orang atau populasi keseluruhan.
Perawat kesehatan komunitas mengidentifikasi kemungkinan menemukan individu yang kebutuhannya tidak sesuai dengan prioritas kesehatan yang menguntungkan bagi populasi secara keseluruhan.
- Proses yang digunakan oleh perawat komunitas termasuk bekerja dengan klien sebagai mitra yang sejajar.
Perawat kesehatan komunitas harus menggambarkan kesadaran mengenai kebutuhan yang komprehensif dari kesehatan dalam kemitraan dengan komunitas.
- Pencegahan primer merupakan hal yang prioritas dalam memilih tindakan yang sesuai.
Pencegahan primer meliputi promosi strategi kesehatan dan proteksi kesehatan.
- Memilih strategi untuk menciptakan lingkungan sehat, kondisi social dan ekonomi pada populasi yang berkembang merupakan focus utama.
Intervensi keperawatan kesehatan komunitas meliputi pendidikan, pengembangan masyarakat, perencanaan social, kebijakan pengembangan serta enforcement. Advokasi pada komunitas untuk menciptakan kondisi sehat merupakan hal yang penting.
- Tanggung jawab mencakup keseluruhan populasi yang memerlukan intervensi atau pelayanan spesifik.
Keperawatan kesehatan komunitas berfokus pada keseluruhan populasi dan tidak hanya pada masyarakat yang dating ke pelayanan.
- Penggunaan sumber – sumber kesehatan yang optimal untuk mendapatkan perbaikan yang terbaik dari populasi merupakan kunci pokok dari kegiatan praktik.
Perawat kesehatan komunitas harus terlibat dalam koordinasi dan organisasi tindakan dalam merespon isu – isu yang berhubungan denagn kesehatan. Perawat komunitas harus memberikan masukan pada pembuat kebijakan berdasarkan bukti – bukti otentik.
- Kolaborasi dengan berbagai jenis profesi, organisasi, dan perkumpulan merupakan cara paling efektif untuk mempromosikan dan melindungi kesehatan populasi.
Perawat kesehatan komunitas diharapkan bekerja sama dengan berbagai professi dan disiplin ilmu dalam upaya peningkatan kesehatan populasi.
Area Praktik Keperawatan Kesehatan Komunitas.
Keperawatan kesehatan komunitas merupakan praktik promotif dan proteksi kesehatan populasi yang menggunakan pengetahuan atau ilmu keperawatan, social dan kesehatan masyarakat (American Publik Health Association, 1996). Praktik yang dilakukan berfokus pada populasi dengan tujuan utama promosi kesehatan dan mencegah penyakit serta kecacatan untuk semua melalui kondisi yang diciptakan dimana orang bisa menjadi sehat.
Perawat kesehatan komunitas bisa bekerja sama dengan komunitas dan populasi untuk mengurangi risiko angka kesakitan serta meningkatkan, mempertahankan dan memperbaiki kembali kesehatan.
Perawat kesehatan komunitas melakukan advokasi pada tingkat system untuk mengubah kesehatan serta harus mengaplikasikan konsep pengorganisasian dan pengembangan komunitas, koordinasi perawatan, pendidikan kesehatan, kesehatan lingkungan dan ilmu kesehatan masyarakat.
Perawat kesehatan komunitas bekerja sama dengan populasi dan berbagai kelompok meliputi:
· Anggota dari tim kesehatan masyarakat seperti epidemiologi, pekerja social, nutrisionis dan pendidik kesehatan.
· Organisasi kesehatan pemerintah.
· Penyedia layanan kesehatan.
· Organisasi dan koalisi masyarakat.
· Unit pelayanan komunitas seperti sekolah, lembaga bantuan hokum dan unit gawat darurat.
· Industry dan bisnis.
· Institusi penelitian dan pendidikan.
Menurut Depkes RI (2006), pelayanan keperawatan komunitas dapat diberkan langsung pada semua tatanan pelayanan kesehatan seperti:
· Unit pelayanan kesehatan yang mempinyai pelayanan rawat jalan dan rawat inap(RS, puskesmas, dll)
· Rumah.
Perawat home care memberikan pelayanan pada keluarga dirumah yang menderita penyakit akut maupun kronis. Peran home care adalah untuk meningkatkan fungsi keluarga dalam perawatan anggota keluarga yang sakit ataupun yang berisiko.
· Sekolah.
Perawat sekolah dapat melakukan perawat day care, selain itu dapat juga melakukan pemeriksaan secara keseluruhan (screening), mempertahankan kesehatan dan memberikan pendidikan kesehatan.
· Tempat kerja atau industry.
Perawat melakukan kegiatan perawatan langsung dengan kasus kesakitan atau kecelakaan minimal ditempat kerja dan industry. Selain itu perawat juga memberikan pendidikan kesehatan
· Barak penampungan.
Perawat memberikan tindakan langsung pada kasus prnyakit akut, kronis serta kecacatan fisik ganda dan mental.
· Kegiatan Pusling.
Diberikan kepada individu, kelompok masyarakat dipedesaan dan kelompok terlantar. Bentuk pelayanan seperti pengobatan sedeerhana, screening kesehatan, kasus penyakit akut dan kronis, pengelolaan dan rujukan kasus penyakit.
· Panti atau kelompok khusus lain seperti panti asuhan anak, panti wreda, panti social,Rutan.
· Pelayanan pada kelompok resiko tinggi:
- Kelompok wanita, anak dan lansia yang mendapat perlakuan kekerasan.
- Pusat pelayanan kesehatan jiwa dan penyalahgunaan obat.
- Tempat penampungan kelompok dengan HIV/AIDS dan Wanita Tuna Susila.
Sasaran Keperawatan Kesehatan Komunitas (DEPKES, 2006)
· Individu.
Sasaran prioritas individu adalah balita gizi buruk, ibu hamil resiko tinggi, usia lanjut,penderita penyakit menular (TB paru, kusta, malaria, demam berdarah, diare, ISPA atau pneumonia) dan penderita penyakit degenerative.
· Keluarga.
Keluarga yang rentan terhadap masalah kesehatan (vulnerable group) atau risiko tinggi (highrisk group) dengan prioritas sebagai berikut.
- Keluarga miskin yang belum pernah kontak dengan sarana pelayanan kesehatan dan yang belum punya kartu sehat.
- Keluarga miskin yang sudah memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan serta mempunyai masalah kesehatan terkait dengan TumBang balita, kesehatan reproduksi dan penyakit menular.
- Keluarga yang tidak termasuk miskin dan mempunyai masalah kesehatan prioritas serta belum memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan.
· Kelompok.
Kelompok yang masyarakat khusus yang rentan terhadap timbulnya masalah kesehatan baik yang terikat maupun tidak terikat dalam satu institusi.
- Kelompok tidak terikat: posyandu, kelompok balita, ibu hamil, usia lanjut, penderita peyakit tertentu dan pekerja informal.
- Kelompok terikat: sekolah, pesantren, panti asuhan, panti wreda, rutan.
· Masyarakat.
Masyarakat yang rentan atau mempunyai risiko tinggi terhadap timbulnya masalah kesehatan seperti berikut:
- Masyarakat disuatu wilayah (RT, RW, Kelurahan, desa) yang mempunyai:
Ø Jumlah bayi meninggal lebih tinggi disbanding daerah lain.
Ø Jumlah penderita penyakit tertentu lebih tinggi disbanding daerah lain.
Ø Cakupan pelayanan kesehatan lebih rendah dari daerah lain.
- Masyarakat didaerah endemis penyakit menular (malaria, diare, demam berdarah, dan lainnya.)
- Masyarakat dilokasi atau barak pengungsian akibat bencana atau akibat lainnya.
- Masyarakat didaerah dengan geografis sulit antara lain daerah terpencil dan perbatasan.
- Masyarakat di daerah baru dengan transportasi sulit seperti daerah tranmigrasi.
Strategi Intervensi Keperawatan Komunitas
Proses kelompok (Group Proces)
Seseorang dapat mengenal dan mencegah penyakit tertentu setelah belajar dari pengalaman sebelumnya dan jika masyarakat sadar bahwa penanganan masalah yang bersifat individual tidak akan mampu mencegah maka mereka telah melakukan pendekatan dengan proses berkelompok.
Pendidikan kesehatan (Health Promotion).
Tujuan utama pendidikan kesehatan adalah agar seseorang mampu:
- Menetapkan masalah dan kebutuhan mereka sendiri.
- Memahami apa yang dapat mereka lakukan terhadap masalahnya dengan sumber daya yang ada pada mereka dan ditambah dengan dukungan dari luar.
- Memutuskan kegiatan yang paling tepat guna, untuk meningkatkan taraf hidup sehat dan kesejahteraan.
Kerjasama.
Kerjasama sangat dibutuhkan dalam upaya mencapai tujuan Askep Komunitas, melalui upaya ini berbagai persoalan didalam lingkungan masyarakat akan dapat diatasi dengan lebih cepat.
Prinsip Keperawatan Komunitas
1. Kemanfaatan.
2. Otonomi.
Masyarakat diberikan kebebasan untuk melakukan atau memilih alternative yang terbaik yang disediakan.
3. Keadilan.
Tindakan yang dilakukan harus sesuai dengan kemampuan atau kapasitas komunitas.
http://askep-askeb.cz.cc/
Blog Archive
-
2016
(1)
- 09/18 - 09/25 (1)
-
2015
(10)
- 10/11 - 10/18 (1)
- 09/13 - 09/20 (1)
- 09/06 - 09/13 (1)
- 07/05 - 07/12 (1)
- 05/17 - 05/24 (6)
-
2014
(1)
- 04/13 - 04/20 (1)
-
2012
(770)
- 02/19 - 02/26 (5)
- 02/12 - 02/19 (10)
- 02/05 - 02/12 (4)
- 01/29 - 02/05 (27)
- 01/22 - 01/29 (88)
- 01/15 - 01/22 (101)
- 01/08 - 01/15 (169)
- 01/01 - 01/08 (366)
-
2011
(4478)
- 12/25 - 01/01 (336)
- 12/18 - 12/25 (62)
- 12/11 - 12/18 (70)
- 12/04 - 12/11 (77)
- 11/27 - 12/04 (40)
- 11/20 - 11/27 (67)
- 11/13 - 11/20 (198)
- 11/06 - 11/13 (187)
- 10/30 - 11/06 (340)
- 10/23 - 10/30 (32)
- 10/16 - 10/23 (109)
- 10/09 - 10/16 (80)
- 08/14 - 08/21 (75)
- 08/07 - 08/14 (81)
- 07/31 - 08/07 (82)
- 07/24 - 07/31 (66)
- 07/17 - 07/24 (91)
- 07/10 - 07/17 (47)
- 07/03 - 07/10 (44)
- 06/26 - 07/03 (53)
- 06/19 - 06/26 (59)
- 06/12 - 06/19 (47)
- 06/05 - 06/12 (65)
- 05/29 - 06/05 (63)
- 05/22 - 05/29 (77)
- 05/15 - 05/22 (115)
- 05/08 - 05/15 (65)
- 05/01 - 05/08 (104)
- 04/24 - 05/01 (45)
- 04/17 - 04/24 (70)
- 04/10 - 04/17 (134)
- 04/03 - 04/10 (72)
- 03/27 - 04/03 (18)
- 03/20 - 03/27 (47)
- 03/13 - 03/20 (68)
- 03/06 - 03/13 (40)
- 02/27 - 03/06 (56)
- 02/20 - 02/27 (77)
- 02/13 - 02/20 (76)
- 02/06 - 02/13 (198)
- 01/30 - 02/06 (194)
- 01/23 - 01/30 (132)
- 01/16 - 01/23 (196)
- 01/09 - 01/16 (202)
- 01/02 - 01/09 (121)
-
2010
(2535)
- 12/26 - 01/02 (156)
- 12/19 - 12/26 (65)
- 12/12 - 12/19 (73)
- 12/05 - 12/12 (84)
- 11/28 - 12/05 (80)
- 11/21 - 11/28 (68)
- 11/14 - 11/21 (63)
- 11/07 - 11/14 (50)
- 10/31 - 11/07 (50)
- 10/24 - 10/31 (36)
- 10/17 - 10/24 (58)
- 10/10 - 10/17 (35)
- 10/03 - 10/10 (31)
- 09/26 - 10/03 (21)
- 09/19 - 09/26 (26)
- 09/12 - 09/19 (55)
- 09/05 - 09/12 (65)
- 08/29 - 09/05 (33)
- 08/22 - 08/29 (70)
- 08/15 - 08/22 (45)
- 08/08 - 08/15 (35)
- 08/01 - 08/08 (37)
- 07/25 - 08/01 (27)
- 07/18 - 07/25 (19)
- 07/11 - 07/18 (30)
- 07/04 - 07/11 (56)
- 06/27 - 07/04 (28)
- 06/20 - 06/27 (22)
- 06/13 - 06/20 (30)
- 06/06 - 06/13 (21)
- 05/30 - 06/06 (5)
- 05/16 - 05/23 (6)
- 05/09 - 05/16 (29)
- 05/02 - 05/09 (59)
- 04/25 - 05/02 (28)
- 04/18 - 04/25 (38)
- 04/11 - 04/18 (70)
- 04/04 - 04/11 (59)
- 03/28 - 04/04 (65)
-
03/21 - 03/28
(89)
- Askep Mola hidatidosa
- Askep Post Partum Resiko Tinggi
- Askep Sc dengann inkidasi panggul sempit
- Askep BBL yang sakit
- Askep Endometriosis
- Askep Ibu hamil dengan letak sungsang
- Askep Ibu hamil dengan Hypertiroid
- Askep Ca Mamae (Kanker Payudara)
- Askep Mioma Uteri
- Askep Pre dan Post Matur Kehamilan
- Tanaman Obat Adas
- Melahirkan di dalam air (Water Birth)
- Faktor-faktor penyebab gangguan pemberian ASI pada...
- Faktor-faktor alasan ibu mengganti kontrasepsi PIL...
- Faktor penyebab tidak tercapainya target cakupan p...
- Faktor-faktor penyebab rendahnya pemberian ASI eks...
- Faktor-faktor penyebab petugas kesehatan tidak mel...
- Faktor-faktor penyebab ibu hamil tidak melakukan s...
- Askep Toksemia Gravidarum
- Plasenta Previa
- Distosia
- Kehamilan
- Mekanisme persalinan normal
- Ante Natal Care
- Tipe Diagnosa Keperawatan
- Penanganan Nyeri
- Konsep Nyeri
- Konsep Oksegenasi
- Konsep Eliminasi
- Konsep Aktivitas, Istirahat & Tidur
- Konsep Nutrisi
- Konsep Psikososial
- Konsep Keamanan & Kenyamanan
- INFO PENDAFTARAN TKHI 2010
- KOMUNIKASI VERBAL
- Konsep Personal Hygiene
- PROSES KEPERAWATAN KOMUNITAS
- KELOMPOK KHUSUS PEKERJA
- ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELOMPOK KHUSUS ANAK USIA ...
- KONSEP KEPERAWATAN KELOMPOK KHUSUS
- KONSEP KELOMPOK KHUSUS
- KONSEP KEPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS
- KONSEP KOMUNITAS
- Mengapa Wanita Lebih Tertarik Pria Petualang
- EKG Emulator
- STANDARD PELAYANA MINIMAL
- Pengertian "Mutu" Dalam Pelayanan Kesehatan
- Dismenore adalah nyeri
- Dismenore Nyeri pada saat Menstruasi
- KEMATANGAN ORGAN REPRODUKSI REMAJA
- Siklus Menstuasi,Kehamilan dan Persalinan
- Si Adun: Mengantuk Di Kelas
- Askep Chronic Obstructive Pulmonal Disease ( COPD )
- Askep Mola Hidatidosa
- ASKEP LUKA BAKAR (COMBUSTIO)
- ASKEP STRUMA
- ASKEP PYELONEFRITIS
- ASKEP ULCUS DEKUBITUS
- PROPOSAL PENYULUHAN DEMAM BERDARAH LEMBAR PENGESAHAN
- Alasan Wanita Enggan Menyusui
- Tromboflebitis
- Inersia Uteri
- PEMASANGAN DAN PENCABUTAN AKDR CT 380A
- PENILAIAN MUTU PELAYANAN KEBIDANAN MENGGUNAKAN SIK...
- PROSES LAKTASI DAN MENYUSUI
- Cara Pakai Diafragma
- Cara Pakai Kondom Wanita
- Kepemimpinan dalam Keperawatan
- Melakukan Injeksi Sub kutan
- Melakukan Injeksi Sub kutan
- Melakukan Injeksi Intrakutan
- Melakukan Injeksi Intrakutan
- Perubahan Fisiologis Masa Nifas Pada Sistem Kardio...
- Perubahan Fisiologis Masa Nifas Pada Sistem Kardio...
- PERAN KELUARGA DALAM PERAWATAN GANGGUAN JIWA
- MERAWAT PENDERITA HALUSINASI
- PENGANTAR PROSES KEPERAWATAN
- PERAN KELUARGA DALAM PERAWATAN GANGGUAN JIWA
- MERAWAT PENDERITA HALUSINASI
- PENGANTAR PROSES KEPERAWATAN
- TIPS SEKSUALITAS PADA KEHAMILAN
- TIPS SEKSUALITAS PADA KEHAMILAN
- ASKEP PADA PASIEN DENGAN CEDERA KEPALA
- ASKEP PADA PASIEN DENGAN FRAKTUR
- ASKEP PADA PASIEN DENGAN FRAKTUR TERBUKA
- ASKEP HIPERTROPI PROSTAT
- ASKEP KLIEN DENGAN STRIKTUR URETRA
- ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN MENINGITIS
- ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN TRAUMA SALURA...
- 03/14 - 03/21 (218)
- 03/07 - 03/14 (95)
- 02/28 - 03/07 (135)
- 02/21 - 02/28 (102)
- 01/03 - 01/10 (68)
-
2009
(1652)
- 12/27 - 01/03 (36)
- 12/20 - 12/27 (22)
- 12/13 - 12/20 (100)
- 12/06 - 12/13 (45)
- 11/29 - 12/06 (24)
- 11/22 - 11/29 (22)
- 11/15 - 11/22 (19)
- 11/08 - 11/15 (28)
- 11/01 - 11/08 (11)
- 10/25 - 11/01 (17)
- 10/18 - 10/25 (38)
- 10/11 - 10/18 (33)
- 10/04 - 10/11 (15)
- 09/27 - 10/04 (21)
- 09/20 - 09/27 (7)
- 09/13 - 09/20 (84)
- 09/06 - 09/13 (35)
- 08/30 - 09/06 (48)
- 08/23 - 08/30 (118)
- 08/16 - 08/23 (26)
- 08/09 - 08/16 (34)
- 08/02 - 08/09 (35)
- 07/26 - 08/02 (31)
- 07/19 - 07/26 (14)
- 07/12 - 07/19 (16)
- 07/05 - 07/12 (28)
- 06/28 - 07/05 (26)
- 06/21 - 06/28 (76)
- 06/14 - 06/21 (26)
- 06/07 - 06/14 (21)
- 05/31 - 06/07 (43)
- 05/24 - 05/31 (38)
- 05/17 - 05/24 (26)
- 05/10 - 05/17 (52)
- 05/03 - 05/10 (15)
- 04/26 - 05/03 (38)
- 04/19 - 04/26 (32)
- 04/12 - 04/19 (22)
- 04/05 - 04/12 (20)
- 03/29 - 04/05 (40)
- 03/22 - 03/29 (43)
- 03/15 - 03/22 (18)
- 03/08 - 03/15 (14)
- 03/01 - 03/08 (22)
- 02/22 - 03/01 (12)
- 02/15 - 02/22 (9)
- 02/08 - 02/15 (11)
- 02/01 - 02/08 (19)
- 01/25 - 02/01 (37)
- 01/18 - 01/25 (21)
- 01/11 - 01/18 (33)
- 01/04 - 01/11 (31)
-
2008
(700)
- 12/28 - 01/04 (13)
- 12/21 - 12/28 (9)
- 12/14 - 12/21 (57)
- 12/07 - 12/14 (5)
- 11/30 - 12/07 (18)
- 11/23 - 11/30 (33)
- 11/16 - 11/23 (31)
- 11/09 - 11/16 (23)
- 11/02 - 11/09 (18)
- 10/26 - 11/02 (11)
- 10/19 - 10/26 (15)
- 10/12 - 10/19 (13)
- 10/05 - 10/12 (25)
- 09/28 - 10/05 (2)
- 09/21 - 09/28 (14)
- 09/14 - 09/21 (19)
- 09/07 - 09/14 (43)
- 08/31 - 09/07 (3)
- 08/24 - 08/31 (33)
- 08/17 - 08/24 (65)
- 08/10 - 08/17 (4)
- 08/03 - 08/10 (26)
- 07/27 - 08/03 (6)
- 07/20 - 07/27 (19)
- 07/13 - 07/20 (18)
- 07/06 - 07/13 (60)
- 06/29 - 07/06 (53)
- 06/22 - 06/29 (49)
- 06/15 - 06/22 (11)
- 06/08 - 06/15 (4)
Popular Posts
-
ASUHAN KEPERAWATAN IBU NIFAS DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM A. PengertianPost partum / puerperium adalah masa dimana tubuh menyesuaikan, baik...
-
KTI KEBIDANAN HUBUNGAN USIA TERHADAP PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan wanita merupakan hal yang s...
-
Setelah beberapa minggu ini cari materi buat postingan baru, mendadak dapat inspirasi setelah rekan Anton Wijaya menulis di buku tamu Keper...
-
PATHWAY ASFIKSIA NEONATORUM Klik pada gambar untuk melihat pathway Download Pathway Asfiksia Neonatorum Via Ziddu Download Askep Asfiksia N...
-
DEFINISI Ikterus ialah suatu gejala yang perlu mendapat perhatian sungguh-sungguh pada neonatus. Ikterus ialah suatu diskolorasi kuning pa...
-
Metode Kalender atau Pantang Berkala (Calendar Method Or Periodic Abstinence) Pendahuluan Metode kalender atau pantang berkala merupakan met...
-
Pathway Combustio Klik Pada Gambar Untuk melihat pathway Download Pathway Combustio Via Ziddu Tag: Pathways combustio , pathways luka baka...
-
Pathway Hematemesis Melena Klik pada gambar untuk melihat pathway Download Pathway Hematemesis Melena Via Ziddu
-
PROSES KEPERAWATAN KOMUNITAS Pengertian - Proses keperawatan adalah serangkaian perbuatan atau tindakan untuk menetapkan, merencana...
-
Metode Suhu Basal Tubuh (Basal Body Temperature Method) Suhu tubuh basal adalah suhu terendah yang dicapai oleh tubuh selama istirahat atau ...
© ASUHAN KEPERAWATAN 2013 . Powered by Bootstrap , Blogger templates and RWD Testing Tool Published..Gooyaabi Templates