Minggu, 08 Januari 2012
Transplantasi Hati
Organ hati dalam tubuh manusia banyak fungsinya. Selain menyimpan lemak dan berbagai nutrisi yang diperlukan, hati juga menjadi penyaring zat-zat racun yang membahayakan tubuh. Ketika fungsinya gagal, transplantasi hati menjadi pilihan terakhir.
Tahun lalu, kabar cendekiawan muslim Nurcholish Madjid atau biasa disapa Cak Nur menderita penyakit hepatitis kronis, muncul di beberapa media massa. Dokter menyarankan beliau untuk menjalani transplantasi hati di Cina karena di Indonesia tak tersedia fasilitas itu. Pertimbangan lain adalah di Cina juga Singapura, transplantasi hati telah banyak dilakukan dan tersedia banyak organ donor.
Ada beberapa kasus transplantasi hati yang dilakukan oleh orang Indonesia di luar negeri. Di Indonesia belum tersedia karena biayanya mahal. Selain itu, di sini masih sulit mendapatkan organ donor. Alasan berikutnya, teknologi untuk melakukan operasi transplantasi hati belum dikuasai. Meskipun beberapa dokter di Indonesia sudah mengetahui proses tranplantasi yang umumnya dilakukan oleh orang dewasa usia 40 tahun ke atas ini, namun tetap saja teknologi belum mendukung.
Berbeda halnya dengan transplantasi ginjal, yang sudah umum dilakukan di negara kita karena relatif lebih mudah dilakukan daripada transplantasi hati. Karena setiap orang memiliki dua ginjal dalam tubuhnya. Tidak berbahaya jika seseorang mendonorkan satu ginjalnya. Sedangkan donor hati, meskipun dapat didonorkan separuhnya, tetap bahaya risikonya bagi pendonor.
Cadaver dan living donor
Organ hati berbeda dengan ginjal. Pembuluh darah ginjal terpisah satu sama lain, sedangkan pembuluh darah pada hati menjadi satu. Jika hati akan didonorkan separuhnya, akan sulit membelah pembuluh darahnya. Demikian penjelasan dr. Hermansyur Kartowisastro, SpBKBD, Direktur Utama RS Pondok Indah Jakarta. Kesulitan pembelahan itulah yang menyebabkan lamanya operasi transplantasi hati yang berasal dari living donor (donor hidup), yaitu sekitar 18 jam. Sedangkan operasi transplantasi hati yang berasal dari cadaver donor (donor yang telah meninggal dunia) berjalan selama delapan jam.
Secara umum transplantasi dilakukan jika fungsi organ itu telah gagal. “Ada beberapa mesin yang dapat menggantikan fungsi organ sementara. Misalnya, hemodialisis yang dilakukan pada penderita gagal ginjal, sehingga pencucian darah dapat dilakukan oleh hemodialisis tersebut. Ada yang bertahun-tahun menjalaninya, ada yang menjalaninya sambil menunggu ada donor ginjal,” ujarnya. Namun untuk hati, tidak ada mesin pengganti. Sehingga tidak banyak waktu untuk mencari donor.
Di Singapura, organ donor lebih banyak berasal dari living donor. Sedangkan di Cina lebih banyak cadaver donor. Di negara maju, umumnya memiliki daftar pasien yang sudah mulai mengalami gagal organ. Selain itu juga terdapat daftar donor-donor yang mau menyumbangkan organ tubuhnya ketika dia meninggal dunia. Lengkap dengan tipe setiap organ tubuh.
“Tentunya, di negara lain, persediaan donor organ lebih diprioritaskan untuk masyarakatnya. Di Cina tersedia banyak organ donor, bahkan di satu rumah sakit di Cina, dalam seminggu bisa dilakukan 12 transplantasi ginjal. Jika gagal, dapat ganti dengan organ donor lainnya. Bisa dibayangkan betapa banyaknya organ tersedia, teknologinya pun terbuka. Karena banyak donor, dokternya pun banyak pengalaman transplantasi,” tutur dr. Hermansyur. Demikian juga dengan tranplantasi hati, meskipun operasinya lebih rumit, namun di sana ada seorang dokter yang sudah menangani 200 kali transplantasi hati.
Gagal hati
-------------------------
Fungsi organ hati yang gagal pada umumnya karena sirosis hati. “Tapi ada juga transplantasi hati karena kanker, yang sekarang juga bisa dilakukan,” ujar dr. Hermansyur. Pada sirosis hati, umumnya karena penyakit hepatitis yang diderita pasien, yaitu akibat serangan virus. Dokter yang lahir di Pekalongan 64 tahun yang lalu ini menambahkan, seseorang yang ditransplantasi hatinya, virus hepatitis yang ada dalam darah tetap harus diobati, karena kemungkinan kambuh tetap ada.
Dokter dapat menganjurkan untuk transplantasi hati ketika gagal hati, namun keputusan tetap pada pasien. Untuk melakukan transplantasi hati, seperti operasi lainnya juga diawali dengan beberapa prosedur. “Awalnya, kita periksa dulu, seberapa jauh indikasi atau petunjuk-petunjuk yang menyatakan bahwa ia harus menjalani tranplantasi hati, dengan melihat fungsi hati pasien tersebut,” papar dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini.
Penderita juga akan dilihat kondisi tubuh dan penyakitnya secara keseluruhan. “Jika fungsi hatinya gagal, lalu dia punya penyakit paru-paru misalnya, operasi tidak bisa dilakukan,” ujarnya. Selain itu, daya tahan tubuh pasien, kondisi darah, jantung, juga harus diperhatikan untuk mengetahui apakah pasien tersebut dapat menjalani transplantasi hati.
Jika sudah mengetahui indikasi organ hati akan gagal dan perlu transplantasi, kemudian fungsi tubuh pasien baik, maka selanjutnya dokter mencari apa tipe hatinya. Semua pihak yang terkait akan mencari donor seperti apa yang dibutuhkan. “Pemeriksaan pun dilakukan kembali. Transplantasi apa pun harus dicari organ donor yang cocok, baik dari keluarga maupun orang lain,” jelas dr. Hermansyur.
Persiapan donor harus diperhatikan, mulai dari kecocokannya, ukuran organ, golongan darah, golongan sel, harus cocok. Setelah ditemukan kecocokan, dilakukan pencocokan silang. Jika sudah cocok, maka disiapkan untuk menjalani operasi. Persiapan operasi ini membutuhkan waktu dua minggu atau beberapa hari. “Jika sudah siap, pemeriksaan sebelumnya yaitu periksa kondisi paru, jantung, darah, ginjal, dan lainnya dapat dilakukan di Indonesia. Jadi pasien tidak perlu lama di luar negeri,” ujar dokter yang menangani Cak Nur di Indonesia.
Penolakan hati baru
-------------------------
Hati yang baru ditransplantasikan dalam tubuh pasien yang membutuhkan, harus memiliki waktu untuk mulai berfungsi. Sehingga perlu perawatan yang cukup ketat agar tidak timbul masalah. Salah satunya, harus dilihat apakah terjadi penolakan hati yang baru. “Ada penolakan yang akut. Hal ini dapat menimbulkan kegagalan fungsi hati, tapi biasanya dokter akan memberi obat-obat anti penolakan. Jika tidak diperhatikan khusus, dapat berakibat terjadinya penolakan yang terlambat. Dan masalahnya tidak ada donor hati lagi, juga tidak ada mesin yang menggantikan hati seperti hemodialisis pada ginjal,” papar dr. Hermansyur panjang lebar.
Pasca operasi, dapat juga terjadi infeksi yang berat. Infeksi dapat diatasi dengan pemberian antibiotik, namun masih bisa terjadi penolakan. Untuk itu, keseimbangan sistem tubuh pasien harus terus dijaga. Jangan sampai pasien terinfeksi virus. Misalnya saja, menjaga agar tidak ada pengunjung pasien yang sedang terkena flu. “Sehingga perawatan pasca bedah memang harus hebat, seluruh keluarga dan dokter harus membantu. Semangat pasien pun wajib diperhatikan,” ungkap dr. Hermansyur.
Masa pemulihan bisa tiga atau lima bulan atau ada yang lebih lama. Ada yang cepat sembuh tapi ada juga yang kambuhnya cepat. Jadi, memang indikasi transplantasi sangat penting.
Gagal organ jika tidak segera diganti akan meninggal dunia dalam waktu cepat. Namun, jika ada kanker di hati dan kanker ini sudah menyebar ke organ lain, tidak bisa ditransplantasi. “Karena percuma saja. Kalau masih terlokalisir di hati masih bisa transplantasi. Jadi, syarat transplantasi harus dipelajari dengan baik, kondisi tubuh pasien harus diperiksa secara holistik,” tambahnya lagi.
Setelah operasi transplantasi hati, pasien harus melakukan pemeriksaan rutin dengan ketat dan teratur. Ia juga harus minum obat anti penolakan dalam waktu yang cukup lama, kadang seumur hidup ia harus minum obat. Penyesuaian diri juga harus dilakukan, padahal hal ini kadang tidak disukai. “Ia harus mengubah pola makan, jika dulu suka makan jeroan yang mengakibatkan hatinya bekerja keras, sekarang harus dihindari. Ia juga harus menjaga diri dan disiplin,” anjur dr. Hermansyur.
Banyak yang harus dilakukan penderita gagal hati setelah ia melakukan transplantasi hati. Selain pengaturan makanan, istirahat cukup, ia juga harus kontrol ke dokter secara teratur. Mengingat bahwa hati yang telah ditransplantasikan bisa sakit kembali.
Dan di luar hal ini, menjaga kesehatan serta kebersihan akan lebih menguntungkan karena dapat mencegah penyakit. Menjaga kesehatan juga tidak mahal, daripada suatu saat berisiko melakukan transplantasi hati dengan biaya operasi sekitar 1,3-2,5 milyar rupiah, lebih baik menjaga kesehatan dan memiliki pola hidup sehat sejak dini.
Tahun lalu, kabar cendekiawan muslim Nurcholish Madjid atau biasa disapa Cak Nur menderita penyakit hepatitis kronis, muncul di beberapa media massa. Dokter menyarankan beliau untuk menjalani transplantasi hati di Cina karena di Indonesia tak tersedia fasilitas itu. Pertimbangan lain adalah di Cina juga Singapura, transplantasi hati telah banyak dilakukan dan tersedia banyak organ donor.
Ada beberapa kasus transplantasi hati yang dilakukan oleh orang Indonesia di luar negeri. Di Indonesia belum tersedia karena biayanya mahal. Selain itu, di sini masih sulit mendapatkan organ donor. Alasan berikutnya, teknologi untuk melakukan operasi transplantasi hati belum dikuasai. Meskipun beberapa dokter di Indonesia sudah mengetahui proses tranplantasi yang umumnya dilakukan oleh orang dewasa usia 40 tahun ke atas ini, namun tetap saja teknologi belum mendukung.
Berbeda halnya dengan transplantasi ginjal, yang sudah umum dilakukan di negara kita karena relatif lebih mudah dilakukan daripada transplantasi hati. Karena setiap orang memiliki dua ginjal dalam tubuhnya. Tidak berbahaya jika seseorang mendonorkan satu ginjalnya. Sedangkan donor hati, meskipun dapat didonorkan separuhnya, tetap bahaya risikonya bagi pendonor.
Cadaver dan living donor
Organ hati berbeda dengan ginjal. Pembuluh darah ginjal terpisah satu sama lain, sedangkan pembuluh darah pada hati menjadi satu. Jika hati akan didonorkan separuhnya, akan sulit membelah pembuluh darahnya. Demikian penjelasan dr. Hermansyur Kartowisastro, SpBKBD, Direktur Utama RS Pondok Indah Jakarta. Kesulitan pembelahan itulah yang menyebabkan lamanya operasi transplantasi hati yang berasal dari living donor (donor hidup), yaitu sekitar 18 jam. Sedangkan operasi transplantasi hati yang berasal dari cadaver donor (donor yang telah meninggal dunia) berjalan selama delapan jam.
Secara umum transplantasi dilakukan jika fungsi organ itu telah gagal. “Ada beberapa mesin yang dapat menggantikan fungsi organ sementara. Misalnya, hemodialisis yang dilakukan pada penderita gagal ginjal, sehingga pencucian darah dapat dilakukan oleh hemodialisis tersebut. Ada yang bertahun-tahun menjalaninya, ada yang menjalaninya sambil menunggu ada donor ginjal,” ujarnya. Namun untuk hati, tidak ada mesin pengganti. Sehingga tidak banyak waktu untuk mencari donor.
Di Singapura, organ donor lebih banyak berasal dari living donor. Sedangkan di Cina lebih banyak cadaver donor. Di negara maju, umumnya memiliki daftar pasien yang sudah mulai mengalami gagal organ. Selain itu juga terdapat daftar donor-donor yang mau menyumbangkan organ tubuhnya ketika dia meninggal dunia. Lengkap dengan tipe setiap organ tubuh.
“Tentunya, di negara lain, persediaan donor organ lebih diprioritaskan untuk masyarakatnya. Di Cina tersedia banyak organ donor, bahkan di satu rumah sakit di Cina, dalam seminggu bisa dilakukan 12 transplantasi ginjal. Jika gagal, dapat ganti dengan organ donor lainnya. Bisa dibayangkan betapa banyaknya organ tersedia, teknologinya pun terbuka. Karena banyak donor, dokternya pun banyak pengalaman transplantasi,” tutur dr. Hermansyur. Demikian juga dengan tranplantasi hati, meskipun operasinya lebih rumit, namun di sana ada seorang dokter yang sudah menangani 200 kali transplantasi hati.
Gagal hati
-------------------------
Fungsi organ hati yang gagal pada umumnya karena sirosis hati. “Tapi ada juga transplantasi hati karena kanker, yang sekarang juga bisa dilakukan,” ujar dr. Hermansyur. Pada sirosis hati, umumnya karena penyakit hepatitis yang diderita pasien, yaitu akibat serangan virus. Dokter yang lahir di Pekalongan 64 tahun yang lalu ini menambahkan, seseorang yang ditransplantasi hatinya, virus hepatitis yang ada dalam darah tetap harus diobati, karena kemungkinan kambuh tetap ada.
Dokter dapat menganjurkan untuk transplantasi hati ketika gagal hati, namun keputusan tetap pada pasien. Untuk melakukan transplantasi hati, seperti operasi lainnya juga diawali dengan beberapa prosedur. “Awalnya, kita periksa dulu, seberapa jauh indikasi atau petunjuk-petunjuk yang menyatakan bahwa ia harus menjalani tranplantasi hati, dengan melihat fungsi hati pasien tersebut,” papar dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini.
Penderita juga akan dilihat kondisi tubuh dan penyakitnya secara keseluruhan. “Jika fungsi hatinya gagal, lalu dia punya penyakit paru-paru misalnya, operasi tidak bisa dilakukan,” ujarnya. Selain itu, daya tahan tubuh pasien, kondisi darah, jantung, juga harus diperhatikan untuk mengetahui apakah pasien tersebut dapat menjalani transplantasi hati.
Jika sudah mengetahui indikasi organ hati akan gagal dan perlu transplantasi, kemudian fungsi tubuh pasien baik, maka selanjutnya dokter mencari apa tipe hatinya. Semua pihak yang terkait akan mencari donor seperti apa yang dibutuhkan. “Pemeriksaan pun dilakukan kembali. Transplantasi apa pun harus dicari organ donor yang cocok, baik dari keluarga maupun orang lain,” jelas dr. Hermansyur.
Persiapan donor harus diperhatikan, mulai dari kecocokannya, ukuran organ, golongan darah, golongan sel, harus cocok. Setelah ditemukan kecocokan, dilakukan pencocokan silang. Jika sudah cocok, maka disiapkan untuk menjalani operasi. Persiapan operasi ini membutuhkan waktu dua minggu atau beberapa hari. “Jika sudah siap, pemeriksaan sebelumnya yaitu periksa kondisi paru, jantung, darah, ginjal, dan lainnya dapat dilakukan di Indonesia. Jadi pasien tidak perlu lama di luar negeri,” ujar dokter yang menangani Cak Nur di Indonesia.
Penolakan hati baru
-------------------------
Hati yang baru ditransplantasikan dalam tubuh pasien yang membutuhkan, harus memiliki waktu untuk mulai berfungsi. Sehingga perlu perawatan yang cukup ketat agar tidak timbul masalah. Salah satunya, harus dilihat apakah terjadi penolakan hati yang baru. “Ada penolakan yang akut. Hal ini dapat menimbulkan kegagalan fungsi hati, tapi biasanya dokter akan memberi obat-obat anti penolakan. Jika tidak diperhatikan khusus, dapat berakibat terjadinya penolakan yang terlambat. Dan masalahnya tidak ada donor hati lagi, juga tidak ada mesin yang menggantikan hati seperti hemodialisis pada ginjal,” papar dr. Hermansyur panjang lebar.
Pasca operasi, dapat juga terjadi infeksi yang berat. Infeksi dapat diatasi dengan pemberian antibiotik, namun masih bisa terjadi penolakan. Untuk itu, keseimbangan sistem tubuh pasien harus terus dijaga. Jangan sampai pasien terinfeksi virus. Misalnya saja, menjaga agar tidak ada pengunjung pasien yang sedang terkena flu. “Sehingga perawatan pasca bedah memang harus hebat, seluruh keluarga dan dokter harus membantu. Semangat pasien pun wajib diperhatikan,” ungkap dr. Hermansyur.
Masa pemulihan bisa tiga atau lima bulan atau ada yang lebih lama. Ada yang cepat sembuh tapi ada juga yang kambuhnya cepat. Jadi, memang indikasi transplantasi sangat penting.
Gagal organ jika tidak segera diganti akan meninggal dunia dalam waktu cepat. Namun, jika ada kanker di hati dan kanker ini sudah menyebar ke organ lain, tidak bisa ditransplantasi. “Karena percuma saja. Kalau masih terlokalisir di hati masih bisa transplantasi. Jadi, syarat transplantasi harus dipelajari dengan baik, kondisi tubuh pasien harus diperiksa secara holistik,” tambahnya lagi.
Setelah operasi transplantasi hati, pasien harus melakukan pemeriksaan rutin dengan ketat dan teratur. Ia juga harus minum obat anti penolakan dalam waktu yang cukup lama, kadang seumur hidup ia harus minum obat. Penyesuaian diri juga harus dilakukan, padahal hal ini kadang tidak disukai. “Ia harus mengubah pola makan, jika dulu suka makan jeroan yang mengakibatkan hatinya bekerja keras, sekarang harus dihindari. Ia juga harus menjaga diri dan disiplin,” anjur dr. Hermansyur.
Banyak yang harus dilakukan penderita gagal hati setelah ia melakukan transplantasi hati. Selain pengaturan makanan, istirahat cukup, ia juga harus kontrol ke dokter secara teratur. Mengingat bahwa hati yang telah ditransplantasikan bisa sakit kembali.
Dan di luar hal ini, menjaga kesehatan serta kebersihan akan lebih menguntungkan karena dapat mencegah penyakit. Menjaga kesehatan juga tidak mahal, daripada suatu saat berisiko melakukan transplantasi hati dengan biaya operasi sekitar 1,3-2,5 milyar rupiah, lebih baik menjaga kesehatan dan memiliki pola hidup sehat sejak dini.
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Blog Archive
-
2016
(1)
- 09/18 - 09/25 (1)
-
2015
(10)
- 10/11 - 10/18 (1)
- 09/13 - 09/20 (1)
- 09/06 - 09/13 (1)
- 07/05 - 07/12 (1)
- 05/17 - 05/24 (6)
-
2014
(1)
- 04/13 - 04/20 (1)
-
2012
(770)
- 02/19 - 02/26 (5)
- 02/12 - 02/19 (10)
- 02/05 - 02/12 (4)
- 01/29 - 02/05 (27)
- 01/22 - 01/29 (88)
- 01/15 - 01/22 (101)
-
01/08 - 01/15
(169)
- Bahaya Laten Sepotong Sosis
- The Challenge of HIV-1 Subtype Diversity
- Efek Bahaya Asap Rokok Bagi Kesehatan Tubuh Manusia
- Clinical decision-making based on findings.....
- Apa Itu Penuaan
- Effect of Variation in CHI3L1 on Serum YKL-40 Leve...
- Tes Pendengaran
- Shared Genetic Causes of Cardiac Hypertrophy in Ch...
- Olahraga Turunkan Risiko Penyakit Jantung
- The Application of Duplex Surveillance After Carot...
- Serangan Jantung Jarang Terjadi Pada Wanita 'Aktif'
- Oral Hygiene
- Endarterectomy for asymptomatic carotid artery ste...
- Babandotan sebagai tanaman obat
- Management of Carotid Stenosis (Treatment Option 1)
- Management of Carotid Stenosis (Treatment Options 3)
- Management of Carotid Stenosis (Treatment Options 2)
- Effect of Herpes Simplex Suppression on Incidence ...
- Berbagai makanan segar selain mengandung zat gizi
- Pemeriksaan Kesuburan Harus Dari Kedua Belah Pihak
- Rasa sakit pada gastrointestinal saat datang bulan
- Kurangi Stres dengan Rekreasi Bersama Keluarga
- Jika Si Kecil Terkena Asma
- Daging Merah Meningkatkan Risiko Kanker Payudara
- Marah memperlambat kesembuhan
- Sedikit Alkohol Baik Buat Kesehatan
- Lebih Baik Mana : Lalapan atau Sayuran Dimasak ?
- Cegah Perut Buncit dengan Kedelai
- Daun Sirih
- Haid Bisa Diatur.
- Lips
- Usia dan perubahan kulit wajah
- Telmisartan, Ramipril, or Both in Patients at High...
- Merawat kecantikan wajah
- Adjunct brachytherapy: a new concept to prevent in...
- Mulut sebagai cermin sehat tidaknya tubuh kita
- A Field Guide to the Workaholic
- 'Jogging' Membuat Otak Lebih Cerdas
- Tips for Healthier Eating
- Healthy Snacks For Kids
- Dampak Dari Sakit Gigi
- Menopause: Change Of Life Requires Lifestyle Changes
- Yoga and Your Body - Health Benefits of Yoga Practice
- MAHKOTA DEWA
- White Women and HIV
- Pollens, House Dust And Allergy
- Sarang Semut
- Perokok Merebut Hak Azasi Masyarakat
- Poor Sleep Harsher on Women; Sleep Problems Linked...
- New Light On The Sunshine Vitamin!
- Nyeri Kepala Gejala Awal Tumor Otak
- Tinggalkan Pasta Gigi yang Bahayakan Kesehatan
- Olah raga tren dan sehat
- Akupunktur Untuk Pengobatan
- Partikel Nano Ancam Kesehatan
- Relieve Stress With A Home Sauna
- Cytotoxic Diterpenoids from Euphorbia helioscopia
- Kanker Nasofaring
- Buying the Right Ergonomics Chair for You
- Tingginya Kandungan Lemak Jenuh pada Pizza
- Barriers to the adoption of electronic health reco...
- What Works For You, The Nicotine Patch Or The Stop...
- Evidence for Electronic Health Record Systems in P...
- Coklat Tidak Berbahaya
- Buat para penghisap puting payudara
- Mau perkasa di ranjang ?? Pijat testis kuncinya
- Wanita Lebih Rentan Mandul Dibanding Pria
- Natural Hormone Balance For Women
- Menuai Manfaat Salad
- Es Krim Lezat Bisa Jadi Obat Langsing
- Ways To Quit Smoking
- Sehat Dengan Kedelai
- How do I know if Liposuction is Right for Me?
- Air, Kebutuhan paling dasar
- Buah dan Sayur Berwarna Hijau dan Oranye Efektif M...
- Love garlic?
- Kanker tidak lagi mematikan
- Tea, 10 Basic And Interesting Things To Know
- Combat Cellulite With Aromatherapy
- Sexual Problems in Men (3)
- Sexual Problems in Men (2)
- Sexual Problems in Men (1)
- HIDUP SEHAT DENGAN PANGAN ORGANIK RAMAH LINGKUNGAN
- The Facts About Insomnia
- Pengawet Makanan dengan Teknologi Radiasi
- Penemuan Terbaru Mengenai Kanker Hati, Jangan Tidu...
- Kantung Mata Hilang, Mata Indah
- Sunat di Usia Dewasa
- Pasangan Anda Possesif?
- Susu untuk pria
- Perlukah Operasi Amandel ?
- Vertigo dan Cara Mengatasinya
- Bagaimana hubunga Anda dengan dokter Anda?
- Katakan Tidak Pada Perselingkuhan
- Tentang Katarak
- Terai Tertawa
- Vagina Anda Rusak? Rekonstruksi Saja
- Tentang Jerawat
- Kesehatan Wanita dan Aborsi
- Tentang masalah Gigi dan Mulut
- 01/01 - 01/08 (366)
-
2011
(4478)
- 12/25 - 01/01 (336)
- 12/18 - 12/25 (62)
- 12/11 - 12/18 (70)
- 12/04 - 12/11 (77)
- 11/27 - 12/04 (40)
- 11/20 - 11/27 (67)
- 11/13 - 11/20 (198)
- 11/06 - 11/13 (187)
- 10/30 - 11/06 (340)
- 10/23 - 10/30 (32)
- 10/16 - 10/23 (109)
- 10/09 - 10/16 (80)
- 08/14 - 08/21 (75)
- 08/07 - 08/14 (81)
- 07/31 - 08/07 (82)
- 07/24 - 07/31 (66)
- 07/17 - 07/24 (91)
- 07/10 - 07/17 (47)
- 07/03 - 07/10 (44)
- 06/26 - 07/03 (53)
- 06/19 - 06/26 (59)
- 06/12 - 06/19 (47)
- 06/05 - 06/12 (65)
- 05/29 - 06/05 (63)
- 05/22 - 05/29 (77)
- 05/15 - 05/22 (115)
- 05/08 - 05/15 (65)
- 05/01 - 05/08 (104)
- 04/24 - 05/01 (45)
- 04/17 - 04/24 (70)
- 04/10 - 04/17 (134)
- 04/03 - 04/10 (72)
- 03/27 - 04/03 (18)
- 03/20 - 03/27 (47)
- 03/13 - 03/20 (68)
- 03/06 - 03/13 (40)
- 02/27 - 03/06 (56)
- 02/20 - 02/27 (77)
- 02/13 - 02/20 (76)
- 02/06 - 02/13 (198)
- 01/30 - 02/06 (194)
- 01/23 - 01/30 (132)
- 01/16 - 01/23 (196)
- 01/09 - 01/16 (202)
- 01/02 - 01/09 (121)
-
2010
(2535)
- 12/26 - 01/02 (156)
- 12/19 - 12/26 (65)
- 12/12 - 12/19 (73)
- 12/05 - 12/12 (84)
- 11/28 - 12/05 (80)
- 11/21 - 11/28 (68)
- 11/14 - 11/21 (63)
- 11/07 - 11/14 (50)
- 10/31 - 11/07 (50)
- 10/24 - 10/31 (36)
- 10/17 - 10/24 (58)
- 10/10 - 10/17 (35)
- 10/03 - 10/10 (31)
- 09/26 - 10/03 (21)
- 09/19 - 09/26 (26)
- 09/12 - 09/19 (55)
- 09/05 - 09/12 (65)
- 08/29 - 09/05 (33)
- 08/22 - 08/29 (70)
- 08/15 - 08/22 (45)
- 08/08 - 08/15 (35)
- 08/01 - 08/08 (37)
- 07/25 - 08/01 (27)
- 07/18 - 07/25 (19)
- 07/11 - 07/18 (30)
- 07/04 - 07/11 (56)
- 06/27 - 07/04 (28)
- 06/20 - 06/27 (22)
- 06/13 - 06/20 (30)
- 06/06 - 06/13 (21)
- 05/30 - 06/06 (5)
- 05/16 - 05/23 (6)
- 05/09 - 05/16 (29)
- 05/02 - 05/09 (59)
- 04/25 - 05/02 (28)
- 04/18 - 04/25 (38)
- 04/11 - 04/18 (70)
- 04/04 - 04/11 (59)
- 03/28 - 04/04 (65)
- 03/21 - 03/28 (89)
- 03/14 - 03/21 (218)
- 03/07 - 03/14 (95)
- 02/28 - 03/07 (135)
- 02/21 - 02/28 (102)
- 01/03 - 01/10 (68)
-
2009
(1652)
- 12/27 - 01/03 (36)
- 12/20 - 12/27 (22)
- 12/13 - 12/20 (100)
- 12/06 - 12/13 (45)
- 11/29 - 12/06 (24)
- 11/22 - 11/29 (22)
- 11/15 - 11/22 (19)
- 11/08 - 11/15 (28)
- 11/01 - 11/08 (11)
- 10/25 - 11/01 (17)
- 10/18 - 10/25 (38)
- 10/11 - 10/18 (33)
- 10/04 - 10/11 (15)
- 09/27 - 10/04 (21)
- 09/20 - 09/27 (7)
- 09/13 - 09/20 (84)
- 09/06 - 09/13 (35)
- 08/30 - 09/06 (48)
- 08/23 - 08/30 (118)
- 08/16 - 08/23 (26)
- 08/09 - 08/16 (34)
- 08/02 - 08/09 (35)
- 07/26 - 08/02 (31)
- 07/19 - 07/26 (14)
- 07/12 - 07/19 (16)
- 07/05 - 07/12 (28)
- 06/28 - 07/05 (26)
- 06/21 - 06/28 (76)
- 06/14 - 06/21 (26)
- 06/07 - 06/14 (21)
- 05/31 - 06/07 (43)
- 05/24 - 05/31 (38)
- 05/17 - 05/24 (26)
- 05/10 - 05/17 (52)
- 05/03 - 05/10 (15)
- 04/26 - 05/03 (38)
- 04/19 - 04/26 (32)
- 04/12 - 04/19 (22)
- 04/05 - 04/12 (20)
- 03/29 - 04/05 (40)
- 03/22 - 03/29 (43)
- 03/15 - 03/22 (18)
- 03/08 - 03/15 (14)
- 03/01 - 03/08 (22)
- 02/22 - 03/01 (12)
- 02/15 - 02/22 (9)
- 02/08 - 02/15 (11)
- 02/01 - 02/08 (19)
- 01/25 - 02/01 (37)
- 01/18 - 01/25 (21)
- 01/11 - 01/18 (33)
- 01/04 - 01/11 (31)
-
2008
(700)
- 12/28 - 01/04 (13)
- 12/21 - 12/28 (9)
- 12/14 - 12/21 (57)
- 12/07 - 12/14 (5)
- 11/30 - 12/07 (18)
- 11/23 - 11/30 (33)
- 11/16 - 11/23 (31)
- 11/09 - 11/16 (23)
- 11/02 - 11/09 (18)
- 10/26 - 11/02 (11)
- 10/19 - 10/26 (15)
- 10/12 - 10/19 (13)
- 10/05 - 10/12 (25)
- 09/28 - 10/05 (2)
- 09/21 - 09/28 (14)
- 09/14 - 09/21 (19)
- 09/07 - 09/14 (43)
- 08/31 - 09/07 (3)
- 08/24 - 08/31 (33)
- 08/17 - 08/24 (65)
- 08/10 - 08/17 (4)
- 08/03 - 08/10 (26)
- 07/27 - 08/03 (6)
- 07/20 - 07/27 (19)
- 07/13 - 07/20 (18)
- 07/06 - 07/13 (60)
- 06/29 - 07/06 (53)
- 06/22 - 06/29 (49)
- 06/15 - 06/22 (11)
- 06/08 - 06/15 (4)
Popular Posts
-
ASUHAN KEPERAWATAN IBU NIFAS DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM A. PengertianPost partum / puerperium adalah masa dimana tubuh menyesuaikan, baik...
-
KTI KEBIDANAN HUBUNGAN USIA TERHADAP PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan wanita merupakan hal yang s...
-
Setelah beberapa minggu ini cari materi buat postingan baru, mendadak dapat inspirasi setelah rekan Anton Wijaya menulis di buku tamu Keper...
-
DEFINISI Ikterus ialah suatu gejala yang perlu mendapat perhatian sungguh-sungguh pada neonatus. Ikterus ialah suatu diskolorasi kuning pa...
-
PATHWAY ASFIKSIA NEONATORUM Klik pada gambar untuk melihat pathway Download Pathway Asfiksia Neonatorum Via Ziddu Download Askep Asfiksia N...
-
Metode Kalender atau Pantang Berkala (Calendar Method Or Periodic Abstinence) Pendahuluan Metode kalender atau pantang berkala merupakan met...
-
Pathway Combustio Klik Pada Gambar Untuk melihat pathway Download Pathway Combustio Via Ziddu Tag: Pathways combustio , pathways luka baka...
-
Pathway Hematemesis Melena Klik pada gambar untuk melihat pathway Download Pathway Hematemesis Melena Via Ziddu
-
PROSES KEPERAWATAN KOMUNITAS Pengertian - Proses keperawatan adalah serangkaian perbuatan atau tindakan untuk menetapkan, merencana...
-
Metode Suhu Basal Tubuh (Basal Body Temperature Method) Suhu tubuh basal adalah suhu terendah yang dicapai oleh tubuh selama istirahat atau ...
© ASUHAN KEPERAWATAN 2013 . Powered by Bootstrap , Blogger templates and RWD Testing Tool Published..Gooyaabi Templates
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Jangan Lupa Tulis Komentarnya Gan: