Senin, 31 Januari 2011
Askep Anak Dermatitis
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DERMATITIS
A. KONSEP MEDIS
1. DEFINISI
Dermatitis adalah suatu peradangan pada dermis dan epidermis yang dalam perkembangannya memberikan gambaran klinik berupa efloresensi polimorf dan pada umumnya memberikan gejala subjektif gatal. (Mulyono :1986)
Dermatitis adalah peradangan epidermis dan dermis yang memberikan g ejala subjektif gatal dan dalam perkembangannya memberikan efloresensi yang polimorf. (Junaidi Purnawan : 1982)
2. ETIOLOGI
Berdasarkan etiologinya dermatitis dibagi dalam type :
a. Dermatits kontak
- Dermatitis kontak toksis akut
Suatu dermatitis yang disebabkan oleh iritan primer kuat / absolut. Contok : H2SO4 , KOH, racun serangga.
- Dermatitis Kontak Toksis Kronik
Suatu dermatitis yang disebabkan oleh iritan primer lemah / relatif. Contoh : sabun , detergen.
- Dermatitis Kontak Alergi
Suatu dermatitis yang disebabkan oleh alergen . Contoh : logam (Ag, Hg), karet, plastik, dll.
b. Dermatitis Atopik
Suatu peradangan menahun pada lapisan epidermis yang disebabkan zat-zat yang bersifat alergen. Contoh : inhalan (debu, bulu).
c. Dermatitis Perioral
Suatu penyakit kulit yang ditandai adanya beruntus-beruntus merah disekitar mulut. Penyebabnya tidak diketahui, menyerang wanita berusia 20-60 tahun dan bisa muncul pemakaian salep kortikosteroid diwajah untuk mengobati suatu penyakit.
d. Dermatitis Statis
Suatu peradangan menahun pada tungkai bawah yang sering meninggalkan bekas, yang disebabkan penimbunan darah dan cairan dibawah kulit, sehingga cenderung terjadi varises dan edema.
3. PATOFISIOLOGI
Dermatitis merupakan peradangan pada kulit, baik pada bagian dermis ataupun epidermis yang disebabkan oleh beberapa zat alergen ataupun zat iritan.
Zat tersebut masuk kedalam kulit yang kemudian menyebabkan hipersensitifitas pada kulit yang terkena tersebut.
Masa inkubasi sesudah terjadi sensitisasi permulaan terhadap suatu antigen adalah 5-12 hari, sedangkan masa reaksi setelah terkena yang berikutnya adalah 12-48 jam.
Adapun faktor-faktor yang ikut mendorong perkembangan dermatitis adalah gesekan, tekanan, balutan, macerasi, panas dan dingin, tempat dan luas daerah yang terkena dan adanya penyakit kulit lain.
4. TANDA DAN GEJALA
a. Dermatitis Kontak
Gatal-gatal , rasa tidak enak karena kering, kulit berwarna coklat dan menebal.
b. Dermatitis Atopik
Gatal-gatal , muncul pada beberapa bula pertama setelah bayi lahir, yang mengenai wajah, daerah yang tertutup popok, tangan, lengan dan kaki.
c. Dermatitis Perioral
Gatal-gatal bahkan menyengat, disekitar bibir tampak beruntus-beruntus kecil kemerahan.
d. Dermatitis Statis
Awalnya kulit merah dan bersisik, setelah beberapa minggu / bulan , warna menjadi coklat.
5. KOMPLIKASI
1. Katarak
2. Infeksi oleh bakteri , virus da jamur
6. PENGOBATAN
1. Terapi umum
- Hindari faktor penyebab.
- Jaga kulit jangan sampai kering pelembab.
- Berikan pengertian untuk tidak digaruk.
2. Terapi Lokal
- Salep / krim / losio kortikosteroid.
3. Terapi Sistemik
- Anti histamin.
- Kortikosteroid ; dosis 40-60 mg.
- Antibiotik ; Eritromisin, Dewasa 4x 250 mg/hr.
4x 125 mg/hr.
B. KONSEP KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
- Kaji faktor penyebab terjadinya gangguan.
- Kaji pengetahuan tentang faktor penyebab dan metode kontak.
- Kaji adanya pruritas, pain dan burning.
- Kaji peningkatan stress yang diketahui pasien.
- Kaji tanda-tanda infeksi.
- Riwayat infeksi yang berulang-ulang.
- Kaji faktor yang memperparah.
- Pada reaksi ringan kulit terlihat merah dan terdapat vesicle.
- Pada reaksi berat terdapat ulceration, bulla buosion.
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri : gatal berhubungan dengan inflamasi pada kulit.
2. Gangguan body image berhubungan dengan lesi pada kulit.
3. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan garukan.
4. Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang alergen-alergen dikulit.
5. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan tahanan primer tidak adekuat.
3. INTERVENSI
Dx. 1. Nyeri ; Gatal berhubungan dengan inflamasi pada kulit.
Tujuan : Mengurangi rasa gatal.
Tindakan :
- Hindarikan semua bahan yang menyebabkan.
- Jelaskan pengertian untuk tidak digaruk.
- Kolaborasi dokter pemberian anti histamin.
Dx. 2. Gangguan body image berhubungan dengan lesi pada kulit.
Tujuan : Menyatakan penerimaan situasi diri.
Pasien memiliki konsep diri yang positif.
Tindakan :
- Kaji makna kehilangan / perubahan pada pasien.
- Berikan penguatan positif terhadap kemampuan dan dorong usaha untuk mengikuti tujuan rehabilitasi.
- Berikan kelompok pendukung untuk orang terdekat dan beri informasi bagaimana mereka dapat membantu pasien.
Dx. 3. Ganggun integritas kulit berhubungan dengan garukan.
Tujuan : Menunjukkan regenerasi jaringan.
Mencapai penyembuhan tepat waktu pada area luka.
Tindakan :
- Kaji warna, ukuran, perhatikan jaringan nekrotik.
- Berikan kompres dingin / larutan PK untuk lesi eksudatif dan basah.
- Jangan terlalu kuat mengusap-ngusap kulit dengan handuk.
- Anjurkan untuk memakai stoking.
- Kurangi kontak langsung pada area luka.
- Anjurkan untuk tidak menggaruk.
- Dorong pasien menerapkan prinsip-prinsip kebersihan diri.
- Kolaborasi pemberian antibiotik pada infeksi sekunder.
Dx. 4. Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang alergen-alergen .
Tujuan : Menyatakan pemahaman kondisi, prognosis dan pengobatan.
Tindakan :
- Penkes yang meliputi pengetahuan pasien untuk mengenali agen penyebab, perjalanan penyakit , faktor yang memperberat dan cara perawatan.
Dx. 5. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan pertahanan primer tidak adekuat.
Tujuan : mencapai penyembuhan luka tepat waktu, bebas eksudat – purulen dan tidak demam.
Tindakan :
- Tekankan pentingnya teknik cuci tangan yang baik.
- Periksa area terkena.
- Kaji adanya tanda-tanda infeksi.
- Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat antibiotik.
4. IMPLEMENTASI
1) Nyeri ; gatal berhubungan dengan inflamasi pada kulit.
- Menghindarkan semua bahan yang menyebabkan.
- Menjelaskan pengertian untuk tidak digaruk.
- Melaksanakan advis dokter pemberian anti histamin.
2) Gangguan body image berhubungan dengan lesi pada kulit.
- Mengkaji makna kehilangan/perubahan pada pasien.
- Memberikan penguatan positid terhadap kemampuan dan mendorong usaha untuk mengikuti tujuan rehabilitasi.
- Memberikan kelompok pendukung untuk orang terdekat dan memberi informasi bagaimana mereka dapat membantu.
3) Gangguan integritas kulit berhubungan dengan garukan.
- Mengkaji warna, ukuran, perhatikan jaringan nekrotik.
- Memberikan kompres dingin / larutan PK untuk lesi eksudatif dan basah.
- Menganjurkan klien untuk jangan terlalu kuat mengusap-usap kulit dengan handuk.
- Menganjurkan klien untuk memakai stoking.
- Mengurangi kontak langsung pada area luka.
- Menganjurkan klien untuk tidak menggaruk.
- Mendorong klien untuk menerapkan prinsip-prinsip kebersihan diri dalam kehidupan sehari-hari.
- Memberikan obat antibiotik pada infeksi sekunder.
4) Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi.
- Memberikan penkes kepada klien untuk mengenali agen penyebab, perjalanan penyakit, faktor yang memperberat dan cara perawatan.
5) Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan pertahanan primer tidak adekuat.
- Menekankan pentingnya teknik cuci tangan yang baik.
- Memeriksa daerah yang terkena.
- Mengkaji tanda-tanda adanya infeksi.
- Memberikan obat antibiotik.
5. EVALUASI
Dx. 1. Pasien bebas nyeri , gatal.
2. Individu menilai keadaan dirinya terhadap hal-hal yang realistis.
3. Jaringan berangsur pulih.
Integritas kulit dapat dipertahankan.
4. Pasien dapat mengungkapkan pengertian mengenai proses penyakit, kemungkinnan komplikasi dan program rehabilitasi.
5. Tidak terjadi infeksi sekunder dan komplikasi.
Tidak ada eksudat – purulen disekitar luka.
DAFTAR PUSTAKA
Junaidi Purnawan. (1982). Kapita Selekta Kedokteran. Edisi kedua. Jakarta : Media Aesculapius
Mulyono. (1986). Pedoman Pengobatan Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi pertama. Jakarta : Meidian Mulyajaya
A. Kenneth. (1984). Pedoman Terapi Dermatologis. Yogyakarta : Yayasan Essentia Medica :
http://www/medicastore.com/med/detail_pyk_php?idktg:14&iUD:200509161940052002159.126.194.
Anderson Sylvia. (1985). Patofisiologi. Bagian I. Edisi pertama. Jakarta : EGC
Doengoes, Marilyn E,.(1999). Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien.EGC : Jakarta.
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Blog Archive
-
2016
(1)
- 09/18 - 09/25 (1)
-
2015
(10)
- 10/11 - 10/18 (1)
- 09/13 - 09/20 (1)
- 09/06 - 09/13 (1)
- 07/05 - 07/12 (1)
- 05/17 - 05/24 (6)
-
2014
(1)
- 04/13 - 04/20 (1)
-
2012
(770)
- 02/19 - 02/26 (5)
- 02/12 - 02/19 (10)
- 02/05 - 02/12 (4)
- 01/29 - 02/05 (27)
- 01/22 - 01/29 (88)
- 01/15 - 01/22 (101)
- 01/08 - 01/15 (169)
- 01/01 - 01/08 (366)
-
2011
(4478)
- 12/25 - 01/01 (336)
- 12/18 - 12/25 (62)
- 12/11 - 12/18 (70)
- 12/04 - 12/11 (77)
- 11/27 - 12/04 (40)
- 11/20 - 11/27 (67)
- 11/13 - 11/20 (198)
- 11/06 - 11/13 (187)
- 10/30 - 11/06 (340)
- 10/23 - 10/30 (32)
- 10/16 - 10/23 (109)
- 10/09 - 10/16 (80)
- 08/14 - 08/21 (75)
- 08/07 - 08/14 (81)
- 07/31 - 08/07 (82)
- 07/24 - 07/31 (66)
- 07/17 - 07/24 (91)
- 07/10 - 07/17 (47)
- 07/03 - 07/10 (44)
- 06/26 - 07/03 (53)
- 06/19 - 06/26 (59)
- 06/12 - 06/19 (47)
- 06/05 - 06/12 (65)
- 05/29 - 06/05 (63)
- 05/22 - 05/29 (77)
- 05/15 - 05/22 (115)
- 05/08 - 05/15 (65)
- 05/01 - 05/08 (104)
- 04/24 - 05/01 (45)
- 04/17 - 04/24 (70)
- 04/10 - 04/17 (134)
- 04/03 - 04/10 (72)
- 03/27 - 04/03 (18)
- 03/20 - 03/27 (47)
- 03/13 - 03/20 (68)
- 03/06 - 03/13 (40)
- 02/27 - 03/06 (56)
- 02/20 - 02/27 (77)
- 02/13 - 02/20 (76)
- 02/06 - 02/13 (198)
-
01/30 - 02/06
(194)
- Askep Asma Bronchiale
- Askep Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM)
- Askep Fraktur Cruris
- Batu Saluran Empedu ; Koledokolitiasis
- Askep Perdarahan Saluran Cerna
- Tuberculosis Paru
- Askep Post Orif Femur dan Tibia
- Trauma Kepala
- Tumor; Neoplasma
- Ventrikel Septum Defek
- PERTOLONGAN PERSALINAN NORMAL
- ASUHAN KEPERAWATAN HEPATITIS
- Pilihlah Diet Sehat bagi Tubuh Anda
- Askep Hiperemesis Gravidarum
- Askep Empiema
- Askep Cedera Otak Sedang
- Askep Cedera Kepala
- Askep Intoksikasi Insektisida; Baygon
- Askep Efusi Pleura Akibat Malignancy
- Askep Sectio Caesarea Indikasi Panggul Sempit
- Askep Persalinan Letak Sungsang
- Askep Persalinan Spontan
- Askep Persalinan Normal
- Askep Neonatus Hipoglikemi Simptomatis
- Askep Makrosomia; Bayi Dengan Ibu DM
- Askep Kistoma Ovarii
- Askep Kanker Vulva
- Askep Kanker Serviks
- Mahkota Dewa
- Mengkudu
- Jamur Lhing zhi
- Buah Merah
- Ginseng
- Keji Beling
- Kurma
- Askep Hemofilia
- Askep Anak Diabetes Mellitus
- Askep Bronkhitis Alergika
- Askep Anak Limfadenitis Tuberkulosis
- Askep Pneumonia
- Askep Anak Tuberkulosis Paru
- Askep Anak Marasmik Kwashiorkor
- Askep Anak Kejang Demam
- Askep Anak Hipoglikemi Simptomatis
- Askep Hiperbilirubinemia
- Karakteristik Ibu Yang Menyapih Anak Di Bawah Usia...
- Karakteristik Ibu yang Memeriksakan Pap Smear di R...
- Karakteristik Ibu Hamil yang Mengkonsumsi Tablet F...
- Karakteristik Ibu Bersalin dengan Partus Lama di RS
- Hp Samsung Android
- Askep Tonsilofaringitis Akut
- Askep Tetanus
- Askep Anak Hyaline Membrane Disease - Respiratory ...
- Askep Anak Pneumonia dan Diptheri
- Askep Anak Morbili
- Askep Meconium Aspiration Syndrome Imanuddin
- Askep Anak Kelainan Jantung Bawaan; ASD VSD Koarta...
- Askep Anak Intusepsi
- Askep Anak Icterus Obstruksi
- Askep Anak Fraktur
- Diare Akut Dehidrasi Sedang
- Askep Anak Dengue Haemoraghic Fever; DHF
- Askep Anak Tuberculosis Paru
- Askep Anak Bayi Berat Badan Lahir Rendah
- Karakteristik Ibu Hamil yang Melaksanakan Antenata...
- Hindari Kebiasaan Makan Ikan Asin yang Terlalu Sering
- Karakteristik Pasangan Usia Subur Yang Tidak Mengi...
- Askep Tb Paru dan Hemaptoe
- Askep Post Operasi Tutup Kolostomi
- Askep Fibroadenoma Mammae
- Askep Gagal Nafas
- Askep Tonsilitis Kronik
- Karakteristik ibu hamil dengan hiperemisis gravida...
- Karakteristik ibu hamil dengan anemia di puskesmas
- Karakteristik Ibu Hamil dengan Pre-Eklamsi di Ruma...
- Karakteristik Akseptor KB Suntik di Desa Wilayah K...
- Karakteristik Akseptor KB Alat Kontrasepsi Dalam R...
- Filtrasi adalah
- Pterigium
- Perawatan Luka Jahitan
- Penyakit Telinga Hidung Tenggorokan; THT
- Morfologi Sel
- Batuk Darah
- Askep Trauma Bladder
- Askep Striktur Uretra
- Askep Hernia
- Askep Fraktur Humerus
- Askep Trauma Tumpul Abdomen
- Karakteristik neonatus dengan asfiksia di ruang an...
- Karakteristik keluarga dengan balita berat badan d...
- Karakteristik kejang demam pada anak di rumah saki...
- Karakteristik ibu yang menyapih bayi di bawha usia...
- Karakteristik kanker serviks di ruang kebidanan RSUD
- ASUHAN KEPERAWATAN (ASKEP) TUBERKULOSIS PARU (TB ...
- IRIGASI TELINGA
- TINDAKAN DEBRIDEMENT PERAWATAN LUKA BAKAR
- PERAWATAN KOLOSTOMI
- ASUHAN KEPERAWATAN GLOMERULONEFRITIS DAN PIELONEFR...
- Permenkes Tentang Izin Dan Penyelenggaraan Praktik...
- Askep Stroke Non Hemoragik
- 01/23 - 01/30 (132)
- 01/16 - 01/23 (196)
- 01/09 - 01/16 (202)
- 01/02 - 01/09 (121)
-
2010
(2535)
- 12/26 - 01/02 (156)
- 12/19 - 12/26 (65)
- 12/12 - 12/19 (73)
- 12/05 - 12/12 (84)
- 11/28 - 12/05 (80)
- 11/21 - 11/28 (68)
- 11/14 - 11/21 (63)
- 11/07 - 11/14 (50)
- 10/31 - 11/07 (50)
- 10/24 - 10/31 (36)
- 10/17 - 10/24 (58)
- 10/10 - 10/17 (35)
- 10/03 - 10/10 (31)
- 09/26 - 10/03 (21)
- 09/19 - 09/26 (26)
- 09/12 - 09/19 (55)
- 09/05 - 09/12 (65)
- 08/29 - 09/05 (33)
- 08/22 - 08/29 (70)
- 08/15 - 08/22 (45)
- 08/08 - 08/15 (35)
- 08/01 - 08/08 (37)
- 07/25 - 08/01 (27)
- 07/18 - 07/25 (19)
- 07/11 - 07/18 (30)
- 07/04 - 07/11 (56)
- 06/27 - 07/04 (28)
- 06/20 - 06/27 (22)
- 06/13 - 06/20 (30)
- 06/06 - 06/13 (21)
- 05/30 - 06/06 (5)
- 05/16 - 05/23 (6)
- 05/09 - 05/16 (29)
- 05/02 - 05/09 (59)
- 04/25 - 05/02 (28)
- 04/18 - 04/25 (38)
- 04/11 - 04/18 (70)
- 04/04 - 04/11 (59)
- 03/28 - 04/04 (65)
- 03/21 - 03/28 (89)
- 03/14 - 03/21 (218)
- 03/07 - 03/14 (95)
- 02/28 - 03/07 (135)
- 02/21 - 02/28 (102)
- 01/03 - 01/10 (68)
-
2009
(1652)
- 12/27 - 01/03 (36)
- 12/20 - 12/27 (22)
- 12/13 - 12/20 (100)
- 12/06 - 12/13 (45)
- 11/29 - 12/06 (24)
- 11/22 - 11/29 (22)
- 11/15 - 11/22 (19)
- 11/08 - 11/15 (28)
- 11/01 - 11/08 (11)
- 10/25 - 11/01 (17)
- 10/18 - 10/25 (38)
- 10/11 - 10/18 (33)
- 10/04 - 10/11 (15)
- 09/27 - 10/04 (21)
- 09/20 - 09/27 (7)
- 09/13 - 09/20 (84)
- 09/06 - 09/13 (35)
- 08/30 - 09/06 (48)
- 08/23 - 08/30 (118)
- 08/16 - 08/23 (26)
- 08/09 - 08/16 (34)
- 08/02 - 08/09 (35)
- 07/26 - 08/02 (31)
- 07/19 - 07/26 (14)
- 07/12 - 07/19 (16)
- 07/05 - 07/12 (28)
- 06/28 - 07/05 (26)
- 06/21 - 06/28 (76)
- 06/14 - 06/21 (26)
- 06/07 - 06/14 (21)
- 05/31 - 06/07 (43)
- 05/24 - 05/31 (38)
- 05/17 - 05/24 (26)
- 05/10 - 05/17 (52)
- 05/03 - 05/10 (15)
- 04/26 - 05/03 (38)
- 04/19 - 04/26 (32)
- 04/12 - 04/19 (22)
- 04/05 - 04/12 (20)
- 03/29 - 04/05 (40)
- 03/22 - 03/29 (43)
- 03/15 - 03/22 (18)
- 03/08 - 03/15 (14)
- 03/01 - 03/08 (22)
- 02/22 - 03/01 (12)
- 02/15 - 02/22 (9)
- 02/08 - 02/15 (11)
- 02/01 - 02/08 (19)
- 01/25 - 02/01 (37)
- 01/18 - 01/25 (21)
- 01/11 - 01/18 (33)
- 01/04 - 01/11 (31)
-
2008
(700)
- 12/28 - 01/04 (13)
- 12/21 - 12/28 (9)
- 12/14 - 12/21 (57)
- 12/07 - 12/14 (5)
- 11/30 - 12/07 (18)
- 11/23 - 11/30 (33)
- 11/16 - 11/23 (31)
- 11/09 - 11/16 (23)
- 11/02 - 11/09 (18)
- 10/26 - 11/02 (11)
- 10/19 - 10/26 (15)
- 10/12 - 10/19 (13)
- 10/05 - 10/12 (25)
- 09/28 - 10/05 (2)
- 09/21 - 09/28 (14)
- 09/14 - 09/21 (19)
- 09/07 - 09/14 (43)
- 08/31 - 09/07 (3)
- 08/24 - 08/31 (33)
- 08/17 - 08/24 (65)
- 08/10 - 08/17 (4)
- 08/03 - 08/10 (26)
- 07/27 - 08/03 (6)
- 07/20 - 07/27 (19)
- 07/13 - 07/20 (18)
- 07/06 - 07/13 (60)
- 06/29 - 07/06 (53)
- 06/22 - 06/29 (49)
- 06/15 - 06/22 (11)
- 06/08 - 06/15 (4)
Popular Posts
-
ASUHAN KEPERAWATAN IBU NIFAS DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM A. PengertianPost partum / puerperium adalah masa dimana tubuh menyesuaikan, baik...
-
KTI KEBIDANAN HUBUNGAN USIA TERHADAP PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan wanita merupakan hal yang s...
-
Setelah beberapa minggu ini cari materi buat postingan baru, mendadak dapat inspirasi setelah rekan Anton Wijaya menulis di buku tamu Keper...
-
PATHWAY ASFIKSIA NEONATORUM Klik pada gambar untuk melihat pathway Download Pathway Asfiksia Neonatorum Via Ziddu Download Askep Asfiksia N...
-
DEFINISI Ikterus ialah suatu gejala yang perlu mendapat perhatian sungguh-sungguh pada neonatus. Ikterus ialah suatu diskolorasi kuning pa...
-
Metode Kalender atau Pantang Berkala (Calendar Method Or Periodic Abstinence) Pendahuluan Metode kalender atau pantang berkala merupakan met...
-
Pathway Combustio Klik Pada Gambar Untuk melihat pathway Download Pathway Combustio Via Ziddu Tag: Pathways combustio , pathways luka baka...
-
Pathway Hematemesis Melena Klik pada gambar untuk melihat pathway Download Pathway Hematemesis Melena Via Ziddu
-
PROSES KEPERAWATAN KOMUNITAS Pengertian - Proses keperawatan adalah serangkaian perbuatan atau tindakan untuk menetapkan, merencana...
-
Metode Suhu Basal Tubuh (Basal Body Temperature Method) Suhu tubuh basal adalah suhu terendah yang dicapai oleh tubuh selama istirahat atau ...
© ASUHAN KEPERAWATAN 2013 . Powered by Bootstrap , Blogger templates and RWD Testing Tool Published..Gooyaabi Templates
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Jangan Lupa Tulis Komentarnya Gan: