Sabtu, 05 Februari 2011
Askep Asma Bronchiale
ASUHAN KEPERAWATAN ASMA BRONCHIALE
KONSEP DASAR
A. Pengertian
Asma adalah suatu penyakit dan sistem pernafasan yang meliputi peradangan dari jalan nafas dan gejala-gejala bronkospasme yang bersifat reversible (Antoni Crocket, 1997).
Asma didefinisikan sebagai penurunan fungsi paru dan hiperres ponsivitas jalan nafas terhadap berbagai rangsang (Lynda Jual Carpenito).
Asma bronchiale adalah suatu penyakit saluran alergi sehingga menyebabkan gangguan pernafasan seperti sesak nafas, yang disertai dengan nafas berbunyi mengi (Whezing).
B. Faktor Presipitasi
- Alergen utama debu debu rumah, spora, jamur dan tepung sari rerumputan
- Iritan seperti asap, bau-bauan, polutan
- Infeksi saluran nafas terutama yang disebabkan oleh virus
- Perubahan cuaca yang ekstrim
- Kegiatan jasmani yang berlebihan
- Lingkungan kerja
- Obat-obatan dan emosi
C. Klasifikasi
Secara etiologis asma bronchiale di bagi dalam 3 tipe :
1. Asma bronchiale tipe nonatopi (intrinsik)
Pada golongan ini, keluhan tidak ada hubungannya dengan dengan paparan terhadap alergen dan sifat-sifat adalah
- Serangan timbul setelah dewasa
- Pada keluarga tidak ada yang menderita asma
- Penyakit infeksi sering menimbulkan serangan
- Perubahan cuaca / lingkungan yang nono spesifik merupakan keadaan yang peka bagi penderita.
2. Asma bronkial hipe atopi (ekstrinsik)
Pada golongan ini ada keluhan yang berhubungan dengan paparan terhadap alergen lingkungan yang spesifik, kepekaan ini biasanya dapat ditimbulkan dengan uji kulit atau provokasi bronchial pada tipe-tipe yang mempunyai sifat-sifat :
- Timbul sejak anak-anak
- Pada keluarga ada yang menderita asma
- Sering menderita rinitis
3. Asma Bronchiale campuran
Pada keadaan ini, keluhan diperberat baik oleh faktor ekstrensik dan intrinsit
D. Patofisiologi
Kelainan utama dari asma diduga disebabkan karena adanya hipersensitivitas dari cabng-cabang bronkus. Pada individu yang retan, lapisan dan cabang-cabang bronkial tersebut akan menjadi lebih sensitif terhadap rangsangan yang diberikan kepadanya. Kerentanandari individu kemungkinan diturunkan secara genetik, munculnya kerentanan disebabkan oleh adanya perubahan terhadap rangsangan yang berlebih-lebihan dengan faktor lingkungan tertentu, seperti penerapan bahan alergen / iritan.
Apapun pencetusnya mekanisme yang terjadi adalah sama saja bronkokontriksi yang terjadi kemungkinan sebagai suatu reaksi perlindungan untuk membatasi instalasi alergen / iritasi yang lebih lanjut, bila hal ini berlangsung terus maka lapisan jalan akan tersentifisasi terutama pada bronkus berukuran sedang dan bronkiolus sehingga mengalami peradangan dan edematosus. Pada asma atopik keadaan ini disebabkan oleh alergen spesifik yang terkait dengan antibodi-antibodi spesifik sehingga menyebabkan pelepasan dari berbagai macam hormon lokal dan zat mediator. Pada semua kasus adanya peradangan dapat ditandai dengan edema dari selaput lendir bronkial dan peningkatan ekskresi. Hal ini dapat meningkatkan intabilitas dari obat-obat polos bronkial.
E. Manifestasi klinis
- Tachikardi - Mengi / Whezing
- Tachipnea - Pernafasan pendek
- Batuk - Rasa sesak didada
- Serangan biasanya menghilang dalam 30 – 60 menit
- Spuhim dalam bentuk kental dan jumlah banyak
- Kelelahan terjadi setelah serangan
- Diaphoresis
- Kontraksi yan kaku dari bronkhiolus
- Penurunan kecepatan ekspirasi maksimal dan volume ekspirasi
- Kapasitas residu fungsional dan volume residu sangat tinggi selama serangan asama.
- Oto polos bronkhiolus megalami atrofi
- Skintest alergen
- Batuk yang paroksismal terutama pada malam hari berlangsung 10 – 14 hari
- Sianosis
- Tekanan darah meningkat
F. Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan test kulit → untuk menunjukkan adanya alergi dan adanya antibodi kadar Ig E yang spesifik dalam tubuh.
• Pemeriksaan kadar Ig E total dan Ig E serum → untuk menyokong adanya penyakit atopi
• Pemeriksaan analisa gas darah → dilakukan dengan pasien asma berat
• Pemeriksaan eosinofil damal darah → jumlah eosinofil total dalam darah sering meningkat
• Pemeriksaan sputum → untuk menilai adanya misellium aspergius fumigatus
• Radiologi → dilakukan apabila dan kecurigaan terhadap proses patologik dipar
G. Penatalaksanaan
1. Pegobatan Medika Mentosa
Waktu serangan
- Bronkodilator - korkhosteroid - ekspektoransia
- antihistamin - antibiotika
Diluar serangan
- disodium chomoglycate (DSCG)
- ketotijen
2. Pengobatan non Medika Mentosa
Waktu serangan
- Pemberian O2 - Pastural drainase
- Pemberian cairan - Menghindari paparan alergen
Diluar serangan
- Pendidikan
- Immunoteraphy/desensitasi
- Pelayanan / kontrol emosi
Tujuan pelaksanaan terapi asma
1. Menyembuhkan dan menendalikan gejala asma
2. Mencegah kekambuhan
3. Mengupayakan fungsi paru senormal mungkin serta mempertahankan
4. Mengupayakan aktivitas harian pada tingkat normal
5. Menghindari efek samping obat asma
6. Mencegah obstruksif jalan nafas yang irreversible
Terapi awal :
1. O2 4-6 liter/menit
2. Agonis B2
3. Amnofium bolus IV 5 – 6 mg
4. Kortikosteroid hidrokortison 100 – 200 mg IV
Terapi asmak kronik
1. Asma ringan : agnosis B2 inhalasi
2. Asma sedang : anti inflamsi / hr dan agonis B2 inhalasi bila perlu
3. asmaAberat : steroid inhalasi / hr B2 long acting, steroid sedang sehari/dosis tunggal harian dan agnosis B2 inhalasi sesuai kebutuhan
Respon terapi awal baik didapatkan keadaan :
1. Respon menetap selama 60 menit setelah pengobatan
2. Pemeriksaan fisik normal
3. Arus puncak ekspirasi > 70 %
Pathways
ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
1. Riwayat Keperawatan
a. Masalah pernafasan yan pernah dialami
- Pernah mengalami perubahan pola pernafasa
- Pernah mengalami batuk dengan sputum
- Pernah mengalami myeri dada
- Aktivitas apa saja yang menyebabkan terjadinya gejala-gejala diatas
b. Riwayat penyakit pernafasan
- Apakah sering mengalami ISPA, alergi, batuk, asma, TBC
- Bagaimana frekuensi setiap kejadian ?
c. Riwayat Kardiovaskuler
- Pernah mengalami penyakit jantung atau peredarah darah
d. Gaya hidup
- Merokok, keluarga perokok, lingkungan kerja dengan perokok
2. Pemeriksaan Fisik
a. Mata
- Konjungtiva pucat (karena anemia)
- Konjugtiva sianosis (karena hipoksernia)
- Kunjungtiva terdapat pethechia (karena kembali lemak atau andokardhitis)
b. Kulit
- Sianosis perifer (vasokontriksi dan menurunnya aliran darah perifer)
- Sianosis secara umum (hiposekmia) - Edema
- Penurunan turgor (dehidrasi) - Edema periorbital
c. Jari dan Kuku
- Sianosis - Clubbing finger
d. Mulut dan Bibir
- Membran mukosa sianosis
- Bernafas dengan mengerutkan mulut
e. Hidung
- Pernafasan dengan cuping hidung
f. Vena Leher
- Adanya distensi / bendungan
g. Dada
- Retraksi oto bantu pernafasan (karena peningkatan aktivitas pernafasan, dispnea atau obstruksi jalan pernafasan)
- Pergerakan tidak simetris antara dada kanan dan dada kiri
- Taktil fremitus, thrills (getaran pada dada karena udara / suara melewati saluran / rongga pernafasan)
- Suara nafas normal (vesikuler, bronchovesikuler, bronchial)
- Bunyi perkusi (resonan, hyperesonan, dullness)
h. Pola Pernafasan
- Eupnea (pernafasan normal)
- Tacypnea (pernafasan cepat)
- Bradypnea (pernafasan lambat)
3. Pemeriksaan Penunjang
a. Tes untuk menentukan keadekuatan sistem konduksi, jantung
- EKG
- Exercise stress test
b. Tes untuk menentukan kontraksi miokardium aliran darah
- Echocardiography - Angiografi
- Katerisasi jantung
c. Tes untuk mengukur ventilasi dan oksegenasi
- Tes fungsi paru-paru dengan spirometri - Oksimetri
- Tes astrup - Pemeriksaan darah lengkap
d. Melihat struktur sistem pernafasan
- X-Ray thoraks - CT Scan paru
- Bronchoskopi
e. Menentukan sel abnormal / injeksi sistem pernafasan
- Kultur apus tenggorok
- Sitologi
- Spesimen sputum (BTA)
Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang biasa timbul pada kasus asma bronchiale adalah sebagai berikut :
1. Tidak efektifnya pola pernafasan berhubungan dengan penyemopitan pada daerah bronchus ditandai dengan dispnea PR > 28 x/menit, pasien gelisah dan lelah, cynosis, ekluar keringat dingin, adanya ronchi, wheezing, crackles, takicardi, tekanan darah meningkat
Rencana tujuan :
Jalan nafas kembali normal dengan kriteria sesak nafas berkurang dengan frekuensi pernafasan 16 – 20 x/menit tak sianosis, tidak ada ronchi, tidak ada wheezing, tidak arakles.
Rencana tindakan :
- Observasi tanda-tanda vital - Ajarkan batuk efektif
- Atur posisi tidur semi fowler - Kolaborasi dengan dokter
- Monitor warna dan perubahan mukosa membran
- Ajarkan nafas dalam
- Awasi adanya penurunan tingkat kesadaran
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anorexia dengan mual dan tidak ada nafsu makan, pasienh merasa lemah dan porsi makan tidak pernah habis.
Rencana tujuan :
Kebutuhan nutrisi dapat terpenuhi dengan kriteria tidak ada tanda. Kurang nutrisi, porsi makan yang disediakan habis, nafsu makan meningkat / panik.
Rencana tindakan :
- Kaji tanda-tanda vital dan tanda-tanda kekurangan nutrisi
- Anjurkan makan sedikit tapi sering
- Sajikan makanan selagi hangat
- Monitor masukan cairan infus
- Libatkan keluarga dalam motivasi pemberian makanan
- Kolaborasi dengan dokter untk mendapatkan terapi
3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan ketidaknormalan status fisiologi (sesak nafas) ditandai dengan pasien sesak nafas, mata merah dan terlihat kehitam-hitaman disekitar kelopak mata.
Rencan tujuan :
Pola tidur dapat kembali normal dengan kreteria pasien dapat tidur siang ± 2 jam dan tidur malam 6 – 8 jam pasien segar dan tidak sesak nafas.
Rencana tindakan :
- Kaji tentang pola tidur klien
- Atur posisi tidur senyaman mungkin
- Bersihkan dan rapikan tempat tidur pasien
- Ciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman
- Beri motivasi klien untuk dapat beristirahat
4. Resti Defisit volume cairan dengan berhubungan dengan pengeluaran cairan berlebih ditandai dengan : muntah-muntah, keluar keringat dingin, nadi cepat dan kecil.
Rencana tujuan :
Kekurangan cairan tidak terjadi dengan kriteria tanda-tanda dehidrasi tida kada, intke 2.000 – 3.000 cc/hari dan out put 1.500 cc/hari.
Rencana tindakan :
- Kaji tanda-tanda dehidrasi
- Observasi tanda-tanda vital
- Anjurkan banyak minum
- Ukur intake dan output cairan
- Motivasi klien dalam pemenuhan kebutuhan cairan
- Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian therapi
Daftar Pustaka
Antony Crocbett, Penanganan Asma Dalam Primer, Penerbit buku kedokteran EGC, Jakarta 1997.
Soeparman, Sarwono Wasdapaji, Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II, balai penerbit FKUI, Jakarta 1998.
M. Amin, Hood Alsagar, Ilmu Penyakit Paru, Penerbit Air Langga University Press 1993.
Tarwota, Wartonah, Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan, Penerbit Salemba Medika.
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Blog Archive
-
2016
(1)
- 09/18 - 09/25 (1)
-
2015
(10)
- 10/11 - 10/18 (1)
- 09/13 - 09/20 (1)
- 09/06 - 09/13 (1)
- 07/05 - 07/12 (1)
- 05/17 - 05/24 (6)
-
2014
(1)
- 04/13 - 04/20 (1)
-
2012
(770)
- 02/19 - 02/26 (5)
- 02/12 - 02/19 (10)
- 02/05 - 02/12 (4)
- 01/29 - 02/05 (27)
- 01/22 - 01/29 (88)
- 01/15 - 01/22 (101)
- 01/08 - 01/15 (169)
- 01/01 - 01/08 (366)
-
2011
(4478)
- 12/25 - 01/01 (336)
- 12/18 - 12/25 (62)
- 12/11 - 12/18 (70)
- 12/04 - 12/11 (77)
- 11/27 - 12/04 (40)
- 11/20 - 11/27 (67)
- 11/13 - 11/20 (198)
- 11/06 - 11/13 (187)
- 10/30 - 11/06 (340)
- 10/23 - 10/30 (32)
- 10/16 - 10/23 (109)
- 10/09 - 10/16 (80)
- 08/14 - 08/21 (75)
- 08/07 - 08/14 (81)
- 07/31 - 08/07 (82)
- 07/24 - 07/31 (66)
- 07/17 - 07/24 (91)
- 07/10 - 07/17 (47)
- 07/03 - 07/10 (44)
- 06/26 - 07/03 (53)
- 06/19 - 06/26 (59)
- 06/12 - 06/19 (47)
- 06/05 - 06/12 (65)
- 05/29 - 06/05 (63)
- 05/22 - 05/29 (77)
- 05/15 - 05/22 (115)
- 05/08 - 05/15 (65)
- 05/01 - 05/08 (104)
- 04/24 - 05/01 (45)
- 04/17 - 04/24 (70)
- 04/10 - 04/17 (134)
- 04/03 - 04/10 (72)
- 03/27 - 04/03 (18)
- 03/20 - 03/27 (47)
- 03/13 - 03/20 (68)
- 03/06 - 03/13 (40)
- 02/27 - 03/06 (56)
- 02/20 - 02/27 (77)
- 02/13 - 02/20 (76)
- 02/06 - 02/13 (198)
-
01/30 - 02/06
(194)
- Askep Asma Bronchiale
- Askep Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM)
- Askep Fraktur Cruris
- Batu Saluran Empedu ; Koledokolitiasis
- Askep Perdarahan Saluran Cerna
- Tuberculosis Paru
- Askep Post Orif Femur dan Tibia
- Trauma Kepala
- Tumor; Neoplasma
- Ventrikel Septum Defek
- PERTOLONGAN PERSALINAN NORMAL
- ASUHAN KEPERAWATAN HEPATITIS
- Pilihlah Diet Sehat bagi Tubuh Anda
- Askep Hiperemesis Gravidarum
- Askep Empiema
- Askep Cedera Otak Sedang
- Askep Cedera Kepala
- Askep Intoksikasi Insektisida; Baygon
- Askep Efusi Pleura Akibat Malignancy
- Askep Sectio Caesarea Indikasi Panggul Sempit
- Askep Persalinan Letak Sungsang
- Askep Persalinan Spontan
- Askep Persalinan Normal
- Askep Neonatus Hipoglikemi Simptomatis
- Askep Makrosomia; Bayi Dengan Ibu DM
- Askep Kistoma Ovarii
- Askep Kanker Vulva
- Askep Kanker Serviks
- Mahkota Dewa
- Mengkudu
- Jamur Lhing zhi
- Buah Merah
- Ginseng
- Keji Beling
- Kurma
- Askep Hemofilia
- Askep Anak Diabetes Mellitus
- Askep Bronkhitis Alergika
- Askep Anak Limfadenitis Tuberkulosis
- Askep Pneumonia
- Askep Anak Tuberkulosis Paru
- Askep Anak Marasmik Kwashiorkor
- Askep Anak Kejang Demam
- Askep Anak Hipoglikemi Simptomatis
- Askep Hiperbilirubinemia
- Karakteristik Ibu Yang Menyapih Anak Di Bawah Usia...
- Karakteristik Ibu yang Memeriksakan Pap Smear di R...
- Karakteristik Ibu Hamil yang Mengkonsumsi Tablet F...
- Karakteristik Ibu Bersalin dengan Partus Lama di RS
- Hp Samsung Android
- Askep Tonsilofaringitis Akut
- Askep Tetanus
- Askep Anak Hyaline Membrane Disease - Respiratory ...
- Askep Anak Pneumonia dan Diptheri
- Askep Anak Morbili
- Askep Meconium Aspiration Syndrome Imanuddin
- Askep Anak Kelainan Jantung Bawaan; ASD VSD Koarta...
- Askep Anak Intusepsi
- Askep Anak Icterus Obstruksi
- Askep Anak Fraktur
- Diare Akut Dehidrasi Sedang
- Askep Anak Dengue Haemoraghic Fever; DHF
- Askep Anak Tuberculosis Paru
- Askep Anak Bayi Berat Badan Lahir Rendah
- Karakteristik Ibu Hamil yang Melaksanakan Antenata...
- Hindari Kebiasaan Makan Ikan Asin yang Terlalu Sering
- Karakteristik Pasangan Usia Subur Yang Tidak Mengi...
- Askep Tb Paru dan Hemaptoe
- Askep Post Operasi Tutup Kolostomi
- Askep Fibroadenoma Mammae
- Askep Gagal Nafas
- Askep Tonsilitis Kronik
- Karakteristik ibu hamil dengan hiperemisis gravida...
- Karakteristik ibu hamil dengan anemia di puskesmas
- Karakteristik Ibu Hamil dengan Pre-Eklamsi di Ruma...
- Karakteristik Akseptor KB Suntik di Desa Wilayah K...
- Karakteristik Akseptor KB Alat Kontrasepsi Dalam R...
- Filtrasi adalah
- Pterigium
- Perawatan Luka Jahitan
- Penyakit Telinga Hidung Tenggorokan; THT
- Morfologi Sel
- Batuk Darah
- Askep Trauma Bladder
- Askep Striktur Uretra
- Askep Hernia
- Askep Fraktur Humerus
- Askep Trauma Tumpul Abdomen
- Karakteristik neonatus dengan asfiksia di ruang an...
- Karakteristik keluarga dengan balita berat badan d...
- Karakteristik kejang demam pada anak di rumah saki...
- Karakteristik ibu yang menyapih bayi di bawha usia...
- Karakteristik kanker serviks di ruang kebidanan RSUD
- ASUHAN KEPERAWATAN (ASKEP) TUBERKULOSIS PARU (TB ...
- IRIGASI TELINGA
- TINDAKAN DEBRIDEMENT PERAWATAN LUKA BAKAR
- PERAWATAN KOLOSTOMI
- ASUHAN KEPERAWATAN GLOMERULONEFRITIS DAN PIELONEFR...
- Permenkes Tentang Izin Dan Penyelenggaraan Praktik...
- Askep Stroke Non Hemoragik
- 01/23 - 01/30 (132)
- 01/16 - 01/23 (196)
- 01/09 - 01/16 (202)
- 01/02 - 01/09 (121)
-
2010
(2535)
- 12/26 - 01/02 (156)
- 12/19 - 12/26 (65)
- 12/12 - 12/19 (73)
- 12/05 - 12/12 (84)
- 11/28 - 12/05 (80)
- 11/21 - 11/28 (68)
- 11/14 - 11/21 (63)
- 11/07 - 11/14 (50)
- 10/31 - 11/07 (50)
- 10/24 - 10/31 (36)
- 10/17 - 10/24 (58)
- 10/10 - 10/17 (35)
- 10/03 - 10/10 (31)
- 09/26 - 10/03 (21)
- 09/19 - 09/26 (26)
- 09/12 - 09/19 (55)
- 09/05 - 09/12 (65)
- 08/29 - 09/05 (33)
- 08/22 - 08/29 (70)
- 08/15 - 08/22 (45)
- 08/08 - 08/15 (35)
- 08/01 - 08/08 (37)
- 07/25 - 08/01 (27)
- 07/18 - 07/25 (19)
- 07/11 - 07/18 (30)
- 07/04 - 07/11 (56)
- 06/27 - 07/04 (28)
- 06/20 - 06/27 (22)
- 06/13 - 06/20 (30)
- 06/06 - 06/13 (21)
- 05/30 - 06/06 (5)
- 05/16 - 05/23 (6)
- 05/09 - 05/16 (29)
- 05/02 - 05/09 (59)
- 04/25 - 05/02 (28)
- 04/18 - 04/25 (38)
- 04/11 - 04/18 (70)
- 04/04 - 04/11 (59)
- 03/28 - 04/04 (65)
- 03/21 - 03/28 (89)
- 03/14 - 03/21 (218)
- 03/07 - 03/14 (95)
- 02/28 - 03/07 (135)
- 02/21 - 02/28 (102)
- 01/03 - 01/10 (68)
-
2009
(1652)
- 12/27 - 01/03 (36)
- 12/20 - 12/27 (22)
- 12/13 - 12/20 (100)
- 12/06 - 12/13 (45)
- 11/29 - 12/06 (24)
- 11/22 - 11/29 (22)
- 11/15 - 11/22 (19)
- 11/08 - 11/15 (28)
- 11/01 - 11/08 (11)
- 10/25 - 11/01 (17)
- 10/18 - 10/25 (38)
- 10/11 - 10/18 (33)
- 10/04 - 10/11 (15)
- 09/27 - 10/04 (21)
- 09/20 - 09/27 (7)
- 09/13 - 09/20 (84)
- 09/06 - 09/13 (35)
- 08/30 - 09/06 (48)
- 08/23 - 08/30 (118)
- 08/16 - 08/23 (26)
- 08/09 - 08/16 (34)
- 08/02 - 08/09 (35)
- 07/26 - 08/02 (31)
- 07/19 - 07/26 (14)
- 07/12 - 07/19 (16)
- 07/05 - 07/12 (28)
- 06/28 - 07/05 (26)
- 06/21 - 06/28 (76)
- 06/14 - 06/21 (26)
- 06/07 - 06/14 (21)
- 05/31 - 06/07 (43)
- 05/24 - 05/31 (38)
- 05/17 - 05/24 (26)
- 05/10 - 05/17 (52)
- 05/03 - 05/10 (15)
- 04/26 - 05/03 (38)
- 04/19 - 04/26 (32)
- 04/12 - 04/19 (22)
- 04/05 - 04/12 (20)
- 03/29 - 04/05 (40)
- 03/22 - 03/29 (43)
- 03/15 - 03/22 (18)
- 03/08 - 03/15 (14)
- 03/01 - 03/08 (22)
- 02/22 - 03/01 (12)
- 02/15 - 02/22 (9)
- 02/08 - 02/15 (11)
- 02/01 - 02/08 (19)
- 01/25 - 02/01 (37)
- 01/18 - 01/25 (21)
- 01/11 - 01/18 (33)
- 01/04 - 01/11 (31)
-
2008
(700)
- 12/28 - 01/04 (13)
- 12/21 - 12/28 (9)
- 12/14 - 12/21 (57)
- 12/07 - 12/14 (5)
- 11/30 - 12/07 (18)
- 11/23 - 11/30 (33)
- 11/16 - 11/23 (31)
- 11/09 - 11/16 (23)
- 11/02 - 11/09 (18)
- 10/26 - 11/02 (11)
- 10/19 - 10/26 (15)
- 10/12 - 10/19 (13)
- 10/05 - 10/12 (25)
- 09/28 - 10/05 (2)
- 09/21 - 09/28 (14)
- 09/14 - 09/21 (19)
- 09/07 - 09/14 (43)
- 08/31 - 09/07 (3)
- 08/24 - 08/31 (33)
- 08/17 - 08/24 (65)
- 08/10 - 08/17 (4)
- 08/03 - 08/10 (26)
- 07/27 - 08/03 (6)
- 07/20 - 07/27 (19)
- 07/13 - 07/20 (18)
- 07/06 - 07/13 (60)
- 06/29 - 07/06 (53)
- 06/22 - 06/29 (49)
- 06/15 - 06/22 (11)
- 06/08 - 06/15 (4)
Popular Posts
-
ASUHAN KEPERAWATAN IBU NIFAS DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM A. PengertianPost partum / puerperium adalah masa dimana tubuh menyesuaikan, baik...
-
KTI KEBIDANAN HUBUNGAN USIA TERHADAP PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan wanita merupakan hal yang s...
-
Setelah beberapa minggu ini cari materi buat postingan baru, mendadak dapat inspirasi setelah rekan Anton Wijaya menulis di buku tamu Keper...
-
PATHWAY ASFIKSIA NEONATORUM Klik pada gambar untuk melihat pathway Download Pathway Asfiksia Neonatorum Via Ziddu Download Askep Asfiksia N...
-
DEFINISI Ikterus ialah suatu gejala yang perlu mendapat perhatian sungguh-sungguh pada neonatus. Ikterus ialah suatu diskolorasi kuning pa...
-
Metode Kalender atau Pantang Berkala (Calendar Method Or Periodic Abstinence) Pendahuluan Metode kalender atau pantang berkala merupakan met...
-
Pathway Combustio Klik Pada Gambar Untuk melihat pathway Download Pathway Combustio Via Ziddu Tag: Pathways combustio , pathways luka baka...
-
Pathway Hematemesis Melena Klik pada gambar untuk melihat pathway Download Pathway Hematemesis Melena Via Ziddu
-
PROSES KEPERAWATAN KOMUNITAS Pengertian - Proses keperawatan adalah serangkaian perbuatan atau tindakan untuk menetapkan, merencana...
-
Metode Suhu Basal Tubuh (Basal Body Temperature Method) Suhu tubuh basal adalah suhu terendah yang dicapai oleh tubuh selama istirahat atau ...
© ASUHAN KEPERAWATAN 2013 . Powered by Bootstrap , Blogger templates and RWD Testing Tool Published..Gooyaabi Templates
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Jangan Lupa Tulis Komentarnya Gan: