Kamis, 14 April 2011
Intervensi Klien Dengan Shock
INTERVENSI KLIEN DENGAN SHOCK
SHOCK:
Hambatan di dalam peredaran perifer yang menyebabkan perfusi jaringan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sel akan zat makanan dan membuang sisa metabolisme (Heodove, 1993).
Atau perfusi jaringan yang kurang sempurna.
Perfusi organ sel langsung berhubungan dengan MAP (Mean Arterial Pressure) yang ditentukan oleh volume darah, curah jantung dan ukuran vaskuler.
MAP (5-10 mmhg)
Aortic dan Carotic sinus (Baroreseptor)
Otak (perfusi oksigenasi organ vital)
Metabolisme an aerobic
Asam lactat dan jaringan metabolit lain
Kerusakan jaringan depresi miokardial
(Guyton, 1986)
A. Stadium Kompensasi
• MAP > 10 - 15 mmHg
• Mekanisme kimia dari ginjal di aktifkan
• Pelepasan renin, ADH, Aldosteron, katekolamin GFR output urine reabsorbsi Na meningkat vasokonstriksi disritmia.
• Hipotensi jaringan – organ non vital dan ginjal.
B. Stadium Intermediatte
• MAP > 20 mmHg
• Kompensasi tidak begitu lama untuk suply oksigen.
• Hipotensi organ vital, organ lain mengalami anoxia, ischemic sel dan jaringan rusak mengancam jiwa
• Koreksi dalam 1 jam
(Golden hour)
C. Irreversible stage
• Anoxia jaringan dan kematian sel meningkat
• Sel tersisa
ETIOLOGI
A. HIPOVOLEMIK SYOCK
• Perdarahan
• Kehilangan volume darah
• Perpindahan cairan dan vaskuler ke interstitial
B. CARDIOGENIK SYOCK
• Gangguan pompa jantung, cardiac arrest, aritmia, kelainan katub, degenerasi miokard, infeksi sistemik, obat-obatan.
C. VASOGENIC SYOCK
• Penurunan tonus simpatik vasodilatasi, peningkatan permeabilitas kapiler neurugenic atau kimia (anaphylactic), nyeri berat, stress psikologis, kerusakan neurologic, obat cholenergik, agent alpha adrenergic block.
D. SEPTIC SYOCK
• Organisme penyebab : gram (-) : Esclerichia colii, klebserillia pneumoni, staphylococcus streptococcus.
PREDISPOSISI
• Malnutrisi
• Luka bakar terbuka
• Ischemia GI
• Imunosupresi
• Interaksi host toxin merangsang aktivasi complement sistemik
• Perubahan organ mikrosirkular
• Permeabilitas kapiler meningkat
• Injury sel
• Peningkatan metabolisme sel
TANDA SHOCK SECARA UMUM
• Keadaan umum lemah
• Perfusi kulit pecah, dingin, basah
• Tachicardia
• Vena perifer tidak tampak
• TD menurun, sistolik < 90 mmHg atau turun > 50 mmHg dari tekanan semula
• Hiperventilasi
• Sianosis perifer
• Gelisah dan kesadaran menurun
• Produksi urin menurun
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Fluid volume deficit related to blood los
2. Decrease cardiac output related to decrease venous return
3. Altered thought process related to decrease cerebral perfusion
PLANNING
1. Fluid volume deficit
Terapi intravena (sesuai dengan jenis shock)
a. kristaloid (untuk mengebalikan cairan – elektrolit)
• Ringer lactat
• Ringer acetat
• normosalin
b. koloid
(mengembalikan volume plasma dan mengembalikan tekanan osmotik)
DRC, plasma (plama net, dekstran, dll)
2. Penurunan curah jantung
Tujuan intervensi:
• Meningkatkan cairan vaskuler
• Mendukung mekanisme kompensasi klien
• Mencegah komplikasi ischemic
Terapi Obat
• Meningkatkan venous return
• Memperbaiki kontraksi miokard
• Menjamin perfusi miokard yang adekuat
- vasokonstriktor agent (Dopamin, Epineprin, NE, Vasopresin)
- agen yang meningkat kontraksi miokar (Dobutamin, Epineprin, Iso portevenal)
- agen yang menambah perfusi miokard (nitrogliserin, nitropruside, Isosorbide dinitrat)
Terapi Oksigen
SHOCK PERDARAHAN DAN TERAPI HEMODELUSI
Transport oksigen dilakukan dengan 3 mekanisme (Preszma, 1987; Abram, 1993):
1. Sistem pernafasan
2. Sistem sirkulasi
3. Sistem O2Hb dalam eritrosit dan transport ke sel jaringan.
1. SISTEM PERNAFASAN
Pada perdarahan dan shock terjadi hipoxia stagnant, gangguan hipoxia anemik.
Kadar oksigen dalam darah arteriol (CaCO2) menurut rumus Men Freemand:
a. CaCO3 = (Hb saturasi O2 dan 1,36) + (PO2 x 0,003) dengan harga normal akan didapatkan:
= (15 x 100% x 1,34) + (100 x 0,003)
= 20,1 + 0,3
=20,4 ml/100 ml darah.
Penggunaan klinik unsur:
(PO2 x 0,003) diabaikan karena relatif kecil.
b. Sistem sirkulasi Darah
Pada EBV yang beredar 65 – 75 mmHg, perdarahan 5 – 15 ml/kp (20%) terjadi kompensasi: takikardia, kekuatan kontraksi miokard, vasokonstriksi diaterial dan vena.
Vasokonstriksi berupaya mempertahankan tekanan perfusi untuk otak dan jantung jantung bekerja lebih besar mengatasi SVR (Sistemic Vasculer Resisten).
Hubungan antara CO, frekwensi denyut dan stroke volume:
CO = f x SV
SV dipengaruhi oleh:
EDV – C – SVR
Available O2 = CO x CaO2
• Jumlah keadaan normal (Hb 15 gr%/dl, SaO2 100%, CO 5 L, oksigen tersedia: 50 x 15 x 1 x 1,34 = 1005 ml/menit.
• Perdarahan cardiac output 3 L oksigen tersedia:
70 x 15 x 1 x 1,74 = 600 ml/menit.
• Hemodialisis:
50 x 10 x 1,34 = 670 ml/menit
• Compensasi CO:
75 x 10 x 1,34 = 1005 ml/detik
komposisi hanya mungkin dalam keadaan normovolemia.
PERFUSI HANGAT PUCAT DINGIN BASAH
EBL (Estimate Blood Loss) 15% 30% 40 %
Nadi 80 100 >120 > 140
Sistole 120 100 < 90 < 70
Hilang 600 1200 2100
Infuse 1-2 L 2-4 L 4-6 L
TATALAKSANA HEMODELUSI UNTUK PERDARAHAN AKUT
• Penderita perdarahan
• Pasang infus jarum besar
• Catat perfusi, nadi, TD, produksi urine, ambil contoh darah.
• Siapkan air 500 – 1000 CC
• Infuse Ringer laktat atau NaCl 0,9% 1000 – 2000 CC secepat mungkin, maksimal 30 – 60 menit.
• Dosis dapat diulangi sampai 2 – 4 kali.
Saline laktat perlu 2 infus jika perfusi, nadi dan tekanan darah masih buruk.
1. Bila hemodinamik baik, perfusi hangat, kering, merah, tekanan darah > 100, nadi < 100 teruskan cairan menetes lambat, biasanya tidak perlu transfusi.
2. Bila hemodinamik tetap buruk, berikan lagi bolus 1000 ml sampai 2 – 4 kali loss volume.
a. Bila kemudian hemodinamik masih buruk periksa kadar Hb, bila < 8 gr%/dl dapat diberikan transfusi pelan-pelan, kalau terjadi perdarahan transfusi dapat ditunda sampai sumber perdarahan terkuasai.
b. Bila hemodinamik tetap buruk transfusi segera diberikan.
Antigen (Alergen)
Antibodi
Ig E
Histamin, kinin, lekotrien, prostaglandin
Per meabilitas Vasodilatasi konstriksi pd Os
Kapiler Perifer (spasme bronkhus Laring & kram saluran cerna
Ekstravasasi tahapan pembuluh
Cairan intravaskuler darah perifer
Edema Hipovolemi relatif
cardiac output
perfusi permanen
Gangguan metabolisme seluler.
EMERGENCY CARE
(SEMUA TYPE SHOCK)
1. Kaji tingkat kesadaran dan pembukaan jalan nafas
2. Tanya nama, umur, riwayat kesehatan dan kejadian penyakit sekarang
3. Jaga klien tetap hangat dan posisi supine
4. Raba nadi pada daerah karotis
5. Pastikan kembali klien
6. Dampingi kien dan dapatkan personal pelayanan kesehatan profesional
HIPOVOLEMIK SHOCK
1. Kaji klien terhadap adanya luka atau perdarahan. Jika perlukaan terjadi usahakan tidak menggerakkan klien.
2. Tutup luka dengan kain bersih jika mungkin. Tekan luka jika perdarahan berasal dari arteri.
3. Pasang infus, berikan RL atau normal saline dengan cepat
VASOGENIK SHOCK
1. Kaji adanya defisit neurologi
2. Jika klien sadar tanyakan adanya paparan terhadap alergen atau infeksi terakhir
3. Dapatkan informasi beberapa pengobatan atau bahan kimia yang di telan oleh klien
4. Monitor respirasi klien dan adanya tanda obstruksi jalan nafas
Algoritma penanganan dan terapi seperti di bawah ini:
Baringkan dalam posisi datar, alas keras
Bebaskan jalan nafas
Tentukan penyebab dan lokasi masuknya
Jika masuk lewat ekstrimitas pasang torniket
Adrenalin 1:1000 0,25 ml (o,25 mg) subkutan
Monitor pernafasan dan hemodinamik
Suplemen oksigen
Adrenaline:
1:1000 0,25 ml (0,25 mg) IM (sedang) atau
1: 1000 2,5 – 5 ml (0,25 – 0,5) IV (berat)
berikan sublingual atau transtrakheal bila vena kolaps.
Aminophilin
5 – 6 mg/kgBB IV (Bolus) diikuti 0,4 – 0,9 mg/kg/menit per drip (untuk bronkus spasme persistenÿÿ
infus cairan (berpedoman hematokrit).
Monitor pernafasan dan hemodinamika
Cairan tergan-
Obat inotropik (+) tung Hemo
Obat vasoaktif dinamika
Kalau perlu dan memungkinkan rujuk untuk mendapatkan perawatan intensif selanjutnya.
Blog Archive
-
2016
(1)
- 09/18 - 09/25 (1)
-
2015
(10)
- 10/11 - 10/18 (1)
- 09/13 - 09/20 (1)
- 09/06 - 09/13 (1)
- 07/05 - 07/12 (1)
- 05/17 - 05/24 (6)
-
2014
(1)
- 04/13 - 04/20 (1)
-
2012
(770)
- 02/19 - 02/26 (5)
- 02/12 - 02/19 (10)
- 02/05 - 02/12 (4)
- 01/29 - 02/05 (27)
- 01/22 - 01/29 (88)
- 01/15 - 01/22 (101)
- 01/08 - 01/15 (169)
- 01/01 - 01/08 (366)
-
2011
(4478)
- 12/25 - 01/01 (336)
- 12/18 - 12/25 (62)
- 12/11 - 12/18 (70)
- 12/04 - 12/11 (77)
- 11/27 - 12/04 (40)
- 11/20 - 11/27 (67)
- 11/13 - 11/20 (198)
- 11/06 - 11/13 (187)
- 10/30 - 11/06 (340)
- 10/23 - 10/30 (32)
- 10/16 - 10/23 (109)
- 10/09 - 10/16 (80)
- 08/14 - 08/21 (75)
- 08/07 - 08/14 (81)
- 07/31 - 08/07 (82)
- 07/24 - 07/31 (66)
- 07/17 - 07/24 (91)
- 07/10 - 07/17 (47)
- 07/03 - 07/10 (44)
- 06/26 - 07/03 (53)
- 06/19 - 06/26 (59)
- 06/12 - 06/19 (47)
- 06/05 - 06/12 (65)
- 05/29 - 06/05 (63)
- 05/22 - 05/29 (77)
- 05/15 - 05/22 (115)
- 05/08 - 05/15 (65)
- 05/01 - 05/08 (104)
- 04/24 - 05/01 (45)
- 04/17 - 04/24 (70)
-
04/10 - 04/17
(134)
- Lowongan Kerja Untuk Petugas Rontgen
- PATHWAY HARD HEART FAILURE (HHF)-OEDEMA PARU dan G...
- Tanaman-tanaman Beracun Dan Mematikan Yang Ada Di ...
- Makanan dan Diare
- The Chinese government bans Machine
- Memahami Diare & Dehidrasi
- makalah asuhan keperawatan pada klien filariasis
- Askep Maternitas Pasien Abortus Iminens
- Keperawatan Maternitas Abortus
- Keperawataan Maternitas Ante Natal Care
- Askep Maternitas Pasien Dengan Hipertensi Gravidarum
- Askep Pasien Dengan Kanker Ovarium
- Askep Pasien Dengan Kista Ovarii
- Askep Maternitas Pada Nifas dan Sectio Caesarea
- Askep Pasien Dengan Ibu Persalinan Normal
- Askep Maternitas Pasien Placenta Previa
- Askep Pada Pasien Post Partum
- Askep Pada Pasien Dengan Pre dan Post Sectio Caesarea
- Askep Maternitas Pada Pasien Dengan Post Partum Fi...
- Askep Pasien Dengan Pre Eklampsia
- Askep Pasien Serotinus; Kehamilan Post Matur dan Kpd
- Askep Serotinus dan Sectio caesarea Sc
- Nokia E6 Vs X7
- Askep SC dg Indikasi Panggul Sempit
- Askep Diabetes Millitus
- Askep Diare
- Askep Fraktur Cruris
- Askep Abortus
- Askep PEB (Pre Eklamsi Berat)
- HTC Sensation, Android Phone with Dual Core
- Askep Pasien Dengan Trauma Thorax, Pneumothorax/He...
- Askep Pada Pasien Trauma Mekanik Mata
- Askep Pasien Dengan Trauma Mata
- Askep Pasien Dengan Trauma Dada
- Askep Pada Pasien Tetanus
- Intervensi Klien Dengan Syok
- Askep Pada Pasien Dengan Tonsilitis Akut; Tonsilek...
- Askep Pasien Syok
- Askep Pasien Tuberkulosis Paru Dengan Atelektasis
- Askep Tuberculosis Paru Dengan Efusi Pleura
- Askep Pasien Tuberculosis Paru dan Hemaptoe
- Askep Pada Pasien Tumor Otak; Tumor Intrakranial
- Askep Tumor Paru, Karsinoma Bronkogenik
- Askep Pasien Varises Troncal dan Varises Retikular...
- Askep Pada Pasien Dengan Ventilasi Mekanik, Ventil...
- Askep Pada Pasien Dengan Pneumonia
- Askep Pasien Penderita CVP, Kateterisasi Vena Sentral
- Askep Pasien Dengan Pemakaian Kateter CVP
- Askep Pasien Dengan Penyakit Jantung Koroner
- Askep Pada Pasien Peritonitis
- Askep Pada Pasien Pneumonia dan Gagal Nafas
- Askep Pada Pasien Polip Hidung
- Askep Pada Pasien Post Operasi Trepanasi Indikasi ...
- Askep Pasien Sirosis Hepatis dan Hematemesis Melena
- Intervensi Klien Dengan Shock
- Askep Pasien Dengan Sinusitis
- Askep Pasien Stenosis Mitral
- Askep Stroke Hemoragic; Cva Bleeding
- Askep Pasien Payah Jantung, Odem Paru dan Gagal Nafas
- Askep Pada Pasien Gagal Nafas; Bantuan Ventilasi M...
- Askep Pasien Gastritis dan Hematmesis Melena
- Askep Pasien Dengan Glaukoma
- Askep Pasien Dengan Hiv Aids
- Askep Pada Pasien Dengan Kardiomiopati
- Askep Pasien Dengan Katarak
- Askep Pasien Ketoacidosis Diabetes
- Askep Pasien Dengan Laparotomi
- Askep Pada Pasien Limfoma Non Hodgkin
- Askep Pada Pasien Dengan Penyakit Mastoiditis
- Askep Pada Pasien Meningitis
- Askep Pasien Otitis Media Kronik
- Askep Pasien Otitis Media Supuratif Kronik Maligna
- Askep Gawat Darurat Pasien Payah Jantung, Odem Par...
- Askep Pada Pasien Abses Paru
- Askep Ards; Adult Respiratory Distress Syndrome, P...
- Askep Pasien Akut Miocard Infark
- Askep Benigna Prostat Hiperplasia; bph
- Askep Pada Pasien Bronkiektasis
- Askep Pasien Cidera Kepala
- Askep Medikal Bedah Pada Pasien Cedera Kepala
- Askep Pasien Fraktur Cervicalis
- Keperawatan Jiwa Terapi Keluarga: Family Intervention
- Askep Jiwa Retardasi Mental; Kecacatan Mental
- Askep Jiwa Perubahan Isi Pikir; Waham
- Askep Jiwa Pasien Gangguan Alam Perasaan Mania
- Keperawatan Jiwa; Bunuh Diri dan Depresi
- Askep Jiwa Gangguan Konsep Diri; Harga Diri Rendah
- Mengapa Remaja Bunuh Diri?
- Askep Jiwa Pasien Perilaku Bunuh Diri
- Askep Jiwa Pasien Perilaku Kekerasan
- Sindroma Otak Organik Karena Epilepsi
- askep jiwa pasien skizofrenia katatonik
- askep hisprung
- PATOFISIOLOGI IKTERUS
- The Egyptian Blogger Released
- ikterus
- Nurses inspiration
- Role Of Nurse In The Treatment Of Elderly Patients
- Khasiat Daun Andong untuk Batuk Darah dan Haid
- Dapet Stylish Blogger Award dari Mas Agung
- 04/03 - 04/10 (72)
- 03/27 - 04/03 (18)
- 03/20 - 03/27 (47)
- 03/13 - 03/20 (68)
- 03/06 - 03/13 (40)
- 02/27 - 03/06 (56)
- 02/20 - 02/27 (77)
- 02/13 - 02/20 (76)
- 02/06 - 02/13 (198)
- 01/30 - 02/06 (194)
- 01/23 - 01/30 (132)
- 01/16 - 01/23 (196)
- 01/09 - 01/16 (202)
- 01/02 - 01/09 (121)
-
2010
(2535)
- 12/26 - 01/02 (156)
- 12/19 - 12/26 (65)
- 12/12 - 12/19 (73)
- 12/05 - 12/12 (84)
- 11/28 - 12/05 (80)
- 11/21 - 11/28 (68)
- 11/14 - 11/21 (63)
- 11/07 - 11/14 (50)
- 10/31 - 11/07 (50)
- 10/24 - 10/31 (36)
- 10/17 - 10/24 (58)
- 10/10 - 10/17 (35)
- 10/03 - 10/10 (31)
- 09/26 - 10/03 (21)
- 09/19 - 09/26 (26)
- 09/12 - 09/19 (55)
- 09/05 - 09/12 (65)
- 08/29 - 09/05 (33)
- 08/22 - 08/29 (70)
- 08/15 - 08/22 (45)
- 08/08 - 08/15 (35)
- 08/01 - 08/08 (37)
- 07/25 - 08/01 (27)
- 07/18 - 07/25 (19)
- 07/11 - 07/18 (30)
- 07/04 - 07/11 (56)
- 06/27 - 07/04 (28)
- 06/20 - 06/27 (22)
- 06/13 - 06/20 (30)
- 06/06 - 06/13 (21)
- 05/30 - 06/06 (5)
- 05/16 - 05/23 (6)
- 05/09 - 05/16 (29)
- 05/02 - 05/09 (59)
- 04/25 - 05/02 (28)
- 04/18 - 04/25 (38)
- 04/11 - 04/18 (70)
- 04/04 - 04/11 (59)
- 03/28 - 04/04 (65)
- 03/21 - 03/28 (89)
- 03/14 - 03/21 (218)
- 03/07 - 03/14 (95)
- 02/28 - 03/07 (135)
- 02/21 - 02/28 (102)
- 01/03 - 01/10 (68)
-
2009
(1652)
- 12/27 - 01/03 (36)
- 12/20 - 12/27 (22)
- 12/13 - 12/20 (100)
- 12/06 - 12/13 (45)
- 11/29 - 12/06 (24)
- 11/22 - 11/29 (22)
- 11/15 - 11/22 (19)
- 11/08 - 11/15 (28)
- 11/01 - 11/08 (11)
- 10/25 - 11/01 (17)
- 10/18 - 10/25 (38)
- 10/11 - 10/18 (33)
- 10/04 - 10/11 (15)
- 09/27 - 10/04 (21)
- 09/20 - 09/27 (7)
- 09/13 - 09/20 (84)
- 09/06 - 09/13 (35)
- 08/30 - 09/06 (48)
- 08/23 - 08/30 (118)
- 08/16 - 08/23 (26)
- 08/09 - 08/16 (34)
- 08/02 - 08/09 (35)
- 07/26 - 08/02 (31)
- 07/19 - 07/26 (14)
- 07/12 - 07/19 (16)
- 07/05 - 07/12 (28)
- 06/28 - 07/05 (26)
- 06/21 - 06/28 (76)
- 06/14 - 06/21 (26)
- 06/07 - 06/14 (21)
- 05/31 - 06/07 (43)
- 05/24 - 05/31 (38)
- 05/17 - 05/24 (26)
- 05/10 - 05/17 (52)
- 05/03 - 05/10 (15)
- 04/26 - 05/03 (38)
- 04/19 - 04/26 (32)
- 04/12 - 04/19 (22)
- 04/05 - 04/12 (20)
- 03/29 - 04/05 (40)
- 03/22 - 03/29 (43)
- 03/15 - 03/22 (18)
- 03/08 - 03/15 (14)
- 03/01 - 03/08 (22)
- 02/22 - 03/01 (12)
- 02/15 - 02/22 (9)
- 02/08 - 02/15 (11)
- 02/01 - 02/08 (19)
- 01/25 - 02/01 (37)
- 01/18 - 01/25 (21)
- 01/11 - 01/18 (33)
- 01/04 - 01/11 (31)
-
2008
(700)
- 12/28 - 01/04 (13)
- 12/21 - 12/28 (9)
- 12/14 - 12/21 (57)
- 12/07 - 12/14 (5)
- 11/30 - 12/07 (18)
- 11/23 - 11/30 (33)
- 11/16 - 11/23 (31)
- 11/09 - 11/16 (23)
- 11/02 - 11/09 (18)
- 10/26 - 11/02 (11)
- 10/19 - 10/26 (15)
- 10/12 - 10/19 (13)
- 10/05 - 10/12 (25)
- 09/28 - 10/05 (2)
- 09/21 - 09/28 (14)
- 09/14 - 09/21 (19)
- 09/07 - 09/14 (43)
- 08/31 - 09/07 (3)
- 08/24 - 08/31 (33)
- 08/17 - 08/24 (65)
- 08/10 - 08/17 (4)
- 08/03 - 08/10 (26)
- 07/27 - 08/03 (6)
- 07/20 - 07/27 (19)
- 07/13 - 07/20 (18)
- 07/06 - 07/13 (60)
- 06/29 - 07/06 (53)
- 06/22 - 06/29 (49)
- 06/15 - 06/22 (11)
- 06/08 - 06/15 (4)
Popular Posts
-
ASUHAN KEPERAWATAN IBU NIFAS DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM A. PengertianPost partum / puerperium adalah masa dimana tubuh menyesuaikan, baik...
-
KTI KEBIDANAN HUBUNGAN USIA TERHADAP PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan wanita merupakan hal yang s...
-
Setelah beberapa minggu ini cari materi buat postingan baru, mendadak dapat inspirasi setelah rekan Anton Wijaya menulis di buku tamu Keper...
-
PATHWAY ASFIKSIA NEONATORUM Klik pada gambar untuk melihat pathway Download Pathway Asfiksia Neonatorum Via Ziddu Download Askep Asfiksia N...
-
DEFINISI Ikterus ialah suatu gejala yang perlu mendapat perhatian sungguh-sungguh pada neonatus. Ikterus ialah suatu diskolorasi kuning pa...
-
Metode Kalender atau Pantang Berkala (Calendar Method Or Periodic Abstinence) Pendahuluan Metode kalender atau pantang berkala merupakan met...
-
Pathway Combustio Klik Pada Gambar Untuk melihat pathway Download Pathway Combustio Via Ziddu Tag: Pathways combustio , pathways luka baka...
-
Pathway Hematemesis Melena Klik pada gambar untuk melihat pathway Download Pathway Hematemesis Melena Via Ziddu
-
PROSES KEPERAWATAN KOMUNITAS Pengertian - Proses keperawatan adalah serangkaian perbuatan atau tindakan untuk menetapkan, merencana...
-
Metode Suhu Basal Tubuh (Basal Body Temperature Method) Suhu tubuh basal adalah suhu terendah yang dicapai oleh tubuh selama istirahat atau ...
© ASUHAN KEPERAWATAN 2013 . Powered by Bootstrap , Blogger templates and RWD Testing Tool Published..Gooyaabi Templates