Minggu, 23 Januari 2011
Askep Asma Bronchiale
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN
ASMA BRONCHIALE
A. Konsep Medis
1. PENGERTIAN
Asma bronchiale adalah penyakit dari system pernafasan yang meliputi dari jalan nafas dan gejala-gejala bronkospasme yang bersifat reversible (Antony C, 1997).
Asma bronkhiale adalah mengi berulang-ulang/ batuk bersistem dalam keadaan di mana asma yang paling mungkin. (Arief Mansjoer dkk, 2000).
Asma bronkhiale adalah suatu sindrom obstruksi jalan nafas yang berulang yang ditandai kontraksi otot polos, hypereksi mucus dan inflamasi. (Buyton, 1994).
2. ETIOLOGI
a. Imunologik atau alergik atau autopik.
Dalam bentuk ekstrinsik antigen berupa suatu bahan yang dapat berbentuk:
1) Inhalen yang masuk dalam bahan dengan melalui alat pernafasan misalnya debu rumah, bahan-bahan yang terlepas (sepih kulit) dari binatang misalnya anjing, kucing, kuda dan sebagainya.
2) Ingestan yang masuk dalam tubuh melalui mulut, biasanya berupa makanan seperti susu, telur, ikan-ikanan, obat-obatan dan lain sebagainya.
3) Kontaktan yang masuk dalam tubuh dengan jalan kontak dengan kulit seperti obat-obatan dalam bentuk salep, berbagai logam dalam bentuk perhiasan, jam tangan dan lain sebagainya.
b. Non imunologik atau non alergik atau non autopik
Seringkali dicetuskan oleh infeksi pada serangan.
3. PATOFISIOLOGI
Zat oksigen masuk dalam tubuh melalui pernafasan, mulut dan kontak kulit. Dari jenis allergen yang masuk dalam tubuh, bila pada orang yang tidak atopik tidak akan menyebabkan apa-apa. Bila jenis allergen masuk dalam tubuh orang yang mempunyai factor keturunan untuk bereaksi terhadap bahan allergen akan menyebabkan alergik.
Akibat reaksi dari tubuh untuk melepaskan zat histamine menyebabkan reaksi kontraksi otot-otot polos saluran pernafasan sehingga terjadi broncospasme. Broncospasme akan timbul kerusakan dinding bronkus yang akan mengakibatkan kualitas otot polos bronkus dapat ditembus oleh cairan atau zat dalam larutan yang dapat meningkatkan permeabilitas kapiler yang berperan terjadinya edema mukosa.
Dari edema mukosa akan menimbulkan peningkatan sekresi kelenjar mukosa dan peningkatan produksi sputum sebagai akibatnya akan terjadi penyempitan saluran pernafasan kemudian menghambat saluran pernafasan. Hambatan aliran pernafasan ini menyebabkan distribusi ventilasi yang tidak rata dengan sirkulasi darah paru sehingga mengganggu difusi gas di tingkat alveoli. Bila hal ini berlanjut akan terjadi hipoksemia. Proses tersebut pada penderita asma bronkhiale sering akan terjadi ketidakmampuan tentang penyakitnya.
Karena hambatan aliran nafas yang menyebabkan gangguan aliran udara terjadi hipoventilasi karena hipersekresi sputum yang tertahan sehingga menyebabkan jalan nafas tidak efektif di mana gejala dan tanda yang muncul pada penderita asma bronkhiale terjadi sesak nafas, bunyi nafas tidak normal (wheezing), batuk yang menerus dan semakin lama terjadinya serangan akan mengakibatkan kurangnya tenaga atau kelemahan, serta tidak nafsu makan, dalam kondisi demikian akan menyebabkan perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, gangguan pemenuhan istirahat tidur, intoleransi aktivitas dan mengalami penurunan perawatan diri sendiri. Dari proses seringnya kekambuhan atau serangan asma bronchial didukung ketidaktahuan tentang proses penyakitnya akan berpotensial infeksi.
4. MANIFESTASI KLINIK
Gangguan klinik: tachicardi, tachipnea, mengi, pernafasan pendek, rasa sesek di dada, serangan biasanya menghilang dalam waktu 30-60 menit, sputum dalam bentuk kental dan jumlah banyak, diaphoresis, kelelahan terjadi setelah serangan. Kontraksi yang kaku dari bronkiolus, penurunan kecepatan ekspirasi, batuk pada malam hari berlangsung 10-14 hari.
5. PATHWAYS
Zat alergen masuk ke dalam
Tubuh melalui pernafasan mulut
Dan kontak kulit
Reaksi tubuh terhadap allergen
Tubuh tidak tahan reaksi alergik tubuh tahan/tidak alergik
Kontraksi otot polos pernafasan
Bronchospasme
Hypersekresi
Penyempitan saluran pernafasan
Hambatan aliran pernafasan
gangguan ventilasi (hipoventilasi)
Distribusi ventilasi yang tidak
Rata dengan sirkulasi paru jalan nafas tidak efektif
Gangguan difusi gas penurunan sirkulasi darah, dispnea,
Di tingkat alveoli Wheezing, kelemahan dan anoreksia
Hipoksemia perubahan intoleransi
nutrisi kurang dari aktivitas
Ketidaktahuan Kebutuhan tubuh
Tentang penyakit
Potensial infeksi deficit perawatan diri
6. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium
Gas-gas darah arteri
Pa O2 dan Pa CO2 sedikit menurun, umum terjadi di antara serangan hebat.
Pemeriksaan sinar X dada
Hiperinflamasi pada serangan
Tes kulit
Tes fungsi pulmoner
o Volume paru-paru normal atau meningkat
o Penurunan kecepatan aliran, dengan bronkodilator
Pemeriksaan SDP dan sputum
Eosinofilia darah dan sputum umum ditemukan kadar 1% E serum meningkat pada asma ekstrinsik.
Edema pulmoner
Gagal pernafasan.
7. PENATALAKSANAAN MEDIS
Terapi O2 dengan humidifikasi
Penatalaksanaan cairan
Jalan nafas buatan dan ventilator
Bila diperlukan:
Obat-obatan
Bronkodilator: parental, aerosol, oral
Simpatominetik
Teofilin
Steroid
Antibiotic
B. Konsep Keperawatan
1. PENGKAJIAN
Proses pengkajian adalah pemikiran dasar dari proses keperawatan yang bertujuan untuk mengumpulkan data tentang pasien agar dapat mengidentifikasi, mengenali masalah kesehatan dan keperawatan pasien. (Effendy, 1995: 10).
Adapun hal-hal yang perlu dikaji adalah:
a. aktifitas/istirahat
gejala : keletihan, kelelahan, malaise.
Ketidakmampuan untuk melakukan aktifitas sehari-hari karena sulit bernafas.
Ketidakmampuan untuk tidur, perlu tidur dalam posisi duduk tinggi.
Dispnea pada saat istirahat atau respon terhadap aktifitas atau latihan.
Tanda : keletihan, gelisah, insomnia.
b. Sirkulasi
Gejala : pembengkakan pada ekstremitas bawah
Tanda : peningkatan tekanan darah
Peningkatan frekuensi jantung
Distensi vena leher
Sianosis: area sirkumolar dasar kuku
Pucat dapat menunjukkan anemia.
c. integritas ego
gejala : peningkatan factor risiko
perubahan pola hidup
tanda : ansietas, ketakutan, peka rangsang.
d. makanan/cairan
gejala : mual/muntah
ketidakmampuan untuk makan karena distress
tanda : diaforesis
penurunan berat badan.
e. Hygiene
Gejala : penurunan kemampuan/peningkatan kebutuhan bantuan melakukan aktifitas sehari-hari
Tanda : kebersihan buruk
f. Pernafasan
Gejala : nafas pendek
Tanda : awitan distress pernafasan tiba-tiba
o Perpanjangan ekspirasi mengi
o Perpendekan periode inspirasi
o Retraksi interkostal sternal
o Penggunaan otot-otot eksesorik pernafasan
o Sesak nafas
o Klekels
Bunyi nafas
o Mengi, penurunan nafas sampai bunyi nafas tidak terdengar.
g. Keamanan
Gejala : riwayat reaksi alergi
Kemerahan (diaforesis)
h. Seksualitas
Gejala : penurunan libido
i. interaksi social
gejala : hubungan ketergantungan
kurang sistem pendukung
penyakit lama/ketidakmampuan membaik
tanda : ketidakmampuan untuk membuat/mempertahankan suara karena distress pernafasan
keterbatasan mobilitas fisik.
j. penyuluhan/pembelajaran
gejala : penyalahgunaan obat pernafasan
kesulitan menghentikan merokok
penggunaan alcohol
kegagalan untuk membaik
2. FOKUS INTERVENSI
Diagnosa keperawatan I : kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan factor serangan asma menetap.
Batasan karakteristik : mengi dan dispnea yang berat, sianosis dan penggunaan obat asesori pernafasan.
Hasil pasien : mendemonstrasikan perbaikan ventilasi.
Criteria evaluasi : frekuensi nafas 12-24/menit, bunyi nafas bersih, frekuensi nadi 60-100/menit, warna kulit normal, tidak ada dispnea, GDA dalam batas normal.
NO. Intervensi Rasional
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9. Pantau
- status pernafasan (apendiks A) setiap 4 jam
- hasil keadaan teofilin serum
- hasil GDA
- nadi oksimetri
- hasil sinar X dada, fungsi paru dan analisa sputum
- masukan dan haluaran
tempatkan pasien pada posisi fowler’s
mulailah pemberian terapi IV sesuai anjuran. Lakukan perawatan infus.
Berikan oksigen melalui kanul nasal 4 liter/menit selanjutnya sesuaikan dengan hasil PaO2.
Berikan pengobatan yang telah ditentukan, seperti epinefrin, terbutelin, aminopilin, dan kortikosteroid.
Evaluasi keefektifannya, konsul dokter jika terjadi reaksi yang merugikan. Teliti kembali semua pengobatan yang telah ditentukan jika interaki antara obat merugikan. Lihat referensi farmakologi dan konsul kepada ahli farmasi.
Laksanakan pengobatan dan konsul dokter bila tanda-tanda toksisetas teofilin terjadi (mual, muntah, distensi abnormal, teofilin serum di atas rencana normal).
Gunakan spirometer intensif setiap 2 jam.
Yakinkan bahwa pengobatan paru (fisioterapi, terapi aerosol) diberikan sesuai dengan yang telah ditentukan. Tentukan pengobatan aerosol tambahan bila kegawatan nafas terjadi antara interfal yang telah ditentukan.
Konsul dokter jika gejala-gejala terjadi setelah 1 jam pemberian terapi atau bila kondisi bertambah jelek (bila tercapainya keadaan di mana PaCO2 melebihi PaO2 apnea terjadi, status mental menurun atau pasien dalam keadaan hampir kolaps akibat kelelahan yang disebabkan usaha yang sulit bernafas). Untuk mengidentifikasi indikasi kearah kemajuan atau penyimpangan dari hasil pasien.
Posisi tegak memungkinkan ekspansi paru-paru lebih baik.
Untuk meningkatkan rehidrasi yang cepat dan dapat mengkaji keadaan vaskuler untuk pemberian obat-obatan darurat, kebanyakan pasien telah mengalami dehidrasi ketika mereka meminta pertolongan medis.
Pemberian O2 mengurangi beban kerja otot-otot pernafasan.
Epinefrin dan ebutalin menghentikan reaksi alergi dan adilatasi bronkiolus dengan meniadakan aktifitas histamine aminofilin melebarkan bronkiolus dengan merangsang peningkatan produksi zat kimia yang menghambat penyempitan otot bronchial. Kortikosteroid membantu mengurangi peradangan lapisan mukosa bronchial.
Dokter akan mengurangi dosis untuk memperbaiki toksisitas.
Untuk memudahkan nafas dalam dan mencegah atelektasis.
Tindakan ini mengurangi sekresi bronchial.
Hal-hal ini menunjukkan dibutuhkannya intubasi endotrakeal dan pemasangan ventilator mekanis.
Diagnosa keperawatan II : ansietas berhubungan dengan factor takut sulit bernafas disebabkan gagal nafas yang berat, kurang pengetahuan tentang rencana pengobatan dan pemeriksaan.
Batasan karakteristik : menyampaikan perasaan takut sulit bernafas, ketakutan, ekspresi wajah tegang, menyatakan kesulitan bernafas.
Hasil pasien : mendemonstrasikan ansietas berkurang.
Criteria evaluasi : ekspresi wajah tenang, pernafasan 12-24/ menit, rasa takut dan gugup berkurang.
NO. Intervensi Rasional
1.
2.
3.
Tetap berada di samping pasien atau minta seseorang untuk mendampinginya sampai gawat nafas mulai berkurang, pertahankan pendekatan yang tenang dan percaya diri.
Batasi pengunjung sampai batas nafas teratasi.
Gunakan penjelas yang mudah dan singkat bila memberikan informasi atau instruksi, contoh “duduk” nafas lambat dan dalam jelaskan dari tujuan semua pengobatan yang telah dilakukan. Berikan penjelasan pemeriksaan diagnostic
- tujuan
- gambaran singkat
- persiapan yang dibutuhkan
- perawatan sesudah pemeriksaan tersebut. Ansietas akan berkurang apabila pasien merasa ditangani oleh tim kesehatan yang kompeten.
Pengunjung dapat menjadi sumber stress.
Tingkat ansietas yang tinggi menghambat pembelajaran penjelasan tentang apa yang diharapkan membantu mengontrol ansietas.
Diagnosa keperawatan III : perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Berhubungan dengan : dispnea, kelemahan, efek samping obat, produksi sputum, anoreksia, mual/muntah.
Kemungkinan dibuktikan : penurunan berat badan
Kehilangan massa otot, tonus otot buruk
Kelemahan
Mengeluh gangguan sensasi pengecap
Keengganan untuk makan.
Criteria hasil : menunjukkan peningkatan BB.
NO. Intervensi Rasional
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
kaji kebiasaan diet, masukan makanan saat ini, catat derajat kesulitan makan, evaluasi berat badan dan ukuran tubuh.
Auskultasi bunyi usus.
Berikan perawatan oral sering, buang secret, berikan wadah khusus untuk sekali pakai.
Dorong periode istirahat semalam 1 jam sebelum dan sesudah makan.
Hindari makanan penghasil gas dan minuman karbonat.
Hindari makanan yang sangat panas atau sangat dingin
Timbang BB sesuai indikasi.
Konsul ahli gizi untuk memberikan makanan yang mudah cerna dan nutrisi seimbang.
Kaji pemeriksaan laboratorium, mis: albumin serum, transferin, dll. Pasien distress pernafasan akut sering anoreksia karena dispnea.
Penurunan/inproaktif bising usus menunjukkan penurunan motilitas gaster dan konstipasi yang berhubungan dengan pembatasan pemasukan cairan, penurunan aktifitas, hipoksemia.
Rasa tak enak, bau dan penampilan adalah pencegah utama terhadap nafsu makan.
Membantu menurunkan kelemahan selama waktu makan dan memberikan kesempatan untuk meningkatkan masukan kalori total.
Dapat menghasilkan distensi abdomen yang mengganggu nafas abdomen dan gerakan diafragma, dan dapat meningkatkan dispnea.
Suhu ekstrim dapat mencetuskan spasme batuk.
Untuk menentukan kebutuhan kalori.
Metode makan dan kebutuhan kalori didasarkan pada situasi/ kebutuhan individu.
Mengatasi kekurangan dan mengawasi keefektifan terapi nutrisi.
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Blog Archive
-
2016
(1)
- 09/18 - 09/25 (1)
-
2015
(10)
- 10/11 - 10/18 (1)
- 09/13 - 09/20 (1)
- 09/06 - 09/13 (1)
- 07/05 - 07/12 (1)
- 05/17 - 05/24 (6)
-
2014
(1)
- 04/13 - 04/20 (1)
-
2012
(770)
- 02/19 - 02/26 (5)
- 02/12 - 02/19 (10)
- 02/05 - 02/12 (4)
- 01/29 - 02/05 (27)
- 01/22 - 01/29 (88)
- 01/15 - 01/22 (101)
- 01/08 - 01/15 (169)
- 01/01 - 01/08 (366)
-
2011
(4478)
- 12/25 - 01/01 (336)
- 12/18 - 12/25 (62)
- 12/11 - 12/18 (70)
- 12/04 - 12/11 (77)
- 11/27 - 12/04 (40)
- 11/20 - 11/27 (67)
- 11/13 - 11/20 (198)
- 11/06 - 11/13 (187)
- 10/30 - 11/06 (340)
- 10/23 - 10/30 (32)
- 10/16 - 10/23 (109)
- 10/09 - 10/16 (80)
- 08/14 - 08/21 (75)
- 08/07 - 08/14 (81)
- 07/31 - 08/07 (82)
- 07/24 - 07/31 (66)
- 07/17 - 07/24 (91)
- 07/10 - 07/17 (47)
- 07/03 - 07/10 (44)
- 06/26 - 07/03 (53)
- 06/19 - 06/26 (59)
- 06/12 - 06/19 (47)
- 06/05 - 06/12 (65)
- 05/29 - 06/05 (63)
- 05/22 - 05/29 (77)
- 05/15 - 05/22 (115)
- 05/08 - 05/15 (65)
- 05/01 - 05/08 (104)
- 04/24 - 05/01 (45)
- 04/17 - 04/24 (70)
- 04/10 - 04/17 (134)
- 04/03 - 04/10 (72)
- 03/27 - 04/03 (18)
- 03/20 - 03/27 (47)
- 03/13 - 03/20 (68)
- 03/06 - 03/13 (40)
- 02/27 - 03/06 (56)
- 02/20 - 02/27 (77)
- 02/13 - 02/20 (76)
- 02/06 - 02/13 (198)
- 01/30 - 02/06 (194)
-
01/23 - 01/30
(132)
- Gambaran tingkat pengetahuan ibu-ibu usia 45 – 55 ...
- Gambaran tingkat pengetahuan wanita pramenopause t...
- Gambaran tingkat pengetahuan dan sikap remaja putr...
- Gambaran teknik menyusui minggu pertama pada ibu p...
- Gambaran peran serta kader dalam kegiatan posyandu...
- Gambaran pengetahuan tenaga kesehatan tentang paps...
- Gambaran pengetahuan remaja wanita kelas II tentan...
- Gambaran pengetahuan remaja putri tentang kanker p...
- Gambaran pengetahuan pasangan infertil tentang inf...
- Gambaran pengetahuan klimakterium tentang menopaus...
- Tekanan Onkotik Plasma adalah
- 10 Makanan Alami Penguat Sistem Imun Tubuh
- LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGA...
- Gambaran pertumbuhan balita di posyandu desa
- Gambaran persyaratan minimal fasilitas pelayanan A...
- Gambaran perilaku ibu menyusui tentang pemberian A...
- Gambaran perilaku hidup bersih dan sehat dalam rum...
- Gambaran pengetahuan siswa SMPN ….. tentang perila...
- Gambaran pengetahuan ibu hamil tentang nutrisi ibu...
- Gambaran penatalaksanaan pre-operasi seksio sesare...
- Gambaran penatalaksanaan perawatan bayi prematur o...
- Gambaran penatalaksanaan pemberian ASI pada ibu se...
- Gambaran penatalaksanaan kala IV persalinan normal...
- DAMPAK DAN PENGARUH TIDUR TERHADAP KESEHATAN
- Mengatasi Kencing Manis (Diabetes Mellitus) Secara...
- Pengetahuan dan sikap ibu tentang imunisasi campak...
- Gambaran pengetahuan ibu tentang pemberian imunisa...
- Gambaran Pengetahuan ibu multipara tentang kontras...
- Gambaran pengetahuan ibu menyusui anak pertama ten...
- Tekanan Osmotik
- Gambaran karakteristik ibu bersalin dengan di ruma...
- Gambaran kadar hemoglobin (Hb) pada akseptor intra...
- NILAI FINAL SEMESTER GANJIL STIKES BARAMULI
- LIMA IMUNISASI DASAR LENGKAP (LIL)
- Kebutuhan Oksigen
- Panduan Pemeriksaan Fisik Anak
- Pemeriksaan Psikologi ; Psikotest
- Penyakit KEP; Kekurangan Energi dan Protein Usia 4...
- Berat Badan Lahir Rendah
- Post Operasi Tutup Kolostomi
- Askep Cedera Kepala Berat dan Sub Dural Hematoma
- Askep Pada Efusi Pleura
- Askep Cerebro Vascular Disease dan Gangguan Kesadaran
- Gambaran pengetahuan ibu tentang perawatan bayi de...
- Askep Batu Ginjal
- Askep Gastroenteritis; Diare
- Bayi Hiperbilirubinemia
- Askep Ikterus
- Askep Atresia Esophagus
- Askep Asma Bronchial
- Askep Ulkus Kornea
- Askep Bayi Neuroma Pada Fronto Orbita Sinistra
- Askep Katarak
- Askep Glaukoma
- Ablasio Retina
- Asuhan Keperawatan Glaukoma
- Gambaran pengetahuan ibu tentang keluarga sadar gi...
- Gambaran penatalaksanaan anemia pada ibu hamil di ...
- Gambaran pasangan usia subur yang tidak mengikuti ...
- Gambaran mobilisasi dini pada ibu post partum deng...
- Gambaran karakteristik ibu hamil dengan pre eklamp...
- Gambaran karakteristik ibu bersalin dengan ekstrak...
- Payakumbuh membeku
- KEMBALIKAN RUU KEPERAWATAN DALAM PROGLESNAS 2011
- Teh Air Galon
- Askep Pneumonia dan Gagal Nafas
- Askep Tetanus
- Askep Diabetik Ketoacidosis
- Askep Payah Jantung, Odem Paru dan Gagal Nafas
- Askep Gagal Napas Pada Torakotomi Akibat Hematotorak
- Askep Anak Tonsilofaringitis Akut
- Askep Anak Thypus Abdominalis
- Askep Anak Thipoid
- Askep Anak Thalasemia
- Askep Anak Nefrotik Sindrome
- Askep Anak Morbili
- Askep Anak Limfadenitis Tuberkulosis
- Askep Anak Leukemia Akut
- Askep Anak Fraktur
- Down Sindrome
- Gambaran pengetahuan ibu tentang pemberian imunisa...
- Gambaran pengetahuan ibu hamil tentang pemberian A...
- Gambaran pengetahuan ibu hamil tentang melahirkan ...
- Penilaian Osmolalitas
- Gambaran pengetahuan ibu hamil tentang nutrisi ibu...
- Gambaran pengetahuan bidan tentang manajemen aktif...
- Pemeriksaan Psikologi; Psikotest
- Anak Malas Beresiko Alami Patah Tulang
- Infeksi Cacing Kremi
- Penyakit Jantung Pada Anak
- Nyeri
- Pemasangan Bidai
- ASUHAN KEPERAWATAN PADA KASUS TETANUS
- ASUHAN KEPERAWATAN SIROSIS HEPATIS
- Asuhan Keperawatan Anak dengan Asma Bronchial
- Kekebalan Cegah Demam Berdarah!
- Osmolaritas Cairan
- Gambaran pengetahuan ibu menyusui tentang manajeme...
- Gambaran pengetahuan ibu hamil tentang gizi seimba...
- Apakah Jenis Latihan yang Terbaik untuk Membakar K...
- 01/16 - 01/23 (196)
- 01/09 - 01/16 (202)
- 01/02 - 01/09 (121)
-
2010
(2535)
- 12/26 - 01/02 (156)
- 12/19 - 12/26 (65)
- 12/12 - 12/19 (73)
- 12/05 - 12/12 (84)
- 11/28 - 12/05 (80)
- 11/21 - 11/28 (68)
- 11/14 - 11/21 (63)
- 11/07 - 11/14 (50)
- 10/31 - 11/07 (50)
- 10/24 - 10/31 (36)
- 10/17 - 10/24 (58)
- 10/10 - 10/17 (35)
- 10/03 - 10/10 (31)
- 09/26 - 10/03 (21)
- 09/19 - 09/26 (26)
- 09/12 - 09/19 (55)
- 09/05 - 09/12 (65)
- 08/29 - 09/05 (33)
- 08/22 - 08/29 (70)
- 08/15 - 08/22 (45)
- 08/08 - 08/15 (35)
- 08/01 - 08/08 (37)
- 07/25 - 08/01 (27)
- 07/18 - 07/25 (19)
- 07/11 - 07/18 (30)
- 07/04 - 07/11 (56)
- 06/27 - 07/04 (28)
- 06/20 - 06/27 (22)
- 06/13 - 06/20 (30)
- 06/06 - 06/13 (21)
- 05/30 - 06/06 (5)
- 05/16 - 05/23 (6)
- 05/09 - 05/16 (29)
- 05/02 - 05/09 (59)
- 04/25 - 05/02 (28)
- 04/18 - 04/25 (38)
- 04/11 - 04/18 (70)
- 04/04 - 04/11 (59)
- 03/28 - 04/04 (65)
- 03/21 - 03/28 (89)
- 03/14 - 03/21 (218)
- 03/07 - 03/14 (95)
- 02/28 - 03/07 (135)
- 02/21 - 02/28 (102)
- 01/03 - 01/10 (68)
-
2009
(1652)
- 12/27 - 01/03 (36)
- 12/20 - 12/27 (22)
- 12/13 - 12/20 (100)
- 12/06 - 12/13 (45)
- 11/29 - 12/06 (24)
- 11/22 - 11/29 (22)
- 11/15 - 11/22 (19)
- 11/08 - 11/15 (28)
- 11/01 - 11/08 (11)
- 10/25 - 11/01 (17)
- 10/18 - 10/25 (38)
- 10/11 - 10/18 (33)
- 10/04 - 10/11 (15)
- 09/27 - 10/04 (21)
- 09/20 - 09/27 (7)
- 09/13 - 09/20 (84)
- 09/06 - 09/13 (35)
- 08/30 - 09/06 (48)
- 08/23 - 08/30 (118)
- 08/16 - 08/23 (26)
- 08/09 - 08/16 (34)
- 08/02 - 08/09 (35)
- 07/26 - 08/02 (31)
- 07/19 - 07/26 (14)
- 07/12 - 07/19 (16)
- 07/05 - 07/12 (28)
- 06/28 - 07/05 (26)
- 06/21 - 06/28 (76)
- 06/14 - 06/21 (26)
- 06/07 - 06/14 (21)
- 05/31 - 06/07 (43)
- 05/24 - 05/31 (38)
- 05/17 - 05/24 (26)
- 05/10 - 05/17 (52)
- 05/03 - 05/10 (15)
- 04/26 - 05/03 (38)
- 04/19 - 04/26 (32)
- 04/12 - 04/19 (22)
- 04/05 - 04/12 (20)
- 03/29 - 04/05 (40)
- 03/22 - 03/29 (43)
- 03/15 - 03/22 (18)
- 03/08 - 03/15 (14)
- 03/01 - 03/08 (22)
- 02/22 - 03/01 (12)
- 02/15 - 02/22 (9)
- 02/08 - 02/15 (11)
- 02/01 - 02/08 (19)
- 01/25 - 02/01 (37)
- 01/18 - 01/25 (21)
- 01/11 - 01/18 (33)
- 01/04 - 01/11 (31)
-
2008
(700)
- 12/28 - 01/04 (13)
- 12/21 - 12/28 (9)
- 12/14 - 12/21 (57)
- 12/07 - 12/14 (5)
- 11/30 - 12/07 (18)
- 11/23 - 11/30 (33)
- 11/16 - 11/23 (31)
- 11/09 - 11/16 (23)
- 11/02 - 11/09 (18)
- 10/26 - 11/02 (11)
- 10/19 - 10/26 (15)
- 10/12 - 10/19 (13)
- 10/05 - 10/12 (25)
- 09/28 - 10/05 (2)
- 09/21 - 09/28 (14)
- 09/14 - 09/21 (19)
- 09/07 - 09/14 (43)
- 08/31 - 09/07 (3)
- 08/24 - 08/31 (33)
- 08/17 - 08/24 (65)
- 08/10 - 08/17 (4)
- 08/03 - 08/10 (26)
- 07/27 - 08/03 (6)
- 07/20 - 07/27 (19)
- 07/13 - 07/20 (18)
- 07/06 - 07/13 (60)
- 06/29 - 07/06 (53)
- 06/22 - 06/29 (49)
- 06/15 - 06/22 (11)
- 06/08 - 06/15 (4)
Popular Posts
-
ASUHAN KEPERAWATAN IBU NIFAS DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM A. PengertianPost partum / puerperium adalah masa dimana tubuh menyesuaikan, baik...
-
KTI KEBIDANAN HUBUNGAN USIA TERHADAP PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan wanita merupakan hal yang s...
-
Setelah beberapa minggu ini cari materi buat postingan baru, mendadak dapat inspirasi setelah rekan Anton Wijaya menulis di buku tamu Keper...
-
PATHWAY ASFIKSIA NEONATORUM Klik pada gambar untuk melihat pathway Download Pathway Asfiksia Neonatorum Via Ziddu Download Askep Asfiksia N...
-
DEFINISI Ikterus ialah suatu gejala yang perlu mendapat perhatian sungguh-sungguh pada neonatus. Ikterus ialah suatu diskolorasi kuning pa...
-
Metode Kalender atau Pantang Berkala (Calendar Method Or Periodic Abstinence) Pendahuluan Metode kalender atau pantang berkala merupakan met...
-
Pathway Combustio Klik Pada Gambar Untuk melihat pathway Download Pathway Combustio Via Ziddu Tag: Pathways combustio , pathways luka baka...
-
Pathway Hematemesis Melena Klik pada gambar untuk melihat pathway Download Pathway Hematemesis Melena Via Ziddu
-
PROSES KEPERAWATAN KOMUNITAS Pengertian - Proses keperawatan adalah serangkaian perbuatan atau tindakan untuk menetapkan, merencana...
-
Metode Suhu Basal Tubuh (Basal Body Temperature Method) Suhu tubuh basal adalah suhu terendah yang dicapai oleh tubuh selama istirahat atau ...
© ASUHAN KEPERAWATAN 2013 . Powered by Bootstrap , Blogger templates and RWD Testing Tool Published..Gooyaabi Templates
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Jangan Lupa Tulis Komentarnya Gan: