Senin, 22 Maret 2010
PEMASANGAN DAN PENCABUTAN AKDR CT 380A
PEMASANGAN DAN PENCABUTAN AKDR CT 380A
Masalah-masalah yang berkaitan dengan AKDR seperti ekspulsi, infeksi dan perforasi sebagian besar disebabkan karena pemasangan yang kurang tepat. Oleh sebab itu hanya provider terlatih yang diperbolehkan memasang dan mencabut AKDR. Untuk mengurangi masalah-masalah yang timbul setelah pemasangan, maka semua tahap proses pemasangan harus dilakukan dengan baik dan hati-hati, menggunakan upaya pencegahan infeksi yang dianjurkan. Berikut ini dijelaskan tentang tahapan proses pemasangan AKDR.
1. Pelaksanaan Pelayanan
a. Persyaratan khusus ruangan
Sebagian besar klinik yang memberikan pelayanan kesehatan primer dapat memberikan pelayanan AKDR dengan fasilitas yang dimilikinya. Ada beberapa persyaratan khusus untuk ruanagan agar dapat memberikan pelayanan berkualitas, yaitu:
· Tersedianya ruang tunggu yang nyaman
· Tersedianya toilet/kamar kecil bagi klien dan petugas klinik
· Tersedianya ruang untuk konseling, lebih disukai yang tertutup
· Tersedia ruang untuk pemeriksaan umum dan panggul maupun tindakan dengan pencahayaan cukup dan tersedia wastafel
b. Peralatan dan instrument
Pemasangan dan pencabutan AKDR tidak memerlukan ruang operasi besar, tetapi wajib menggunakan peralatan yang disterilisasi atau DTT dan dilakukan di ruangan yang bersih. Bahan-bahan yang diperlukan dibagi dalam tiga kategori, yaitu:
· Alat dan instrument dasar yang biasanya ditemukan di klinik KB
· Alat khusus untuk pemasangan dan pencabutan AKDR
· Bahan dan peralatan untuk pencegahan infeksi
2. Pencegahan infeksi
a. Pemasangan
Untuk mengurangi risiko infeksi pasca pemasangan yang dapat terjadi pada klien, provider harus berupaya untuk menjaga lingkungan yang bebas dari infeksi dengan cara :
· Tidak melakukan pemasangan bagi klien dengan riwayat kesehatan maupun hasil pemeriksaan fisik menunjukkan adanya IMS
· Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah tindakan.
· Minta klien untuk membersihkan alat genitalnya sebelum melakukan pemeriksaan panggul.
· Gunakan instrument dan pakai sepasang sarung tangan DTT/steril atau dapat menggunakan sarung tangan disposable.
· Setelah memasukan speculum dan memeriksa serviks, usapkan larutan antiseptic beberapa kali secara merata pada serviks dan vagina sebelum memulai tindakan.
· Masukan AKDR dalam kemasan sterilnya
· Gunakan teknik “tanpa sentuh” pada saat pemasangan AKDR untuk mengurangi kontaminasi kavum uteri.
· Buang bahan-bahan terkontaminsi dengan benar
· Segera lakukan dekontaminasi peralatan dan bahan pakai ulang dalam larutan klorin 0,5% setelah digunakan.
b. Pencabutan
Walaupun jarang dikaitkan dengan infeksi panggul, pencabutan AKDR harus dilaksanakan dengan hati-hati. Untk mengurangi risiko pada provider selama pencabutan, tindakan pencegahan infeksi perlu dilakukan sebagai berikut:
· Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah tindakan.
· Minta klien untuk membersihkan alat genitalnya sebelum melakukan pemeriksaan panggul.
· Gunakan instrument dan pakai sepasang sarung tangan DTT/steril atau dapat menggunakan sarung tangan disposable.
· Usapkan larutan antiseptic beberapa kali secara merata pada serviks dan vagina sebelum memulai tindakan.
· Segera lakukan dekontaminasi peralatan dn bahan pakai ulang dalam larutan klorin 0,5% setelah digunakan.
3. Persiapan
a. Pemasangan
Peralatan dan instrument
Sebelum melakukan tindakan, siapkan peralatan dan instrument yang diperlukan. Bila alat-alat dalam paket yang telah di steril/DTT, jangan membuka paket sebelum pemeriksaan panggul selesai dan keputusan akhir untuk pemasangan dilakukan.
Peralatan dan instrument untuk pemasangan yaitu:
· Bivalve speculum 2 buah
· Tenakulum 1 buah
· Sonde Uterus 1 buah
· Korentang 1 set
· Forsep/Tampon tang 1 buah
· Gunting panjang (siebold) 1 buah
· Kom kecil 1 buag
· Sarung tangan DTT 2 pasang
· IUD Copper T 380 A dalam kemasan steril
· Model
· Kain kassa/kapas
· Larutan antiseptik (mis:povidom iodin)
· Lampu sorot/senter
· Bak berisi larutan klorin 0,5%
· Tempat dan alat cuci tangan
· Tempat sampah
b. Pencabutan
Peralatan dan instrument untuk pemasangan yaitu:
· Korentang 1 set
· Bivalve Spekulum 1 buah
· Ekstraktor AKDR / tampon tang 1 buah
· Kom kecil
· Sarung tangan DTT 1 pasang
· Kain kassa/kapas
· Wadah berisi larutan klorin 0,5%
· Cairan antiseptik (mis:povidon iondin)
· Model
· Lampu sorot/senter
4. Langkah-langkah kerja
· Cara melakukan Loading
No | Langkah Kerja |
1 | Pastikan batang AKDR seluruhnya berada di dalam tabung inserter. |
2 | Letakkan kemasan di atas permukaan yang datar, keras dan bersih dengan kertas penutup transparan berada di atas. Buka penutup di bagian yang berlawanan dari tempat AKDR kira-kira ½ jarak dengan leher biru. |
3 | Angkat kemasan yang sudah dibuka, kedua bagian kertas penutup dilipat ke setiap sisi, masukkan pendorong ke dalam tabung inserter sampai menyentuh ujung batang AKDR. |
4 | Letakkan kembali kemasan pada tempat datar dengan bagian transparan menghadap ke atas. |
5 | Pegang dan tahan kedua ujung lengan AKDR dari atas penutup transparan dengan jari telunjuk dan ibu jari tanagan kiri. Tangan kanan mendorong kertas pengukur sehingga lengan AKDR berada di atasnya. Dorong tabung inserter sampai kedua lengan terlipat mendekati tabung inserter. |
6 | Tahan kedua lengan yang sudah terlipat, tarik tabung inserter melewati kedua ujung lengan AKDR, kemudian dorong dan putar sehingga kedua lengan AKDR masuk ke dalam tabung inserter. |
7 | Leher biru pada tabung digunakan sebagai tanda kedalaman kavum uteri dan petunjuk arah lengan akan membuka saat dikeluarkan dari tabung inserter. Pegang leher biru di atas penutup transparan, dorong tabung inserter sampai ujung lengan AKDR yang terlipat dan leher biru jaraknya sama dengan kedalaman kavum uteri. Leher biru dalam posisi horizontal. |
8 | AKDR siap untuk dipasang pada uterus. Buka seluruh penutup AKDR, pegang tabung inserter dalam posisi horizontal. |
· Cara pemasangan AKDR
No | Langkah Kerja | Rasionalisasi |
1 | · Jelaskan kepada klien apa yang akan dilakukan dan mempersilakan klien mengajukan pertanyaan. · Sampaikan pada klien kemungkinan sedikit rasa sakit pada beberapa langkah saat pemasangan dan sebelumnya akan diberitahu. · Pastikan klien telah mengosongkan kandung kemihnya.
| Hal ini akan membantu klien tenang dan memudahkan pemasangan serta mengurangi rasa sakit
Hal ini untuk menambah kepercayaan dan percaya diri
Hal ini akan membantu klien tenang dan memudahkan pemeriksaan panggul
|
2 | · Periksa genitalia eksterna · Lakukan pemeriksaan spekulum · Lakukan pemeriksaan panggul
| Untuk memeriksa adanya ulkus,pembengkakan kel. getah bening. Untuk memeriksa adanya pembengkakan kel. bartolini & skene. Untuk memeriksa adanya cairan vagina, servisitis dan pemeriksaan mikroskopis bila diperlukan, menentukan besar,posisi,konsistensi dan mobilitas uterus,serta memeriksa adanya nyeri goyang serviks dan tumor pada adneksa/cavum douglas.
|
3
| Lakukan pemeriksaan mikroskopik bila tersedia dan ada indikasi
| Untuk memeriksa adanaya jamur, trikomonas,bakteri vaginosis, gonore atau klamedia. |
4 | Masukan lengan AKDR CT 380A di dalam kemasan sterilnya (LOADING)
| Tidak memerlukan sarung tangan DTT pada saat loading
|
5 | · Masukan spekulum dan usap vagina dan serviks dengan larutan antiseptik · Gunakan tenakulum untuk menjepit serviks
| Larutan antiseptik mencegah infeksi.
Tenakulum untuk stabilisasi uterus dan mengurangi risiko perforasi |
6 | Masukan sonde uterus
| Untuk mementukan kedalam uterus dengan tehnik tanpa sentuh untuk mengurangi risiko infeksi |
7 | Pasang AKDR CT 380A
| · Atur letak leher biru pada tabung inserter sesuai dengan kedalaman cavum uteri. Masukan tabung inserter dengan hati-hati sampai menyentuh fundus atau sampai terasa ada tahanan · Lepas lengan AKDR dengan menggunakan tehnik menarik (with drawal technique). Tarik keluar pendorong. · Setelah lengan AKDR lepas, dorong secar perlahan-lahan tabung inserter ke dalam cavum uteri sampai leher biru menyentuh serviks · Tarik keluar sebagian tabung inserter, potong benang AKDR kira-kira 3-4 cm panjangnya. · Cara lain, tarik keluar seluruh tabung inserter, jepit benang AKDR dengan menggunakan forsef kira-kira 3-4 cm dari serviks dan potong benag tersebut pada tempat tersebut.
|
8 | · Buang bahan-bahan habis pakai yang terkontaminasi sebelum melepas sarung tangan. · Bersihkan permukaan yang terkontaminasi
| Memperkecil risiko penularan Hepatitis B dan HIV/AIDS pada petugas
|
9 | Lakukan dekontaminasi alat-alat dan sarung tangan dengan segera setelah selesai dipakai
| Memperkecil risiko penularan Hepatitis B dan HIV/AIDS pada petugas
|
10 | · Ajarkan pada klien bagaimana memeriksa benang AKDR
· Minta klien menunggu di klinik selama 15-30 menit setelah pemasangan AKDR
| Untuk mengurangi risiko kehamilan akibat AKDR yang hilang. Untuk mengamati bila terjadi rasa sakit yang amat sangat pada perut,mual atau muntah sehingga mungkin AKDR perlu di cabut bila dengan analgesik ringan rasa sakit tidak hilang
|
· Cara Pencabutan AKDR
No | Langkah Kerja |
1 | Menjelaskan kepada klien apa yang akan dilakukan dan persilahkan klien untuk bertanya |
2 | Masukan spekulum untuk melihat serviks dan benang AKDR |
3 | Mengusap serviks dan vagina dengan larutan antiseptik 2-3 kali |
4 | Mengatakan pada klien bahwa sekarang akan dilakukan pencabutan. Meminta klien untuk tenang dan menarik napas panjang
|
5 | Pasang AKDR baru bila klien menginginkan dan kondisinya memungkinkan |
TERIMAKASIH
Referensi
1. Saifuddin (2003), Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, YBPSP, Jakarta
2. Mochtar (1998), Sinopsis Obstetri, EGC, Jakarta
Blog Archive
-
2016
(1)
- 09/18 - 09/25 (1)
-
2015
(10)
- 10/11 - 10/18 (1)
- 09/13 - 09/20 (1)
- 09/06 - 09/13 (1)
- 07/05 - 07/12 (1)
- 05/17 - 05/24 (6)
-
2014
(1)
- 04/13 - 04/20 (1)
-
2012
(770)
- 02/19 - 02/26 (5)
- 02/12 - 02/19 (10)
- 02/05 - 02/12 (4)
- 01/29 - 02/05 (27)
- 01/22 - 01/29 (88)
- 01/15 - 01/22 (101)
- 01/08 - 01/15 (169)
- 01/01 - 01/08 (366)
-
2011
(4478)
- 12/25 - 01/01 (336)
- 12/18 - 12/25 (62)
- 12/11 - 12/18 (70)
- 12/04 - 12/11 (77)
- 11/27 - 12/04 (40)
- 11/20 - 11/27 (67)
- 11/13 - 11/20 (198)
- 11/06 - 11/13 (187)
- 10/30 - 11/06 (340)
- 10/23 - 10/30 (32)
- 10/16 - 10/23 (109)
- 10/09 - 10/16 (80)
- 08/14 - 08/21 (75)
- 08/07 - 08/14 (81)
- 07/31 - 08/07 (82)
- 07/24 - 07/31 (66)
- 07/17 - 07/24 (91)
- 07/10 - 07/17 (47)
- 07/03 - 07/10 (44)
- 06/26 - 07/03 (53)
- 06/19 - 06/26 (59)
- 06/12 - 06/19 (47)
- 06/05 - 06/12 (65)
- 05/29 - 06/05 (63)
- 05/22 - 05/29 (77)
- 05/15 - 05/22 (115)
- 05/08 - 05/15 (65)
- 05/01 - 05/08 (104)
- 04/24 - 05/01 (45)
- 04/17 - 04/24 (70)
- 04/10 - 04/17 (134)
- 04/03 - 04/10 (72)
- 03/27 - 04/03 (18)
- 03/20 - 03/27 (47)
- 03/13 - 03/20 (68)
- 03/06 - 03/13 (40)
- 02/27 - 03/06 (56)
- 02/20 - 02/27 (77)
- 02/13 - 02/20 (76)
- 02/06 - 02/13 (198)
- 01/30 - 02/06 (194)
- 01/23 - 01/30 (132)
- 01/16 - 01/23 (196)
- 01/09 - 01/16 (202)
- 01/02 - 01/09 (121)
-
2010
(2535)
- 12/26 - 01/02 (156)
- 12/19 - 12/26 (65)
- 12/12 - 12/19 (73)
- 12/05 - 12/12 (84)
- 11/28 - 12/05 (80)
- 11/21 - 11/28 (68)
- 11/14 - 11/21 (63)
- 11/07 - 11/14 (50)
- 10/31 - 11/07 (50)
- 10/24 - 10/31 (36)
- 10/17 - 10/24 (58)
- 10/10 - 10/17 (35)
- 10/03 - 10/10 (31)
- 09/26 - 10/03 (21)
- 09/19 - 09/26 (26)
- 09/12 - 09/19 (55)
- 09/05 - 09/12 (65)
- 08/29 - 09/05 (33)
- 08/22 - 08/29 (70)
- 08/15 - 08/22 (45)
- 08/08 - 08/15 (35)
- 08/01 - 08/08 (37)
- 07/25 - 08/01 (27)
- 07/18 - 07/25 (19)
- 07/11 - 07/18 (30)
- 07/04 - 07/11 (56)
- 06/27 - 07/04 (28)
- 06/20 - 06/27 (22)
- 06/13 - 06/20 (30)
- 06/06 - 06/13 (21)
- 05/30 - 06/06 (5)
- 05/16 - 05/23 (6)
- 05/09 - 05/16 (29)
- 05/02 - 05/09 (59)
- 04/25 - 05/02 (28)
- 04/18 - 04/25 (38)
- 04/11 - 04/18 (70)
- 04/04 - 04/11 (59)
- 03/28 - 04/04 (65)
-
03/21 - 03/28
(89)
- Askep Mola hidatidosa
- Askep Post Partum Resiko Tinggi
- Askep Sc dengann inkidasi panggul sempit
- Askep BBL yang sakit
- Askep Endometriosis
- Askep Ibu hamil dengan letak sungsang
- Askep Ibu hamil dengan Hypertiroid
- Askep Ca Mamae (Kanker Payudara)
- Askep Mioma Uteri
- Askep Pre dan Post Matur Kehamilan
- Tanaman Obat Adas
- Melahirkan di dalam air (Water Birth)
- Faktor-faktor penyebab gangguan pemberian ASI pada...
- Faktor-faktor alasan ibu mengganti kontrasepsi PIL...
- Faktor penyebab tidak tercapainya target cakupan p...
- Faktor-faktor penyebab rendahnya pemberian ASI eks...
- Faktor-faktor penyebab petugas kesehatan tidak mel...
- Faktor-faktor penyebab ibu hamil tidak melakukan s...
- Askep Toksemia Gravidarum
- Plasenta Previa
- Distosia
- Kehamilan
- Mekanisme persalinan normal
- Ante Natal Care
- Tipe Diagnosa Keperawatan
- Penanganan Nyeri
- Konsep Nyeri
- Konsep Oksegenasi
- Konsep Eliminasi
- Konsep Aktivitas, Istirahat & Tidur
- Konsep Nutrisi
- Konsep Psikososial
- Konsep Keamanan & Kenyamanan
- INFO PENDAFTARAN TKHI 2010
- KOMUNIKASI VERBAL
- Konsep Personal Hygiene
- PROSES KEPERAWATAN KOMUNITAS
- KELOMPOK KHUSUS PEKERJA
- ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELOMPOK KHUSUS ANAK USIA ...
- KONSEP KEPERAWATAN KELOMPOK KHUSUS
- KONSEP KELOMPOK KHUSUS
- KONSEP KEPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS
- KONSEP KOMUNITAS
- Mengapa Wanita Lebih Tertarik Pria Petualang
- EKG Emulator
- STANDARD PELAYANA MINIMAL
- Pengertian "Mutu" Dalam Pelayanan Kesehatan
- Dismenore adalah nyeri
- Dismenore Nyeri pada saat Menstruasi
- KEMATANGAN ORGAN REPRODUKSI REMAJA
- Siklus Menstuasi,Kehamilan dan Persalinan
- Si Adun: Mengantuk Di Kelas
- Askep Chronic Obstructive Pulmonal Disease ( COPD )
- Askep Mola Hidatidosa
- ASKEP LUKA BAKAR (COMBUSTIO)
- ASKEP STRUMA
- ASKEP PYELONEFRITIS
- ASKEP ULCUS DEKUBITUS
- PROPOSAL PENYULUHAN DEMAM BERDARAH LEMBAR PENGESAHAN
- Alasan Wanita Enggan Menyusui
- Tromboflebitis
- Inersia Uteri
- PEMASANGAN DAN PENCABUTAN AKDR CT 380A
- PENILAIAN MUTU PELAYANAN KEBIDANAN MENGGUNAKAN SIK...
- PROSES LAKTASI DAN MENYUSUI
- Cara Pakai Diafragma
- Cara Pakai Kondom Wanita
- Kepemimpinan dalam Keperawatan
- Melakukan Injeksi Sub kutan
- Melakukan Injeksi Sub kutan
- Melakukan Injeksi Intrakutan
- Melakukan Injeksi Intrakutan
- Perubahan Fisiologis Masa Nifas Pada Sistem Kardio...
- Perubahan Fisiologis Masa Nifas Pada Sistem Kardio...
- PERAN KELUARGA DALAM PERAWATAN GANGGUAN JIWA
- MERAWAT PENDERITA HALUSINASI
- PENGANTAR PROSES KEPERAWATAN
- PERAN KELUARGA DALAM PERAWATAN GANGGUAN JIWA
- MERAWAT PENDERITA HALUSINASI
- PENGANTAR PROSES KEPERAWATAN
- TIPS SEKSUALITAS PADA KEHAMILAN
- TIPS SEKSUALITAS PADA KEHAMILAN
- ASKEP PADA PASIEN DENGAN CEDERA KEPALA
- ASKEP PADA PASIEN DENGAN FRAKTUR
- ASKEP PADA PASIEN DENGAN FRAKTUR TERBUKA
- ASKEP HIPERTROPI PROSTAT
- ASKEP KLIEN DENGAN STRIKTUR URETRA
- ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN MENINGITIS
- ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN TRAUMA SALURA...
- 03/14 - 03/21 (218)
- 03/07 - 03/14 (95)
- 02/28 - 03/07 (135)
- 02/21 - 02/28 (102)
- 01/03 - 01/10 (68)
-
2009
(1652)
- 12/27 - 01/03 (36)
- 12/20 - 12/27 (22)
- 12/13 - 12/20 (100)
- 12/06 - 12/13 (45)
- 11/29 - 12/06 (24)
- 11/22 - 11/29 (22)
- 11/15 - 11/22 (19)
- 11/08 - 11/15 (28)
- 11/01 - 11/08 (11)
- 10/25 - 11/01 (17)
- 10/18 - 10/25 (38)
- 10/11 - 10/18 (33)
- 10/04 - 10/11 (15)
- 09/27 - 10/04 (21)
- 09/20 - 09/27 (7)
- 09/13 - 09/20 (84)
- 09/06 - 09/13 (35)
- 08/30 - 09/06 (48)
- 08/23 - 08/30 (118)
- 08/16 - 08/23 (26)
- 08/09 - 08/16 (34)
- 08/02 - 08/09 (35)
- 07/26 - 08/02 (31)
- 07/19 - 07/26 (14)
- 07/12 - 07/19 (16)
- 07/05 - 07/12 (28)
- 06/28 - 07/05 (26)
- 06/21 - 06/28 (76)
- 06/14 - 06/21 (26)
- 06/07 - 06/14 (21)
- 05/31 - 06/07 (43)
- 05/24 - 05/31 (38)
- 05/17 - 05/24 (26)
- 05/10 - 05/17 (52)
- 05/03 - 05/10 (15)
- 04/26 - 05/03 (38)
- 04/19 - 04/26 (32)
- 04/12 - 04/19 (22)
- 04/05 - 04/12 (20)
- 03/29 - 04/05 (40)
- 03/22 - 03/29 (43)
- 03/15 - 03/22 (18)
- 03/08 - 03/15 (14)
- 03/01 - 03/08 (22)
- 02/22 - 03/01 (12)
- 02/15 - 02/22 (9)
- 02/08 - 02/15 (11)
- 02/01 - 02/08 (19)
- 01/25 - 02/01 (37)
- 01/18 - 01/25 (21)
- 01/11 - 01/18 (33)
- 01/04 - 01/11 (31)
-
2008
(700)
- 12/28 - 01/04 (13)
- 12/21 - 12/28 (9)
- 12/14 - 12/21 (57)
- 12/07 - 12/14 (5)
- 11/30 - 12/07 (18)
- 11/23 - 11/30 (33)
- 11/16 - 11/23 (31)
- 11/09 - 11/16 (23)
- 11/02 - 11/09 (18)
- 10/26 - 11/02 (11)
- 10/19 - 10/26 (15)
- 10/12 - 10/19 (13)
- 10/05 - 10/12 (25)
- 09/28 - 10/05 (2)
- 09/21 - 09/28 (14)
- 09/14 - 09/21 (19)
- 09/07 - 09/14 (43)
- 08/31 - 09/07 (3)
- 08/24 - 08/31 (33)
- 08/17 - 08/24 (65)
- 08/10 - 08/17 (4)
- 08/03 - 08/10 (26)
- 07/27 - 08/03 (6)
- 07/20 - 07/27 (19)
- 07/13 - 07/20 (18)
- 07/06 - 07/13 (60)
- 06/29 - 07/06 (53)
- 06/22 - 06/29 (49)
- 06/15 - 06/22 (11)
- 06/08 - 06/15 (4)
Popular Posts
-
ASUHAN KEPERAWATAN IBU NIFAS DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM A. PengertianPost partum / puerperium adalah masa dimana tubuh menyesuaikan, baik...
-
KTI KEBIDANAN HUBUNGAN USIA TERHADAP PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan wanita merupakan hal yang s...
-
Setelah beberapa minggu ini cari materi buat postingan baru, mendadak dapat inspirasi setelah rekan Anton Wijaya menulis di buku tamu Keper...
-
PATHWAY ASFIKSIA NEONATORUM Klik pada gambar untuk melihat pathway Download Pathway Asfiksia Neonatorum Via Ziddu Download Askep Asfiksia N...
-
DEFINISI Ikterus ialah suatu gejala yang perlu mendapat perhatian sungguh-sungguh pada neonatus. Ikterus ialah suatu diskolorasi kuning pa...
-
Metode Kalender atau Pantang Berkala (Calendar Method Or Periodic Abstinence) Pendahuluan Metode kalender atau pantang berkala merupakan met...
-
Pathway Combustio Klik Pada Gambar Untuk melihat pathway Download Pathway Combustio Via Ziddu Tag: Pathways combustio , pathways luka baka...
-
Pathway Hematemesis Melena Klik pada gambar untuk melihat pathway Download Pathway Hematemesis Melena Via Ziddu
-
PROSES KEPERAWATAN KOMUNITAS Pengertian - Proses keperawatan adalah serangkaian perbuatan atau tindakan untuk menetapkan, merencana...
-
Metode Suhu Basal Tubuh (Basal Body Temperature Method) Suhu tubuh basal adalah suhu terendah yang dicapai oleh tubuh selama istirahat atau ...
© ASUHAN KEPERAWATAN 2013 . Powered by Bootstrap , Blogger templates and RWD Testing Tool Published..Gooyaabi Templates