Rabu, 12 Januari 2011
Illeostomi
Pengertian:
Ileostomi adalah bedah pembuatan lubang antara illeum dan dinding abdomen untuk tujuan diversi fekal . Ileostomi dapat bersifat sementara atau permanen dan dapat dibuat sebagai stoma ujung,stoma lop atau stoma barrel ganda.
Ileostomi berbeda dengan kolostomi dimana feses mempunyai konsistensi lebih cair,terdapat enzim pencernaann dan aliran isinya tak terkontrol ,sehingga alat penampung harus digunakan secarakontinue.
Pembedahan ileostomi dilakukan dalam dua tahap . Operasi pertama melibatkan kolektomi abdomen ,pembuatan kantung illeum,mukosektomi rektum,anastomosis ileoanal dan membuat pengalihan ileostomi. Operasi ke dua dilakukan untuk menurunkan ileotomi sementara dalam upaya untuk mengembalikan kontinuitas aliran feses.
Indikasi Illeotomi :
1. Infeksi yang menyebabkan patologi usus halus ( kolitis ulseratif,enteritis regional
2. Keganasan pada daerah usus halus.
3. Trauma abdomen ( ruptura yeyunum atau illeum )
Asuhan Keperawatan Pada Klien dengan Post Operasi Illeostomi :
1. Pengkajian ( data fokus ) :
a. Aktivitas/istirahat : Mengalami kelemahan, kelelahan malaise, insomnia, gelisah , ansietas dan pembatasan aktivitas sehubungan dengan post operasi.
b. Sirkulasi: Takhikardia ( respon terhadap demam, dehidrasi, proses inflamasi, dan nyeri.)Tekanan Darah : Hipotensi, (postural ). Kulit/membran mukosa :turgor buruk, kering, lidah pecah-pecah, ( dehidrasi,malnutrisi )
c. Integritas Ego : Ansietas, ketakutan, emosi labil, ( perasaan tak berdaya, tak ada harapan ) Stress: berhubungan dengan hospitalisasi, berpisah dengan keluarga, pekerjaan, pengobatan yang mahal.
d. Eliminasi : Tekstur feses bervariasi dari bentuk cair dan bau, frekuensi tak terkontrol, ( sebanyak 20-30 kali defekasi/hari sesuai dengan bahan yang masuk ) bising usus menurun, peristaltik terganggu. Eliminasi uri ; oliguria.
e. Makanan/cairan :Anoreksia, mual atau muntah, penurunan berat badan, tidak toleran terhadap diet, /buah segar, sayur, produk susu, makanan berlemak,
f. Higiene : Ketidakmampuan mempertahankan perawatan diri,stomatitis menunjukan kekurangan vitamin,bau badan.
g. Nyeri/kenyamanan: Nyeri tekan abdomen/distensi. Kerusakan jaringan kulit ( operasi )..
h. Keamanan : Eritema pada kulit sekitar stoma, alergi terhadap makan/produk susu.Terjadi peningkatan suhu karena dehidrasi atau proses inflamasi).
i. Seksualitas; frekuensi menurun/menghindari aktivitas seksualitas.
j. Interaksi sosial : Masalah hubungan peran sehubungan dengan kondisi dan ketidakmampuan aktif dalam kegaiatan sosial
Diagnosa Keperawatan :
Adapun kemungkinan diagnosa keperawatan yang muncul adalah sebagaiberikut
1. Resiko tinggi kerusakan integritas kulit b/d aliran feses dan flatus dari stoma, reaksi terhadap produk kimia, pemakaian atau pengangkatan adhesif tak tepat.
2. Gangguan citra tubuh b/d psikososial gangguan struktur tubuh ( stoma )
3. Nyeri akut b/d faktor fisik; kerusakan kulit/jaringan ( insisi/drain )Biologis; aktivitas proses penyakit( kanker,trauma)faktor psikologis: takut,ansietas..
4. Kerusakan jaringan integritas kulit b/d reseksi perineal,tertahannya sekresi,gangguan sirkulasi,edema atau malnutrisi.
5. Resiko tinggi kekurangan volume cairan b/d keluaran ileostomi dengan volume tinggi.
6. Resiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d gangguan absorbsi
Perencanaan Keperawatan
NO. Diagnosa kep. Tujuan-Kriteria Intervensi Rasional
1. Resiko tinggi terhadap kerusakan integritas kulit b/d aliran feses/flatusdari stoma . Mempertahankan integritas kulit dgn. Kriteria :
*Kulit sekitar stoma tidak eritema *Observasi area kulit peristomal setiap penggantian kantong, besihkan dengan air dan keringkan. Catat iritasi, kemarahan, ( warna gelap atau kebiru-biruan )
• Ukur stoma secara periodik ,selama 6 minggu pertama dan sebulan selama 6 bulan.
* Berikan pelindung kulit yang efektif
*Sokong kulit sekitar bila mengangkat kantong ,lakukan dgn. perlahan, kemudian cuci dgn. Baik.
*Observasi keluhan nyeri, rasa terbakar, gatal,melepuh disekitar stoma. Memantau proses penyembuhan mengidentifikasi masalah dan mencegah kerusakan kulit.
Sesuai dengan penyembuhan edema pasca 0perasi, ukuran kantong harus tepat, shg.feses terkumpul dan kontak dgn. Kulit dpt.dicegah.
Melindungi kulit dari perekat kantong.
Mencegah iritasi jaringan/kerusakan
Antisipasi terhadap infeksi kandida yang memerlukan intervensi.
2 Gangguan citra tubuh b/d psikososial gangguan struktur tubuh ( stoma ) Dapat menerima perubahan ke dalam konsep diri tanpa disertai harga diri yang negatif..
Kriteria;
Menunjukan penerimaan dengan melihat, menyentuh stoma.
Berpartisipasi dalam perawatan diri.
Menyatakan perasaan tentang stoma . • Kontak dengan klien secara sering, perlakukan klien dengan hangat dan sikap yang positif
• Dorong [pasien/orang terdekat untuk menyatakan perasaan tentang stoma.
• Berikan kesempatan kepada pasien/orang terdekat untuk melihat dan menyentuh stoma
• Berikan kesempatan kepada pasien untuk menerima illeostomi melalui partisipasi pada perawatan diri.
• Rencanakan/jadwalkan aktivitas perawatan dengan pasien
• Membina saling percaya.
• Membantu pasien untuk mengenali perasaan sebelum dapat menerima dengan efektif..
• Membantui pasien dalam proses penerimaan.
* MDgn. Mencoba merawat didi sendiri, dapat membantu meningktkan kepercayaan diri
* Meyakinkan klien bahwa dia dapat menangani hal tsb.dan meningkatkan harga diri.
3 Nyeri akut b/.d kerusakan kulit (insisi/drain),aktivitas proses penyakit,( kanker,trauma),takut atau ansietas. Menyatakan nyeri hilang atau terkontrol
Kriteria :
• Menyatakan nyeri hilang,
• *Mampu tidur/istirahat dengan tepat
• Pasien dapat rileks. • Kaji nyeri, karakteristik, catat lokasi, dannnnnnnn intensitas.
• Berikan tindakan kenyamanan mis.pwt. mulu, pijatan punggung, atau ubah posisi.
Dorong pasien untuk menyatakan masalah, dengarkan dengan aktifdan berikan dudkungan dengan penerimaan
Kolaborasi :berikan obat analgesia s/d program therapi.. Membantu mengevaluasi derajat ketidaknyamanan dan kefektifan analgesik
Mencegah pengeringan mukosa oral dan ketidaknyamanan, menurunkan ketegangan otot dan meningkatkan relakasasi.
Menurunkan ansietas.sehingga dapat meningkatkan
Relaksasi.
Menurunkan nyeri, meningkatkan kenyamanan.
4 Kerusakan jaringan integritas kulit b/d reseksi perineal, tertahannya sekresi/drainase, gg. Sirkulasi, edema dan nutrisi. Penyembuhan luka tepat waktu dan bebas tanda-tanda infeksi.
Kriteria :
Luka sembuh tanpa komplikasi: Observasi lkua dan catat karakteristik drainase.
Ganti balutan sesyuai dengan kebutuhan dan gunakan tehnik aseptik dan aniseptika.
Rubah posisi tidur,anjurkan untuk tidur miring, atau setengan duduk
Kolaborasi: Irigasi luka sesuai dengan indikasi gunakan cairan garam faal atau cairan lain. Perdarahan post operasi sering terjadi pada 48 jam pertama an infeksi dapat terjadi kapan saja.
Menurunkan iritasi kulit dan mencegah terjadinya infeksi
Menurunkan resiko. Pengumpulan dan meningkatkan drainage.
Diperlukan untuk mengobati inflamasi .
5 Resiko tinggi kekurangan cairan dan elektrolit b/d keluaran ileostomi dengan volume tinggi Mempertahankan hidrasi adekuat.
Kriteria:
Membran mukosa lembab.
Turgor kulit baik.
Pengisian kapiler baik.
Tanda vital stabil.
Intake dan out put seimbang. Awasi masukan dan haluaran dengan cermat, ukur feses cair, dan timbang berat badan setiap hari
Observasi tanda vital, catat hipotensi postural, takhikardia dan evaluasi turgor kulit, pengisian kapiler dan membran mukosa
Kolaborasi :
Catat dan observasi hasil lab. ( Ht. Dan elektrolit ).
Berikan cairan IV dan elektrolit sesuai dengan indikasi. Kehilangan cairan yang paling besar terjadi pada illeostomi, tetapi secara umum tidak lebih dari 500-800 ml/hari.
Perubahan gejala tsb. Menunjukan status hidrasi, shg. Dpt memperkirakan kebutuhan cairan.
Deteksi homeostasis, membantu menentukan kebutuhan cairan.
Dapat mempertahankan ferfusi jaringan adekuat.
6 Resiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan b/d adanya gangguan absorpsi. Memrpertahankan berat badan
Kriteria :
Menunjukan peningkatan berat badan bertahap
Hb. Normal ( L.13-17,P:11-15) Lakukan pengkajian nutrisi dengan seksama
Auskultasi bising usus.
Mulai dengan nutrisi cairan perlahan
Identifikasi bau yang ditimbulkan oleh makanan dan sementara batasi diet secara bertahap,
Konsul dengan shli
Tingkatkan diet dari cairan sampai makanan rendah sisa ,bila masukan oral dimulai..
Berikan makanan enteral/parenteral jika diindikasikan. Mengidentifikasi kebutuhan
Kembalinya fungsi usus menunjukan kesiapan untuk mencerna kembali.
Menurunkan insiden kram abdomen dan mual.
Sensitivitas thd. Makanan tertentu tidak umum setelah bedah usus.
Membantu mengkaji kebutuhan nutrisi klien.
Diet rendah sisa dpt.dipertahankan sampai 6-8 minggu pertama, untuk memberikan waktu yang adekuat untuk penyembuhan usus.
Untuk mengantisipasi kebutuhan tubuh dalam metBOLISME.
ILLEOSTOMI
Pengertian:
Ileostomi adalah bedah pembuatan lubang antara illeum dan dinding abdomen untuk tujuan diversi fekal . Ileostomi dapat bersifat sementara atau permanen dan dapat dibuat sebagai stoma ujung,stoma lop atau stoma barrel ganda.
Ileostomi berbeda dengan kolostomi dimana feses mempunyai konsistensi lebih cair,terdapat enzim pencernaann dan aliran isinya tak terkontrol ,sehingga alat penampung harus digunakan secarakontinue.
Pembedahan ileostomi dilakukan dalam dua tahap . Operasi pertama melibatkan kolektomi abdomen ,pembuatan kantung illeum,mukosektomi rektum,anastomosis ileoanal dan membuat pengalihan ileostomi. Operasi ke dua dilakukan untuk menurunkan ileotomi sementara dalam upaya untuk mengembalikan kontinuitas aliran feses.
Indikasi Illeotomi :
1. Infeksi yang menyebabkan patologi usus halus ( kolitis ulseratif,enteritis regional
2. Keganasan pada daerah usus halus.
3. Trauma abdomen ( ruptura yeyunum atau illeum )
Asuhan Keperawatan Pada Klien dengan Post Operasi Illeostomi :
1. Pengkajian ( data fokus ) :
a. Aktivitas/istirahat : Mengalami kelemahan, kelelahan malaise, insomnia, gelisah , ansietas dan pembatasan aktivitas sehubungan dengan post operasi.
b. Sirkulasi: Takhikardia ( respon terhadap demam, dehidrasi, proses inflamasi, dan nyeri.)Tekanan Darah : Hipotensi, (postural ). Kulit/membran mukosa :turgor buruk, kering, lidah pecah-pecah, ( dehidrasi,malnutrisi )
c. Integritas Ego : Ansietas, ketakutan, emosi labil, ( perasaan tak berdaya, tak ada harapan ) Stress: berhubungan dengan hospitalisasi, berpisah dengan keluarga, pekerjaan, pengobatan yang mahal.
d. Eliminasi : Tekstur feses bervariasi dari bentuk cair dan bau, frekuensi tak terkontrol, ( sebanyak 20-30 kali defekasi/hari sesuai dengan bahan yang masuk ) bising usus menurun, peristaltik terganggu. Eliminasi uri ; oliguria.
e. Makanan/cairan :Anoreksia, mual atau muntah, penurunan berat badan, tidak toleran terhadap diet, /buah segar, sayur, produk susu, makanan berlemak,
f. Higiene : Ketidakmampuan mempertahankan perawatan diri,stomatitis menunjukan kekurangan vitamin,bau badan.
g. Nyeri/kenyamanan: Nyeri tekan abdomen/distensi. Kerusakan jaringan kulit ( operasi )..
h. Keamanan : Eritema pada kulit sekitar stoma, alergi terhadap makan/produk susu.Terjadi peningkatan suhu karena dehidrasi atau proses inflamasi).
i. Seksualitas; frekuensi menurun/menghindari aktivitas seksualitas.
j. Interaksi sosial : Masalah hubungan peran sehubungan dengan kondisi dan ketidakmampuan aktif dalam kegaiatan sosial
Diagnosa Keperawatan :
Adapun kemungkinan diagnosa keperawatan yang muncul adalah sebagaiberikut
1. Resiko tinggi kerusakan integritas kulit b/d aliran feses dan flatus dari stoma, reaksi terhadap produk kimia, pemakaian atau pengangkatan adhesif tak tepat.
2. Gangguan citra tubuh b/d psikososial gangguan struktur tubuh ( stoma )
3. Nyeri akut b/d faktor fisik; kerusakan kulit/jaringan ( insisi/drain )Biologis; aktivitas proses penyakit( kanker,trauma)faktor psikologis: takut,ansietas..
4. Kerusakan jaringan integritas kulit b/d reseksi perineal,tertahannya sekresi,gangguan sirkulasi,edema atau malnutrisi.
5. Resiko tinggi kekurangan volume cairan b/d keluaran ileostomi dengan volume tinggi.
6. Resiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d gangguan absorbsi
Perencanaan Keperawatan
NO. Diagnosa kep. Tujuan-Kriteria Intervensi Rasional
1. Resiko tinggi terhadap kerusakan integritas kulit b/d aliran feses/flatusdari stoma . Mempertahankan integritas kulit dgn. Kriteria :
*Kulit sekitar stoma tidak eritema *Observasi area kulit peristomal setiap penggantian kantong, besihkan dengan air dan keringkan. Catat iritasi, kemarahan, ( warna gelap atau kebiru-biruan )
• Ukur stoma secara periodik ,selama 6 minggu pertama dan sebulan selama 6 bulan.
* Berikan pelindung kulit yang efektif
*Sokong kulit sekitar bila mengangkat kantong ,lakukan dgn. perlahan, kemudian cuci dgn. Baik.
*Observasi keluhan nyeri, rasa terbakar, gatal,melepuh disekitar stoma. Memantau proses penyembuhan mengidentifikasi masalah dan mencegah kerusakan kulit.
Sesuai dengan penyembuhan edema pasca 0perasi, ukuran kantong harus tepat, shg.feses terkumpul dan kontak dgn. Kulit dpt.dicegah.
Melindungi kulit dari perekat kantong.
Mencegah iritasi jaringan/kerusakan
Antisipasi terhadap infeksi kandida yang memerlukan intervensi.
2 Gangguan citra tubuh b/d psikososial gangguan struktur tubuh ( stoma ) Dapat menerima perubahan ke dalam konsep diri tanpa disertai harga diri yang negatif..
Kriteria;
Menunjukan penerimaan dengan melihat, menyentuh stoma.
Berpartisipasi dalam perawatan diri.
Menyatakan perasaan tentang stoma . • Kontak dengan klien secara sering, perlakukan klien dengan hangat dan sikap yang positif
• Dorong [pasien/orang terdekat untuk menyatakan perasaan tentang stoma.
• Berikan kesempatan kepada pasien/orang terdekat untuk melihat dan menyentuh stoma
• Berikan kesempatan kepada pasien untuk menerima illeostomi melalui partisipasi pada perawatan diri.
• Rencanakan/jadwalkan aktivitas perawatan dengan pasien
• Membina saling percaya.
• Membantu pasien untuk mengenali perasaan sebelum dapat menerima dengan efektif..
• Membantui pasien dalam proses penerimaan.
* MDgn. Mencoba merawat didi sendiri, dapat membantu meningktkan kepercayaan diri
* Meyakinkan klien bahwa dia dapat menangani hal tsb.dan meningkatkan harga diri.
3 Nyeri akut b/.d kerusakan kulit (insisi/drain),aktivitas proses penyakit,( kanker,trauma),takut atau ansietas. Menyatakan nyeri hilang atau terkontrol
Kriteria :
• Menyatakan nyeri hilang,
• *Mampu tidur/istirahat dengan tepat
• Pasien dapat rileks. • Kaji nyeri, karakteristik, catat lokasi, dannnnnnnn intensitas.
• Berikan tindakan kenyamanan mis.pwt. mulu, pijatan punggung, atau ubah posisi.
Dorong pasien untuk menyatakan masalah, dengarkan dengan aktifdan berikan dudkungan dengan penerimaan
Kolaborasi :berikan obat analgesia s/d program therapi.. Membantu mengevaluasi derajat ketidaknyamanan dan kefektifan analgesik
Mencegah pengeringan mukosa oral dan ketidaknyamanan, menurunkan ketegangan otot dan meningkatkan relakasasi.
Menurunkan ansietas.sehingga dapat meningkatkan
Relaksasi.
Menurunkan nyeri, meningkatkan kenyamanan.
4 Kerusakan jaringan integritas kulit b/d reseksi perineal, tertahannya sekresi/drainase, gg. Sirkulasi, edema dan nutrisi. Penyembuhan luka tepat waktu dan bebas tanda-tanda infeksi.
Kriteria :
Luka sembuh tanpa komplikasi: Observasi lkua dan catat karakteristik drainase.
Ganti balutan sesyuai dengan kebutuhan dan gunakan tehnik aseptik dan aniseptika.
Rubah posisi tidur,anjurkan untuk tidur miring, atau setengan duduk
Kolaborasi: Irigasi luka sesuai dengan indikasi gunakan cairan garam faal atau cairan lain. Perdarahan post operasi sering terjadi pada 48 jam pertama an infeksi dapat terjadi kapan saja.
Menurunkan iritasi kulit dan mencegah terjadinya infeksi
Menurunkan resiko. Pengumpulan dan meningkatkan drainage.
Diperlukan untuk mengobati inflamasi .
5 Resiko tinggi kekurangan cairan dan elektrolit b/d keluaran ileostomi dengan volume tinggi Mempertahankan hidrasi adekuat.
Kriteria:
Membran mukosa lembab.
Turgor kulit baik.
Pengisian kapiler baik.
Tanda vital stabil.
Intake dan out put seimbang. Awasi masukan dan haluaran dengan cermat, ukur feses cair, dan timbang berat badan setiap hari
Observasi tanda vital, catat hipotensi postural, takhikardia dan evaluasi turgor kulit, pengisian kapiler dan membran mukosa
Kolaborasi :
Catat dan observasi hasil lab. ( Ht. Dan elektrolit ).
Berikan cairan IV dan elektrolit sesuai dengan indikasi. Kehilangan cairan yang paling besar terjadi pada illeostomi, tetapi secara umum tidak lebih dari 500-800 ml/hari.
Perubahan gejala tsb. Menunjukan status hidrasi, shg. Dpt memperkirakan kebutuhan cairan.
Deteksi homeostasis, membantu menentukan kebutuhan cairan.
Dapat mempertahankan ferfusi jaringan adekuat.
6 Resiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan b/d adanya gangguan absorpsi. Memrpertahankan berat badan
Kriteria :
Menunjukan peningkatan berat badan bertahap
Hb. Normal ( L.13-17,P:11-15) Lakukan pengkajian nutrisi dengan seksama
Auskultasi bising usus.
Mulai dengan nutrisi cairan perlahan
Identifikasi bau yang ditimbulkan oleh makanan dan sementara batasi diet secara bertahap,
Konsul dengan shli
Tingkatkan diet dari cairan sampai makanan rendah sisa ,bila masukan oral dimulai..
Berikan makanan enteral/parenteral jika diindikasikan. Mengidentifikasi kebutuhan
Kembalinya fungsi usus menunjukan kesiapan untuk mencerna kembali.
Menurunkan insiden kram abdomen dan mual.
Sensitivitas thd. Makanan tertentu tidak umum setelah bedah usus.
Membantu mengkaji kebutuhan nutrisi klien.
Diet rendah sisa dpt.dipertahankan sampai 6-8 minggu pertama, untuk memberikan waktu yang adekuat untuk penyembuhan usus.
Untuk mengantisipasi kebutuhan tubuh dalam metBOLISME.
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Blog Archive
-
2016
(1)
- 09/18 - 09/25 (1)
-
2015
(10)
- 10/11 - 10/18 (1)
- 09/13 - 09/20 (1)
- 09/06 - 09/13 (1)
- 07/05 - 07/12 (1)
- 05/17 - 05/24 (6)
-
2014
(1)
- 04/13 - 04/20 (1)
-
2012
(770)
- 02/19 - 02/26 (5)
- 02/12 - 02/19 (10)
- 02/05 - 02/12 (4)
- 01/29 - 02/05 (27)
- 01/22 - 01/29 (88)
- 01/15 - 01/22 (101)
- 01/08 - 01/15 (169)
- 01/01 - 01/08 (366)
-
2011
(4478)
- 12/25 - 01/01 (336)
- 12/18 - 12/25 (62)
- 12/11 - 12/18 (70)
- 12/04 - 12/11 (77)
- 11/27 - 12/04 (40)
- 11/20 - 11/27 (67)
- 11/13 - 11/20 (198)
- 11/06 - 11/13 (187)
- 10/30 - 11/06 (340)
- 10/23 - 10/30 (32)
- 10/16 - 10/23 (109)
- 10/09 - 10/16 (80)
- 08/14 - 08/21 (75)
- 08/07 - 08/14 (81)
- 07/31 - 08/07 (82)
- 07/24 - 07/31 (66)
- 07/17 - 07/24 (91)
- 07/10 - 07/17 (47)
- 07/03 - 07/10 (44)
- 06/26 - 07/03 (53)
- 06/19 - 06/26 (59)
- 06/12 - 06/19 (47)
- 06/05 - 06/12 (65)
- 05/29 - 06/05 (63)
- 05/22 - 05/29 (77)
- 05/15 - 05/22 (115)
- 05/08 - 05/15 (65)
- 05/01 - 05/08 (104)
- 04/24 - 05/01 (45)
- 04/17 - 04/24 (70)
- 04/10 - 04/17 (134)
- 04/03 - 04/10 (72)
- 03/27 - 04/03 (18)
- 03/20 - 03/27 (47)
- 03/13 - 03/20 (68)
- 03/06 - 03/13 (40)
- 02/27 - 03/06 (56)
- 02/20 - 02/27 (77)
- 02/13 - 02/20 (76)
- 02/06 - 02/13 (198)
- 01/30 - 02/06 (194)
- 01/23 - 01/30 (132)
- 01/16 - 01/23 (196)
-
01/09 - 01/16
(202)
- Olahraga Tunda Remaja Berhubungan Seks
- Pengalaman Kerja Buruh
- Membuat Tulisan Berjalan Di Blog
- Kompartemen Tubuh
- Askep Akut Miokard Infark
- Askep Asma Bronkial
- Askep Carsinoma Mammae
- Askep Carsinoma Mammae
- Askep Karsinoma Laring
- Askep Luka Bakar; Combustio
- Askep Diabetes Mellitus
- Askep Decompensasi Cordis; Payah Jantung
- Askep Congestive Heart Failure
- Askep Comotio Cerebri
- Askep Cedera Kepala
- Askep Gangguan Muskuloskeletal
- Askep Elektrokardiografi
- Askep Gigantisme
- Askep Gastro Enteritis Tropik; GE
- Askep Gagal Jantung Kongestif
- Askep Gagal Ginjal Kronis
- Askep Fraktur Os. Alviolaris Maxilla Sinistra
- Askep Hernia Scrotalis
- Askep Hernia
- Askep Hepatitis
- Gambaran efek samping KB suntik depo progestin di ...
- Faktor-faktor yang menyebabkan kurangnya akseptor ...
- Faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya keikutse...
- Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya mastitis...
- Alasan ibu melakukan penyapihan anak kurang dari 2...
- Atrofi
- Resusitasi Jantung Paru
- Torsio Testis
- Psoriasis Eritrodemis Tipe psoriasis ini sanga...
- Thalassemia
- Stimulasi Perkembangan Anak
- Gagal Nafas Pada Anak
- Actuating
- Operating Budget Dalam Keperawatan
- Kepemimpinan
- Askep Trauma Tembus Pada Mata
- Askep Pemfigus
- Askep Peritonitis
- Askep Hirsprung; Mega Colon
- Askep Diabetes Mellitus
- Askep Fraktur Os. Mandibularis
- Askep Kardiomiopati Kongestif; Dilated Cardiomyopathy
- Askep Tetanus
- Askep Stenosis Ani
- Prosedur pemeriksaan Tanda vital
- Cara Mudah Membuat Screenshoot
- Faktor penyebab rendahnya pengetahuan remaja awal ...
- Determinan tidak dilakukannya deteksi dini kanker ...
- Determinan ibu hamil tidak melakukan imunisasi tet...
- Determinan pemanfaatan tenaga bidan desa dalam per...
- Determinan pemberian konsumsi buah segar pada bali...
- Gambaran tingkat pengetahuan wanita pramenopause t...
- Abses Paru
- Askep Obstruksi Usus
- Askep Hernia Nukleus Pulposus
- Askep Psoriasis
- Combustio
- Askep Efusi Pleura
- Reseptor dan Memori
- Psoriasis
- Flu Burung; Avian Influenza
- Askep Sifiilis; Raja Singa
- Penanggulangan Penderita Gawat Darurat (PPGD)
- Penyakit Sel Sabit (sickle cell disease)
- NYERI DADA BUKAN HANYA SAKIT JANTUNG
- Faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya cakuptan...
- Faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya akseptor...
- Faktor-faktor rendahnya kunjungan balita di posyandu
- Faktor-faktor rendahnya cakupan kunjungan ibu hami...
- Karakteristik suami dengan ibu menyusui dalam pemb...
- Atasi Obesitas dengan Bedah lambung (Bypass lambung)
- Askep Hepatoma; Kanker Hati Primer
- Askep Hemoroid
- Askep Chronic Kidney Disease; Gagal Ginjal Kronik
- Askep Fraktur Os Mandibularis
- Askep Endokarditis
- Askep Cholelithiasis; Batu Empedu
- Askep Cidera Kepala
- Askep Asma
- Askep Inkontinensia Urine
- Illeostomi
- Jangan Takut dengan Makanan Berkalori
- Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Risiko Pers...
- Hubungan Antara Persalinan Seksio Sesarea Dengan K...
- Tinjauan pelaksanaan kegiatan pondok sayang ibu (P...
- Penatalaksanaan pencegahan infeksi nifas di ruang ...
- Bencana
- Askep Katarak
- Rokok Aman dan Irit (menurut penelitian)
- Sulit Menjadi Orang Yang Tertib
- Anemia Karena Kelainan Pada Sel Darah Merah
- Askep Sindrom Stevens Johnson
- Askep Penyakit Jantung Rematik
- Askep Sistemic Lupus Erythematosus
- Teknik Relaksasi dan Akupunktur
- 01/02 - 01/09 (121)
-
2010
(2535)
- 12/26 - 01/02 (156)
- 12/19 - 12/26 (65)
- 12/12 - 12/19 (73)
- 12/05 - 12/12 (84)
- 11/28 - 12/05 (80)
- 11/21 - 11/28 (68)
- 11/14 - 11/21 (63)
- 11/07 - 11/14 (50)
- 10/31 - 11/07 (50)
- 10/24 - 10/31 (36)
- 10/17 - 10/24 (58)
- 10/10 - 10/17 (35)
- 10/03 - 10/10 (31)
- 09/26 - 10/03 (21)
- 09/19 - 09/26 (26)
- 09/12 - 09/19 (55)
- 09/05 - 09/12 (65)
- 08/29 - 09/05 (33)
- 08/22 - 08/29 (70)
- 08/15 - 08/22 (45)
- 08/08 - 08/15 (35)
- 08/01 - 08/08 (37)
- 07/25 - 08/01 (27)
- 07/18 - 07/25 (19)
- 07/11 - 07/18 (30)
- 07/04 - 07/11 (56)
- 06/27 - 07/04 (28)
- 06/20 - 06/27 (22)
- 06/13 - 06/20 (30)
- 06/06 - 06/13 (21)
- 05/30 - 06/06 (5)
- 05/16 - 05/23 (6)
- 05/09 - 05/16 (29)
- 05/02 - 05/09 (59)
- 04/25 - 05/02 (28)
- 04/18 - 04/25 (38)
- 04/11 - 04/18 (70)
- 04/04 - 04/11 (59)
- 03/28 - 04/04 (65)
- 03/21 - 03/28 (89)
- 03/14 - 03/21 (218)
- 03/07 - 03/14 (95)
- 02/28 - 03/07 (135)
- 02/21 - 02/28 (102)
- 01/03 - 01/10 (68)
-
2009
(1652)
- 12/27 - 01/03 (36)
- 12/20 - 12/27 (22)
- 12/13 - 12/20 (100)
- 12/06 - 12/13 (45)
- 11/29 - 12/06 (24)
- 11/22 - 11/29 (22)
- 11/15 - 11/22 (19)
- 11/08 - 11/15 (28)
- 11/01 - 11/08 (11)
- 10/25 - 11/01 (17)
- 10/18 - 10/25 (38)
- 10/11 - 10/18 (33)
- 10/04 - 10/11 (15)
- 09/27 - 10/04 (21)
- 09/20 - 09/27 (7)
- 09/13 - 09/20 (84)
- 09/06 - 09/13 (35)
- 08/30 - 09/06 (48)
- 08/23 - 08/30 (118)
- 08/16 - 08/23 (26)
- 08/09 - 08/16 (34)
- 08/02 - 08/09 (35)
- 07/26 - 08/02 (31)
- 07/19 - 07/26 (14)
- 07/12 - 07/19 (16)
- 07/05 - 07/12 (28)
- 06/28 - 07/05 (26)
- 06/21 - 06/28 (76)
- 06/14 - 06/21 (26)
- 06/07 - 06/14 (21)
- 05/31 - 06/07 (43)
- 05/24 - 05/31 (38)
- 05/17 - 05/24 (26)
- 05/10 - 05/17 (52)
- 05/03 - 05/10 (15)
- 04/26 - 05/03 (38)
- 04/19 - 04/26 (32)
- 04/12 - 04/19 (22)
- 04/05 - 04/12 (20)
- 03/29 - 04/05 (40)
- 03/22 - 03/29 (43)
- 03/15 - 03/22 (18)
- 03/08 - 03/15 (14)
- 03/01 - 03/08 (22)
- 02/22 - 03/01 (12)
- 02/15 - 02/22 (9)
- 02/08 - 02/15 (11)
- 02/01 - 02/08 (19)
- 01/25 - 02/01 (37)
- 01/18 - 01/25 (21)
- 01/11 - 01/18 (33)
- 01/04 - 01/11 (31)
-
2008
(700)
- 12/28 - 01/04 (13)
- 12/21 - 12/28 (9)
- 12/14 - 12/21 (57)
- 12/07 - 12/14 (5)
- 11/30 - 12/07 (18)
- 11/23 - 11/30 (33)
- 11/16 - 11/23 (31)
- 11/09 - 11/16 (23)
- 11/02 - 11/09 (18)
- 10/26 - 11/02 (11)
- 10/19 - 10/26 (15)
- 10/12 - 10/19 (13)
- 10/05 - 10/12 (25)
- 09/28 - 10/05 (2)
- 09/21 - 09/28 (14)
- 09/14 - 09/21 (19)
- 09/07 - 09/14 (43)
- 08/31 - 09/07 (3)
- 08/24 - 08/31 (33)
- 08/17 - 08/24 (65)
- 08/10 - 08/17 (4)
- 08/03 - 08/10 (26)
- 07/27 - 08/03 (6)
- 07/20 - 07/27 (19)
- 07/13 - 07/20 (18)
- 07/06 - 07/13 (60)
- 06/29 - 07/06 (53)
- 06/22 - 06/29 (49)
- 06/15 - 06/22 (11)
- 06/08 - 06/15 (4)
Popular Posts
-
ASUHAN KEPERAWATAN IBU NIFAS DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM A. PengertianPost partum / puerperium adalah masa dimana tubuh menyesuaikan, baik...
-
KTI KEBIDANAN HUBUNGAN USIA TERHADAP PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan wanita merupakan hal yang s...
-
Setelah beberapa minggu ini cari materi buat postingan baru, mendadak dapat inspirasi setelah rekan Anton Wijaya menulis di buku tamu Keper...
-
PATHWAY ASFIKSIA NEONATORUM Klik pada gambar untuk melihat pathway Download Pathway Asfiksia Neonatorum Via Ziddu Download Askep Asfiksia N...
-
DEFINISI Ikterus ialah suatu gejala yang perlu mendapat perhatian sungguh-sungguh pada neonatus. Ikterus ialah suatu diskolorasi kuning pa...
-
Metode Kalender atau Pantang Berkala (Calendar Method Or Periodic Abstinence) Pendahuluan Metode kalender atau pantang berkala merupakan met...
-
Pathway Combustio Klik Pada Gambar Untuk melihat pathway Download Pathway Combustio Via Ziddu Tag: Pathways combustio , pathways luka baka...
-
Pathway Hematemesis Melena Klik pada gambar untuk melihat pathway Download Pathway Hematemesis Melena Via Ziddu
-
PROSES KEPERAWATAN KOMUNITAS Pengertian - Proses keperawatan adalah serangkaian perbuatan atau tindakan untuk menetapkan, merencana...
-
Metode Suhu Basal Tubuh (Basal Body Temperature Method) Suhu tubuh basal adalah suhu terendah yang dicapai oleh tubuh selama istirahat atau ...
© ASUHAN KEPERAWATAN 2013 . Powered by Bootstrap , Blogger templates and RWD Testing Tool Published..Gooyaabi Templates
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Jangan Lupa Tulis Komentarnya Gan: