Kamis, 30 Desember 2010
Alat Kontrasepsi
ALAT KONTRASEPSI
Dewasa ini, upaya perencanaan dalam keluarga yakni menentukan jumlah anak dan jarak kelahirannya merupakan hal yang umum dilakukan, terutama oleh keluarga-keluarga muda baik di perkotaan maupun di pelosok pedesaan. Kesadaran akan pentingnya perencanaan keluarga ini biasanya dikaitkan dengan konsep perencanaan keluarga, pasangan muda dianggap lebih siap baik secara mental, spiritual maupun finansial dalam penataan masa depan anak-anak mereka. Tentu saja pandangan seperti ini masih bisa dipertanyakan mengingat pandangan seperti ini masih bisa dipertanyakan mengingat penataan masa depan keluarga sangat berkaitan dengan banyak faktor.
Sementara itu, teknologi kedokteran, riset-riset untuk menemukan ragam corak alat kontrasepsi serta industri farmasi berkembang sangat pesat dan cepat. Dengan itu, seharusnya terdapat banyak pilihan alat-alat kontrasepsi yang bisa digunakan baik oleh laki-laki maupun perempuan dalam upaya mewujudkan perencanaan keluarga itu. Dan dengan kemajuan teknologi pula, diharapkan risiko dari pemakaian alat-alat kontrasepsi dapat dihindari atau setidaknya dikurangi. Ini pun bukan berarti mengabaikan pentingnya melakukan kontrol atas alat-alatnkontrasepsi yang telah terpasang dalam tubuh seseorang.
RAGAM ALAT KONTASEPSI UNTUK PEREMPUAN DAN PRIA
Alat kontrasepsi untuk pria pada dasarnya masih sangat terbatas. Metode dan alat dimaksud adalah coitus interruptus (senggama terputus, atau menarik penis keluar sebelum memancarkan sperma), kondom dan vasektomi (pengikatan/pemotongan saluran sperma) yang sifatnya lebih permanen. Sementara itu, jumlah alat kontrasepsi unatuk perempuan sangat beragam, antara lain pil KB, suntikan KB, kondom/diafragma, spiral/IUD, jelly, tisu KB, susuk/norplant, sampai tubektomi.
Nampaknya, dari begitu beragamnya alat-alat kontrasepsi bagi perempuan menyebabkan banyak anggota masyarakat menganggap bahwa pembatasan kelahiran memang menjadi urusan kaum perempuan. Padahal, semua kita tahu, meskipun kehamilan hanya dialami oleh perempuan akan tetapi kehamilan tidak akan terjadi tanpa adanya sperma laki-laki.
BERBAGAI PILIHAN ALAT KONTRASEPSI
Banyak cara yang dapat dipilih apabila seorang perempuan inin menggunakan alat kontrasepsi. Berikut ini akan diuraikan jenis-jenis metode kontrasepsi secara berurutan dri yang paling sederhana sampai metode yang dianggap paling mantap atau biasa disebut KONTAP:
1. Cara alamiah, meliputi metode senggama terputus dan metode kalender.
2. Cara sederhana, terdiri dari kondom, jelly, diafragma, spermisida, tisu KB.
3. Alat kontrasepsi hormonal, yakni pil dan susuk (implant).
4. Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR/IUD) yang dikenal dalam beberapa jenis desain seperti lippes loop (spiral), Cu T, multiload, Cu 7.
5. Kontrasepsi mantap (KONTAP) yakni tubektomi (untuk perempuan) dan vasektomi (untuk laki-laki).
6. Kontrasepsi dengan menggunakan cara-cara tradisional seperti badeg tape, buah nanas muda, arang batok kelapa, air rendaman gambir, buah mengkudu dan lain-lain.
CARA ALAMIAH:
SENGGAMA TERPUTUS
Senggama terputus; sebenarnya adalah senggama biasa. Hanya pada saat hampir terjadi ejakulasi, penis segera ditarik keluar sehingga cairan sperma yang lekuar tidak masuk ke dalam liang senggama atau vagina. Dengan cara ini kemungkinan terjadinya pembuahan (kehamilan) bisa dikurangi. Kelebihan dari cara ini adalah tidak memerlukan obat atau alat sama sekali. Dengan demikian cara ini sebenarnya relatif sehat bagi perempuan dari pada menggunakan alat KB yang lain. Akan tetapi risiko kegagalan metode ini cukup tinggi. Ini disebabkan karena kontrol atas teknik ini tidak ada pada perempuan. Jadi sepenuhnya diserahkan pada kesadaran pihak pasangan. Padahal seringkali terjadi cairan sperma cepat keluar, bahkan sebelum laki-laki yang bersangkutan merasa telah terjadi ejakulasi. Kadang-kadang laki-laki juga engan untuk menarik penisnya pada saat puncak ejakulasi terjadi karena mengurangi kenikmatan bersenggama. Jadi untuk ber KB cara ini benar-benar dibutuhkan kesediaan dan kesadaran dan disiplin dari pihak pria. Ada pendapat cara ini menggangu kepuasan dalam bersenggama, sehingga sering terjadi kekecewaan. Komunikasikan terlebih dahulu antara pasangan, jika memang betul-betul untuk memilih cara ini. Karena dengan disiplin yang tinggi, bukan mustahil untuk memilih cara ini yang tergolong aman.
METODE KALENDER (TANGGALAN)
Metode kalender adalah cara menentukan kapan melakukan atau tidak melakukan persetubuhan dengan memperhitungkan kalender kesuburan perempuan. Sebelum menjalankan metode ini, sebaiknya selama 3 bulan dilakukan pengamatan untuk mengetahui lama siklus haid yang akurat. Anjuran bagi pengguna metode ini adalah: jangan bersenggama pada masa subur yaitu dua hari sebelum dan sesudah sel telur keluar.
CARA SEDERHANA:
Metode ini memerlukan bantuan alat-alat yang dipakai di luar alat reproduksi.
Kondom dibuat dari karet yang sangat tipis dan relatif kuat yang digunakan dengan cara menutupi atau membungkus penis agar sperma yang keluar tidak tumpah ke dalam vagina. Kondom dibuat setipis mungkin agar tidak terlalu menggangu persenggamaan. Secara teoritis kondom juga dibuat sangat kuat, sehingga tidak akan koyak akibat gesekan penis atau ejakulasi. Selain itu kondom juga dilengkapi dengan jenis cairan pelumas yang memudahkan dalam pemakaiannya. Kalau diamati bentuknya, pada ujung kondom itu terdapat sebuah kantung kecil menyerupai puting susu. Gunanya adalah untuk menampung sperma apabila ejakulasi. Cara menggunakan kondom ini amatilah mudah dan sederhana. Pertama-tama, setelah kemasannya dibuka akan didapati gulungan karet yang menyerupai karet gelang. Lalu bagian ujung dari kondom yang menyerupai puting susu itu dipencet untuk mengeluarkan udara. Hal ini perlu diperhatikan sebab bila masih ada sisa udara dikhawatirkan kondom akan pecah di saat cairan mani menyemprot keluar. Segera setelah ereksi sarungkanlah dengan membuka gulungan kondom sampai ke pangkal penis. Setelah melakukan senggama, penis harus segera dikeluarkan. Ini dimaksudkan agar penis tidak mengecil selagi masih ada dalam vagina dan menyebabkan cairan sperma yang telah ditampung akan tumpah kembali. Cara mengeluarkan penis yang bersarung kondom ini juga sebaiknya hati-hati. Peganglah pangkal kondom agar cairan mani tidak tertumpah. Singkatnya, kondom digunakan untuk mencegah kehamilan dengan jalan menghalangi cairan mani masuk ke dalam liang vagina.
Kelebihan dari alat ini adalah:
Mudah dipakai.
Dapat mencegah penularan penyakit kelamin.
Efek samping hampir tak ada.
Membantu mencegah kanker leher rahim.
Dapat digunakan untuk penangkal menularnya HIV, yakni virus penyebab AIDS.
Kelebihan lain dari kondom adalah perlindungan terhadap kemungkinan terjangkit kuman penyakit kelamin, baik dalam saluran kelamin laki-laki atau perempuan. Seperti diketahui saluran kelamin terutama vagina dan daerah "mata" diujung penis adalah yang terbuka dan terdiri dari jaringan lunak. Dan ini adalah wilayah yang sangat peka terhadap kemungkinan terjangkit inferksi yang disebabkan oleh virus atau kuman. Dengan kondom, penyebaran penyakit kelamin atau penyakit-penyakit lain yang menular melalui hubungan seks apalagi jika itu adalah perilaku seks tidak aman dapat dihindari. Ada anggapan, bahwa pemakaian kondom akan mengurangi gairah seksual. Anggapan ini tidak benar. Yang terjadi adalah salah satu atau kedua pihak suami-istri "merasa" bahwa benda itu jadi penghalang antara keduanya. Jadi penggunaan kondom pada dasarnya tidak akan mengurangi gairah seks sepanjang kedua pasangan itu dapat menghilangkan perasaan bahwa hubungan mereka telah terhalang oleh selembar kondom. Tapi bagaimanapun juga, sebagai alat kontrasepsi kekurangan kondom tetap ada. Bagi yang sensitif terhadap benda berbahan karet/latex penggunaan kondom akan menyebabkan iritasi seperti merasa panas, gatal bahkan lecet-lecet. Kekurangan lain, kondom dianggap tidak praktis, harus selalu diganti setiap kali bersenggama. Oleh karenanya, usahakan untuk selalu memiliki persediaan. Simpanlah di tempat yang bersih dan mudah dijangkau, sehingga bila sewaktu-waktu diperlukan, tidak perlu repot mencarinya. Kegagalan dalam metode ini juga bisa terjadi jika kondom dipakai persis sesaat sebelum cairan mani keluar, atau kondom tidak segera dilepas pada saat penis kembali ke bentuk normal, sehingga cairan yang semula sudah tertampung kembali ke dalam vagina.
Kelemahan alat kontrasepsi kondom:
Beberapa kasus baik laki-laki maupun perempuan mengalami nyeri dan panas, gatal dan alergi dan bahkan lecet, pada alat kelaminnya setelah memakai kondom. Jika ini terjadi, sebaiknya pemakaian kondom dihentikan dan beralih ke metode kontrasepsi lain. Saat ini telah dikembangkan sejenis kondom yang digunakan perempuan atau biasa disebut femidom. Memang masih agak jarang dijual dipasaran dan harganya pun relatif masih mahal. Secara teknik penggunaannya sama dengan kondom, demikian juga berfungsinya. Kelebihan dan kekurangan dari femidom relatif sama dengan kondom. Demikian juga persentase keberhasilan atau kegagalannya. Dengan cara penggunaan yang tepat alat ini sama efektifnya dengan kondom.
TISU KB
Tisu KB berbentuk kertas tipis yang mudah hancur apabila dimasukkan ke dalam liang kemaluan perempuan. Biasanya tisu ini dikemas dalam bungkus kertas melamin yang kedap air dan udara luar. Tisu KB mengandung zat aktif yang dapat menetralisir sperma laki-laki yang masuk ke dalam vagina perempuan. Zat inilah yang mempengaruhi sperma sehingga tidak lagi mampu membuahi. Dengan cara ini tisu KB mencegah terjadinya kehamilan.
Cara menggunakan tisu KB
Satu hal yang harus diingat adalah bahwa tisu KB sebaiknya dipakai sekitar 2-5 menit sebelum berhubungan intim. Karena cara memasukkan tisu tersebut dengan menggunakan jari, maka sebaiknya tangan dicuci terlebih dahulu dan dikeringkan sampai kering benar. Setelah itu ambil sebuah tisu dan buka bungkusnya lebar-lebar. remas tisu sampai menjadi gumpalan kecil, kemudian masukkan ke dalam liang kemaluan dengan cara mendorongnya dengan jari sampai menyentuh mulut rahim. Tunggu sekitar 2-5 menit sampai tisu hancur akan berfungsi lebih baik, karena sudah menjadi lendir yang mengandung zat aktif untuk menetralkan sperma atau bibit laki-laki. Setelah selesai, sebaiknya kemaluan tidak dicuci selama 6 jam. Hal ini perlu agar penetral bekerja lebih efektif. Juga jangan lupa memakai tisu baru apabila senggama diulang.
Kelebihan metode tisu KB
Tisu KB mudah didapat di apotek tanpa resep dokter. Dan, seperti juga kondom, tisu KB mudah dipakai sendiri tanpa memerlukan bantuan orang lain. Selain itu juga tisu KB juga sama sekali tidak akan mengganggu, karena ia hancur tak lama setelah dimasukkan ke dalam liang senggama.
Kekurangan metode tisu KB
Selalu harus memakai tisu baru pada saat hendak bersenggama membuat beberapa pasangan merasa repot dan terganggu. Selain itu pasangan yang memilih metode KB ini juga harus selalu menyimpan persediaan dirumah. Ada sementara pasangan yang alergi dengan zat yang terkandung dalam tisu KB ini. Biasanya yang dikeluhkan adalah rasa panas dan gatal. Apabila ini terjadi, sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter atau petugas kesehatan lainnya agar diganti dengan kontrasepsi lain yang lebih cocok.
SPERMISIDA
Spermisida adalah alat kontrasepsi yang terbuat dari bahan-bahan kimia yang mematikan sperma dan dengan demikian mencegah terjadinya kehamilan. Bentuknya bermacam-macam seperti: krim, tablet, jeli, busa, dan lain-lain. Semuanya memiliki fungsi yang sama yaitu mematikan sperma. Berbeda dengan tisu KB, spermisida harus dioleskan kedalam liang sanggama sekitar 10 menit sebelum senggama. Sebelumnya jangan lupa mencuci tangan bersih-bersih dan mengeringkan dengan sempurna. Oleskan spermisida sedalam mungkin (disekitar mulut rahim). Sebaiknya pemakaiannya diulang setiap kali hendak bersenggama. Spermisida hanya efektif 1-2 jam setelah dioleskan. Seperti halnya kondom dan tisu KB, spermisida ini juga tidak memerlukan resep dokter, murah dan mudah didapat di apotik dan toko-toko obat. Disamping itu spermisida juga mudah dipakai sendiri. Salah satu fungsi dari spermisida ini adalah dapat mencegah kanker leher rahim. Hal ini karena zat aktif yang dikandungnya juga berfungsi sebagai pembunuh kuman-kuman penyakit. Spermisida juga tidak mempengaruhi produksi air susu ibu, sehingga bisa juga digunakan oleh ibu-ibu yang sedang menyusui.
Kekurangan metode spermisida
Sama seperti kondom dan tisu KB, pemakaian yang senantiasa harus diulang sering membuat orang merasa repot. Disamping juga harus dipastikan agar selalu memiliki persediaan. Efek yang lain adalah kemungkinan terjadi alergi pada orang-orang yang sensitif terhadap zat aktif dalam spermisida. Seperti kondom dan tisu KB, alat ini sering dikeluhkan mengakibatkan rasa panas, nyeri, dan bahkan lecet-lecet. Yang juga menjadi kendala adalah tidak atau kurang keberanian untuk memakai alat ini. Tidak semua perempuan berani memasukkan jarinya ke liang senggama untuk mengoleskan zat ini. Karena itu untuk mereka yang alergi dan tidak berani memakainya, sebaiknya dicari alternatif lain yang cocok. Masih banyak alat kontrasepsi yang bisa kita pilih sendiri.
SPIRAL (IUD/AKDR)
IUD (intra uterine device), atau dalam bahasa Indonesia disebut alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) adalah alat kontrasepsi yang oleh masyarakat awam biasa disebut spiral. Sesuai dengan namanya AKDR, alat ini dipakai di dalam rahim. Sejak metode AKDR dikenalkan banyak orang menggunakan untuk program pengaturan jumlah anak dalam keluarga karena relatif aman, mudah, dan murah. Pengguna alat kontrasepsi ini tidak perlu mengulang pemakaiannya setiap kali, sehingga tidak merepotkan. Disamping itu, AKDR tidak mengandung zat-zat hormonal yang dapat mempengaruhi keseimbangan tubuh. Saat ini bentuk AKDR bermacam-macam. Salah satunya misalnya yang berbentuk T dengan lilitan tembaga, dan banyak lagi.
Cara pemasangan AKDR
Pasangan yang memutuskan untuk memiih AKDR sebagai metode ber-KB sebaiknya dibantu oleh dokter, bidan, atau tenaga medis lain yang sudah terlatih. Sebelumnya, kesehatan anda akan diperiksa cermat untuk memastikan cocok-tidaknya metode ini bagi yang bersangkutan. Apabila ternyata cocok, maka waktu pemasangan yang tepat adalah pada waktu menstruasi atau 40 hari setelah melahirkan.
Dimana AKDR dipasang? AKDR dipasang didalam rahim. Benang AKDR berfungsi untuk memudahkan kontrol dan pencabutan. Kadang-kadang, pada saat menstruasi, AKDR sedikit turun dari posisinya. Tapi pada saat menstruasi berakhir, AKDR akan kembali ke posisi semula. Beberapa pira mengeluh merasa nyeri pada saat bersenggama. Ini disebabkan karena ujung penisnya mengenai benang AKDR tersebut. hal ini bisa dikonsultasikan dengan dokter untuk merapikan posisinya atau ujung benangnya akan dipotong.
Kelebihan dari metode AKDR
Alat kontrasepsi ini tidak mengganggu kelancaran produksi air susu ibu. Sehingga ibu tidak usah khawatir bayinya akan kekurangan susu. Alat ini juga aman untuk digunakan dalam jangka waktu lama, yakni antara 3-5 tahun, tergantung pada jenis spiral yang dipakai. Disamping itu, memakai AKDR berarti terhindar dari resiko kehamilan yang disebabkan karena lupa memakainya seperti, pada kondom, tisu KB, atau spermisida.
Kekurangan dari metode AKDR
Setelah pemasangan, beberapa ibu mungkin mengeluh merasa nyeri dibagian perut dan pendarahan sedikit-sedikit (spoting). Ini bisa berjalan selama 3 bulan setelah pemasangan. Tapi tidak perlu dirisaukan benar, karena biasanya setelah itu keluhan akan hilang dengan sendrinya. Tetapi apabila setelah 3 bulan keluhan masih berlanjut, dianjurkan untuk memeriksanya ke dokter. Pada saat pemasangan, sebaiknya ibu tidak terlalu tegang, karena ini juga bisa menimbulkan rasa nyeri dibagian perut. Dan harus segera ke klinik jika:
1. Mengalami keterlambatan haid yang disertai tanda-tanda kehamilan: mual, pusing, muntah-muntah.
2. Terjadi pendarahan yang lebih banyak (lebih hebat) dari haid biasa.
3. Terdapat tanda-tanda infeksi, semisal keputihan, suhu badan meningkat, mengigil, dan lain sebagainya. Pendeknya jika ibu merasa tidak sehat.
4. Sakit, misalnya diperut, pada saat melakukan senggama. Segeralah pergi kedokter jika anda menemukan gejala-gejala diatas.
ALAT KONTRASEPSI HORMONAL
Alat kontrasepsi ini mengandung hormon-hormon reproduksi perempuan. Proses menstruasi terjadi karena hormon estrogen dihambat oleh hormon progesteron. Berdasarkan konsep tersebut alat kontrasepsi ini diciptakan. Ada beberapa metode dalam kelompok alat kontrasepsi ini yakni berupa pil, suntikan dan susuk. Ketiganya efektif mengandung hormon dengan komposisi yang kurang lebih sama. Misalnya, pil microgynon yang mengandung levenorgestrel (turunan dari hormon progesteron), serta etunilestradiol (turunan dari hormon estrogen). Dengan penambahan hormon-hormon tersebut, diharapkan proses pematangan sel telur dicegah sehingga tidak dapat dibuahi oleh sperma. Hormon-hormon yang dikandung oleh alat kontrasepsi ini juga menyebabkan getah pada liang peranakan tetap kental, sehingga sperma tidak dapat bergerak lebih jauh. Selain itu, dengan penambahan hormon ini berarti lapisan peranakan tidak dipersiapkan untuk menerima kehamilan, sehingga telur yang dibuahi tidak dapat menempel pada dinding rahim.
PIL
Cara kerja pil ini sama seperti telah disebutkan di atas, yakni mencegah proses pematangan telur sehingga tidak bisa dibuahi. Bila anda memutuskan untuk memakai pil sebagai alat kontrasepsi perlunya dilihat langkah-langkah sebagai berikut:
1. Periksakan kesehatan anda pada dokter atau bidan. Mintalah bantuan dokter atau bidan untuk mendapatkan gambaran rinci mengenai kondisi kesehatan anda.
2. Perhatikan dan diskusikan riwayat kesehatan anda dengan dokter atau bidan. Ini penting sebab kontraindikasi yang mungkin akan timbul setelah pemakaian pil akan berpengaruh, atau bahkan membahayakan kesehatan anda.
3. Apabila dokter atau bidan menyatakan anda cocok untuk memakai pil. Langkah berikutnya adalah memperhatikan cara minum pil yang tepat. Jika anda mendapat pil sejumlah 28, maka anda harus meminumnya setiap hari tanpa jeda. Tapi jika anda mendapat dosis 21 pil, maka setelah habis 1 dosis tersebut (tiga minggu), anda harus berhenti selama 7 hari untuk kemudian melanjutkan lagi dengan dosis berikutnya.
4. Sebagai catatan, pemakaian pil efektif bila anda tidak lupa meminumnya setiap hari.
5. Minum 1 pil setiap hari, menurut urutan tanggal, usahakan untuk minum pada waktu yang sama setiap harinya.
6. Jika anda lupa 2 hari berturut-turut, manfaat pil telah berkurang. Gunakan alat kontrasepsi lain yang tidak mengandung hormon, sementara terus meminum pil tersebut.
7. Apabila anda telah menggunakan pil selama 5 tahun berturut-turut, sebaiknya anda berganti ke alat kontrasepsi lain yang tidak lagi bersifat hormoral. demikian pula bila usia anda sudah mencapai 35 tahun.
8. Untuk ibu yang sedang menyusui, tersedia pil khusus yang tidak akan mengganggu kelancaran produksi ASI, misalnya Exluton.
Kelebihan dan kekurangan metode pil hormonal
Pil relatif mudah dipakai dan tidak mengganggu siklus (jadwal) menstruasi. Akan tetapi pil mengandung sejumlah kekurangan yaitu:
Beberapa hari pertama pemakaian pil, dikeluhkan beberapa penggunanya karena dirasakan mual, pusing-pusing, kelebihan dan sedikit pendarahan. Jika gejala ini tidak berlangsung terlalu lama sekitar satu bulan anda tidak perlu cemas. Tetapi jika lebih dari waktu itu, segeralah hubungi dokter. Barangkali
Hampir semua pil menyebabkan air susu ibu berkurang. Tapi kalau terpaksa, gunakan pil yang tidak mengganggu kelancaran produksi ASI.
Kelemahan lain dari metode ini adalah resiko lupa yang tinggi. Karena pil KB baru bermanfaat benar apabila di minum setiap hari dan pada waktu yang sama.
Pil ini juga membahayakan bagi pemakai bila terjadi hal seperti dibawah ini dan anda dianjurkan untuk segera ke puskesmas/bidan/klinik jika mengalami:
1. Nyeri perut.
2. Sakit dada atau sesak nafas.
3. Kelainan pada penglihatan (misalnya kabur).
4. Nyeri pada tungkai.
Penderita sakit kuning.
Penderita kelainan jantung.
Penderita varises (urat kaki keluar).
Pengidap tekanan darah tinggi.
Pengidap kencing manis (diabetes).
Penderita migrain (sakit kepala sebelah).
Mereka yang mengalami pendarahan dari kemaluan tanpa sebab-sebab jelas.
SUNTIKAN
Suntikan termasuk dalam kelompok alat kontrasepsi hormonal. Sesuai dengan namanya, cara pemakaianya dengan menyuntikkan zat hormonal ke dalam tubuh. Zat hormonal yang terkandung dalam cairan suntikan dapat mencegah kehamilan dalam waktu tertentu. Biasanya efektif selama 1-3 bulan, tergantung pada kandungan dan jenis zat dan yang ada. Apabila anda memutuskan untuk memilih metode ini, sebagai alat kontrasepsi maka, seperti halnya penggunaan pil,
Hal pertama yang harus anda lakukan adalah memeriksakan kesehatan anda ke dokter. Ini juga untuk memastikan apakah pilihan ini cocok untuk anda.
Hal kedua, apabila dokter menyatakan kecocokan, maka anda akan disuntikkan pada lengan atas atau belakang anda.
Hal ketiga, karena efektifitas suntikan ini akan berkurang setelah 1-3 bulan, maka setelah waktu yang ditentukan, anda biasanya diminta untuk kembali ke rumah sakit dan mendapatkan suntikan lagi. Untuk hasil maksimal, datanglah sesuai tanggal yang telah ditentukan dokter atau bidan anda.
Kelebihan dari suntik hormonal:
Pertama, zat hormonal yang dikandung oleh cairan suntik ini direkomendasi karena tidak mengganggu laktasi (produksi air susu ibu). Oleh karena itu suntikan dapat segera diberikan setelah 40 hari sejak ibu melahirkan. Contoh suntikan yang aman, menurut data obat di Indonesia, edisi ke-8, 1992 adalah depo provera. Juga, jika sewaktu-waktu ada keinginan untuk hamil kembali, maka suntikan dapat segera dihentikan. Selain itu, suntik juga tidak menyebabkan kurang darah.
Kekurangan dari metode suntik hormonal:
Pada hari-hari pertama setelah disuntik, beberapa orang mengeluh mengalami pusing-pusing, mual, atau pendarahan sedikit-sedikit (spoting). Selain itu, suntik juga biasanya akan mengubah siklus dan waktu menstruasi. Pada beberapa orang, menstruasi bisa jadi berkurang atau bahkan berhenti sama sekali. Jika ini terjadi anda tidak perlu khawatir, karena ini tidak membahayakan kesehatan. Kelemahan lain dari metode ini adalah karena ini hanya efektif untuk jangka waktu tertentu dan sesudahnya harus diperbarui lagi-adalah resiko gagal karena lupa. Keluhan senada juga dilontarkan oleh peserta group diskusi. Jadi sekali lagi memeriksa diri dengan benar akan sangat membantu, selain berkonsultasi dengan ahlinya. Anda dianjurkan untuk segera pergi ke rumah sakit/klinik/petugas kesehatan lainnya jika mengalami:
Ø Pendarahan hebat (lebih banyak dibanding waktu haid)
Ø Pusing atau rasa mual yang berlebihan
Ø Penurunan atau penambahan berat badan yang menyolok
Ø Terlambat haid yang disertai tanda-tanda kehamilan, seperti pusing, mual-mual, dan muntah (resiko kegagalan 1:1000)
Mereka yang tidak cocok memakai metode suntik:
Ø Ibu-ibu yang sedang hamil.
Ø Penderita tumor/kanker.
Ø Penderita penyakit jantung.
Ø Penderita penyakit hati.
Ø Penderita darah tinggi.
Ø Penderita penyakit kencing manis.
Ø Penderita penyakit paru-paru.
Ø Ibu-ibu yang mengalami pendarahan dari kemaluan yang tidak diketahui sebabnya.
Mereka ini sebaiknya berhati-hati kalau memilih metode ini, atau sebaliknya mencari alternatif lain yang lebih cocok.
ALAT KONTRASEPSI BAWAH KULIT (AKBK) ATAU SUSUK
Alat KB yang terdiri dari 6 tube kecil dari plastik dengan panjang masing-masing 3cm ini dikenal di Indonesia dengan nama susuk KB. Hormon yang dikandung dalam susuk ini adalah progesterone, yakni hormon yang berfungsi menghentikan suplai hormon estrogen yakni hormon yang mendorong pembentukan lapisan dinding lemak dan, dengan demikian menyebabkan terjadinya menstruasi. Alat KB yang ditempatkan di bawah kulit ini efektif mencegah kehamilan dengan cara mengalirkan secara perlahan-lahan hormon yang dibawanya. Selanjutnya hormon akan mengalir ke dalam tubuh lewat pembuluh-pembuluh darah. Susuk KB bekerja efektif selama 5 tahun. Jika dalam waktu tersebut si pemakai menginginkan kehamilan, maka susuk dapat segera diangkat. Tapi jika tidak, si pemakai tidak perlu repot-repot lagi menggunakan alat KB lain. Hanya sesekali ia perlu memeriksakan kesehatan ke dokter atau bidan yang memasangkan susuk tersebut.
Dibandingkan pil atau suntikan KB, hormon yang terkandung dalam susuk ini lebih sedikit. Namun demikian, efek sampingan yang dibawanya tetap ada. Oleh karena itu, sebelumnya pemakai harus mengkonsultasikan riwayat dan kondisi kesehatannya terlebih dulu kepada dokter. Selain itu hanya dokter dan petugas medis yang terlatih, yang dapat memasangkan susuk KB ini. Beberapa hal yang perlu diketahui mengenai pemasangan susuk KB ini adalah:
1. AKBK atau susuk disusupkan dibawah kulit lengan kiri bagian atas. Hal ini tergantung pada kebiasaan kita yang umumnya lebih banyak menggunakan tangan kanan dibanding tangan kiri. Oleh karena itu, bagi mereka yang kidal dianjurkan untuk memasang susuk di bawah kulit lengan kanan bagian atas.
2. Karena cara menyusupkan susuk ini adalah dengan sedikit menyayat kulit, maka sebelumnya pemakai akan dibius lokal terlebih dahulu untuk mengurangi rasa sakit.
3. Susuk dipasang pada waktu menstruasi atau haid. Atau dapat juga setelah 40 hari melahirkan.
4. Setelah susuk dipasang, luka bekas sayatan harus dijaga tetap bersih dan kering, tidak boleh kena air selama 5 hari.
5. Pemeriksaan ulang dilakukan oleh dokter atau bidan terlatih; 1 minggu setelah susuk dipasang, dan setelah itu 1 tahun sekali selama pemakaian.
6. Sesudah 5 tahun, susuk harus diambil dan diganti dengan yang baru.
Dengan memakai susuk, anda aman dari kemungkinan hamil utnuk jangka waktu yang relatif lama (5 tahun). Selain itu, anda juga terhindar dari faktor lupa.
Kekurangan dari metode susuk KB:
Setelah pemasangan, beberapa orang mengalami pendarahan sedikit-sedikit diluar waktu menstruasi (spoting). Beberapa mengeluh jadwal menstruasi menjadi tidak teratur (berubah-uabh) dan bahkan berhenti menstruasi sama sekali. Mereka juga mengalami kenaikan berat badan. Semua ini adalah hal yang umum dialami oleh pemakai susuk KB. Jika yang bersangkutan tidak merasa terganggu, pemakaian boleh diteruskan. Tetapi untuk lebih amannya, ada baiknya pemakai memperhatikan catatan berikut ini. Anda dianjurkan untuk segera pergi kerumah sakit/klinik/petugas kesehatan lainnya jika:
1. Luka bekas pemasangan berdarah atau membengkak (infeksi).
2. Terjadi pendarahan yang banyak sekali, lebih hebat dari haid.
3. Sakit Kepala berat dan mata berkunang-kunang.
4. Terlambat haid disertai tanda-tanda kehamilan misalnya pusing, mual dan muntah-muntah (resiko kegagalan 2:1000).
Karena alat kontrasepsi ini digunakan dalam jangka waktu yang cukup lama 4 sampai 5 tahun maka bagi mereka yang menghendaki untuk hamil diantara waktu tersebut sebaiknya tidak menggunakan jenis alat kontrasepsi ini.
Susuk KB tidak cocok untuk mereka yang menderita:
1. Tumor.
2. Gangguan pada jantung.
3. Gangguan pada hati.
4. Darah tinggi.
5. Kencing manis (diabetes).
6. Berusia diatas 35 tahun.
7. Pendarahan dari kemaluan yang tidak diketahui sebabnya.
8. Belum mempunyai anak.
KONTRASEPSI MANTAP (KONTAP)
Kontrasepsi mantap adalah satu metode kontrasepsi yang dilakukan dengan cara mengikat atau memotong saluran telur (pada perempuan) atau saluran sperma (pada lelaki). Kontap dijalankan dengan melakukan operasi kecil pada organ reproduksi, baik untuk tubektomi bagi perempuan, maupun vasektomi bagi lelaki. Dengan cara ini, proses reproduksi tidak lagi terjadi dan kehamilan akan terhindar untuk selamanya. Karena sifatnya yang permanen, kontrasepsi ini hanya diperkenankan bagi mereka yang sudah mantap memutuskan untuk tidak lagi mempunyai anak. Itulah sebabnya kontrasepsi ini disebut kontrasepsi mantap.
TUBEKTOMI
Pada tubektomi, tindakan operasi kecil untuk mencegah kehamilan dilakukan pada saluran telur perempuan. Dengan memotong atau mengikat salah satu bagian saluran yang dilalui sel telur, diharapkan tidak terjadi pembuahan (kehamilan).
Beberapa hal yang sebaiknya dipertimbangkan sebelum melakukan KONTAP:
Sama seperti alat kontrasepsi lainnya, musyawarahkan dengan pasangan anda siapa diantara keduanya yang akan menjalankan kontrasepsi mantap ini. Bilaa anda telah benar-benar mantap untuk melakukan tubektomi, dan telah mendapat jaminan dari dokter bahwa tidak akan ada resiko setelah menjalaninya, maka yang perlu anda pahami adalah hal-hal sebagai berikut:
1. Dengan tubektomi saluran yang membawa sel telur ke rahim akan dipotong atau diikat. Lalu bagaimana dengan sel telur yang dihasilkan setiap bulannya? Anda tidak perlu khawatir, sebab sel telur yang dihasilkan tersebut akan diserap kembali oleh tubuh tanpa menimbulkan efek apa-apa terhadap tubuh.
2. Operasi ini memang tergolong operasi kecil. Meskipun demikian, ini hanya boleh dilakukan oleh dokter yang terlatih. Sebelumnya anda akan mendapatkan pembiusan (anestesi) lokal agar tidak merasa sakit.
3. Operasi ini dapat dilakukan kapan saja, yang penting anda tidak sedang hamil. Sebenarnya, akan lebih mudah bagi dokter bila operasi dilakukan pada masa-masa nifas yaitu setelah anda melahirkan. Mengapa? Karena pada waktu ini saluran sel telur (tuba fallopian) masih jelas terlihat.
4. Operasi tubektomi (begitu juga vasektomi) tidak ada pengaruhnya atau tidak ada hubungannya dengan menaiknya atau menurunnya gairah seksual seseorang. Akan tetapi karena sifatnya yang mantap menyebabkan orang tidak merasa khawatir hamil kembali. Keadaan ini membuat seseorang merasa aman secara psikologis sehingga dapat menciptakan hubungan yang lebih santai.
TIPS BILA ANDA SELESAI MENJALANI OPERASI TUBEKTOMI
1. Istirahat secukupnya, dan selama 7 hari dianjurkan tidak bekerja berat.
2. Bekas luka harus tetap bersih dan kering (tidak boleh kena air selama 7 hari).
3. Minumlah obat yang diberikan dokter sesuai petunjuk.
4. Senggama dapat dilakukan setelah 1 minggu.
5. Jangan lupa melakukan pemeriksaan ulang. Biasanya dokter menganjurkan pemeriksaan dilakukan setelah 1 minggu, 1 bulan, 3 bulan, dan 1 tahun setelah operasi.
Kelebihan dari metode KONTAP:
Pertama, cara KB ini tidak akan mengganggu kelancaran air susu ibu. Selain itu, jarang sekali ada keluhan tentang efek samping dari mereka yang memilih cara ini. Hal ini bisa dipahami karena memang tidak ada obat yang harus diminum atau alat yang dikenakan pada tubuh. Dalam beberapa pertemuan, pertanyaan yang sering muncul adalah kemana larinya sel telur, sementara saluran ke rahim telah dipotong atau dihalangi? Seperti telah dijelaskan di atas, sel-sel telur yang diproduksi itu akan langsung diserap kembali oleh tubuh tanpa membuat tubuh menjadi sakit atau terganggu.
Kedua, dengan cara kontrasepsi ini, resiko kehamilan bisa dihindari. Angka kegagalan hampir tidak ada. Pertanyaan penting lain yang muncul adalah hubungan tubektomi dengan gangguan gairah seksual, mengingat sudah tidak ada lagi sel telur yang keluar. Sebagaimana telah dijelaskan di atas, hilangnya gairah seks akibat tubektomi ini hanyalah mitos belaka yang tidak ada kebenarannya. Seandainya ada keluhan, itu biasanya disebabkan oleh faktor psikologis semata. Ini merupakan kelebihan ketiga dari cara kontrasepsi ini yaitu tidak terpengaruhinya hubungan seks diantara keduanya yang disebabkan oleh tindakan vasektomi atau tubektomi. Dengan kontrasepsi ini, efek samping yang pasti muncul hanyalah luka parut kecil bekas operasi di bagian bawah perut. Meskipun demikian, beberapa hal di bawah perlu juga diperhatikan:
Segeralah menemui dokter apabila anda mengalami hal-hal berikut setelah operasi berlangsung:
1. Muntah-muntah yang hebat.
2. Nyeri perut yang sangat.
3. Sesak nafas.
4. Demam tinggi.
5. Terlambat haid yang disertai oleh tanda-tanda kehamilan seperti pusing, mual, dan muntah-muntah.
Beberapa orang yang dianggap tidak cocok dengan cara kontrasepsi ini adalah:
1. Pasangan yang belum mempunyai anak.
2. Penderita penyakit jantung.
3. Penderita penyakit paru-paru.
4. Penderita hernia.
5. Pernah dioperasi di daerah perut.
6. Pasangan yang masih ragu-ragu untuk menggunakan cara ini.
Dengan kata lain, kontrasepsi ini hanya dianjurkan untuk mereka yang tidak memiliki kecenderungan penyakit tersebut diatas, atau tidak lagi berkeinginan menambah jumlah anak, atau yang memiliki masalah berat lain sehingga kehamilan akan sangat berbahaya baginya.
Sebelum menjadi akseptor kontap, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi yaitu:
1. Harus dilakukan secara sukarela, bukan karena paksaan pihak lain.
2. Sudah mendapat keterangan dari dokter atau petugas kesehatan lain mengenai indikasi dan kontra-indikasi dari kontrasepsi ini.
3. Menandatangani persetujuan tertulis atas rencana operasi ini (informed consent).
Satu hal yang sebaiknya diingat adalah sangat kecil kemungkinannya untuk tidak menyebut tidak ada peluang sama sekali orang bisa hamil lagi setelah operasi tubektomi. Oleh karenanya perlu dipertimbangkan dengan matang sebelum sampai pada keputusan menjadi akseptor kontrasepsi mantap ini.
VASEKTOMI
Prinsipnya sama dengan tubektomi pada perempuan, yaitu menutup saluran bibit laki-laki dengan melakukan operasi kecil pada kantong zakar sebelah kanan dan kiri. Operasi ini tergolong ringan, bahkan lebih ringan dari khitan (sunat) dan bisa dilakukan tanpa pisau. Seperti juga pada perempuan, bibit laki-laki yang tidak keluar akan diserap kembali oleh tubuh tanpa menimbulkan efek apapun. Berikut adalah ilustrasi bagian reproduksi pria yang diikat atau dipotong pada operasi vasektomi, agar sel mani atau bibit laki-laki tidak keluar. Meskipun ringan, operasi ini memerlukan bius (anestesi) untuk mengurangi rasa sakit. Sebelumnya, dokter yang akan menangani operasi akan memeriksa secara teliti kondisi kesehatan yang bersangkutan. Operasi bisa dilakukan kapan saja dan boleh dokter yang betul-betul terlatih menangani masalah ini.
Hal yang harus dilakukan setelah menjalani operasi:
1. Istirahat secukupnya, dan selama 7 hari setelah operasi sebaiknya tidak bekerja berat.
2. Bekas luka harus bersih dan tetap kering selama 7 hari.
3. Minum obat yang diberikan oleh dokter sesuai aturan.
4. Meski sudah boleh berhubungan intim dengan istri/pasangan setelah 7 hari tindakan operasi diambil, namun pasangan tersebut masih harus memakai alat kontrasepsi lain selama kurang lebih 3 bulan. Bagi pria, kira-kira pada 10-12 kali persenggamaan setelah operasi, dianjurkan memakai kondom. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah kehamilan akibat sisa-sisa sperma yang terdapat dalam cairan mani. Sementara pasangannya menggunakan metode lain yang cocok. Setelah vasektomi, air mani tetap ada, tetapi tidak lagi mengandung bibit. Ini karena vasektomi tidak sama dengan pengebirian.
5. Jangan lupa memeriksa ulang ke dokter: 1 minggu, 3 bulan, 6 bulan, dan 1 tahun setelah operasi.
Seperti yang terjadi dengan sel telur perempuan, sperma yang diproduksi oleh tubuh pria juga akan diserap kembali oleh tubuh tanpa menyebabkan satu penyakit atau gangguan metabolisme apapun. Vasektomi adalah metode kontrasepsi dengan kemungkinan gagal sangat kecil. Disamping itu, hampir tidak ada efek samping yang muncul setelah operasi ini. Memang beberapa orang mengeluhkan tentang gangguan terhadap gairah seksual mereka. Tapi biasanya itu hanya bersifat psikologis, bukan gejala fisiologis. Namun bagaimanapun, resiko dari vasektomi masih ada yaitu infeksi karena operasi. Kalau ini terjadi, segeralah hubungi dokter untuk penanganan secara seksama.
Mereka yang tidak cocok dengan metode ini:
Ø Penderita hernia.
Ø Penderita kencing manis (diabetes).
Ø Penderita kelainan pembekuan darah.
Ø Penderita penyakit kulit atau jamur didaerah kemaluan.
Ø Tidak tetap pendiriannya.
Ø Memiliki peradangan pada buah zakar.
Mereka yang dianggap cocok dengan cara ini adalah:
Ø Pasangan yang tidak lagi ingin menambah jumlah anak.
Ø Pasangan yang istrinya sudah sering melahirkan, atau
Ø Memiliki penyakit yang membahayakan kesehatan.
Ø Pasangan yang telah gagal dengan kontrasepsi lain.
Seperti juga pada operasi tubektomi, pria yang akan melakukan operasi vasektomi harus melakukannya secara sukarela dan menandatangani surat persetujuan. Disamping itu mereka berhak mendapat keterangan yang benar dan terperinci dari dokter atau petugas pelayanan KONTAP lainnya.
ANGGAPAN KELIRU MENGENAI CARA-CARA PENCEGAHAN KEHAMILAN:
Meskipun dewasa ini telah tersedia berbagai pilihan alat kontrasepsi, dan dengan tingkat keberhasilan yang beragam, tidak sedikit orang yang masih keliru dalam memahami tentang cara pencegahan kehamilan secara benar. Hal ini disebabkan, antara lain karena pemberian informasi (hak informasi) para akseptor tidak selalu dipenuhi oleh para petugas kesehatan. Dengan anggapan bahwa masyarakat tidak butuh informasi menyebabkan tidak sedikit munculnya mitos-mitos dan kekeliruan dalam pemahaman tentang cara menceah kehamilan muncul dengan suburnya. Misalnya, anggapan bahwa “selama masa menyusui dan belum haid kembali ibu tidak akan hamil”. Anggapan ini sama sekali benar. Dengan tingkat gizi yang kian membaik dan pola kerja kaum perempuan yang cenderung berubah sehingga intensitas penyusuan terganggu, maka kemungkinan hamil dalam masa menyusui bisa terjadi.
Contoh anggapan keliru lainnya adalah menghambat laju sperma dengan cara melompat-lompat, jongkok atau segera mencuci kemaluan sesaat setelah melakukan hubungan seks. Cara-cara seperti ini masih dipercaya oleh sebagian masyarakat kita, terutama oleh kaum perempuan. Padahal daya kerja sperma yang berjumlah ribuan dan menyemprot jauh di dalam rahim tidak akan keluar atau turun meskipun dengan cara melompat, jongkok atau mencucinya. Tidak jarang, anggapan keliru itu bisa membahayakan kesehatan perempuan itu sendiri. Misalnya meminum berbagai ramuan seperti ragi tapai, bir hitam atau parutan nanas muda atau campuran berbagai obat-obatan yang di minum dengan minuman keras sesaat setelah disadari menstruasinya terlambat. Pada kenyataannya, tidak ada bukti ilmiah yang dapat menjelaskan efektivitas cara-cara ini dalam pencegahan kehamilan. Lebih berbahaya adalah praktek urut pijat yang oleh beberapa kalangan masyarakat dipercaya dapat mencegah kehamilan dengan cara “membalik kandungan”. Pada kenyataannya bukannya mencegah kehamilan, cara ini dapat membahayakan kondisi organ perempuan yang paling sensitif, yaitu rahim.
Cara pencegahan kehamilan yang tidak benar dapat menyebabkan, antara lain:
Ø Kegagalan serta kehamilan yang tidak diharapkan. Kalau terjadi, biasanya ibu tidak siap dan akan mencoba menggugurkan kandungan dengan cara-cara yang salah, misalnya dengan minum jamu peluntur.
Ø Kalau cara seperti di atas menemui kegagalan, maka ada resiko bayi yang akan dilahirkan mengalami gangguan cacat (misalnya tidak lengkap anggota tubuhnya), akibat pengaruh obat atau jamu peluntur yang diminum ibu. Belum lagi resiko ibu keracunan akibat obat atau jamu tersebut.
Ø Ibu mengalami pendarahan dan infeksi yang menyebabkan keguguran, cacat, lahir muda, atau lahir mati. Implikasi dari cara-cara pencegahan kepada perempuan sendiri apabila suatu ketika akan berpengaruh kepada perempuan sendiri apabila suatu ketika menghendaki kehamilan kembali. Kerusakan organ reproduksi yang disebabkan cara penanganan yang serampangan akan menyulitkan proses reproduksi yang pada gilirannya tak mustahil menimbulkan kemandulan, selain bisa membahayakan nyawa ibu.
Karena itu, apabila telah positif hamil, jangan minum jamu terlambat bulan.
Jika anda benar-benar membutuhkan alat kontrasepsi, maka berkonsultasi dengan dokter dan jangan ragu-ragu untuk bertanya secara rinci mengenai alat tersebut. Ini adalah hak setiap pengguna alat-alat kontrasepsi yang telah dijamin sebagai bagian dari hak untuk sehat dalam bereproduksi. Yang paling penting adalah anda dapat memenuhi keinginan anda untuk mengatur kelahiran dan dapat menggunakan alat yang cocok dan sehat untuk anda. Aborsi bukanlah cara yang tepat untuk mencegah kehamilan. Karena, bagaimanapun aborsi, bila dilakukan lebih dari tiga kali akan merusak kondisi rahim perempuan.
Daftar Pustaka
Hanifa, P (1996), Ilmu Bedah Kebidanan, Jakarta, yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Prawirohardjo, Sarwono (1986), Ilmu Kebidanan, Ed. 2, Jakarta, Yayasan Bina Pustaka
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Blog Archive
-
2016
(1)
- 09/18 - 09/25 (1)
-
2015
(10)
- 10/11 - 10/18 (1)
- 09/13 - 09/20 (1)
- 09/06 - 09/13 (1)
- 07/05 - 07/12 (1)
- 05/17 - 05/24 (6)
-
2014
(1)
- 04/13 - 04/20 (1)
-
2012
(770)
- 02/19 - 02/26 (5)
- 02/12 - 02/19 (10)
- 02/05 - 02/12 (4)
- 01/29 - 02/05 (27)
- 01/22 - 01/29 (88)
- 01/15 - 01/22 (101)
- 01/08 - 01/15 (169)
- 01/01 - 01/08 (366)
-
2011
(4478)
- 12/25 - 01/01 (336)
- 12/18 - 12/25 (62)
- 12/11 - 12/18 (70)
- 12/04 - 12/11 (77)
- 11/27 - 12/04 (40)
- 11/20 - 11/27 (67)
- 11/13 - 11/20 (198)
- 11/06 - 11/13 (187)
- 10/30 - 11/06 (340)
- 10/23 - 10/30 (32)
- 10/16 - 10/23 (109)
- 10/09 - 10/16 (80)
- 08/14 - 08/21 (75)
- 08/07 - 08/14 (81)
- 07/31 - 08/07 (82)
- 07/24 - 07/31 (66)
- 07/17 - 07/24 (91)
- 07/10 - 07/17 (47)
- 07/03 - 07/10 (44)
- 06/26 - 07/03 (53)
- 06/19 - 06/26 (59)
- 06/12 - 06/19 (47)
- 06/05 - 06/12 (65)
- 05/29 - 06/05 (63)
- 05/22 - 05/29 (77)
- 05/15 - 05/22 (115)
- 05/08 - 05/15 (65)
- 05/01 - 05/08 (104)
- 04/24 - 05/01 (45)
- 04/17 - 04/24 (70)
- 04/10 - 04/17 (134)
- 04/03 - 04/10 (72)
- 03/27 - 04/03 (18)
- 03/20 - 03/27 (47)
- 03/13 - 03/20 (68)
- 03/06 - 03/13 (40)
- 02/27 - 03/06 (56)
- 02/20 - 02/27 (77)
- 02/13 - 02/20 (76)
- 02/06 - 02/13 (198)
- 01/30 - 02/06 (194)
- 01/23 - 01/30 (132)
- 01/16 - 01/23 (196)
- 01/09 - 01/16 (202)
- 01/02 - 01/09 (121)
-
2010
(2535)
-
12/26 - 01/02
(156)
- ASKEP Kwashiorkor
- ASKEP POLIOMELITIS
- ASKEP VARISELLA
- ASKEP VARIOLA
- ASKEP SKABIES
- ASKEP RUAM POPOK
- OBSTRUKSI SERUMEN
- asuhan keperawatan marasmus
- Gastrointestinal System
- Tujuh Resep Meniran untuk Kesehatan
- Terapi Cairan Dan Tranfusi
- Pengkajian Tingkat Kecemasan
- Petunjuk Pemberian Obat Mata
- Resusitasi Jantung Paru
- Biomekanik Dan Patofisiologi Cidera Otak
- Congenital Talipes Equino Varus (CTEV)
- Denver Development Screening Test ; DDST
- Demam ; Febris Anak
- Distosia Bahu
- Depresi Postpartum
- Kelelahan Pada Mata
- ASKEP PASIEN DENGAN ANEMIA
- CARA MEMELIHARA KESEHATAN SELAMA BER-HAJI
- Gastritis
- Gagal Ginjal Akut
- Gagal Ginjal Kronis
- Gagal Jantung
- Demam Rematik
- Dispepsia
- Efusi Pleura
- Emboli Paru
- Fisiologi Aliran Darah Jantung
- Kelainan Bentuk Panggul Bisa Hambat Persalinan
- Pemeriksaan Fisik Ibu Hamil
- Plasenta Previa
- Solid Ovarium Tumor
- Vulva Higiene
- Mioma Uteri
- Mola Hidatidosa
- Non Stress Test (Fetal Activity Determination)
- Anemia Karena Perdarahan Hebat
- Laporan Pendahuluan Dispepsia
- Asfiksia
- Asi Pertumbuhan Dan Perkembangan Anak
- Aspirasi Pneumonia Kausa Intoksikasi Minyak Tanah
- Bayi Baru Lahir Yang Sakit
- Bayi Prematur
- Diagnosa Keperawatan Yang Mungkin Timbul Pada Bayi...
- Bermain Pada Anak
- Gangguan Kesadaran
- Childbirth Education Prenatal Class
- Diet Diabetes Mellitus
- Analisa Gas Darah (Blood Gas Analisa)
- Ekstubasi
- Ekstubasi
- Fisiologi Aliran Darah Jantung dan Miokard
- Fistel Umbilikalis
- Gagal Nafas Pada Anak
- Insulin
- Gangguan Keseimbangan Asam Basa
- Irigasi Telinga
- HAEMOGLOBIN (Hb)
- Fraktur Klavikula
- Fase Laten Memanjang
- Emboli Cairan Ketuban
- ANEMIA PADA IBU HAMIL
- PEMERIKSAAN ANTE NATAL CARE
- Kacang Hijau Untuk Penyembuhan
- Analisa Gas Darah
- Batuk Darah
- Bedah Jantung
- Biomekanik Dan Patofisiologi Cidera Otak
- Tips Meredam Hipertensi
- Hidramnion
- Bayi Lahir Tidak Menangis Spontan
- Batu Saluran Kencing
- ATONIA UTERI
- Bayi Tidak Mau Menyusu
- Leukemia Mielositik Kronik
- Tranfusi Darah
- Absorbsi Obat
- Anatomi Fisiologi Sistem Endokrin
- Asites
- Batu Empedu
- Bedah Jantung
- Benda Asing Masuk Ke Hidung
- Bronkhitis
- ADAPTASI MENJADI ORANG TUA
- Signal Positif Tubuh
- Carpal Tunnel Syndrome (CTS)
- Konsep Nifas, Eklamsi, Forceps
- Keputihan
- Konsep Dasar Keperawatan Maternitas
- Alat Kontrasepsi
- Pemeriksaan Fisik Ibu Hamil
- Imunisasi
- Kehamilan Matur (Cukup Bulan)
- Kelainan Menstruasi
- Lekore Dan Kandidiasis
- Induksi Persalinan
- 12/19 - 12/26 (65)
- 12/12 - 12/19 (73)
- 12/05 - 12/12 (84)
- 11/28 - 12/05 (80)
- 11/21 - 11/28 (68)
- 11/14 - 11/21 (63)
- 11/07 - 11/14 (50)
- 10/31 - 11/07 (50)
- 10/24 - 10/31 (36)
- 10/17 - 10/24 (58)
- 10/10 - 10/17 (35)
- 10/03 - 10/10 (31)
- 09/26 - 10/03 (21)
- 09/19 - 09/26 (26)
- 09/12 - 09/19 (55)
- 09/05 - 09/12 (65)
- 08/29 - 09/05 (33)
- 08/22 - 08/29 (70)
- 08/15 - 08/22 (45)
- 08/08 - 08/15 (35)
- 08/01 - 08/08 (37)
- 07/25 - 08/01 (27)
- 07/18 - 07/25 (19)
- 07/11 - 07/18 (30)
- 07/04 - 07/11 (56)
- 06/27 - 07/04 (28)
- 06/20 - 06/27 (22)
- 06/13 - 06/20 (30)
- 06/06 - 06/13 (21)
- 05/30 - 06/06 (5)
- 05/16 - 05/23 (6)
- 05/09 - 05/16 (29)
- 05/02 - 05/09 (59)
- 04/25 - 05/02 (28)
- 04/18 - 04/25 (38)
- 04/11 - 04/18 (70)
- 04/04 - 04/11 (59)
- 03/28 - 04/04 (65)
- 03/21 - 03/28 (89)
- 03/14 - 03/21 (218)
- 03/07 - 03/14 (95)
- 02/28 - 03/07 (135)
- 02/21 - 02/28 (102)
- 01/03 - 01/10 (68)
-
12/26 - 01/02
(156)
-
2009
(1652)
- 12/27 - 01/03 (36)
- 12/20 - 12/27 (22)
- 12/13 - 12/20 (100)
- 12/06 - 12/13 (45)
- 11/29 - 12/06 (24)
- 11/22 - 11/29 (22)
- 11/15 - 11/22 (19)
- 11/08 - 11/15 (28)
- 11/01 - 11/08 (11)
- 10/25 - 11/01 (17)
- 10/18 - 10/25 (38)
- 10/11 - 10/18 (33)
- 10/04 - 10/11 (15)
- 09/27 - 10/04 (21)
- 09/20 - 09/27 (7)
- 09/13 - 09/20 (84)
- 09/06 - 09/13 (35)
- 08/30 - 09/06 (48)
- 08/23 - 08/30 (118)
- 08/16 - 08/23 (26)
- 08/09 - 08/16 (34)
- 08/02 - 08/09 (35)
- 07/26 - 08/02 (31)
- 07/19 - 07/26 (14)
- 07/12 - 07/19 (16)
- 07/05 - 07/12 (28)
- 06/28 - 07/05 (26)
- 06/21 - 06/28 (76)
- 06/14 - 06/21 (26)
- 06/07 - 06/14 (21)
- 05/31 - 06/07 (43)
- 05/24 - 05/31 (38)
- 05/17 - 05/24 (26)
- 05/10 - 05/17 (52)
- 05/03 - 05/10 (15)
- 04/26 - 05/03 (38)
- 04/19 - 04/26 (32)
- 04/12 - 04/19 (22)
- 04/05 - 04/12 (20)
- 03/29 - 04/05 (40)
- 03/22 - 03/29 (43)
- 03/15 - 03/22 (18)
- 03/08 - 03/15 (14)
- 03/01 - 03/08 (22)
- 02/22 - 03/01 (12)
- 02/15 - 02/22 (9)
- 02/08 - 02/15 (11)
- 02/01 - 02/08 (19)
- 01/25 - 02/01 (37)
- 01/18 - 01/25 (21)
- 01/11 - 01/18 (33)
- 01/04 - 01/11 (31)
-
2008
(700)
- 12/28 - 01/04 (13)
- 12/21 - 12/28 (9)
- 12/14 - 12/21 (57)
- 12/07 - 12/14 (5)
- 11/30 - 12/07 (18)
- 11/23 - 11/30 (33)
- 11/16 - 11/23 (31)
- 11/09 - 11/16 (23)
- 11/02 - 11/09 (18)
- 10/26 - 11/02 (11)
- 10/19 - 10/26 (15)
- 10/12 - 10/19 (13)
- 10/05 - 10/12 (25)
- 09/28 - 10/05 (2)
- 09/21 - 09/28 (14)
- 09/14 - 09/21 (19)
- 09/07 - 09/14 (43)
- 08/31 - 09/07 (3)
- 08/24 - 08/31 (33)
- 08/17 - 08/24 (65)
- 08/10 - 08/17 (4)
- 08/03 - 08/10 (26)
- 07/27 - 08/03 (6)
- 07/20 - 07/27 (19)
- 07/13 - 07/20 (18)
- 07/06 - 07/13 (60)
- 06/29 - 07/06 (53)
- 06/22 - 06/29 (49)
- 06/15 - 06/22 (11)
- 06/08 - 06/15 (4)
Popular Posts
-
ASUHAN KEPERAWATAN IBU NIFAS DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM A. PengertianPost partum / puerperium adalah masa dimana tubuh menyesuaikan, baik...
-
KTI KEBIDANAN HUBUNGAN USIA TERHADAP PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan wanita merupakan hal yang s...
-
Setelah beberapa minggu ini cari materi buat postingan baru, mendadak dapat inspirasi setelah rekan Anton Wijaya menulis di buku tamu Keper...
-
PATHWAY ASFIKSIA NEONATORUM Klik pada gambar untuk melihat pathway Download Pathway Asfiksia Neonatorum Via Ziddu Download Askep Asfiksia N...
-
DEFINISI Ikterus ialah suatu gejala yang perlu mendapat perhatian sungguh-sungguh pada neonatus. Ikterus ialah suatu diskolorasi kuning pa...
-
Metode Kalender atau Pantang Berkala (Calendar Method Or Periodic Abstinence) Pendahuluan Metode kalender atau pantang berkala merupakan met...
-
Pathway Combustio Klik Pada Gambar Untuk melihat pathway Download Pathway Combustio Via Ziddu Tag: Pathways combustio , pathways luka baka...
-
Pathway Hematemesis Melena Klik pada gambar untuk melihat pathway Download Pathway Hematemesis Melena Via Ziddu
-
PROSES KEPERAWATAN KOMUNITAS Pengertian - Proses keperawatan adalah serangkaian perbuatan atau tindakan untuk menetapkan, merencana...
-
Metode Suhu Basal Tubuh (Basal Body Temperature Method) Suhu tubuh basal adalah suhu terendah yang dicapai oleh tubuh selama istirahat atau ...
© ASUHAN KEPERAWATAN 2013 . Powered by Bootstrap , Blogger templates and RWD Testing Tool Published..Gooyaabi Templates
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Jangan Lupa Tulis Komentarnya Gan: