Kamis, 10 Februari 2011
Askep Trauma Pada Kornea; Ulkus Kornea
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN TRAUMA PADA KORNEA
(ULKUS KORNEA)
I. Pengertian
Ulkus kornea adalah hilangnya sebagian permukaan kornea akibat kematian jaringan kornea.
Sedang Laserasi kornea adalah ulkus yang dalam (Mansjoer, A. et all, 1999).
II. Patofisiologi
Trauma Mata Pada Kornea
Edema Kornea
Erosi Kornea
Laserasi Kornea + Perforasi Kornea
Edema Kornea
(Cairan Terkumpul di bawah epitel)
Kekeruhan yang menetap
Jaringan Intraokular
Sukar dilihat
Menjadi Vesikel
Rasa sakit
o/k tarikan
serat saraf
Pecah
Ulkus Kornea
Rasa nyeri bertambah
Tekanan intraokular meningkat
Erosi Kornea
(Terlepasnya epitel kornea)
Menimbulkan infiltrat Resiko Infeksi Sekunder
(Keratitis)
Kerusakan epitel
Ulkus Kornea
Rasa sakit pada matanya
(Setiap pergerakan)
Lakrimasi dan fotofobia
Kelopak mata menjadi kaku
pada pembukaan
Blefarospasme
Tajam penglihatan menurun
Kornea iregular
Laserasi + Perforasi Kornea
(Ulkus yang dalam)
Cairan bilik mata depan dapat mengalir keluar Resiko infeksi sekunder ke dalam
jaringan intraokuler
Iris prolap (menyumbat fistel) * Endoftalmitis
* Panoftalmintis
Timbul jaringan parut (leukoma adherens) * Ptisis bulbi
Penyempitan sudut COA
(o/k adanya sinekhia anterior)
Aliran cairan bilik mata di sudut COA terganggu
Tekanan intraokular meningkat.
III. Fokus Pengkajian
Hal yang fokus dikaji adalah : (Ilyas, S., 2000)
1. Riwayat pekerjaan penderita.
Perlu diketahui untuk memberikan perawatan pada matanya yang tidak akan mendapatkan hal-hal yang buruk karena lingkungan pekerjaan. Juga untuk mewasdai trauma kembali. Penderita yang menderita erosi kornea tentu sangat berbahaya bila berada di lingkungan yang kotor tanpa menutup bola mata.
2. Penyakit lain yang sedang diderita.
Bila sedang menderita penyakit lain dengan keadaan yang buruk maka infeksi yang terjadi di mata akan sukar disembuhkan. Misal penyakit DM, sepsis atau kelainan darah.Riwayat penyakit mata sebelumnya akan dapat menerangkan tambahan gejala-gejala penyakit yamng dikeluhkan
3. Riwayat trauma sebelum atau sesudah ada keluhan.
Trauma tumpul dapat memberikan kerusakan pada seluruh lapis kelopak ataupun bola mata. Trauma sebelumnya dapat juga memberikan kelainan pada mata tersebut sebelum meminta pertolongan.
4. Pemeriksaan khusus Mata :
Sakit untuk mengedip/pergerakan
Lakrimasi
Fotofobia
Kelopak menjadi kaku (blefarospasme)
Tajam penglihatan menurun
Ada bagian kornea yang jernih (dangkal/tipis)
Warna iris seakan-akan berwarna lebih hitam.
Bila telah terjadi perforasi :
Pupil akan terlihat lonjong.
Cairan bilik mata depan dapat mengalir keluar
Cairan COA mengandung fibrin
Bisa terbentuk jaringan parut di kornea
Iris prolap.
IV. Data Penunjang :
1. Pemeriksaan Laboratorium, seperti :.
SDP, leukosit , kemungkinan adanya infeksi sekunder.
2. Pemeriksaan kultur. Untuk mengetahui jenis kumannya.
3. Kalau perlu pemeriksaan tonometri Schiotz, perimetri, gonioskopi, dan tonografi, maupun funduskopi (Ilyas, S., 2000)
V. Pengobatan :
1. Pengobatan pada tukak kornea bertujuan :
a. Menghalangi hidupnya bakteri, dengan antibiotika.
b. Mengurangi reaksi radang, dengan steroid.
2. Secara umum tukak diobati sebagai berikut :
a. Tidak boleh dibebat, karena akan menaikkan suhu sehingga akan berfungsi sebagai inkubator.
b. Sekret yang terbentuk dibersihkan 4 kali satu hari.
c. Diperhatikan kemungkinan terjadinya glaukoma sekunder.
d. Debridement sangat membantu penyembuhan.
e. Diberi antibiotika yang sesuai dengan kausa. Biasanya diberi lokal kecuali keadaan berat.
3. Pengobatan dihentikan bila sudah terjadi epitelialisasi dan mata terlihat tenang.
4. Pada tukak kornea dilakukan pembedahan atau keratoplasti apabila :
a. Dengan pengobatan tidak sembuh.
b. Terjadinya jaringan parut yang mengganggu penglihatan.
VI. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan imflamasi pada kornea atau peningkatan tekanan intraokular.
2. Risiko tinggi infeksi berhubungan dengan peningkatan kerentanan sekunder terhadap interupsi permukaan tubuh.
3. Risiko terhadap cedera berhubungan dengan keterbatasan penglihatan.
4. Ansietas berhubungan dnegan kehilangan penglihatan aktual/potensial dan dampak yang dirasakan dari penyakit kronik pada gaya hidup.
5. Risiko terhadap gangguan konsep diri berhubungan dengan efek-efek keterbatasan penglihatan.
V. Intervensi
Diagnosa No. 1
Tujuan : Nyeri berkurang atau hilang.
Kriteria hasil : Klien akan :
Melaporkan penurunan nyeri progresif dan penghilangan nyeri setelah intervensi.
Klien tidak gelisah.
Intervensi :
1. Lakukan tindakan penghilangan nyeri yang non invasif dan non farmakologi, seperti berikut :
a. Posisi : Tinggikan bagian kepala tempat tidur, berubah-ubah antara berbaring pada punggung dan pada sisi yang tidak sakit.
b. Distraksi
c. Latihan relaksasi
R/ Tindakan penghilangan nyeri yang non invasif dan nonfarmakologi memungkinkan klien untuk memperoleh rasa kontrol terhadap nyeri.
2. Bantu klien dalam mengidentifikasi tindakan penghilangan nyeri yang efektif.
R/ Klien kebanyakan mempunyai pengetahuan yang mendalam tentang nyerinya dan tindakan penghilangan nyeri yang efektif.
3. Berikan dukungan tindakan penghilangan nyeri dengan analgesik yang diresepkan.
R/ Untuk beberapa klien terapi farmakologi diperlukan untuk memberikan penghilangan nyeri yang efektif.
4. Beritahu dokter jika nyeri tidak hilang setelah 1/2 jam pemberian obat, jika nyeri bertambah.
R/ Tanda ini menunjukkan peningkatan tekanan intraokular atau komplikasi lain.
Diagnosa No.2
Tujuan : Tidak terjadi infeksi.
Kriteria hasil : Klien akan :
Menunjukkan penyembuhan tanpa gejala infeksi.
Nilai Labotratorium : SDP normal, kultur negatif.
Intervensi :
1. Tingkatkan penyembuhan luka :
a. Berikan dorongan untuk mengikuti diet yang seimbang dan asupan cairan yang adekuat.
b. Instruksikan klien untuk tetap menutup mata sampai diberitahukan untuk dilepas.
R/ Nutrisi dan hidrasi yang optimal meningkatkan kesehatan secara keseluruhan, yang meningkatkan penyembuhan luka pembedahan. Memakai pelindung mata meningkatkan penyembuhan dengan menurunkan kekuatan iritasi.
2. Gunakan tehnik aseptik untuk meneteskan tetes mata :
a. Cuci tangan sebelum memulai.
b. Pegang alat penetes agak jauh dari mata.
c. Ketika meneteskan, hindari kontak antara mata, tetesan dan alat penetes.
d. Ajarkan tehnik ini kepada klien dan anggota keluarganya.
R/ Tehnik aseptik meminimalkan masuknya mikroorganisme dan mengurangi risiko infeksi.
3. Kaji tanda dan gejala infeksi .
a. Kemerahan, edema pada kelopak mata.
b. Injeksi konjungtiva (pembuluh darah menonjol).
c. Drainase pada kelopak mata dan bulu mata.
d. Materi purulen pada bilik anterior (antara kornea dan iris).
e. Peningkatan suhu.
f. Nilai laboratorium abnormal (misal : peningkatan SDP, hasil kultur ).
R/ Deteksi dini infeksi memungkinkan penanganan yang cepat untuk meminimalkan keseriusan infeksi.
4. Beritahu dokter tentang semua drainase yang terlihat mencurigakan.
R/ Drainase abnormal memerlukan evaluasi medis dan kemungkinan memulai penanganan farmakologi.
5. Kolaborasi dengan dokter dengan pemberian antibiotika dan steroid..
R/ Mengurangi reaksi radang, dengan steroid dan menghalangi hidupnya bakteri, dengan antibiotika.
Daftar Pustaka
Carpenito, L.J. (1999). Rencana Asuhan & Dokumentasi Keperawatan. Ed. 2. Jakarta : EGC
(2000). Diagnosa Keperawatan dan Masalah Kolaboratif. Ed. 8. Jakarta : EGC
Darling, V.H. & Thorpe, M.R. (1996). Perawatan Mata. Yogyakarta : Yayasan Essentia Media.
Ilyas, Sidarta. (2000). Kedaruratan Dalam Ilmu Penyakit Mata. Jakarta : FKUI Jakarta.
Mansjoer, A. (1999). Kapita Selekta Kedokteran. Jilid 1. Jakarta : Media Aesculapius FKUI Jakarta.
Wijana, Nana. (1983). Ilmu Penyakit Mata. Jakarta : FKUI Jakarta
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Blog Archive
-
2016
(1)
- 09/18 - 09/25 (1)
-
2015
(10)
- 10/11 - 10/18 (1)
- 09/13 - 09/20 (1)
- 09/06 - 09/13 (1)
- 07/05 - 07/12 (1)
- 05/17 - 05/24 (6)
-
2014
(1)
- 04/13 - 04/20 (1)
-
2012
(770)
- 02/19 - 02/26 (5)
- 02/12 - 02/19 (10)
- 02/05 - 02/12 (4)
- 01/29 - 02/05 (27)
- 01/22 - 01/29 (88)
- 01/15 - 01/22 (101)
- 01/08 - 01/15 (169)
- 01/01 - 01/08 (366)
-
2011
(4478)
- 12/25 - 01/01 (336)
- 12/18 - 12/25 (62)
- 12/11 - 12/18 (70)
- 12/04 - 12/11 (77)
- 11/27 - 12/04 (40)
- 11/20 - 11/27 (67)
- 11/13 - 11/20 (198)
- 11/06 - 11/13 (187)
- 10/30 - 11/06 (340)
- 10/23 - 10/30 (32)
- 10/16 - 10/23 (109)
- 10/09 - 10/16 (80)
- 08/14 - 08/21 (75)
- 08/07 - 08/14 (81)
- 07/31 - 08/07 (82)
- 07/24 - 07/31 (66)
- 07/17 - 07/24 (91)
- 07/10 - 07/17 (47)
- 07/03 - 07/10 (44)
- 06/26 - 07/03 (53)
- 06/19 - 06/26 (59)
- 06/12 - 06/19 (47)
- 06/05 - 06/12 (65)
- 05/29 - 06/05 (63)
- 05/22 - 05/29 (77)
- 05/15 - 05/22 (115)
- 05/08 - 05/15 (65)
- 05/01 - 05/08 (104)
- 04/24 - 05/01 (45)
- 04/17 - 04/24 (70)
- 04/10 - 04/17 (134)
- 04/03 - 04/10 (72)
- 03/27 - 04/03 (18)
- 03/20 - 03/27 (47)
- 03/13 - 03/20 (68)
- 03/06 - 03/13 (40)
- 02/27 - 03/06 (56)
- 02/20 - 02/27 (77)
- 02/13 - 02/20 (76)
-
02/06 - 02/13
(198)
- ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
- ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
- Specifications Samsung Galaxy TAB Review
- Sikap ibu hamil terhadap pelayanan antenatal di pu...
- Askep Anak Meningitis
- Askep Kurang Energi Protein; KEP
- Askep Neonatus Hipoglikemi Simptomatis
- Askep Anak Demam Berdarah Dengue
- Askep Anak Spinabifida
- I.D.E.A.L = Rumus Menjadi Perawat Ideal
- Konsep Perilaku
- Perbandingan Berat Badan Bayi ASI dan Bayi Susu Fo...
- CARA MENGASUH DAN MEMBIMBING ANAK USIA TODDLER (US...
- Sedikit perkenalan dari blogku ^_^
- PROSES TERJADINYA KEHAMILAN
- Cara Mengatasi Masuk Angin
- Kepatuhan Ibu Hamil Dalam Mengkonsumsi Tablet Fe d...
- Neck exercises
- Antibiotic Drug
- Coitus Interuptus
- Keluarga Berencana Alamiah atau Natural Family Pla...
- What exercises should be done?
- Askep Berat Badan Lahir Rendah
- Gangguan Kardiovaskuler Tetralogi Fallot
- Sindrom Distress Pernafasan
- Askep Anak Anemia
- Alergi Makanan Pada Anak
- Enam tanda bahaya penyakit ginjal
- Akut Respiratory Distress Sindrome
- What causes shoulder pain ..?
- Keterampiloan pelaksanaan komunikasi terapeutik ma...
- Kecemasan pasangan suami istri dengan infertil pri...
- Studi tentang motivasi mahasiswi memilih profesi b...
- The Ford Shelby GT 350 limited edition
- Izin prakti perawat profesional
- Stroke
- Sejarah & Perkembangan Keperawatan di Dunia
- Specifications HTC Pro 7 review
- KONSEP PERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT
- Specifications Iphone 5 review
- LAPORAN PENDAHULUAN TYPUS ABDOMINALIS
- LAPORAN PENDAHULUAN DIARE AKUT
- LAPORAN PENDAHULUAN WSD (WATER SEAL DRAINAGE)
- LAPORAN PENDAHULUAN WSD (WATER SEAL DRAINAGE)
- ASMA BRONCHIALE
- <!--[if !mso]> v\:* {behavior:url(#default#VML);}...
- KERACUNAN
- KERACUNAN
- TRAUMA ABDOMEN
- Congenital Talipes Equino Varus (CTEV)
- Askep Anak Diare
- Askep Kejang Demam
- Askep Morbili
- Askep Neonatus Infeksi/Sepsis
- Sehat = Mahal ??
- Tips Untuk Perawat
- STRES=”I DON’T LIKE MONDAY” ???
- Nokia N9 i like it
- Seo Booster Pro vs Stt2
- DOWNLOAD KTI KEBIDANAN LENGKAP dokumen word-doc
- DOWNLOAD KTI / SKRIPSI KEPERAWATAN LENGKAP dokumen...
- Hak dan Kewjiban Perawat
- Mal Praktek Perawat
- Askep Trauma Pada Kornea; Ulkus Kornea
- Askep Stroke
- Askep Respirator
- Askep Trauma Kepala
- Askep Kegawardaruratan System Kardiovaskuler Akiba...
- Intoksikasi Insektisida Fosfat Organik
- Askep Cerebro Vaskuler Accident; Stroke Infark
- Askep Basalioma Nasolabial Sinistra
- Askep Tuberculosis Paru
- Askep Luka Tusuk Yang Terpasang Ventilator
- Askep Perubahan Proses Pikir; Waham
- Askep Perilaku Kekerasan
- Gangguan Penggunaan Napza
- Askep Jiwa Halusinasi Perseptual
- Mekanisme Koping Individu
- Askep Jiwa Gangguan Alam Perasaan; Mania
- BRONCHO PNEUMONIA
- Mengapa Mereka Tergila-gila Facebook
- Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan Bunuh Diri
- Askep Jiwa Perilaku Kekerasan
- Efek Teori dan Memori ECT
- Kegawatdaruratan Psikiatrik
- Askep Jiwa Halusinasi
- Askep Jiwa Gangguan Alam Perasaan; Depresi
- Askep Jiwa Schizofrenia Katatonik
- Askep Jiwa Menarik Diri
- Askep Gangguan Hubungan Sosial
- Verizon plans 4G internet calling service
- Diet Sehat dengan Protein Cukup
- Askep Anak Meningitis
- Askep Sindrom Hiperaktifitas
- Askep Anak Hernia Inguinalis
- Askep Anak Gagal Ginjal Kronik
- Askep Anak Diare
- Diare Akut Dehidrasi Sedang
- Askep Anak Dengue Hemoraghic Fever; DHF
- Askep Tetanus
- 01/30 - 02/06 (194)
- 01/23 - 01/30 (132)
- 01/16 - 01/23 (196)
- 01/09 - 01/16 (202)
- 01/02 - 01/09 (121)
-
2010
(2535)
- 12/26 - 01/02 (156)
- 12/19 - 12/26 (65)
- 12/12 - 12/19 (73)
- 12/05 - 12/12 (84)
- 11/28 - 12/05 (80)
- 11/21 - 11/28 (68)
- 11/14 - 11/21 (63)
- 11/07 - 11/14 (50)
- 10/31 - 11/07 (50)
- 10/24 - 10/31 (36)
- 10/17 - 10/24 (58)
- 10/10 - 10/17 (35)
- 10/03 - 10/10 (31)
- 09/26 - 10/03 (21)
- 09/19 - 09/26 (26)
- 09/12 - 09/19 (55)
- 09/05 - 09/12 (65)
- 08/29 - 09/05 (33)
- 08/22 - 08/29 (70)
- 08/15 - 08/22 (45)
- 08/08 - 08/15 (35)
- 08/01 - 08/08 (37)
- 07/25 - 08/01 (27)
- 07/18 - 07/25 (19)
- 07/11 - 07/18 (30)
- 07/04 - 07/11 (56)
- 06/27 - 07/04 (28)
- 06/20 - 06/27 (22)
- 06/13 - 06/20 (30)
- 06/06 - 06/13 (21)
- 05/30 - 06/06 (5)
- 05/16 - 05/23 (6)
- 05/09 - 05/16 (29)
- 05/02 - 05/09 (59)
- 04/25 - 05/02 (28)
- 04/18 - 04/25 (38)
- 04/11 - 04/18 (70)
- 04/04 - 04/11 (59)
- 03/28 - 04/04 (65)
- 03/21 - 03/28 (89)
- 03/14 - 03/21 (218)
- 03/07 - 03/14 (95)
- 02/28 - 03/07 (135)
- 02/21 - 02/28 (102)
- 01/03 - 01/10 (68)
-
2009
(1652)
- 12/27 - 01/03 (36)
- 12/20 - 12/27 (22)
- 12/13 - 12/20 (100)
- 12/06 - 12/13 (45)
- 11/29 - 12/06 (24)
- 11/22 - 11/29 (22)
- 11/15 - 11/22 (19)
- 11/08 - 11/15 (28)
- 11/01 - 11/08 (11)
- 10/25 - 11/01 (17)
- 10/18 - 10/25 (38)
- 10/11 - 10/18 (33)
- 10/04 - 10/11 (15)
- 09/27 - 10/04 (21)
- 09/20 - 09/27 (7)
- 09/13 - 09/20 (84)
- 09/06 - 09/13 (35)
- 08/30 - 09/06 (48)
- 08/23 - 08/30 (118)
- 08/16 - 08/23 (26)
- 08/09 - 08/16 (34)
- 08/02 - 08/09 (35)
- 07/26 - 08/02 (31)
- 07/19 - 07/26 (14)
- 07/12 - 07/19 (16)
- 07/05 - 07/12 (28)
- 06/28 - 07/05 (26)
- 06/21 - 06/28 (76)
- 06/14 - 06/21 (26)
- 06/07 - 06/14 (21)
- 05/31 - 06/07 (43)
- 05/24 - 05/31 (38)
- 05/17 - 05/24 (26)
- 05/10 - 05/17 (52)
- 05/03 - 05/10 (15)
- 04/26 - 05/03 (38)
- 04/19 - 04/26 (32)
- 04/12 - 04/19 (22)
- 04/05 - 04/12 (20)
- 03/29 - 04/05 (40)
- 03/22 - 03/29 (43)
- 03/15 - 03/22 (18)
- 03/08 - 03/15 (14)
- 03/01 - 03/08 (22)
- 02/22 - 03/01 (12)
- 02/15 - 02/22 (9)
- 02/08 - 02/15 (11)
- 02/01 - 02/08 (19)
- 01/25 - 02/01 (37)
- 01/18 - 01/25 (21)
- 01/11 - 01/18 (33)
- 01/04 - 01/11 (31)
-
2008
(700)
- 12/28 - 01/04 (13)
- 12/21 - 12/28 (9)
- 12/14 - 12/21 (57)
- 12/07 - 12/14 (5)
- 11/30 - 12/07 (18)
- 11/23 - 11/30 (33)
- 11/16 - 11/23 (31)
- 11/09 - 11/16 (23)
- 11/02 - 11/09 (18)
- 10/26 - 11/02 (11)
- 10/19 - 10/26 (15)
- 10/12 - 10/19 (13)
- 10/05 - 10/12 (25)
- 09/28 - 10/05 (2)
- 09/21 - 09/28 (14)
- 09/14 - 09/21 (19)
- 09/07 - 09/14 (43)
- 08/31 - 09/07 (3)
- 08/24 - 08/31 (33)
- 08/17 - 08/24 (65)
- 08/10 - 08/17 (4)
- 08/03 - 08/10 (26)
- 07/27 - 08/03 (6)
- 07/20 - 07/27 (19)
- 07/13 - 07/20 (18)
- 07/06 - 07/13 (60)
- 06/29 - 07/06 (53)
- 06/22 - 06/29 (49)
- 06/15 - 06/22 (11)
- 06/08 - 06/15 (4)
Popular Posts
-
ASUHAN KEPERAWATAN IBU NIFAS DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM A. PengertianPost partum / puerperium adalah masa dimana tubuh menyesuaikan, baik...
-
KTI KEBIDANAN HUBUNGAN USIA TERHADAP PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan wanita merupakan hal yang s...
-
Setelah beberapa minggu ini cari materi buat postingan baru, mendadak dapat inspirasi setelah rekan Anton Wijaya menulis di buku tamu Keper...
-
PATHWAY ASFIKSIA NEONATORUM Klik pada gambar untuk melihat pathway Download Pathway Asfiksia Neonatorum Via Ziddu Download Askep Asfiksia N...
-
DEFINISI Ikterus ialah suatu gejala yang perlu mendapat perhatian sungguh-sungguh pada neonatus. Ikterus ialah suatu diskolorasi kuning pa...
-
Metode Kalender atau Pantang Berkala (Calendar Method Or Periodic Abstinence) Pendahuluan Metode kalender atau pantang berkala merupakan met...
-
Pathway Combustio Klik Pada Gambar Untuk melihat pathway Download Pathway Combustio Via Ziddu Tag: Pathways combustio , pathways luka baka...
-
Pathway Hematemesis Melena Klik pada gambar untuk melihat pathway Download Pathway Hematemesis Melena Via Ziddu
-
PROSES KEPERAWATAN KOMUNITAS Pengertian - Proses keperawatan adalah serangkaian perbuatan atau tindakan untuk menetapkan, merencana...
-
Metode Suhu Basal Tubuh (Basal Body Temperature Method) Suhu tubuh basal adalah suhu terendah yang dicapai oleh tubuh selama istirahat atau ...
© ASUHAN KEPERAWATAN 2013 . Powered by Bootstrap , Blogger templates and RWD Testing Tool Published..Gooyaabi Templates
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Jangan Lupa Tulis Komentarnya Gan: