Rabu, 12 Januari 2011
Askep Katarak
I. KONSEP TEORIA. DEFINISI
Katarak adalah setiap kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan lensa), denaturasi protein lensa atau akibat kedua – duanya.
B. ETIOLOGI
Penyebabnya bermacam – macam, umumnya adalah usia lanjut (senil), tapi dapat terjadi secara konginetal akibat infeksi virus dimasa pertumbuhan janin, genetik dan gangguan perkembangan. Kelainan sistemik atau metabolik seperti Diabetes Mellitus, galaktosemi dan distrofimiotonik.
Rokok dan konsumsi alkohol meningkatkan resiko katarak.
C. PATOFISIOLOGI
- Lensa mata yang terdiri dari 65% air, 40% protein dan 1% trace mineral (lipide, ion anorganik, karbohidrat) dan lain – lain.
- Kekuatan menyebabkan lensa kehilangan air, ukuran dan destitasnya meningkat.
- Meningkatnya densitas disebabkan oleh kompresi sentral pada syaraf yang menua.
- Katarak terbentuk jika :
1. Masukan O2 menurun
2. Penurunan jumlah air
3. Peningkatan kalsium
D. MANIFESTASI KLINIK
a. Fase awal
1. Penglihatan kabur
2. Penurunan persepsi warna seperti abu – abu
3. Mengeluh bercak hitam dilapang pandang yang ikut bergerak jika mata digerakkan
4. Membeca lebih enak tidak memakai kaca mata.
b. Fase lanjut
1. Diplopia
2. Penurunan ketajaman mata.
3. Penurunan red reflek (opthalmoskop)
4. Pupil seperti susu (putih)
5. Kadang – kadang ada halo
6. Penglihatan memburuk pada siang hari atau cahaya terang atau silau (terutama jika lensa keruh bagian sentral).
II. ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1. Riwayat keperawatan
Usia : lebih sering terjadi pada usia lanjut.
2. Keluhan utama
Penglihatan kabur, membaca lebih enak tidak menggunakan kaca mata.
3. Riwayat penyakit dahulu
Biasanya mempunyai / ada riwayat trauma.
4. Riwayat psikososial
Kabur dapat mengganggu aktivitas membaca, berjalan, berkendaraan, cemas dan takut sehubungan dengan keadaannya.
5. Pemeriksaan diagnostik
a. Visus
Mengalami penurunan ketajaman visus.
b. Tonometri
Mengalami penurunan belum diperiksa dengan tonometri.
c. Opthalmoskopi
Mengalami penurunan red reflek.
d. Pupil
Putih seperti susu dan kadang – kadang terdapat halo.
e. Lensa mata
Mengalami kekeruhan.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Perubahan sensori / persepsi penglihatan b/d kekeruhan lensa.
2. Potensial injury b/d penurunan penglihatan.
3. Kurangnya pengetahuan tentang perawatan katarak b/d kurangnya informasi mengenai penyakit.
Diagnosa perawatan pasca bedah.
4. Takut / cemas b/d penurunan penglihatan.
5. potensial terjadi perlukaan (injury) b/d peningkatan TIO.
6. Potensial infeksi b/d prosedur invasive.
C. INTERVENSI
1. DX 1
Perubahan sensori / persepsi b/d kekeruhan lensa
Tujuan :
Klien kemampuan yang lebih baik untuk proses rangsangan penglihatan.
Kriteria hasil :
1. Mengidentifikasi faktor à yang mempengaruhi fungsi okuler.
2. Mengidentifikasi faktor à alternatif sumber rangsangan penglihatan.
Intervensi :
1. Kaji dan catat ketajaman penglihatan pasien.
R/ : Menetukan kemampuan visual klien.
2. Kaji desskripsi fungsional apa yang dapat dilihat atau tidak.
R/ : Memberikan keakuratan terhadap pengluhatan dan perawatannya.
3. Sesuaikan lingkungan dengan kemampuan visual klien.
a. Orientasikan klien terhadap lingkungan.
R/ : Menyediakan aktivitas yang mandiri dan aman.
b. Letakkan alat – alat yang sering digunakan dalam jangkauan penglihatan klien.
R/ : Meningkatkan kemandirian.
c. Berikan pencahayaan yang cukup.
R/ : Meningkatkan kemandirian dan keamanan.
d. Letakkan alat – alat ditempat yang menetap.
R/ : Membantu ingatan klien dalam melihat obyek.
e. Hindari pemakaian cahaya yang menyilaukan.
R/ : Membantu membaca.
4. Kaji jumlah dan tipe rangsangan yang dapat diterima klien.
R/ : Meningkatkan rangsangan pada waktu kemampuan penglihatan menurun.
2. DX 3
Kurangnya pengetahuan tentang perawatan katarak b/d kurangnya informasi mengenai penyakit.
Tujuan :
Klien dapat mengetahui tentang penyakit katarak, prognosis dan pengobatannya.
Kriteria hasil :
1. Menyatakan pemahaman kondisi / proses penyakit dan pengobatannya.
2. Mengetahui perawatan yang harus dilakukan.
Intervensi :
1. Tekankan pentingnya evaluasi perawatan rutin.
R/ : Pengawasan periodik menurunkan resiko komplikasi serius.
2. Informasikan pasien untuk menghindari tetes mata yang dijual bebas.
R/ : Dapat bereaksi silang dengan obat yang diberikan.
3. Anjurkan pasien untuk menghindari membaca pada cahaya redup.
R/ : Aktivitas yang menyebabkan mata lelah dapat mencetuskan kemungkinan perdarahan.
4. Beri tahu pasien bahwa katarak harus dioperasi sebagai jalan pengobatan.
R/ : Berguna untuk mengatasi rasa cemas pasien serta menjawab pertanyaan pasien tentang pengobatan.
3. DX 5
Potensial terjadi perlukaan (injury) b/d peningkatan TIO.
Tujuan :
Tidak terjadi tanda – tanda yang menyebabkan perlukaan.
Kriteria hasil :
1. Klien dapat memahami tentang faktor yang menyebabkan perlukaan.
2. Klien tidak menekan mata.
3. Klien dapat melindungi matanya atau tidak terjatuh.
Intervensi :
1. Diskusikan pasca operasi tentang rasa sakit, pembatasan aktivitas dan pembalut mata.
R/ : Berguna untuk mengatasi rasa takut, meningkatkan kerja sama dengan pembatasan yang diperlukan.
2. Menghindari batuk yang keras.
R/ : Batuk dapat meningkatkan IOP.
3. Amati luka yang menonjol, bilik mata depan dan bentuk pupil.
R/ : Mengetahui komplikasi secara dini.
4. Amati adanya hipema dengan senter.
R/ : Mendeteksi secara dini peningkatan TIO.
4. DX 6
Potensial infeksi b/d prosedur invasive.
Tujuan :
Tidak ada tanda – tanda infeksi.
Kriteria hasil :
1. Mencapai kesembuhan luka tepat pada waktunya, bebas dari PUS, kemerahan dan panas.
2. Klien mengenali cara mencegah, mengurangi resiko infeksi.
Intervensi :
1. Diskusikan dengan pasien / staff pentingnya cuci tangan sebelum merawat luka operasi.
R/ : Menghilangkan sejumlah bakteri ditangan, mencegah kontaminasi.
2. Peragakan teknik yang benar dalam membersihkan mata.
R/ : Teknik aseptic mengurangi resiko penyebaran bakteri dan kontaminasi silang.
3. Tekankan pentingnya untuk tidak mengucek mata yang telah dioperasi.
R/ : Mencegah kontaminasi dan perusakan luka operasi.
4. Amati tanda – tanda infeksi seperti : mata merah, bengkak, keluar sekret.
R/ : Infeksi mata berkembang setelah 2 – 3 hari setelah prosedur operasi dan butuh penaganan yang tepat.
DAFTAR PUSTAKA
Ilyas S. Ilmu Penyakit Mata. Jakarta : Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Indonesia, 1997
Mansjoer Arif. Kapita Selekta Kedokteran. Jilid I. Jakarta : Media Aeusculapius, 1999
Dongoes E. Marlyn. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta : EGC, 1999
Blog Archive
-
2016
(1)
- 09/18 - 09/25 (1)
-
2015
(10)
- 10/11 - 10/18 (1)
- 09/13 - 09/20 (1)
- 09/06 - 09/13 (1)
- 07/05 - 07/12 (1)
- 05/17 - 05/24 (6)
-
2014
(1)
- 04/13 - 04/20 (1)
-
2012
(770)
- 02/19 - 02/26 (5)
- 02/12 - 02/19 (10)
- 02/05 - 02/12 (4)
- 01/29 - 02/05 (27)
- 01/22 - 01/29 (88)
- 01/15 - 01/22 (101)
- 01/08 - 01/15 (169)
- 01/01 - 01/08 (366)
-
2011
(4478)
- 12/25 - 01/01 (336)
- 12/18 - 12/25 (62)
- 12/11 - 12/18 (70)
- 12/04 - 12/11 (77)
- 11/27 - 12/04 (40)
- 11/20 - 11/27 (67)
- 11/13 - 11/20 (198)
- 11/06 - 11/13 (187)
- 10/30 - 11/06 (340)
- 10/23 - 10/30 (32)
- 10/16 - 10/23 (109)
- 10/09 - 10/16 (80)
- 08/14 - 08/21 (75)
- 08/07 - 08/14 (81)
- 07/31 - 08/07 (82)
- 07/24 - 07/31 (66)
- 07/17 - 07/24 (91)
- 07/10 - 07/17 (47)
- 07/03 - 07/10 (44)
- 06/26 - 07/03 (53)
- 06/19 - 06/26 (59)
- 06/12 - 06/19 (47)
- 06/05 - 06/12 (65)
- 05/29 - 06/05 (63)
- 05/22 - 05/29 (77)
- 05/15 - 05/22 (115)
- 05/08 - 05/15 (65)
- 05/01 - 05/08 (104)
- 04/24 - 05/01 (45)
- 04/17 - 04/24 (70)
- 04/10 - 04/17 (134)
- 04/03 - 04/10 (72)
- 03/27 - 04/03 (18)
- 03/20 - 03/27 (47)
- 03/13 - 03/20 (68)
- 03/06 - 03/13 (40)
- 02/27 - 03/06 (56)
- 02/20 - 02/27 (77)
- 02/13 - 02/20 (76)
- 02/06 - 02/13 (198)
- 01/30 - 02/06 (194)
- 01/23 - 01/30 (132)
- 01/16 - 01/23 (196)
-
01/09 - 01/16
(202)
- Olahraga Tunda Remaja Berhubungan Seks
- Pengalaman Kerja Buruh
- Membuat Tulisan Berjalan Di Blog
- Kompartemen Tubuh
- Askep Akut Miokard Infark
- Askep Asma Bronkial
- Askep Carsinoma Mammae
- Askep Carsinoma Mammae
- Askep Karsinoma Laring
- Askep Luka Bakar; Combustio
- Askep Diabetes Mellitus
- Askep Decompensasi Cordis; Payah Jantung
- Askep Congestive Heart Failure
- Askep Comotio Cerebri
- Askep Cedera Kepala
- Askep Gangguan Muskuloskeletal
- Askep Elektrokardiografi
- Askep Gigantisme
- Askep Gastro Enteritis Tropik; GE
- Askep Gagal Jantung Kongestif
- Askep Gagal Ginjal Kronis
- Askep Fraktur Os. Alviolaris Maxilla Sinistra
- Askep Hernia Scrotalis
- Askep Hernia
- Askep Hepatitis
- Gambaran efek samping KB suntik depo progestin di ...
- Faktor-faktor yang menyebabkan kurangnya akseptor ...
- Faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya keikutse...
- Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya mastitis...
- Alasan ibu melakukan penyapihan anak kurang dari 2...
- Atrofi
- Resusitasi Jantung Paru
- Torsio Testis
- Psoriasis Eritrodemis Tipe psoriasis ini sanga...
- Thalassemia
- Stimulasi Perkembangan Anak
- Gagal Nafas Pada Anak
- Actuating
- Operating Budget Dalam Keperawatan
- Kepemimpinan
- Askep Trauma Tembus Pada Mata
- Askep Pemfigus
- Askep Peritonitis
- Askep Hirsprung; Mega Colon
- Askep Diabetes Mellitus
- Askep Fraktur Os. Mandibularis
- Askep Kardiomiopati Kongestif; Dilated Cardiomyopathy
- Askep Tetanus
- Askep Stenosis Ani
- Prosedur pemeriksaan Tanda vital
- Cara Mudah Membuat Screenshoot
- Faktor penyebab rendahnya pengetahuan remaja awal ...
- Determinan tidak dilakukannya deteksi dini kanker ...
- Determinan ibu hamil tidak melakukan imunisasi tet...
- Determinan pemanfaatan tenaga bidan desa dalam per...
- Determinan pemberian konsumsi buah segar pada bali...
- Gambaran tingkat pengetahuan wanita pramenopause t...
- Abses Paru
- Askep Obstruksi Usus
- Askep Hernia Nukleus Pulposus
- Askep Psoriasis
- Combustio
- Askep Efusi Pleura
- Reseptor dan Memori
- Psoriasis
- Flu Burung; Avian Influenza
- Askep Sifiilis; Raja Singa
- Penanggulangan Penderita Gawat Darurat (PPGD)
- Penyakit Sel Sabit (sickle cell disease)
- NYERI DADA BUKAN HANYA SAKIT JANTUNG
- Faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya cakuptan...
- Faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya akseptor...
- Faktor-faktor rendahnya kunjungan balita di posyandu
- Faktor-faktor rendahnya cakupan kunjungan ibu hami...
- Karakteristik suami dengan ibu menyusui dalam pemb...
- Atasi Obesitas dengan Bedah lambung (Bypass lambung)
- Askep Hepatoma; Kanker Hati Primer
- Askep Hemoroid
- Askep Chronic Kidney Disease; Gagal Ginjal Kronik
- Askep Fraktur Os Mandibularis
- Askep Endokarditis
- Askep Cholelithiasis; Batu Empedu
- Askep Cidera Kepala
- Askep Asma
- Askep Inkontinensia Urine
- Illeostomi
- Jangan Takut dengan Makanan Berkalori
- Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Risiko Pers...
- Hubungan Antara Persalinan Seksio Sesarea Dengan K...
- Tinjauan pelaksanaan kegiatan pondok sayang ibu (P...
- Penatalaksanaan pencegahan infeksi nifas di ruang ...
- Bencana
- Askep Katarak
- Rokok Aman dan Irit (menurut penelitian)
- Sulit Menjadi Orang Yang Tertib
- Anemia Karena Kelainan Pada Sel Darah Merah
- Askep Sindrom Stevens Johnson
- Askep Penyakit Jantung Rematik
- Askep Sistemic Lupus Erythematosus
- Teknik Relaksasi dan Akupunktur
- 01/02 - 01/09 (121)
-
2010
(2535)
- 12/26 - 01/02 (156)
- 12/19 - 12/26 (65)
- 12/12 - 12/19 (73)
- 12/05 - 12/12 (84)
- 11/28 - 12/05 (80)
- 11/21 - 11/28 (68)
- 11/14 - 11/21 (63)
- 11/07 - 11/14 (50)
- 10/31 - 11/07 (50)
- 10/24 - 10/31 (36)
- 10/17 - 10/24 (58)
- 10/10 - 10/17 (35)
- 10/03 - 10/10 (31)
- 09/26 - 10/03 (21)
- 09/19 - 09/26 (26)
- 09/12 - 09/19 (55)
- 09/05 - 09/12 (65)
- 08/29 - 09/05 (33)
- 08/22 - 08/29 (70)
- 08/15 - 08/22 (45)
- 08/08 - 08/15 (35)
- 08/01 - 08/08 (37)
- 07/25 - 08/01 (27)
- 07/18 - 07/25 (19)
- 07/11 - 07/18 (30)
- 07/04 - 07/11 (56)
- 06/27 - 07/04 (28)
- 06/20 - 06/27 (22)
- 06/13 - 06/20 (30)
- 06/06 - 06/13 (21)
- 05/30 - 06/06 (5)
- 05/16 - 05/23 (6)
- 05/09 - 05/16 (29)
- 05/02 - 05/09 (59)
- 04/25 - 05/02 (28)
- 04/18 - 04/25 (38)
- 04/11 - 04/18 (70)
- 04/04 - 04/11 (59)
- 03/28 - 04/04 (65)
- 03/21 - 03/28 (89)
- 03/14 - 03/21 (218)
- 03/07 - 03/14 (95)
- 02/28 - 03/07 (135)
- 02/21 - 02/28 (102)
- 01/03 - 01/10 (68)
-
2009
(1652)
- 12/27 - 01/03 (36)
- 12/20 - 12/27 (22)
- 12/13 - 12/20 (100)
- 12/06 - 12/13 (45)
- 11/29 - 12/06 (24)
- 11/22 - 11/29 (22)
- 11/15 - 11/22 (19)
- 11/08 - 11/15 (28)
- 11/01 - 11/08 (11)
- 10/25 - 11/01 (17)
- 10/18 - 10/25 (38)
- 10/11 - 10/18 (33)
- 10/04 - 10/11 (15)
- 09/27 - 10/04 (21)
- 09/20 - 09/27 (7)
- 09/13 - 09/20 (84)
- 09/06 - 09/13 (35)
- 08/30 - 09/06 (48)
- 08/23 - 08/30 (118)
- 08/16 - 08/23 (26)
- 08/09 - 08/16 (34)
- 08/02 - 08/09 (35)
- 07/26 - 08/02 (31)
- 07/19 - 07/26 (14)
- 07/12 - 07/19 (16)
- 07/05 - 07/12 (28)
- 06/28 - 07/05 (26)
- 06/21 - 06/28 (76)
- 06/14 - 06/21 (26)
- 06/07 - 06/14 (21)
- 05/31 - 06/07 (43)
- 05/24 - 05/31 (38)
- 05/17 - 05/24 (26)
- 05/10 - 05/17 (52)
- 05/03 - 05/10 (15)
- 04/26 - 05/03 (38)
- 04/19 - 04/26 (32)
- 04/12 - 04/19 (22)
- 04/05 - 04/12 (20)
- 03/29 - 04/05 (40)
- 03/22 - 03/29 (43)
- 03/15 - 03/22 (18)
- 03/08 - 03/15 (14)
- 03/01 - 03/08 (22)
- 02/22 - 03/01 (12)
- 02/15 - 02/22 (9)
- 02/08 - 02/15 (11)
- 02/01 - 02/08 (19)
- 01/25 - 02/01 (37)
- 01/18 - 01/25 (21)
- 01/11 - 01/18 (33)
- 01/04 - 01/11 (31)
-
2008
(700)
- 12/28 - 01/04 (13)
- 12/21 - 12/28 (9)
- 12/14 - 12/21 (57)
- 12/07 - 12/14 (5)
- 11/30 - 12/07 (18)
- 11/23 - 11/30 (33)
- 11/16 - 11/23 (31)
- 11/09 - 11/16 (23)
- 11/02 - 11/09 (18)
- 10/26 - 11/02 (11)
- 10/19 - 10/26 (15)
- 10/12 - 10/19 (13)
- 10/05 - 10/12 (25)
- 09/28 - 10/05 (2)
- 09/21 - 09/28 (14)
- 09/14 - 09/21 (19)
- 09/07 - 09/14 (43)
- 08/31 - 09/07 (3)
- 08/24 - 08/31 (33)
- 08/17 - 08/24 (65)
- 08/10 - 08/17 (4)
- 08/03 - 08/10 (26)
- 07/27 - 08/03 (6)
- 07/20 - 07/27 (19)
- 07/13 - 07/20 (18)
- 07/06 - 07/13 (60)
- 06/29 - 07/06 (53)
- 06/22 - 06/29 (49)
- 06/15 - 06/22 (11)
- 06/08 - 06/15 (4)
Popular Posts
-
ASUHAN KEPERAWATAN IBU NIFAS DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM A. PengertianPost partum / puerperium adalah masa dimana tubuh menyesuaikan, baik...
-
KTI KEBIDANAN HUBUNGAN USIA TERHADAP PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan wanita merupakan hal yang s...
-
Setelah beberapa minggu ini cari materi buat postingan baru, mendadak dapat inspirasi setelah rekan Anton Wijaya menulis di buku tamu Keper...
-
PATHWAY ASFIKSIA NEONATORUM Klik pada gambar untuk melihat pathway Download Pathway Asfiksia Neonatorum Via Ziddu Download Askep Asfiksia N...
-
DEFINISI Ikterus ialah suatu gejala yang perlu mendapat perhatian sungguh-sungguh pada neonatus. Ikterus ialah suatu diskolorasi kuning pa...
-
Metode Kalender atau Pantang Berkala (Calendar Method Or Periodic Abstinence) Pendahuluan Metode kalender atau pantang berkala merupakan met...
-
Pathway Combustio Klik Pada Gambar Untuk melihat pathway Download Pathway Combustio Via Ziddu Tag: Pathways combustio , pathways luka baka...
-
Pathway Hematemesis Melena Klik pada gambar untuk melihat pathway Download Pathway Hematemesis Melena Via Ziddu
-
PROSES KEPERAWATAN KOMUNITAS Pengertian - Proses keperawatan adalah serangkaian perbuatan atau tindakan untuk menetapkan, merencana...
-
Metode Suhu Basal Tubuh (Basal Body Temperature Method) Suhu tubuh basal adalah suhu terendah yang dicapai oleh tubuh selama istirahat atau ...
© ASUHAN KEPERAWATAN 2013 . Powered by Bootstrap , Blogger templates and RWD Testing Tool Published..Gooyaabi Templates